BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengadaptasikan pendekatan analisis wacana kritis (Critical Discourse

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi kajian menarik manakala di komunikasi lintas kebudayaan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

Bagan 3.1 Desain Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disebut: Science Research Method. Metodologi berasal dari kata methodogy,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode analisis wacana kritis atau juga disebut dengan critical

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

Bab III Metodologi Penelitian

ANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA

BAB III METODE PENELITIAN. latar dan individu secara holistic yang disebut dengan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap permasalahan yang ada. Metode penelitian bermakna seperangkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

Ahyad. Fakultas Komunikasi Universitas Gunadarma Kata Kunci: wacana kritis, iklan, makna

Gambar 3.3 Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit

BAB III METODE PENELITIAN

11Ilmu ANALISIS WACANA KRITIS. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk.

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mencapai sesuatu, dan

SKRIPSI. Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Diajukan oleh: Agatha Rebecca Rajagukguk

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa masjid di Surabaya, sebagaimana seseorang peneliti dalam kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

IMPERIALISME BUDAYA DALAM KOMIK JEPANG (Analisis Wacana tentang Bentuk Imperialisme Budaya dalam Komik Jepang)

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB III ANALISIS WACANA. analisis teks media diantaranya analisis wacana (discourse analysis), analisis

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anita Indriana, 2014 Wacana Polemik Pemberitaan Rokok dalam Harian Umum Kompas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

WACANA PENCITRAAN KINERJA ANGGOTA DPR PADA SURAT KABAR PIKIRAN RAKYAT (Analisis Wacana Kritis)

BAB 1 PENDAHULUAN. mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Seringkali kita jumpai dalam ajang peragaan busana banyak memamerkan

BAB I PENDAHULUAN. LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), kemudian berubah nama menjadi PT Bank

BAB I PENDAHULUAN. musik, pemilihan instrumen musik, dan cara ia membawakannya. Musik adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage,

BAB III METODE PENELITIAN. dan dialog. Berdasarkan objek penelitian yang akan diteliti yaitu fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN. suatu kebenaran yang sesuai dengan target dan tujuan. Seorang peneliti perlu

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONSTRUKSI WACANA TEKS PEMBERITAAN KEKERASAN PEREMPUAN PADA PROGRAM TALKSHOW SUDUT PANDANG DI METRO TV EPISODE KETIKA RUMAH TAK LAGI AMAN SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Bab III. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu. model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma-paradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tertentu sesuai dengan apa yang akan dikaji atau diteliti secara ilmiah. Ada dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penyampaiannyalah yang berbeda (Djuroto, 2002:9). Masing-masing mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari firman Allah yang terdokumentasikan dalam mushhaf al-quran, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Itulah yang kemudian dituangkan dalam media komunikasi, baik berupa media massa cetak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pidato sebagai Media Penyampaian Makna Komunikasi. kebersamaan atau kesamaan makna.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana persepsi elit partai

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB III METODE PENELITIAN. empiris (bisa diamati indra manusia) dan siste matis (menggunakan tahapan

Transkripsi:

41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paparan Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis teks yang mengaplikasikan dan mengadaptasikan pendekatan analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis/CDA) yang selanjutnya akan disingkat AWK model Teun A. van Dijk. AWK sudah ditegaskan sebagai kelompok gagasan atau motif berfikir yang bisa dikenali dalam teks dan komunikasi verbal, dan juga bisa ditemukan dalam struktur sosial yang lebih luas. AWK juga menyediakan wawasan kedalam bentuk pengetahuan dalam konteks yang spesifik. Selain itu, AWK menghasilkan klaim interpretif dengan memandang pada efek kekuasaan dari wacana dalam kelompok-kelompok orang, tanpa klaim yang dapat digeneralisasikan pada konteks lain. Wacana menurut van Dijk memiliki tiga dimensi atau bangunan, yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti dari analisis van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. Penelitian ini akan berfokus pada dimensi kognisi sosial untuk dapat mengungkap representasi religiusitas Kato dalam menelaah Islam fundamentalis dan liberal d Indonesia. Ada tiga tingkatan struktur teks yang ada dalam analisis van Dijk, pertama, struktur makro, yang merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan topik atau tema yang dikedepankan. Kedua,

42 superstruktur, merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan gambar. Menurut Fairclough dan Wodak, AWK melihat wacana (pemakaian bahasa dalam tutur dan tulisan) sebagai bentuk dari praktik sosial. Menggambarkan wacana sebagai praktik sosial yang menyebabkan sebuah hubungan dialektis di antara peristiwa diskursif tertentu dengan situasi, institusi, dan struktur sosial yang membentuknya. Praktik wacana pun bisa menampilkan ideologi, memproduksi dan mereproduksi hubungan kekuasaan yang tidak imbang antara kelas sosial, laki-laki dan wanita, kelompok mayoritas dan minoritas melalui perbedaan yang direpresentasikan dalam posisi sosial yang ditampilkan. Dalam penelitian kritis tidak dapat dihindari unsur subjektifitas, sehingga dalam menganalisis dan menafsirkan teks, latar belakang, pengetahuan, afiliasi keagamaan peneliti akan mempengaruhi hasil interpretasi. Dengan kata lain, hasil analisis akan sangat tergantung pada kemampuan peneliti dalam menafsirkan objek penelitian. 3.2 Unit Analisis Data dan Korpus Penelitian ini merupakan penelitian kasus tunggal (single case study), sehingga data yang diperoleh hanya merujuk pada tulisan Kato dalam buku The Clash of Ijtihad Fundamentalist versus Liberal Muslims yang diterbitkan oleh ISPCK pada tahun 2011. Namun penelitian ini juga dilengkapi dengan analisis

43 yang merujuk pada wawancara dan kuesioner yang dilakukan dengan nara sumber dari kelompok fundamentalis dan liberal (insider), untuk membandingkan hasil temuan yang bersumber dari tulisan Hisanori Kato (outsider). Hal ini dimaksudkan untuk membuat penelitian ini lebih komprehensif. Sedangkan korpus penelitian ini adalah menganalisis bagaimana representasi religiusitas Kato dalam perpektif outsider ketika membingkai Islam fundamentalis dan liberal di Indonesia dalam konteks sosial-politik, serta bagaimana ideologi yang diusungnya ketika menganalisis pandangan yang disampaikan oleh tokoh yang dipilihnya sebagai nara sumber di dalam buku ini. Kemudian akan dapat terlihat apakah ada pengaruh perspektif budaya Kato sebagai orang Jepang dalam menelaah perbedaan pandangan islam fundamentalis dan liberal di Indonesia. Penelitian ini menggunakan korpus agar dapat menangkap fenomena data secara komprehensif. Menurut Alwasilah (2002: 28), analisis wacana yang dilengkapi dengan korpus seringkali memperkuat intuisi peneliti untuk mempertajam sensitivitasnya sewaktu memahami korpus itu sendiri. Hal ini perlu dilakukan agar peneliti dapat menganalisis dan mendeskripsikan bahasa atau variasi bahasa yang tidak dikenalnya sekalipun. 3.2.1 Biografi Ilmiah Dr. Hisanori Kato (35), adalah seorang peneliti dari Jepang yang mendapat gelar Ph. D dari Sydney University, Australia, tahun 2000 dengan judul disertasi Religion and its Function in Society. Disertasi ini mengemukakan kajian tentang peran agama Islam dalam pembentukan masyarakat demokratis di

44 Indonesia. Hal ini kemudian disarikan Kato serta diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi sebuah buku berjudul Agama dan Peradaban yang diedarkan di Indonesia dan diterbitkan oleh Penerbit Dian Rakyat di tahun 2002. Buku ini merupakan buku pertama di Indonesia, sebelum meluncurkan buku The Clash of Ijtihad Fundamentalist Vs Liberal Muslims: The Development of Islamic Thinking in Contemporary Indonesia. Kato adalah cendekiawan kelahiran Kanagawa-Jepang, tahun 1964. Minat beliau sebagai pemerhati studi sosiologi mengantarnya untuk melakukan penelitian di Indonesia. Untuk kepentingan penelitiannya, Kato memilih berdomisili di Jakarta selama empat tahun, untuk dapat berinteraksi secara langsung dengan sumber datanya. Saat ini beliau masih berprofesi sebagai dosen dan peneliti di Sekolah Tinggi Butsuryo dari Osaka, Jepang, dan menjadi visiting researcher pada Institute of International Relations, Harogomo University of International Studies, Osaka, Jepang, serta menjadi dosen tamu di Universitas Nasional Jakarta. 3.2.2 Unit Analisis Buku yang menjadi kajian penelitian ini berjudul The Clash of Ijtihad Fundamentalist Vs Liberal Muslims: The Development of Islamic Thinking in Contemporary Indonesia yang diluncurkan pada tanggal 28 Oktober 2011 di Wahid Institute, Jakarta Pusat. Buku ini merupakan buku kedua Kato yang juga diedarkan di Indonesia. Buku pertamanya setebal 325 halaman dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia

45 berjudul Agama dan Peradaban yang diterbitkan oleh Penerbit Dian Rakyat di tahun 2002. Buku setebal 214 halaman ini memaparkan berbagai pandangan terhadap ajaran agama Islam di kalangan umat Muslim sendiri, dengan cara penulisan seperti buku Clash of The Civilization karangan Samuel P. Huntington serta buku-buku terbitan Indian Society for Promoting Christian Knowledge (ISPCK) mengenai agama, sosial, dan politik. berikut: Buku ini ditulis dengan bahasa Inggris, dengan susunan isi sebagai Tabel 3.1 Daftar Isi Buku Foreword - Garry W. Trompt ix Introduction Social Demand and the The Clash of Ijtihad : A Constructionist Approach to Current xi Islamic Movements in Indonesia - Hisanori Kato 1. Debates on Islam and Secularism in Indonesia - Luthfi Assyaukanie 1 2. Islam, Humanity, and the Equality for Women - Lily Zakiyah Munir 19 3. The Need for Historical Perspectives in Understanding Islam - Abdurrahman Wahid 35 4. The Concept of Jihad and Mujahid of Peace - Zakiyuddin Baidhawi 40 5. The Position of Women in Islam: Critism on the Compilation of Islamis Law in Indonesia - Siti Musdah Mulia 58 6. Homosexuality in Islam: Coming out of the Dark - Soffa Ihsan 91 7. What is Right in Islam? Ideas of Abu Bakar Ba asyir - An Interwiew with Abu Bakar Ba asyir 109 8. Caliphate, Sharia and the Future of Umat- M. Ismail Yusanto 118 9. Ethnic Identity, Nationalism, and Islam - Eka Jaya 144 10. Life from Muslim Women s Point of View - Qothrun Nadaa 156 11. Islam as Life s Solution - Cecep Firdaus 164 12. Islam and Pancasila: The Message of a Former Judge - Bismar Siregar 182 13. Progress of the Country with Justice and Prosperity - Zulkieflimansyah dan Yon Machmudi 187 14. The Role of Islam in Politics: Struggling for Political Peace, Justice, and Mercy of Islam - Amin M. Ramly 195 15. Islamic Politics and Political Islam: A Standoff between Islam and the State - Andi M. Fatwa 204 On the Affiliation of the Indonesian Author... 213

46 Yang menjadi kajian dan sumber data dalam penelitian ini adalah tulisan Kato yang terdapat pada bagian Introduction saja. Hal ini dikarenakan tujuan penelitian ini adalah melihat ulasan pemikiran lintas budaya dan agama yang kemudian menjadi representasi religiusitas Kato, dalam perspektif sebagai orang Jepang dengan keunikan budayanya dan perspektif outsider dalam penelitian agama. Namun untuk melengkapi penelitian yang komprehensif, penelitian ini juga mendampingi data yang diperoleh dengan membandingkan pemikiran Kato sebagai outsider dan pemikiran fundamentalis serta liberal pemeluk Islam sebagai insider. Perspektif ini diperlukan dalam penelitian yang terkait dengan kajian agama, dan untuk menangkap realitas nyata tentang pemahaman Islam dalam perspektif fundamentalisme dan liberalisme yang terjadi pada masyarakat. 3.3 Teknik Penelitian 3.3.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik dokumentasi untuk menganalisis struktur teks yang ditulis pada bagian Introduction dan ditulis oleh Kato yang ada dalam buku The Clash of Ijtihad Fundamentalist versus Liberal Muslims. 3.3.2 Teknik Pengolahan Data Dalam penelitian ini, langkah-langkah analisis yang dilakukan adalah:

47 1. Tahap pertama, penelitian dimulai dengan mengumpulkan data dari teks yang ditulis oleh Hisanori Kato pada bagian Introduction dalam buku The Clash of Ijtihad Fundamentalist versus Liberal Muslims. 2. Tahap kedua, menganalisis dan mendekripsikan data yang telah diperoleh dalam tingkatan analisis, skema analisis dalam teks dan skema dalam kognisi sosial dengan menggunakan konsep ragam analisis teks, yaitu ragam analisis paradigmatik van Dijk. Analisis naskah paradigmatik adalah analisis yang menggunakan komponen analisis framing Teun van Dijk. Dalam analisis ini van Dijk menyarankan untuk mencermati enam komponen dalam teks, yaitu: 1) Tematik (struktur makro), 2) Skematik (super struktur), 3) Semantik (mikro struktur), 4) Sintaksis (mikro struktur), 5) Stilistika (mikro struktur), 6) Retoris (mikro struktur). 3. Tahap ketiga, menghubungkan data temuan dalam analisis tahap kedua dengan cara berpikir orang Jepang (Nakamura, 1991). 4. Tahap keempat melihat representasi religiusitas Kato berdasarkan perspektif outsider-insider (Knott, 2005). 5. Tahap kelima, menarik kesimpulan berdasarkan analisis teks.

48 Penelitian ini dibagi dalam tahapan sebagai berikut: Gambar 3.1 Desain Penelitian Faktor Internal Ideologi, Perspektif Orang Jepang, Perspektif Outsider Teks dalam Introduction Analisis CDA Hasil: Buku The Clash of Ijtihad Teun A. van Dijk Representasi Fundamentalist versus Religiusitas Liberal Muslims Hisanori Kato Faktor Eksternal Pemahaman Sosio-politik versus Agama 3.3.3 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan berupa tabel penelitian tentang analisis teks, berupa topik, skema, latar, maksud, praanggapan, leksikon, dan sebagainya. Kemudian dideskripsikan melalui tabel penelitian. Instrumen yang juga dijadikan data pembanding dalam penelitian ini dengan menarasikan hasil temuan berdasarkan wawancara dan penyebaran kuesioner tentang pemikiran religiusitas yang ditemukan dalam pemikiran Kato. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perbandingan perspektif outsider-insider dalam penelitian yang terkait dengan agama.

49 Tabulasi data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tema : Judul : STRUKTUR WACANA Struktur Makro Superstruktur Struktur Mikro HAL YANG DIAMATI TEMATIK Tema / topik yang dikedepankan dalam suatu teks SKEMATIK Bagaimana bagian dan urutan berita diskemakan dalam teks berita utuh. SEMANTIK Makna yang ingin ditekankan dalam teks berita. Misal dengan memberikan penjelasan detil pada satu sisi atau membuat eksplisit satu sisi dan mengurangi detil sisi lain. SINTAKSIS Bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang dipilih STILISTIK Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita. RETORIS Bagaimana dan dengan cara penekanan dilakukan. Sumber : Eriyanto, 2009:228-229 Topik Skema ELEMEN Latar, Detil, Maksud, Praanggapan, nominalisasi Bentuk Klimat, Koherensi, Kata Ganti Leksikon Grafis, Metafora, Ekspresi Data-data yang diperoleh kemudian dihubungkan dengan cara berpikir orang Jepang dalam perspektif Budhisme menurut Nakumura (1991) yang meliputi: 1) dunia fenomena dan yang mutlak, 2) paham keduniawian (genseshugi), 3) menerima dan mengakui tabiat manusia yang alami, 4) mengutamakan cinta kasih terhadap manusia (aijo), dan 5) semangat toleransi (kanyou) dan Memaafkan (yuwa). Karena penelitian ini juga menghadirkan perspektif insider-outsider Knott dengan bingkai rapprochment dalam empat elemen; partisipan murni, peneliti sebagai partisipan, partisipan sebagai peneliti dan peneliti murni, untuk

50 mengetahui posisi Kato ketika melakukan penelitian. Pendekatan ini, merupakan upaya solutif intersubjektif guna memposisikan peneliti pada margin of appreciation sebagai tapal batas (border line) antara insider-outsider. 3.4 Teknik Keabsahan Data Analisis Triangulasi yaitu menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data) lainnya yang tersedia. Jawaban subjek di-cross check dengan data lain yang tersedia. Menurut Dwijowinoto (2002: 9), ada beberapa macam triangulasi: 1. Triangulasi Sumber, yaitu membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan sebuah informasi yang didapatkan dari sumber informasi yang berbeda. Misalnya membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara: membandingkan apa yang dikatakan umum dan pribadi. 2. Triangulasi Teori, yaitu menggunakan dua teori atau lebih untuk dipadukan. Untuk itu diperlukan rancangan riset, pengumpulan data dan analisis data yang lengkap agar memperoleh hasil yang komprehensif. 3. Triangulasi Waktu, yaitu yang berkaitan dengan perubahan proses dan perilaku manusia, karena perilaku ini bisa berubah setiap waktu. Maka periset perlu melakukan obesrvasi lebih dari satu kali. 4. Triangulasi Periset, yaitu menggunakan lebih dari satu periset dalam melakukan observasi atau wawancara karena masing-masing pewawancara memiliki ciri khas dan persepsi yang beragam dalam mengamati fenomena

51 yang sama. Pengamatan dengan menggunakan dua pengamat atau lebih membuat data yang diperoleh lebih absah. 5. Triangulasi Metode, yaitu mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan riset. Triangulasi ini dapat menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapat hasil yang sama. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan periset. Hal ini dikarenakan, perlunya melakukan wawancara langsung dengan nara sumber yang mewakili perspektif kelompok Islam fundamentalis dan liberal sebagai insider, untuk mendapatkan perbandingan hasil data yang diperoleh dari tulisan Kato sebagai outsider dalam penelitiannya. Triangulasi periset juga diperlukan, untuk pengambilan keputusan yang lebih akurat dalam penentuan ideologi penulis-penulis yang terlibat dalam penelitian Kato. Keterlibatan periset lain dimaksudkan untuk mendapatkan perbandingan analisis yang telah dilakukan dengan periset lain sehingga menjadi penelitian yang komprehensif.