SKEMA SERTIFIKASI Analisa Laboratorium Kimia

dokumen-dokumen yang mirip
JUDUL SKEMA: PENGEMBANG APLIKASI WEB

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi

MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

LSP Teknologi Informasi Indonesia

SKEMA SERTIFIKASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LSP Teknologi Informasi Indonesia

SKEMA SERTIFIKASI DIREKTUR TINGKAT 1 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI PEMBESARAN UDANG

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

{B,NSP. [rs 028) SKEMA SERTIFIKASI PETAKSANA LAPANGAN PEKERIAAN JATAN RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAIUAT

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAYANAN PERAWATAN MEDIKAL BEDAH DOMPET DHUAFA

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER

*B,NSP. (rl 002) ESTIMATOR BIAYA JALAN SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI. zol6 NEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ALAT BERAT BIG BULLDOZER

SUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi

\-- SKEMA SERTIFIKASI KLASTER

20L6 TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA SATU SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA. oleh

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12)

{3NSP. (rs 006) TEKNISI IABORATORIUM BETON SKEMA SERTIFIKASI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. aaoan XASb{A! acrnffiast PioaEst

dbnsp BAorfl lllmrofa^t SERm[(A]i rrote3

20L6 SKEMA SERTIFIKASI KOM PETENSI KUALIFIKASI NASIONAL SERTIFIKAT II BIDANG GEOMATIKA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR SKEMA SERTIFIKASI PETUGAS PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI AMIL ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERBANKAN (14)

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JENJANG KOMPETENSI OPERATOR 2018

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (20)

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK

Ajil. HEAW DU\VIP TRUCK friiechanical (toadtng, HAULING DAN DUfrllPlNG ) SKEMA SERTIFIKASI KLASTER PENGOPERASIAN ALAT BERAT ALAT BERAT INDONHSIA

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEAMANAN NEGARA DAN SEPARATIS (08)

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) FR.SKEMA-02

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERTAMBANGAN (27)

{3NSP SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS PEKERIAAN BETON RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KORUPSI (19)

{B,NSP. (rs 008) TEKNISI TABORATORIUM ASPAL SKEMA SERTIFIKASI. RIsT KDIKTI KEMENTERIAN PEXER'AAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT ZOL6

PANDUAN UJI KOMPETENSI

S O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2/ BNSP/VIII/2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

SKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN

{3NSP B OAN r{asroaaat terfi Ft (ASt PROfEsr

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

{3NSP 6A0A X 3loIA - lee t6tl(ast riofest

20L6 OKUPASI NASIONAL SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI. Badan Nasional Sertifikasi Profesi

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

{3NSP BAOAilflasroraalgER Ftxagt PRofEst

PANDUAN UJI KOMPETENSI

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

TEKNISI INSTALASI KONTROL BERBASIS PLC

Mempersiapkan Sertifikasi Fasilitator Pemberdayaan CALON TUK UB MALANG LSP/TUK/ ASOSIASI

{3NSP lao r, r{alroxar lafrfxaar,rofa3

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK

{3NSP. (rs 008) TEKNISI TABORATORIUM ASPAT SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI. KEMENTERIAN PEIGR'AAN UMUM DAN PERUMAHAN RAtrffAT

20L6 TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA TIGA SKEMA SERTIFI KASI KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL

{3NSP. (ra 006) TEKNISI LABORATORIUM BETON SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI KEMENTERIAN PEKRIAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKTAT

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP

{3NSP ESTIMATOR BIAYA JEMBATAN SKEMA SERTIFIKASI RISTEKDIKT! KEMENTERIAN PEIGRJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. 6ADAX lrasror t 3CR TFI(lSr PROfESr

WALIKOTA MAKASSAR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

{gnsp. (ra 003) IURU GAMBAR ARSITEKTUR SKEMA SERTIFIKASI. RIsTCKDIKTI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN MUTU 1. RUANG LINGKUP

*B,NSP. (rs 040) SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS LAPANGAN PEKERJAAN JATAN. RIsTEKDIKTI KEMENTERIAN PEIGRJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAI(YAT

Lembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Keuangan Mikro CERTIF

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== KRITERIA ASESOR LISENSI PEDOMAN BNSP

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP

20L6 TEKNISI INSTALASI MOTOR LISTRIK, SKEMA SERTIFIKAS! KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL KONTROL DAN INSTRUMEN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSES SERTIFIKASI

PEDOMAN PELAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LSP KEPADA BNSP

kemudahan. (Undang Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung)

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN

SKEMA SERTIFIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) FR.SKEMA-02

Edisi/Revisi : 01/00. Tanggal Berlaku : 13 April Halaman : 1 dari 4 LSP SMK NEGERI 57 JAKARTA. No SOP Acuan Normatif Kode SOP Formulir

{3NSP. (rs 040) IEMBATAN SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS LITPANGAN PEKERIAAN RISTEKDIKTI KXMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Transkripsi:

2016 Lembaga Sertifikasi Profesi Politeknik Negeri Samarinda () SKEMA SERTIFIKASI Disusun Berdasarkan Kebutuhan Kompetensi Laboratorium Industri Pembuatan Pupuk, Pencairan Gas Alam, Fraksinasi Minyak Bumi dan Analisa Batubara serta Analisa air Limbah. Skema ini dipergunakan dalam sertifikasi profesi dalam ruang lingkup Laboratorium Kimia bidang Analisa Kimia. Skema ini dirujuk dari Keputusan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 271 / MEN / XII / 2014 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Sektor Laboratori dan Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Analis Kesehatan Tahun 2003. Ditetapkan tanggal Disahkan tanggal 14 November 2014 17 November 2014 Oleh: Oleh: Bambang Santoso, ST, M.Sc Ketua Komite Skema Ir. Bahtiar, MT Direktur LSP Nomor Dokumen : SS. 01.AK.004.2014 Nomor Salinan : 01 Status Distribusi : Terkendali Tak terkendali

1. LATAR BELAKANG 1.1. Memenuhi amanat UU No.12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi dalam Pasal 44 ayat 1 dan 2 bahwa Perguruan Tinggi berhak memberikan sertifikat kompetensi bagi lulusannya yang lulus uji kompetensi 1.2. Memenuhi amanat UU No 3 tahun 2014 tentang Perindutrian dalam pasal 16 ayat 1 bahwa pembangunan sumber daya manusia indutri dilakukan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten guna meningkatkan peran sumber daya manusia Indonesia di bidang industri 1.3. Adanya hubungan timbal balik antara dunia usaha/industri dengan lembaga pendidikan dan pelatihan baik pendidikan formal maupun informal. 1.4. Standar kebutuhan kualifikasi SDM tersebut diwujudkan ke dalam Standar Kompetensi Bidang Keahlian yang merupakan refleksi atas kompetensi yang diharapkan dimiliki orang-orang atau seseorang yang akan bekerja di bidang. 1.5. Kebutuhan terhadap tenaga kerja Analisa Kimia yang terus meningkat, perlu diselaraskan dengan membangun sistem penjaminan kualitas kinerja tenaga kerja. 1.6. Tuntutan untuk peningkatan kualitas tenaga kerja analis kimia yang semakin berkembang, memerlukan pengakuan dan penghargaan terhadap kompetensi tenaga kerja analis kimia. 2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI 2.1. Ruang Lingkup : Laboratorium Kimia 2.2. Lingkup Penggunaannya : Untuk sertifikasi tenaga kerja Analisa Kimia pada Industri Kimia dan Laboratorium Kimia. 3. TUJUAN SERTIFIKASI 3.1. Memastikan kompetensi tenaga kerja pada pekerjaan Analisa Kimia 3.2. Memelihara kompetensi sumber daya manusia di bidang Analisa Kimia 3.3. Sebagai acuan dalam pelaksanaan asesmen oleh LSP dan Asesor 4. ACUAN NORMATIF 4.1. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 4.2. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi 4.3. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasinal. 4.4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP. 271 / MEN / XII / 2007, tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Laboratori. 4.5. Pedoman Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Nomor 210 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi. 2

4.6. Pedoman Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Nomor 301 Tentang Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi 5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI 5.1. Jenis Kemasan : KKNI / OKUPASI NASIONAL / KLASTER 5.2. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas KLUSTER : ANALISA LABORATORIUM KIMIA NO KODE UNIT JUDUL UNIT 01 LAB.KK02.001.01 Bekerja Aman Sesuai dengan Prosedur Kebijakan 02 LAB.KK02.014.01 Melakukan Tes Dasar 03 LAB.KK02.016.01 Menyiapkan Larutan Kerja 04 LAB.KK02.019.01 Membuat, Menstandarisasi dan Menggunakan Larutan 05 AK.UJI.048.B Melaksanakan Pengujian Menggunakan Teknik Spektrophotometry 06 AK.UJI.045.B Melaksanakan Pengujian Menggunakan Teknik Kromatografi 6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI 6.1 Mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda Jurusan Teknik Kimia : a. Program Studi Petro dan Oleo Kimia yang telah menyelesaikan perkuliahan sampai semester 3 (tiga) b. Program Studi Teknologi Kimia Industri yang telah menyelesaikan perkuliahan sampai semester 3 (tiga) 7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 7.1. Hak Pemohon 7.1.1. Mendapatkan kartu tanda peserta 7.1.2. Mendapatkan informasi tentang skema sertifikasi 7.1.3. Mendapatkan sertifikat kompetensi bagi yang dinyatakan kompeten 7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat 7.2.1. Mempersiapkan bukti-bukti nilai berkait dengan Skema 7.2.2. Membayar biaya uji kompetensi 7.2.3. Mengikuti kegiatan konsultasi pra asesmen 7.2.4. Mentataati peraturan yang dikeluarkan oleh LSP 3

8. BIAYA SERTIFIKASI 8.1. Biaya Sertifikasi sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu juta rupiah) 9. PROSES SERTIFIKASI 9.1. Persyaratan Pendaftaran 9.1.1. Pemohon memahami proses Asesmen untuk skema ini yang mencakup persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi, penjelasan proses penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban memegang sertifikat. 9.1.2. Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL 01) dan formulir Asesmen Mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung berupa : Copy Kartu Mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda Copy Bukti Pembayaran Copy Bukti telah lulus mata kuliah sebagai persyaratan Curiculum Vitae Pas foto berwarna terbaru 3 x 4 cm (2 lembar) 9.1.3. Pemohon telah memenuhi persyaratan dasar sertifikasi yang telah ditetapkan 9.1.4. Pemohon menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian 9.2. Proses Asesmen 9.2.1. Proses sertifikasi dilaksanakan pada TUK Teknik Kimia yang telah diverivikasi oleh LSP POLNES dan ditetapkan melalui keputusan DIREKTUR POLNES 9.2.2. Asesmen direncanakan dan disusun dengan cara menjamin bahwa verifikasi persyaratan skema sertifikasi ANALISA KIMIA 9.2.3. Tolak ukur (benchmark) yang relevan untuk Metoda Asesmen dan Alat Asesmen (Assessment tools) atau perangkat asesmen yang dipilih diinterprestasikan untuk mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan dikumpulkan 9.2.4. Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen ANALISA KIMIA dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi dengan peserta sertifikasi 9.2.5. Prisip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai dengan persyaratan dasar peserta untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas 9.2.6. Bukti yang dikumpulkan pada asesmen mandiri (APL 02) diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti 4

9.2.7. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut ke proses uji kompetensi. 9.3. Proses Uji Kompetensi 9.3.1. Uji kompetensi dirancang untuk menilai kompetensi secara Praktek, Tertulis dan Lisan dengan handal dan objektif, serta berdasarkan pada skema sertifikasi. 9.3.2. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses Analisa Kimia diverifikasi atau di kalibrasi secara tepat 9.3.3. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai dengan persyaratan dasar peserta untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas 9.3.4. Bukti yang dikumpulkan melalui uji praktek, uji tulis dan uji lisan diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti 9.3.5. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan direkomendasikan Kompeten dan yang belum memenuhi aturan direkomendasikan Belum Kompeten 9.4. Keputusan Sertifikasi 9.4.1. Rekomendasi hasil uji kompetensi dari Tim Asesor Kompetensi disampaikan kepada LSP POLNES, untuk selanjutnya dibahas oleh Komite Teknik. 9.4.2. Keputusan Sertifikasi ditetapkan oleh Komite Teknik LSP melalui mekanisme Rapat Pleno Komite Teknik. Personel yang terlibat didalam penetapan keputusan sertifikasi tidak boleh berperan serta dalam pelaksanaan uji atau pelatihan calon. 9.4.3. Hasil Keputusan Komite Teknik dituangkan dalam Berita Acara selanjut disampaikan ke Direktur LSP untuk dapat ditetapkan. 9.4.4. Keputusan Sertifikasi bersifat mutlak, ketidakpuasan terhadap keputusan tersebut dapat dilakukan melalui Proses Banding. 9.4.5. Keputusan Sertifikasi akan dituangkan dalam bentuk sertifikat kompetensi. 9.4.6. Masa berlaku sertifikat adalah 3 tahun terhitung sejak diterbitkan 9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat 9.5.1. Pelanggaran terhadap kode etik pemegang sertifikat 5

9.5.2. menetapkan masa pembekuan dan selama pembekuan dapat mencabut sertifikat jika pemegang sertifikat tidak mampu memenuhi persyaratan lagi. 9.5.3. Jika sertifikat akan dibekukan, maka akan memberitahukan dan memberikan alasan pembekuan sertifikat 9.5.4. Jika pemegang sertifikat mengalami kecelakaan kerja yang berdampak pada pengurangan kinerja perusahaan, maka sertifikat akan dicabut 9.5.5. Apabila sampai dengan batas waktu pembekuan sertifikat, pemegang sertifikat belum memenuhi rekomendasi perbaikan, maka sertifikat akan dicabut 9.6. Proses Sertifikasi Ulang 9.6.1. Pemegang sertifikat wajib mengajukan permohonan sertifikasi ulang untuk memperpanjang masa berlaku sertifikat kompetensi yang dimilikinya minimal 2 bulan sebelum berakhirnya masa berlaku sertifikat. 9.6.2. Persyaratan permohonan sertifikasi ulang untuk perpanjangan masa berlaku sertifikat sebagai berikut : Mengajukan permohonan sertifikasi ulang dengan melampirkan dokumen portofolio yang bisa membuktikan masih aktif di Unit Kompetensi yang dimiliki minimal dalam 1 tahun terakhir. Mengikuti asesmen penuh jika terjadi perubahan skema sertifikasi komptensi. Membayar biaya perpanjangan sertifikat. Uji kompetensi sertifikasi ulang untuk perpanjangan sertifikat dilakukan dengan metoda analisa/uji validasi rekaman surveilen dan analisa portofolio. 9.7. Penggunaan Sertifikat 9.7.3. Pengguna sertifikat kompetensi harus mematuhi semua persyaratan dari 9.7.4. Melaksanakan keprofesian sesuai dengan bidang kompetensinya dengan tetap menjaga kode etik profesi. 9.7.5. Memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada dalam Skema Sertifikasi Profesi 9.7.6. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan secara khusus maupun profesi kompetensi yang dimiliki. 9.7.7. Memelihara dan meningkatkan kompetensi sesuai dengan yang tercantum dalam sertifikat kompetensinya. 9.7.8. Apabila pemegang sertifikat dinilai melanggar ketentuan penggunaan sertifikat atau merugikan, maka dapat melakukan penarikan/pencabutan sertifikat; sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. 9.7.9. Mengikuti program surveilen yang ditetapkan minimal satu tahun sekali. 6

9.7.10. Melaporkan rekaman laporan hasil pekerjaan setiap 6 (enam) bulan sekali. 9.8. Banding 9.8.1. Peserta Uji Kompetensi dapat mengajukan banding terhadap hasil asesmen jika mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari asesor. Perlakuan tidak adil tersebut meliputi diskriminasi, mempersulit dalam pembuktian asesmen dan konflik kepentingan 9.8.2. Prosedur pengajukan banding atas keputusan hasil asesmen adalah sebagai berikut: Berilah komentar perlakuan tidak adil di dalam formulir umpan balik. Jika Peserta Uji Kompetensi tidak dapat memberikan komentar maka Peserta Uji Kompetensi tidak diwajibkan menanda tangani persetujuan hasil asesmen tersebut. Mengajukan surat permohonan banding kepada Manager sertifikasi LSP-POLNES Manager Sertifikasi akan menjawab surat pengajuan banding setelah mengadakan pengkajian terhadap alasan keberatan yang diajukan oleh peserta uji kompetensi. Jika terbukti ditemukan perlakuan tidak adil, maka peserta uji kompetensi akan diberi kesempatan melakukan asesmen ulang untuk membuktikan bahwa peserta uji kompetensi kompeten. 7