RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT)

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT. Dwi Riyadi M

PEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR

RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712

PEMANFAATAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH DALAM PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA

BAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Diagram skematik termokopel Gambar 2.2. Pengukuran EMF

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

PERANCANGAN SISTEM PEWAKTUAN DAN PENGONTROLAN TEMPERATUR PADA APLIKASI KAMAR TEMPERATUR DENGAN SENSOR LM35DZ BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

Sistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler

RANCANG BANGUN MODUL ALAT UKUR KELEMBABAN DAN TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN SENSOR HSM-20G

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

Gambar 2.20 Rangkaian antarmuka Hall-Effect

ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN ALAT UKUR REGANGAN MENGGUNAKAN SENSOR STRAIN GAUGE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN TAMPILAN LCD

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD

KARYA TULIS ILMIAH MENGUKLUR TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER

Komputerisasi Alat Ukur V-R Meter untuk Karakterisasi Sensor Gas Terkalibrasi NI DAQ BNC-2110

MAKALAH BENGKEL ELEKTRONIKA PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM355. Oeh:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-2 UNDANA TAHUN 2014 Hotel Aston, Kupang Oktober 2014

SISTEM PENGHITUNGAN JUMLAH PENGUNJUNG DAN SCORE BASKET BALL PADA TIME ZONE MENGGUNAKAN INFRARED, SEVEN SEGMEN DAN PORT PARALEL

RANCANG BANGUN TERMOMETER SUHU TINGGI DENGAN TERMOKOPEL

BAB I PENDAHULUAN. dari sistem lain bila semua sistem ini dibuat bersentuhan. Konsep ini sesuai

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

I. PENDAHULUAN. Berbagai bencana alam telah terjadi hampir diseluruh dunia bahkan, di Indonesia

Aplikasi Mikrokontroler sebagai Pemroses Depan Pengambilan Data pada Sensor Jamak Berbasis Komputer

IMPLEMENTASI SENSOR PIR (PASSIVE INFRARED RECEIVER) KC7783R PADA SISTEM PENGAMAN RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN KELUARAN SUARA ARTIKEL.

BAB 1 PENDAHULUAN. Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16. Enis Fitriani,DidikTristianto,SlametWinardi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB II LANDASAN TEORI. membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur.

Tidak Pengujian Rangkaian Termometer Digital BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakterisasi

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan sensor optik berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dengan

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (D III) Disusun oleh : QODARUDIN ROBBANI J0D004047

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Fisika Panas 2 SKS. Adhi Harmoko S, M.Kom

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat lain, pengukuran waktu dari satu kejadian ke kejadian yang lainnya,

Pengembangan Alat Ukur Total Dissolved Solid (TDS) Berbasis Mikrokontroler Dengan Beberapa Variasi Bentuk Sensor Konduktivitas

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

APLIKASI NTC UNTUK MENENTUKAN ENERGI RADIASI DENGAN PENDEKATAN HUKUM STEFAN BOLTZMANN

JOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian ini direncanakan selama tiga bulan yang dimulai dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihubungkan dengan catu daya. Penelitian ini mengukur pancaran (coverage)

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

Pengukuran Suhu dengan Variasi Jarak Sampel pada Rancang Bangun Alat Pemanas untuk Eksperimen Surface Plasmon Resonance

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN THERMOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 OLEH : PUTU SEPTIANI UTAMI DEWI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan

RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL FREKUENSI GETARAN MENGGUNAKAN SERAT OPTIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

Pengatur Suhu Ruangan Otomatis Berbasis Mikrokontroler ARM Cortex M0 NUMICRO NUC140VE3CN

BAB III. Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai. Perancangan Sensor. Pengujian Kesetabilan Laser

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

LAPORAN. Project Microcontroller Semester IV. Judul : Automatic Fan. DisusunOleh :

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Pada Alat Kalibrasi Sensor Gas Oksigen (O 2 )

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Rancangan Rangkaian Simulasi Luxmeter Dengan Menggunakan Sensor Light Dependent Resistor.. I Kadek Widiantara *, I Wayan Supardi, Nyoman Wendri

UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS DATA Kalibrasi IDAC sebagai pembangkit tegangan bias

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Data Logger Sensor Suhu Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535 dengan PC sebagai Tampilan

Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Tanah Longsor Berbasis Mikrokontroler ATmega328 Menggunakan Metode Penginderaan Berat

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMANTAU SUHU SERTA PENANGANAN DINI KANDANG AYAM BOILER BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

Rancang Bangun Alat Transmisi Data Temperatur Gunung Api Menggunakan Transceiver nrf24l01+

Transkripsi:

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT) Wildian dan Irza Nelvi Kartika Jurusan Fisika Universitas Andalas wildian_unand@yahoo.com ABSTRAK Telah dilakukan penelitian rancang-bangun sistem akuisisi data temperatur berbasis PC dengan metode non-contact menggunakan sensor thermopile module TPMF1-G12-J4S#2099. Sensor yang tersusun dari beberapa termokopel ini bekerja berdasarkan radiasi inframerah yang diterimanya dari obyek. Radiasi inframerah yang dipancarkan obyek tersebut sebanding dengan pangkat empat temperaturnya. Sinyal keluaran sensor (dengan fungsi transfer V out = 0,009T + 1,3492 dan koefisien korelasi R 2 = 0,9963) dikuatkan dengan menggunakan penguat non-inverting (dengan penguatan 2 kali). Sinyal itu kemudian dikonversi ke bentuk digital menggunakan ADC0804 dan dikirim ke PC melalui teknik antarmuka menggunakan port paralel (melalui konektor DB-25) yang ditampilkan di monitor PC menggunakan bahasa pemrograman Delphi 5. Dari hasil pengujian diperoleh kesalahan relatif maksimum sistem akuisisi data temperatur ini sebesar 0,048% dengan resolusi sebesar 0,31 0 C. Kata-kunci: temperatur, akuisisi data, thermopile TPMF1-G12-J4S#2099, PC. 1. PENDAHULUAN Temperatur merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia sehingga banyak penelitian yang terkait temperatur (baik tentang sistem pengukuran maupun sistem pengontrolannya) dilakukan untuk diterapkan di berbagai bidang, seperti industri, kesehatan, dan peralatan rumah tangga. Temperatur merupakan ukuran panas atau dinginnya suatu benda. Sifat fisis suatu zat atau benda dapat berubah apabila temperatur zat atau benda tersebut berubah. Oleh sebab itu, diperlukan alat yang dapat digunakan untuk mengukur temperatur. Saat ini telah banyak dikembangkan alat ukur temperatur digital yang memberikan kemudahan dalam pembacaan hasil ukur tanpa direpotkan dengan melihat secara teliti garis-garis skala sebagaimana pengukuran temperatur dengan termometer analog. Pengukuran temperatur suatu obyek biasanya dilakukan secara kontak langsung dengan obyek yang diukur. Persoalannya muncul ketika alat ukur yang digunakan tidak memungkinkan untuk disentuhkan langsung dengan obyek yang diukur itu (seperti zat kimia yang sangat reaktif, atau obyek yang temperaturnya sangat tinggi, misalnya) karena dapat merusak alat ukurnya. Pada dasarnya setiap benda memancarkan (emits) radiasi inframerah. Besar-kecilnya radiasi ini bergantung pada temperatur benda tersebut (Krane, 1992). Mata manusia tidak peka terhadap inframerah. Oleh sebab itu dibutuhkan alat bantu yang mampu mengukur temperatur benda melalui radiasi inframerah yang dipancarkan oleh benda tersebut. Alat bantu ini adalah sensor inframerah. Salah satu sensor temperatur yang mampu mendeteksi inframerah adalah thermopile. Sensor ini dapat mendeteksi temperatur 0 C maupun temperatur tinggi pada daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh termometer biasa. 36 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 2 NO 1, MARET 2010

Thermopile tersusun dari beberapa termokopel. Termokopel terbuat dari dua kawat logam yang berbeda dan disambung bersama-sama pada ujung yang satu (ujung pengindera atau ujung panas) dan berakhir pada ujung lain (titik acuan atau ujung dingin) yang dipertahankan pada suatu temperatur konstan yang diketahui (temperatur acuan). Ketika ujung sambungan termokopel dipanasi atau menerima panas, tegangan termionik kecil yang terjadi sebanding dengan temperatur yang muncul antara kawat sehingga dihasilkan tegangan keluaran sebagai fungsi dari temperatur tersebut. Efek termolistrik yang diakibatkan oleh potensial-potensial kontak pada titik-titik sambung ini dikenal sebagai efek Seebeck (Fraden, 1996). Besarnya ggl termal tergantung pada bahan kawat yang digunakan dan pada selisih temperatur antara titik-titik sambung, yaitu dimana : V T (1) 1 T 2 V = tegangan Seebeck (V) = koefisien Seebeck (V/ o C) T 1 -T 2 = selisih temperatur antara sambungan ( o C) Gambar 1: Rangkaian dasar termokopel (Cooper, 1999) Seiring perkembangan teknologi semikonduktor modern, saat ini telah dipasarkan sensor thermopile dalam keping silikon kecil. Struktur utama dari thermopile ini terdiri dari membran, absorber (penyerap) dan beratus-ratus termokopel yang disusun secara seri. Gambar 2: Struktur Thermopile dengan selubung (www.perkinelmer.com) Membran terbuat dari lapisan tipis yang sensitif terhadap temperatur panas. Di tengah membran, terdapat material absorber yang akan menimbulkan panas ketika menerima radiasi inframerah. Perbedaan temperatur antara persambungan panas dan persambungan dingin akan menghasilkan tegangan yang merupakan keluaran dari sensor. Sensor ini sangat cepat merespon dan mudah dalam pengoperasiannya. Penelitian tentang alat ukur temperatur ini sebelumnya telah dilakukan Rhedatul (2004) dengan menggunakan thermopile module tipe TPMF1-G12-J4S#2099 sebagai sensor, JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 2 NO 1, MARET 2010 37

mikrokontroler AT89C51 sebagai pengontrol dan seven segment sebagai penampil hasil ukur. Namun, dengan basis sistem dan tampilan yang demikian tidak memungkin pengguna (user) untuk mengamati perubahan temperatur dalam bentuk grafik ataupun menyimpan data hasil pengukuran. Penelitian yang penulis sajikan dalam makalah ini juga menggunakan sensor thermopile module tipe TPMF1-G12-J4S#2099, namun dengan basis komputer pribadi (personal computer, PC) di mana sistem akuisisi data dan tampilannya pada monitor dirancang dengan menggunakan Delphi 5. 2. BAHAN DAN METODE Rancang-bangun sistem akuisisi data temperatur ini terdiri atas dua bagian: rancangbangun perangkat keras (hardware) dan rancang-bangun perangkat lunak (software). Diagram blok sistem ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3: Diagram blok sistem pengukuran temperatur non-kontak berbasis PC. Sensor thermopile berfungsi mengonversi perubahan besaran fisis (temperatur obyek) menjadi perubahan tegangan dengan memanfaatkan radiasi inframerah yang dipancarkan oleh obyek. Di dalam module, thermopile telah terintegrasi dengan termistor yang berfungsi untuk mengukur temperatur lingkungan. Sensor ini membutuhkan catu daya +5V sebagai sumber tegangannya. Skematik sensor thermopile module diperlihatkan pada Gambar 4. Gambar 4: Skematik sensor thermopile module (www. perkinelmer.com) Sinyal keluaran sensor dikuatkan oleh penguat non-inverting lalu dikonversi menjadi sinyal digital dengan menggunakan ADC0804. Selanjutnya sinyal ini dihubungkan ke PC (Personal Computer) melalui port paralel LPT1 (Fahrizal, 2005). Pada penelitian ini, penulis menggunakan port paralel dengan konektor female DB-25 sebagai port fisiknya. Pada dasarnya, port ini memiliki total keluaran digital sebanyak 12 pin dan total masukan digital sebanyak 5 pin, yang digolongkan menjadi 3 bagian 38 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 2 NO 1, MARET 2010

(Gambar 3), yaitu : Saluran Data (pin 2 sampai 9), Saluran Status (pin 10, 11, 12, 13, dan 15), dan Saluran Kendali (pin 1, 14, 16, dan 17). Gambar 5: Konektor DB-25 (www. Demarda.com) Skematik rangkaian lengkap system akuisisi data temperature berbasis PC dengan sensor thermopile module ini diperlihatkan seperti pada Gambar 6. Gambar 6: Skematik rangkaian sistem akuisisi data temperatur berbasis PC. Untuk menampilkan hasil ukur temperatur dalam bentuk angka dan grafis digunakan program Delphi 5, dengan diagram alir (flowchart) seperti pada Gambar 7. JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 2 NO 1, MARET 2010 39

Gambar 7: Diagram alir program sistem akuisisi data temperatur pada PC. Gambar 8: Bentuk tampilan sistem akuisisi temperatur pada monitor PC. 40 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 2 NO 1, MARET 2010

3. HASIL DAN DISKUSI Dengan menggunakan program Delphi 5, diperoleh hasil bentuk tampilan sistem akuisisi temperatur pada monitor PC seperti pada Gambar 8. Pada gambar tersebut tampak bahwa untuk akusisi data dengan temperatur yang konstan (dalam hal ini pada temperatur 40,13 o C) memperlihatkan kurva berupa garis datar. Pada monitor juga terlihat waktu ketika data temperatur itu diakuisisi, yaitu pada pukul 10:27:47 WIB. Kurva karakteristik tegangan keluaran sensor thermopile module terhadap temperatur diperlihatkan pada Gambar 9. Berdasarkan grafik tampak bahwa tegangan keluaran sensor sebanding dengan temperatur obyek, dengan fungsi transfer seperti ditunjukkan Persamaan (2). V out 0,009T 1,3492 (2) dengan V out = tegangan keluaran sensor (volt), T = temperatur obyek ( 0 C). Karakteristik Sensor Thermopile Module Vout = 0.009T + 1.3492 Tegangan Keluaran (Volt) 3 2 1 0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Temperatur (Celcius) R 2 = 0.9963 Vout (Volt) Linear (Vout Gambar 9: Karakteristik sensor thermopile module Dari Persamaan (2) diperoleh sensitivitas sensor sebesar 0,009 V/ o C, dengan offset sebesar 1,349 V. Gambar 4 juga memperlihatkan derajat korelasi linier yang cukup baik (R 2 = 0,9963) dari grafik tersebut. Untuk mengetahui tingkat ketepatan pengukuran, maka dilakukan pengukuran temperatur sebanyak 10 kali pada temperatur 26,9 0 C (dengan alat-ukur pembanding: termometer digital Philip Harris). Hasilnya diperlihatkan pada Tabel 1. Tabel 1: Hasil pengukuran temperatur dengan sistem akuisisi data berbasis PC. No Sensor Thermopile Module ( 0 C) Philip Harris ( 0 C) 1 26,71 26,9 2 26,71 26,9 3 27,78 26,9 4 27,78 26,9 5 26,71 26,9 6 26,71 26,9 7 26,71 26,9 8 25,63 26,9 9 26,71 26,9 10 26,71 26,9 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 2 NO 1, MARET 2010 41

Berdasarkan Tabel 1 diperoleh temperatur rata-rata hasil pengukuran sebesar 26,816 0 C dan simpangan maksimum sebesar 0,084 0 C terhadap hasil pengukuran menggunakan termometer pembanding. Itu berarti, hasil pengukuran temperatur dengan sistem akuisisi data ini dapat dipercaya keakuratannya. Resolusi sistem pengukuran temperatur berbasis PC ini dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan (3). dengan: Resolusi alat-ukur Tmaks. PC Tmin. PC (3) 256 T maks.pc = temperatur maksimum yang dapat ditampilkan PC ( 0 C) T min.pc = temperatur maksimum yang dapat ditampilkan PC ( 0 C) 256 = data desimal maksimal (dari 0-255) yang masuk ke PC. Berdasarkan data hasil pengukuran, maka diperolehlah resolusi alat ukur itu sebesar 0,31 0 C. Untuk menghitung besar kesalahan relatif sistem pengukuran temperatur menggunakan sensor Thermopile Module digunakan Persamaan (4.13). dengan: T Kesalahan Relatif (%) x100% Tmaksimum (4) Tmin imum T = selisih temperatur acuan dengan temperatur sensor Thermopile Module ( 0 C) T maksimum = temperatur acuan maksimum ( 0 C) T minimum = temperatur acuan minimum ( 0 C) Kesalahan relatif maksimum sistem pengukuran temperatur menggunakan sensor thermopile module ini adalah 0,048%. 4. KESIMPULAN Berdasarkan pengujian dan analisis data hasil pengukuran yang telah dilakukan terhadap sistem akuisisi data berbasis PC dengan sensor thermopile module ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem akuisisi data tersebut dapat digunakan untuk mengakuisisi data temperatur suatu obyek yang memancarkan radiasi inframerah. 2. Perubahan tegangan keluaran pada sensor thermopile module sebanding dengan V 0,009T 1,3492 perubahan temperatur, dengan fungsi transfer: out, yang menunjukkan sensitivitas alat sebesar 0,009 volt/0c, dan nilai offset keluarannya sebesar 1,349 V. 3. Linieritas sistem ini cukup baik, 4. data berbasis PC ini adalah 0,048% dan resolusinya sebesar 0,310C. dengan derajat korelasi R2= 0,9963. 5. Kesalahan relatif maksimum sistem akuisisi 5. SARAN 42 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 2 NO 1, MARET 2010

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian tentang pengukuran temperatur non-kontak ini untuk: 1. Membuat sistem akuisisi data berbasis laptop dengan antarmuka melalui port USB karena port paralel sudah semakin jarang digunakan. 2. Mengembangkan pengukuran temperatur non-kontak dengan memanfaatkan sistem telemetri (untuk pengukuran jarak jauh). DAFTAR PUSTAKA 1. Cooper, WD., 1999, Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran, Erlangga, Jakarta 2. Fahrizal, 2005, Rancang-Bangun Alat-Ukur Densitas Zat Cair Berbasis PC Dengan Menggunakan Sensor Strain Gauge,Tugas Akhir, UNAND, Padang 3. Fraden, J., 1996, Handbook Of Modern Sensors Physics second edition, Themoscan Inc., San Diego, California 4. Rhedatul, H., 2002, Penentuan Karakteristik Dari Sistem Pengukuran TemperaturTanpa Sentuhan Dengan Sensor Thermopile Inframerah, Tugas Akhir, UNP, Padang 5. Krane, K., 1992, Fisika Modern, UI, Jakarta 6. Dedi, M., 2005, Antarmuka Saluran Paralel PC-IBM, 1 hlm, http://www.dermarda s.com, 19 Desember 2005 7. Perkinelmer, 2003,TPMI TM - Thermopile Sensor Module With Integrated Signal Processing, http://www.perkinelmer.optoelektronics.com JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 2 NO 1, MARET 2010 43