PERAN CAMAT DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN MADIDIR 1. Oleh : Billdy Sondakh 2

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN CAMAT DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN MADIDIR. Oleh: Jamin Potabuga (

PERANAN KEPALA DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK ( Studi Di Desa Pontak Kabupaten Minahasa Selatan) 1. Oleh : Vially Rawis 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. daerah memiliki perangkat masing-masing baik di tingkat provinsi maupu di

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

PERANAN PEMERINTAH DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN STUDI DI DESA PINELENG DUA KECAMATAN PINELENG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN KOTA SAMARINDA

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERAN CAMAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO. Oleh RICHY SUAWAH. Abstrak BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2008 NOMOR 10 SERI D-05 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

INTISARI PP NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN OLEH : SADU WASISTIONO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT (Suatu Studi Di Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur)

BAB I P E N D A H U L U A N

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

EKSEKUTIF ISSN : Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volume 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 92 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 11 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. dan penyelesaian yang komprehensif. Hipotesis seperti itu secara kualitatif

BERITA DAERAH KOTA JAMBI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

MADE WIDHITAMA HARIANTO

BAB I PENDAHULUAN. yang berpedoman pada peraturan pemerintah (PP). Kecamatan dipimpin oleh. Camat juga bertugas melaksanakan tugas umum pemerintahan.

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PELAKSANAAAN TUGAS DAN WEWENANG CAMAT DALAM MEMBINA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DI KECAMATAN IMOGIRI BERDASARKAN PERATURAN

PERAN KEPALA DISTRIK DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI DISTRIK NABIRE KABUPATEN NABIRE. Oleh : Rahmawan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DARI BUPATI KEPADA CAMAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintahan Daerah, Pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan

PERANAN CAMAT DALAM PELAKSANAAN PEMBINAAN TERHADAP PEMERINTAHAN DESA DI KECAMATAN SAWAN

PERATURAN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR NOMOR 30 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 11 TAHUN 2009 ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA SERANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 19 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA SOLOK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 18 ayat (2) menegaskan bahwa Pemerintah daerah mengatur dan mengurus

PERATURAN DAERAH KOTA KOTAMOBAGU NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN KOTA KOTAMOBAGU

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG KELOMPOK KERJA SEKRETARIS GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, maupun kemasyarakatan maupun tugas-tugas pembantuan yang

Nomor : 03 Tahun : 2005 Seri : D Nomor : 06

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KOTA BLITAR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 22 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN BENGKULU SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kecamatan adalah sebuah pembagian wilayah administratif negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR 5 TAHUN 2009 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KOTA KOTAMOBAGU NOMOR 05 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KELURAHAN KOTA KOTAMOBAGU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

PEMERINTAHAN DAERAH. Harsanto Nursadi

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 8 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2008 Nomor 1 Seri D.1

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Pe

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN BALIKPAPAN KOTA DALAM WILAYAH KOTA BALIKPAPAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN SIAK

FUNGSI CAMAT DALAM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DI DESA MUARA BENGKAL KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

I. PENDAHULUAN. daerah yang dibagi atas perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota. Perangkat

Transkripsi:

PERAN CAMAT DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN MADIDIR 1 Oleh : Billdy Sondakh 2 ABSTRAK Perubahan undang-undang pemerintahan daerah yang mengatur pemerintahan kecamatan, dibawah UU No. 5 Tahun 1974 tentang pemerintahan daerah, camat sebagai penguasa tunggal tunggal pemerintahan kecamatan, administrator pemerintahan, administrator kemasyarakatan dan administrator pembangunan hanya sebuah nama pada waktu itu, kenyataanya wewenang yang diberikan hanya sebagai coordinator pemerntahan daerah. Dibwah UU No. 32 Tahun 2004 lebih jelas adalah coordinator penyenggaraan pemerintahan daerah. Peranan camat dalam menunjang keberhasilan pembangunan masih tetap melalui Musrembang Kecamatan. Kata Kunci : Kemampuan Koordinasi PENDAHULUAN Peranan camat dalam proses pembangunan dikecamatan Madidir diharapkan oleh masyarakat dapat berfungsi sebagaimana mestinya, untuk mewujudkan tujuan pembangunan meningkatkan kesejahteraan. Harapan masyarakat ini keberhasilannya tergantung pada kompetensi diri camat dan wewenang camat sebagai koordinator pemerintahan daerah dikecamatan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ditinjau menurut perundang-undangan yang berlaku telah terjadi perubahan kewenangan camat yang mendasar dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan. Kedudukan camat bukan lagi sebagai kepala wilayah kecamatan unsur pemerintah pusat yang berada didaerah dan penguasa tunggal wilayah kecamatan, dan camat tidak lagi berfungsi sebagai administrator pemerintahan, pembanguann dan kemasyarakatan (seperti pada masa berlakunya UU No. 5 Tahun 1974 tentang pemerintahan daerah). Bahwa sejak berlakunya undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, kedudukan camat menjadi perangkat daerah Kabupaten/Kota, dan Camat menjadi pelaksana urusan pemerintahan yang didelegasi oleh Bupati/Walikota dan sebagai koordinator tugas umum pemerintahan. Di dalam pasal 126 ayat (2) UU No. 32 Tahun 2004 dinyatakan sebagai berikut: Kecamatan sebagaimana yang dimasud pada ayat (1) dipimpin oleh camat yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh sebagian wewenang Bupati/Walikota untuk menangani sebagian otonomi daerah. Dan pada ayat (3) dinyatakan sebagai koordinator urusan pemerintahan umum yang meliputi pemberdayaan masyarakat, ketentraman, 1 Merupakan Skripsi Penulis 2 Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP UNSRAT 1

penegakan perundangan, pemeliharaan fasilitas umum, membina desa dan kelurahan. Jadi kedudukan Camat menjadi perangkat daerah melaksanan tugas yang diserahkan dan tugas urusan pemerintahan umum. Rumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang masalah penelitian ini maka dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana peranan Camat dalam menunjang keberhasilan pembangunan di kecamatan Madidir? Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui peran Camat dalam menunjang keberhasilan pembangunan dikecamatan Madidir. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian bagi ilmu politik, hasil penelitian dapat digunakan untuk memecahkan masalah sikap dan perilaku pejabat publik dalam peranan mejalankan tugas dan fungsinya menonjolkan pencitraan diri tanpa bukti nyata mengaku diri telah membangun untuk kesejahteraan rakyat. Dan manfaat penelitian secara praktis temuan penelitian dapat meluruskan kembali arah pelaksanaan pembangunan daerah sesuai dengan tujuan pembangunan nasional yang sesungguhnya nyata meningkatkan kesejahteraan rakyat. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Peran Konsep peran yang mengacu pada arti dan makna rangkaian karakteristik kinerja pemerintah digunakan oleh akademisi ilmu politik dan politisi dalam menganalisa nilai keberhasilan atau kegagalan fungsi dan tujuan penyelenggaraan pemeritahan. Kata peran dalam pengertian bahasa Indonesia (Kamus Besar Bahasa Indonesia DIKBUD. 1993, hal.667) selengkapnya adalah sebagai berikut : - peran seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki orang yang berkedudukan dalam masyarakat; peranan bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan; pemeranan proses, cara, perbuatan memahami perilaku yang diharapkan dan berkaitan dengan kedudukan seseorang. - peran balok yang menghubungkan tiang-tiang rumah disebelah atas, tempat kasau-kasau bertumpu. Berdasarkan pengertian peranan tersebut diatas maka peran adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan yang dimainkan oleh seseorang sesuai aturan main, cara, proses, perbuatan yang diharapkan menurut kedudukannya dalam masyarakat. Dengan konsep peranan ini tugas utama kedudukan seseorang dalam masyarakat dapat diurai sebagaimana tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan, untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Konsep Pembangunan Pembangunan merupakan kata kunci dalam memecahkan dan menilai masalah-masalah yang berhubungan dengan kemajuan atau keterbelakangan 2

masyarakat suatu Negara, Daerah, Kecamatan, Desa, Kelurahan dan sebagainya. Keterbelakangan ditandai oleh jumlah kemiskinan, jumlah pengangguran, kebodohan, budaya malas, Negara korup, stabilitas politik buruk, primitive, konfliksosial, hidup melarat, dan disebut Negara miskin atau Negara terbelakang atau Negara berkembang. Kemajuan suatu bangsa ditandai oleh kelimpahan ekonomi, pemilikan teknologi moderen, politik stabil, aman dan sejahtera, hidup bahagia, disebut Negara kaya atau Negara maju, Jan-Erik Lane, 1994. METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu paradigma penelitian untuk mendeskripsikan peristiwa, perilaku orang atau suatu keadaan pada tempat tertentu sedara rinci dan mendalam dalam bentuk narasi (Djam an Satori, 2011). Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian ini adalah peran Camat dalam pembangunan. Peran Camat dipandang sebagai suatu kewajiban formal, yang ditunjukan oleh kewenamgan Camat dalam menjalankan tugas dan fungsinya menunjang keberhasilan pembangunan. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di kecamatan Madidir kota Bitung Jenis Data Penelitian Jenis data yang diungkap dalam penelitian ini adalah yang bersifat skematik, narasi, uraian, dan data dari informan baik lisan maupun lisan serta data dari dokumen yang tertulis, pelaku atau subyek yang diamati, (Moleong, 2001). Sumber Data Penelitian Sebagai Instrumen kunci, saya berbaur dalam melakukan obsevasi dengan informan, yaitu: Camat Madidir, staf sekcam, unsure SKPD yang terkait, tokoh masyarakat dan dokumen. Teknik Pengumpulan Data Perolehan data penelitian yang luas serta mendalam, maka upaya yang dilakukan adalah observasi partisipasi, wawancara mendalam dengan berpedoman pada aucuan yang bersifat terbuka dan terstruktur, studi dokumen yang menjadi bukti penelitian dengan standar kualitatif tidak reaktif. Teknik analisa Data Teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif naratif, teknis ini menurut (Milles dan Houberman, 2001), diterapkan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. 3

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Peran Camat Kecamatan Madidir Dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Hasil penelitian peranan Camat Madidir dalam menunjang pembangunan dikecamatan madidir kota Bitung, dilihat dari pengaruh tugas dan fungsinya. Atas perubahan kedudukanya dari penguasa tunggal aparat pusat dikecamatan (dibawah UU No.5/1974 Ttg Pemerintahan daerah), menjadi Koordinator penyelenggaraan pemerintahan daerah dibawah Walikota/Bupati (dibawah UU No.32/2004 Ttg Pemerintahan daerah), menunjukkan kenyataan tidak terdapat perubahan yang signifikan. Sebelumnya disebut sebagai penguasa tunggal dalam administrator pemerintahan, administrator kemasyarakatan dan administrator pembangunan hanya sebuah nama, karena dalam kenyataannya otoritas atau wewenang yang diberikan hanya sebatas fungsi koordinator. Perbedaannya sekarang lebih tegas sebagai koordinator penyelenggaraan pemerintahan daerah. Peranan camat yang dapat diharapkan masyarakat untuk menunjang pembangunan ditingakat kecamatan, tetap seperti dulu, melalui MUSREMBANG (Musyawarah Rencana Pembangunan) Kecamatan. Masyarakat mengajukan usul pembangunan ekonomi melalui musrembang kemudian diusulkan oleh Camat kepada Pemerintah kota/daerah. Berhasil tidaknya usulan tergantung dari pada kemampuan koordinasi Camat. B. Pembahasan Peran Camat kecamatan Madidir Dalam Pembangunan Dalam hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa Camat kecamatan madidir dalan tahun anggaran 2015 saat penelitian ini berlangsung, Camat Junita Wauran SH telah berperan sesuai dengan kewenangan Camat di terima melalui pelimpahan wewenang dari Walikota Bitung, yang kemudian menjadi tugas dan fungsi Camat yang rinciannya jelas dan tegas dalam peraturan Walikota bitung No. 50/2008 tentang tugas dan fungsi serta tata kerja aparatur negara. Peranan camat dalam menunjang keberhasilan pembangunan dikecamatan madidir membangun sarana infrastuktur tergantung pada proses administrasi menurut tugas dan fungsi tata kerja dan hubungan camat dengan badan perencanaan kota, satuan kerja pemerintah Walikota dan Dewan kota Bitung. Hasil wawancara dengan camat kecamatan madidir sebagai informan kunci dalam penelitian ini sebagai berikut: Pejabat Negara saat ini disebut berhasil oleh rakyat apabila ada bukti kinerja, apa yang camat bangun? Saya melihat dari kebutuhan-kebutuhan apa yang diperlukan oleh masyarakat seperti; Prasarana jalan Gang-gang / Jalan kecil Saluran air Kebersihan lingkungan 4

Tempat-tempat sampah Paving-paving blok Kantor lurah Kadoodan PENUTUP Kesimpulan Tidak terdapat perubahan yang signifikan fungsi Camat dalam menujang keberhasilan pembangunan, baik dibawah UU No. 5/74 dan yang baru UU No.32/2004. Keberhasilan Camat tetap pada kemampuan mengkoordinasi usulan pembangunan ekonomi, hasil musrembang kecamatan. Saran 1. Camat sebagai pimpinan di kecamatan agar mampu meningkatkan pelayanan kerja kepada masyarakat dan mampu untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan. Dan lebih mengawasi atau memberikan pengetahuan pembinaan kepada pegawai dan bawahan yang ada di setiap kelurahan. 2. Agar Camat dapat bekerja sama juga dengan anggota DPRD daerah pilihan kecamatan Madidir. Untuk mengaspirasikan semua keperluan dan kebutuhan masyarakat. 3. Lebih aktif bertemu dengan masyarakat dan mendengar usulan-usualn yang diperlukan oleh masyarakat kecamatan madidir. DAFTAR PUSTAKA Carlton, dkk, 1993, Ilmu Politik, Raja Wali Pers, Jakarta Erwan Agus P., 2011, Metode Penelitian Kuantitatif umtuk Adminisrtasi Publik, Gava Media, Jakarta. Harold Koonz & Cyrill O Donnell, 1983, Principles Of Management, Balai Lektur Mahasiswa, Bandung. Jan-Erik Lane, dkk, Ekonomi Politik Komparatif, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hanif Nurcholis, 2011, Pertumbuhan dan Penyenggaraan Pemerintahan Desa, Erlangga, Jakarta Inu Kencana,2009, Pengantar Ilmu Pemerintahan, Rafika, Bandung. Mardiasmo, 2002, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Rosda Karya, Bandung. Milles A., & Houberman, 2001, Metode Penelitian Kualitatif, Gramedia Utama, Jakarta. Moleong, L. 2000, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Remaja, Bandung. Munasef, 1985, Sistem Pemerintahan Indonesia, Gunung Agung, Jakarta. Wastiono Sadu, 2009, Organisasi Pemerintahan Kecamatan, Fokus Media Bandung. Jam an Satori.2001, Metodologi Penelitian Kualitatif, Afabeta, Bandung. Taliziduhu, 1985, Metodologi Pemerintahan Idonesia, Bina Aksara, Jakarta. 5

Undang-Undang Dasar Negara Republik INdoneria Tahun 1945, 2010, Permta, Jakarta. Undang-Undang Pemeritahan Daerah, 2010, Ctra Wacana, Jakarta. Himpunan Perundang-undangan Tentang Kecamatan, Fokusmedia, Bandung. 6