( PTK di Kelas VIIIE Semester I SMP Negeri 2 Grobogan ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT MELALUI METODE DRILL DENGAN UMPAN BALIK

BAB I PENDAHULUAN. bagi pengelola pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsinya untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Menyelesaikan Studi Program Strata Satu (SI) Jurusan Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP MATEMATIKA PADA VOLUME BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KUMON UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KOOPERATIF DENGAN MENDAYAGUNAKAN ALAT PERAGA GUNA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOMETRI

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: RATNA HERAWATI A

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

Oleh : SUBIARTI A

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PERTANYAAN-PERTANYAAN INOVATIF PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN (PTK

BAB I PENDAHULUAN. Memecahkan masalah merupakan pekerjaan rutin manusia, sebab. dalam kehidupan sehari-hari sering dihadapkan pada masalah.

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG DENGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN HEURISTIK

PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE SCRAMBLE PADA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT

HARTANTO A

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

(PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP Muhammadiyah 8 Surakarta)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

BAB I PENDAHULUAN. berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sulit (Mulyono, 1999:25). Meskipun demikian, semua orang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini juga tak dapat dipungkiri terjadi karena peran

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Matematika. Oleh : DHIAN ENDAHWURI A

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. modal pembangunan negara telah tersedia. Pada saat ini pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEANTUSIASAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI TERBIMBING BIDANG STUDI MATEMATIKA DI SLTP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: DIDIK PAMIRSA AJI A

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Karena, kreativitas belajar dapat melatih siswa untuk tidak

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SAKAMOTO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (PTK

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tujuan sadar yang bertujuan untuk mengembangkan

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal

WILLY MONARINDRA A

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mengajarkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DENGAN PERMAINAN MATEMATIKA

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika HANAFI A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II DI MTsN TANON SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. seluruh cabang matematika seperti Aljabar, Aritmatika, Analisis dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih banyak dibanding dengan pelajaran yang lain. Meskipun. matematika. Akibatnya berdampak pada prestasi belajar siswa.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : MAYA NURHAYATI

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

Skripsi Untuk MemenuhiSebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS MELALUI PENDEKATAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT,

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN SISWA DI KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

USAHA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS PORTOFOLIO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, pendidikan merupakan ujung tombak pengembangan sumber daya

UPAYA PENINGKATAN INTENSITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIC SMPN 3 Sawit Boyolali)

Diajukan Oleh: RIKKI ASMARANDANI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : DANI NORA PURWANTI A

BAB I PENDAHULUAN. ada rasa ingin tahu, tanpa pertanyaan, dan tanpa ada daya tarik terhadap hasil

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GROUP RESUME SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai empat kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi. aspek kompetensi pedagogik adalah guru mampu melakukan tindakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi pada dirinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara Etimologi atau asal-usul, kata pendidikan dalam bahasa inggris disebut dengan education, dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. nasional, biologi merupakan mata pelajaran yang mewajibkan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai pada individu,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dilaksanakan untuk meningkatkan serta mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari anak-anak sampai dengan orang

SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Rita Kusumawardani A

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan apa yang mereka pelajari. Pembelajaran aktif merupakan langkah

PENINGKATAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE MONTESSORI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- PAIR-SHARE (TPS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa lepas

Transkripsi:

MEMINIMALKAN KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN GARIS LURUS MELALUI STRATEGI PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF ( PTK di Kelas VIIIE Semester I SMP Negeri 2 Grobogan ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika Diajukan Oleh : PARJITO A 410 050 191 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu hambatannya adalah rendahnya mutu pendidikan di negara ini, sehingga dengan adanya hambatan tersebut akan menjadikan sebuah tantangan bagi pengelola pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di indonesia. Pendidikan bertujuan menumbuh kembangkan potensi manusia agar menjadi manusia dewasa, beradab, dan normal. Pendidikan akan membawa perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai pada individu, kolompok, dan masyarakat. Melalui pendidikan diharapkan mampu membentuk individuindividu yang berkompetensi di bidangnya sehingga sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Rubiyanto, dkk., 2004: 1). Hakekat matematika adalah belajar konsep, sehingga belajar matematika memerlukan cara-cara khusus dalam belajar dan mengajarkannya. Belajar mengajar merupakan interaksi antara siswa dengan guru. Seorang guru berusaha untuk mengajar dengan sebaik-baiknya, sehingga siswa dapat memahami hasil belajar dengan baik pada aljabar. Sebaliknya apabila kurang

menguasai konsep maka siswa akan memperoleh hasil belajar yang kurang baik. Konsep Persamaan Garis Lurus pada SMP sangat penting untuk dikuasai. Agar siswa SMP dapat menguasai dengan baik konsep Persamaan Garis Lurus, penerapannya harus benar-benar dipahami. Menanamkan konsep Persamaan Garis Lurus kepada siswa SMP tidaklah mudah, sebab Persamaan Garis Lurus termasuk dalam aljabar dan pengukuran sebagaimana layaknya cabang matematika yang lain pada hakekatnya adalah abstrak. Pemahaman akan pengertian dan pandangan guru terhadap metode mengajar akan mempengaruhi peranan dan aktifitas siswa dalam belajar. Sebaliknya aktifitas guru dalam mengaajar serta aktifitas siswa dalam belajar sangat bergantung pada pemahaman guru terhadap metode mengajar. Mengajar bukan sekedar proses penyampaian ilmu pengetahuan, melainkan mengandung makna yang lebih luas dan kompleks yaitu terjadinya komunikasi dan interaksi antara siswa dengan guru. Pendidikan matematika lebih menekankan pada pembelajaran yang pembelajaran itu sendiri cenderung pada ketercapaian target materi menurut kurikulum atau menurut buku yang dipakai sebagai buku wajib, bukan pada pemahaman materi yang dipelajari. Siswa cenderung menghafal konsepkonsep matematika, Seringkali dengan mengulang-ulang menyebutkan definisi yang diberikan guru atau yang tertulis dalam buku tanpa memahami maksud dan isinya. Sehingga pembelajaran matematika di sekolah merupakan masalah jika konsep dasar yang diterima siswa salah. Maka sangat sukar

untuk memperbaiki kembali. Kalau siswa bersikap terbuka maka masih ada harapan untuk memperbaikinya, namun jika siswa bersikap pasif maka dan tidak pernah memberi umpan balik dalam bentuk pertanyaan atau tidak aktif menjawab pertanyaan guru maka kesalahan itu akan dibawa terus sampai pada suatu saat dia menyadari bahwa konsep yang mereka miliki adalah keliru. Permasalahan dan akar penyebab permasalahan yang ada di kelas VIIIE SMPN2 Grobogan sebagai tempat penelitian yaitu : Pertama, siswa beranggapan bahwa matematika adalah suatu pelajaran yang sulit, penyebabnya siswa kesulitan penghitungan dan penghafalan rumus. Hal ini muncul karena dalm pembelajaran selama ini siswa hanya diberikan rumus rumus saja tanpa diajak untuk berfikir mencari asal mula rumus tersebut sehingga siswa cenderung mudah lupa jika hanya menghafal rumus- rumus. Kedua, siswa cenderung kurang memahami dan memecahkan masalah. Hal ini disebabkan karena siswa tidak bisa menemukan kunci penyelesaian, serta tidak tujuan dari soal yang mengibatkan kesulitan dalam penggunaan konsep atau rumus penyelesaian. Ketiga, kesadaran siswa dalam mempelajari matematika kurang. Ini terlihat dari banyak siswa yang menyukai matematika hanya sebesar 32 % dari 42 siswa. Akar penyebabnya adalah rasa percaya diri yag masih kurang dan kurangnya semangat untuk mau belajar. Keempat, ketrampilan siswa dalam penyelesaian soal yang masih rendah. Akar penyebabnya adalah kurangnya buku buku pendukung untuk memperbanyak reverensi soal sehingga tidak ada kreatifitas siswa dalam

menyelesaikan soal dan siswa kurang wahana wacana bentuk soal dan juga cara penyelesaiannya. Faktor lain yang menyebabkan tingginya kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika adalah kegiatan pembelajaran yang terpusat pada guru. Dalam penyampaian materi adalah guru monoton menguasai kelas sehingga siswa kurang aktif dan kurang dapat dengan leluasa menyampaikan idenya. Akibatnya tingkat kesalahan siswa dalam belajar matematika masih tinggi dan siswa menjadi kurang optimal serta perilaku belajar yang lain seperti keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika hampir tidak tampak. Menurut Hartanto, dkk., dalam Sutama (2001: 2) guru matematika saat ini cenderung mengajar kurang bervariasi.latihan yang di berikan kepada siswa kurang bermakna. Kesimpulan penelitian Suryanto dalam Sutama (2001: 3) tentang hambatan dalam mengajar matematika di antaranya adalah (1).masih kurangnya pembelajaran pemecahan masalah, (2).masih banyak teknik bertanya tidak efektifitas. (3).lemahnya guru dalam pengendalian kelas. Kelemahan-kelemahan ini dapat di anggap sebagai kegagalan guru memotivasi siswa. Gambaran permasalahan di atas menunjukkan bahwa pembelajaran matematika perlu diperbaiki guna meminimalkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal Persamaan Garis Lurus pada siswa SMP. Ini menjadi tugas seorang guru karena guru tidak hanya mengajar tetapi harus menerapkan konsep sebenarnya dari materi yang disampaikan. Dengan peguasaan konsep

dasar yang mantap, maka diharapkan pengetahuan itu dapat bertahan lama pada siswa. Model pembelajaran yang menarik dan dapat memicu siswa untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar yaitu model pembelajaran aktif. Pada dasarnya, pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Dimana peserta didik diajak untuk turut serta dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran aktif yang dapat mengatasi permasalahan di atas yaitu dengan menggunakan strategi problem solving dalam pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran menggunakan strategi problem solving dalam pembelajaran kooperatif ini dipusatkan pada cara siswa menyelesaikan persoalan dengan langkah sistematis yaitu dengan membentuk kelompok belajar sehingga pada akhirnya akan memunculkan beberapa jawaban yang telah disepakati oleh siswa secara berkelompok (Hisyam Zaini, dkk., 2007). Berdasarkan uraian di atas tentang permasalahan dalam pemahaman konsep dalam matematika, penulis menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran aktif dengan menggunakan strategi problem solving dalam pembelajaran kooperatif ini diharapakan dapat meminimalkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus pada siswa SMP kelas VIII E semester I dalam belajar matematika.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai brikut : 1. Apakah melalui strategi problem solving dalam pembelajaran kooperatif dapat meminimalkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus? 2.Apakah dengan diterapkannya strategi problem solving dalam pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar matematika? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kerjasama siswa dalam proses pembelajaran matematika. Sedangkan secara khusus penilitian ini bertujuan untuk : 1. Meminimalkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal Persamaan Garis Lurus melalui strategi problem solving dalam pembelajaran kooperatif? 2. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui strategi problem solving dalam pembelajaran kooperatif? D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi siswa, penelitian ini berguna untuk membantu meminimalkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal Persamaan Garis Lurus

melalui strategi problem solving dalam pembelajaran kooperatif pada diri mereka sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat. b. Memberi masukkan pada guru dan calon guru dalam menentukan strategi mengajar yang tepat, yang dapat menjadi alternative lain selain strategi yang biasa dilakukan oleh guru dalam pelajaran matematika. c. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran matematika. 2. Manfaat Teoritis a. Memberikan tambahan pengetahuan pada tingkat teoritis kepada pembaca dan guru dalam meminimalkan kesalahan siswa. b. Meningkatkan kemampuan profesi guru untuk mengarahkan dan membimbing siswa dalam belajar matematika. E. Definisi Istilah 1. Kesalahan Kesalahan adalah kekeliruan; perbuatan yang salah (melanggar hukum dan sebagainya) (Depdikbud, 1999: 855). Jadi kesalahan yang dimaksud di sini adalah kekeliruan yang dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Grobogan dalam menyelesaikan soal matematika pada pokok bahasan persamaan garis lurus 2. Hasil Belajar Hasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan strategi problem solving dalam

pembelajaran kooperatif pada materi pokok persamaan garis lurus yang ditunjukkan dengan nilai akhir dari tes evaluasi pada setiap siklus. 3. Problem solving Merupakan kurikulum matematika yang sangat penting. Menurut polya ada 4 solusi soal pemecahan masalah, yaitu : memahami masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan melakukan pengecekkan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjkan. 4. Pembelajaran Kooperatif Merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.