BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu mulai tanggal 9

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang akan memperoleh pengajaran dengan metode resitasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin Pekanbaru Jl. HR.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di kelas X SMK Telkom

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

dengan bentuk Nonquivalent Control Group Design karena pada luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Pada desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODOELOGI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kondisi yang tekendalikan. 1 Terdapat dua kelompok yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

BAB III METODE PENELITIAN. karena melihat keadaan dan kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah. dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan dikontrol secara penuh. Sedangkan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu.

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kontrol, dimana pengambilannya dilakukan secara random. 1 Rancangan penelitian R O 1 X O 2 R O 3 O 4 TABEL III.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Sasaran Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 35 Pekanbaru yang beralamat di Jl. Tengku Bey Kecamatan Buki Raya dan waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu mulai dari tahap persiapan sampai dengan penulisan laporan diperkirakan selama tiga bulan yaitu pada bulan Agustus 2013 sampai dengan bulan Februari 2014. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 35 Pekanbaru yang terbagi dalam 15 kelas dengan jumlah 456 siswa. 2. Sampel a. Ukuran sampel Adapun ukuran sampel pada penelitian ini yaitu 31 siswa Kelas VIII 3 sebagai kelas eksperimen dan 31 siswa kelas Kelas VIII 1 sebagai kelas kontrol yang menerapkan metode konvensional pada pembelajaran matematika. 31

32 b. Teknik Pengambilan Sampel Adapun cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama kepada setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel secara acak. Peneliti dapat mengambil 2 kelas secara acak sebagai sampel yaitu kelas VIII 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas (VIII 1 ) sebagai kelas kontrol yang setara atau pengajarannya sama. C. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian quasi eksperimen karena peneliti ingin mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu variabel. Akan tetapi, pengontrolan tidak dapat dilakukan secara ketat. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan kartu masalah sedangkan variabel yang diamati adalah kemampuan komunikasi matematika siswa. Penelitian quasi eksperimen ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi eksperimen. 1 Desain penelitian yang digunakan adalah Non Equivalent Control Group Design. Desain ini membandingkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pertama, kelompok eksperimen yaitu kelompok yang memperoleh perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (X). 1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,Alfabeta, Bandung, 2012, h. 114.

33 Kedua, kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak memperoleh perlakuan atau memperoleh perlakuan pembelajaran matematika secara konvensional. Gambaran tentang desain ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini. TABEL III.1 NON EQUIVALENT CONTROL GROUP DESIGN Nonequivalent control group design O 1 X O 2 O 3 O 4 X O 1 O 2 O 3 O 4 = Perlakuan pada kelas eksperimen = Pretes kelas eksperimen = Postes kelas eksperimen = Pretes kelas kontrol = Postes kelas kontrol Sumber: Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Setelah terbukti bahwa kedua kelas memiliki sifat homogen dan secara analisis menunjukkan tidak ada perbedaan kemampuan awal, maka kedua kelas diundi untuk menentukan kelas perlakuan dan kelas kontrol. D. Variabel Penelitian Variabel bebas yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan kartu masalah. Variabel terikatnya adalah kemampuan komunikasi matematika siswa.

34 E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan 3 teknik, yaitu: 1. Observasi Observasi digunakan untuk memperoleh informasi tentang proses pengelolaan pembelajaran berupa model kooperatif learning tipe jigsaw berbantuan kartu masalah yang berlangsung di kelas eksperimen. Kegiatan observasi berupa pengamatan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. 2. Dokumentasi Teknik dokumentasi diperoleh dari pihak SMP 35 Pekanbaru, seperti data tentang deskripsi sekolah berupa sejarah perkembangan, struktur organisasi, tata sarana dan prasarana sekolah serta keadaan peserta didik dan pendidik. 3. Tes Data tentang hasil belajar matematika siswa dikumpulkan melalui tes hasil belajar matematika. Tes yang digunakan yaitu tes dalam bentuk esay dengan jumlah 6 butir soal. Soal yang diberikan mengenai materi matematika yang telah dipelajari siswa dan telah diuji validitas dan reliabilitasnya yang dilakukan melaui 2 kali tes. Tes hasil belajar didapat pada akhir pertemuan yang dilakukan setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan kartu masalah, sedangkan kemampuan komunikasi siswa untuk yang menggunakan pembelajaran biasa dapat dilihat dari tes akhir pertemuan. Untuk memperoleh tes yang baik, maka

35 dilakukan uji coba soal tes terhadap siswa. Uji coba yang akan dilakukan terdiri dari: a. Validitas Tes Validitas tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi ( Content Validity). Untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. 2 Oleh karena itu, untuk mengetahui tes yang akan diberikan valid atau tidak, maka sebelum soal tes diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol maka soal tes yang akan peneliti gunakan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan guru mata pelajaran matematika. Untuk melakukan uji validitas suatu soal, harus mengkorelasikan antara skor soal yang dimaksud dengan skor totalnya. Untuk menentukan koefisien korelasi tersebut digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut: 3 =. ( )( ). ( ). ( ) di mana: : Koefisien validitas : Jumlah skor item : Jumlah skor total (seluruh item) 2 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2011, h. 189 3 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 98.

36 n : Jumlah responden Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : = 2 1 Distribusi (Tabel t) untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n- 2). Kaidah keputusan: Jika t hitung > t tabel berarti valid, sebaliknya Jika t hitung < t tabel berarti tidak valid Jika instrumen itu valid, maka kriteria yang digunakan untuk menentukan validitas butir soal adalah: TABEL III. 2 KRITERIA VALIDITAS BUTIR SOAL Besarnya r Interpretasi 0,80 < r <1,00 Sangat tinggi 0,60 < r < 0,79 Tinggi 0,40 < r < 0,59 Cukup Tinggi 0,20 < r < 0,39 Rendah 0,00 < r < 0,19 Sangat rendah b. Reliabilitas Tes Untuk melakukan analisis reliabilitas tes dapat digunakan rumus sebagai berikut: 4 r 11 = 1 4 Hartono. Metodologi Penelitian, Op.Cit, h. 81

37 keterangan: r 11 k = nilai reliabilitas = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total = jumlah item Reliabilitas Tes TABEL III. 3 PROPORSI RELIABILITAS TES Evaluasi 0,80 < r 11 1,00 Sangat tinggi 0,60 < r 11 0,80 Tinggi 0,40 < r 11 0,60 Sedang 0,20 < r 11 0,40 Rendah 0,00 < r 11 0,20 Sangat rendah c. Daya Beda Untuk mengetahui daya beda item soal digunakan rumus sebagai berikut: 5 DP = - Keterangan: DP = daya pembeda = jumlah yang menjawab betul soal tersebut dari kelompok atas = jumlah yang menjawab betul soal tersebut dari kelompok bawah = jumlah lembar jawaban kelompok atas = jumlah lembar jawaban kelompok bawah 5 Suke Silverius, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, Jakarta: Grasindo, 1991, h. 173

38 TABEL III. 4 PROPORSI DAYA PEMBEDA Daya Pembeda DP 0,40 Evaluasi Baik sekali 0,30 DP< 0,40 Baik 0,20 DP< 0,30 Kurang baik DP< 0,20 Buruk d. Tingkat Kesukaran Cara menentukan indeks kesukaran soal digunakan rumus sebagai berikut: 6 D = Keterangan: D = indeks kesukaran soal = jumlah yang menjawab betul soal tersebut dari kelompok atas = jumlah yang menjawab betul soal tersebut dari kelompok bawah = jumlah lembar jawaban kelompok atas = jumlah lembar jawaban kelompok bawah TABEL III. 5 PROPORSI TINGKAT KESUKARAN Tingkat kesukaran Evaluasi TK > 0,70 Mudah 0,30 TK 0,70 Sedang TK < 0,30 Sukar 6 Ibid, h. 167

39 F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dirancang untuk memudahkan dalam pelaksanaannya. Prosedur dilaksanakan dengan tahapan-tahapan berikut: 1. Pemberian pretes. Pretes diberikan kepada sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pretes kemudian dianalisis untuk melihat apakah kemampuan awal kedua kelas serupa atau tidak. 2. Pemberian perlakuan. Perlakuan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan kartu masalah dalam tatanan belajar kelompok untuk kelas eksperimen dan perlakuan pembelajaran biasa pada kelas kontrol. 3. Pemberian tes akhir (postes). Tes akhir diberikan kepada sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol. Membandingkan hasil tes akhir. Hasil tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dibandingkan untuk mengetahui ada tidaknya perbandingan kemampuan komunikasi matematika yang signifikan dari pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan kartu masalah dalam tatanan belajar kelompok. G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Tahap Awal Sebelum sampel diberi perlakuan, maka perlu dianalisis dahulu melalui uji normalitas dan uji homogenitas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel berasal dari kondisi awal

40 yang sama. Data yang digunakan dalam analisis tahap awal berasal dari nilai tes awal (pretest). a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak. Jika sampel berdistribusi normal maka populasi juga berdistribusi normal, sehingga kesimpulan berdasarkan teori berlaku. Dalam penelitian ini, untuk menguji normalitas data menggunakan rumus chi kuadrat yaitu: 7 = ( h) h Keterangan: fo = Frekuensi observasi fh = Frekuensi harapan Menentukan dengan dk = k 1 dan taraf sifnifikan 0,05. Kaidah Keputusan : Jika, >, berarti data Distribusi Tidak Normal Jika,, berarti data Distribusi Normal b. Uji Homogenitas Uji homogenitas merupakan suatu uji statistik yang dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel mempunyai varians 7 Riduwan, Dasar-Dasar Statistik, Alfabeta, Bandung, 2003, h. 187.

41 yang sama atau tidak. Uji homogenitas yang akan digunakan pada penelitian ini adalah uji F, yaitu: 8 h = Menentukan dengan dk pembilang = n 1 dan dk penyebut = n 1 dengan taraf sifnifikan 0,05. Kaidah Keputusan : Jika, >, berarti tidak homogen Jika,, berarti homogen 2. Analisis Tahap Akhir Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka dilaksanakan tes akhir. Hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian. Data dalam analisis data tahap akhir menggunakan skor nilai tes berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematika dengan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw berbantuan kartu masalah dan konvensional. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel metode pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw berbantuan kartu masalah dan konvensional berdistribusi normal atau tidak. Adapun langkah-langkah dan rumus yang 8 Ibid., h. 186.

42 digunakan sama dengan uji normalitas pada analisis data tahap awal. Jika kedua data yang dianalisis berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji parametrik yaitu uji homogenitas varians. Tetapi jika kedua data yang dianalisis salah satu atau keduanya tidak berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji perbedaan dua ratarata menggunakan uji statistik non parametrik, menggunakan uji Mann Whitney U. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel dengan pembelajaran dengan pendekatan metode pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw berbantuan kartu masalah dan dengan konvensional mempunyai tingkat varians yang sama, sehingga dapat menentukan rumus uji t yang akan digunakan. Rumus yang digunakan sama dengan rumus untuk menentukan homogenitas pada analisis data tahap awal. Jika data yang dianalisis berdistribusi normal dan homogen maka pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik uji-t. Jika data yang dianalisis berdistribusi normal tetapi tidak homogen maka pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik uji-t. Uji perbedaan rerata untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata kelas eksperimen secara signifikan dengan rerata kelas kontrol. Jenis uji persamaan dua rata-rata:

43 1) Jika data berdistribusi normal dan homogen maka pengujian hipotesis menggunakan uji t, yaitu: 9 = + Keterangan: M x M y = Mean Variabel X = Mean Variabel Y SD x = Standar Deviasi X SD y = Standar Deviasi Y N = Jumlah Sampel 2) Jika data berdistribusi normal tetapi tidak memiliki varians yang homogen maka pengujian hipotesis menggunakan uji t, yaitu: 10 = 1 2 1 2 + 22 1 2 Keterangan: 1 = Mean kelas eksperimen 2 = Mean kelas kontrol 1 2 = Variansi kelas eksperimen 2 2 = Variansi kelas eksperimen 9 Hartono, Statistik Untuk Penelitian, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2008, h. 208. 10 Sudjana, Metoda Statistika, Bandung, Tarsito, 2005, h. 240.

44 1 = Sampel kelas eksperimen 2 = Sampel kelas Kontrol 3) Jika data tidak berdistribusi normal maka pengujian hipotesis menggunakan uji statistik non-parametrik yaitu menggunakan uji Mann-Whitny U, yaitu: 11 1 = 1 2 + 1( 1 1) 2 1 dan 2 = 1 2 + 2( 2 1) 2 2 Keterangan: 1 = Jumlah peringkat 1 2 = Jumlah peringkat 2 1 = Jumlah rangking pada 1 = Jumlah rangking pada 11 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta, 2012, h. 153.