19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang hubungan antara bimbingan belajar terhadap motivasi belajar siswa di SMA Negeri 4 Kota Gorontalo. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPS SMA Negeri 4 Kota Gorontalo. b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 3.3 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian jenis korelasional yakni mengidentifikasi hubungan antara bimbingan belajar dengan motivasi belajar siswa. Adapun rancangan penelitian yang akan digunakan adalah dapat digambarkan dalam bagan di bawah ini. Bimbingan belajar (variabel X) Motivasi belajar siswa (variabel Y) 19
20 3.4 Variabel Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuaraikan, maka dapat dikemukakan bahwa variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Y dan variabel X a. Variablel Y atau variabel terikat (dependent) adalah Motivasi Belajar Siswa dengan indikator sebagai berikut: 1). Tekun menghadapi tugas 2). Ulet menghadapi kesulitan 3). Lebih senang bekerja mandiri. 4). Senang mencari tugas dan dapat memecahkan masalah soal-soal. b. Variabel X atau variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah Layanan Bimbingan belajar, dengan indikator sebagai berikut. 1). Frekuensi pelaksanaan BK dalam belajar 2). Materi layanan 3). Metode yang digunakan 4). Media yang digunakan 5). Evaluasi 6). Tindak lanjut.
21 3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang menjadi kualitas dari karakteristik tertentu yang di terapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Gorontalo, dengan jumlah 150 orang siswa. 3.5.2 Sampel Sampel ditetapkan 30% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 30 orang yang merupakan perwakilan dari tiap-tiap kelas, tiap kelas 5 orang. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik utama yang digunakan untuk mengumpulkan data siswa adalah angket sedangkan observasi dan wawancara sebagai pelengkap. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: a. Observasi Sebagai teknik awal yang digunakan untuk memperoleh data umum obyek penelitian yang meliputi keadaan siswa, sekolah.
22 b. Kuisoner (angket) Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data tentang efektifitas pelaksanaan bimbingan belajar terhadap motivasi belajar siswa. pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pernyataan maupun pertanyaan yang sesuai dengan masalah yang ingin diungkap. Adapun jenis kuesioner yang dibuat dari 30 buah pernyataan yang merupakan penjabaran dari indikator masing-masing. Pertanyaan disediakan 4 alternatif jawaban. Cara pembobotan angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Jika pernyataan berbentuk positif : sangat setuju=4, setuju=3,, tidak setuju=2, dan sangat tidak setuju=1 b. Untuk pertanyaan yang berbentuk negatif : sangat setuju=1, setuju=2, tidak setuju=3, dan sangat tidak setuju=4. 3.7 Analisis Instrumen Penelitian 3.7.1 Uji Validitas Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur dengan tepat dan mengenal gejala-gejala tertentu. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Product Moment dengan perhitungan angka kasar yang dikemukakan Pearson
23 r xy n. n( X 2 XY ) ( ( X ) 2 n X )( Y 2 Y ) ( Y ) 2 ( Sugiono, 2009:228) Dimana : rxy= koefisien korelasi antara skor item dengan skor total n= jumlah responden x = Jumlah skor item Y = Jumlah skor total XY = Jumlah perkalian antara skor item dan skor total = Jumlah kuadrat skor item = Jumlah kuadrat skor total 3.7.2 Uji Realibilitas Realibilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Dalam penelitian ini, uji relibilitas yang digunakan adalah dengan rumus Alpha. Rumus alpha digunakan karena instrumennya berbentuk skala dan jawabannya memiliki skala 1-4. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Mencari harga varians dari setiap butit item 2) Menjumlahkan harga varians dari tiap butir item 3) Mencari harga varians total 4) Menghitung koefisien realibilitas
24 3.8 Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh melalui angket dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi untuk mengetahui hubungan fungsional antara variabel X dan Y (Sudjana, 2005 : 370) dengan rumus : ( Sudjana,369:2005) Dimana : r n Σx ΣY ΣX² ΣY² ΣXY = Koefisien korelasi = Banyak Sampel = Jumlah nilai X = Jumlah nilai Y = Jumlah Kuadrat nilai X = Jumlah kuadrat nilai Y = jumlah produk antara nilai X dan Y
25 Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data (Sudjana, 2005 : 466). Kenormalan dilakukan secara parametric dengan menggunakan penaksiran rata-rata dan simpangan baku, maka dalam bagian ini akan diperlihatkan uji kenormalan secara nonparametric. Uji yang digunakan dikenal dengan nama uji Lilliefors. Misalkan kita mempunyai sampel acak dengan hasil pengamatan,. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa distribusi tidak normal. Untuk pengujian hipotesis nol tersebut kita tempuh prosedur berikut : a). Pengamatan, dijadikan bilangan baku, dengan menggunakan rumus : z i x i s x ( dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel ). b). Untuk tiap-tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F( ) = P(z ). c). Selanjutnya dihitung proporsi, yang lebih kecil atau sama dengan. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S( ), maka S( ) =
26 d). Hitung selisih F( ) S( ) kemudian tentukan harga mutlaknya. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini. Setelah itu dilanjutkan dengan pengujian koefisien korelasi (Sudjana, 2005 : 369) dengan menggunakan rumus: r = n XY ( X ) ( Y ) { n X² - ( X )² }{ n y ( y² )} Dimana : r = Koefisien korelasi n = Banyak Sampel Σx = Jumlah nilai X ΣY = Jumlah nilai Y ΣX² = Jumlah nilai X ΣY² = Jumlah kuadrat YΣXY = jumlah produk antara nilai X dan Y
27 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang hubungan bimbingan belajar dengan motivasi belajar siswa di SMA 4 Kota Gorontalo. Data penelitian ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian, dengan menggunakan teknik pengujian pengolahan statistika uji validitas dan reabilitas, uji normalitas data, analisis regresi dan korelasi linier sederhana. Pengolahan ini bertujuan untuk memperoleh nilai numeric tentang hubungan bimbingan belajar dengan motivasi belajar siswa. 4.1.2 Pengujian Normalitas Data Variabel X (Layanan Bimbingan Belajar) Sebagaimana pengujian data yang telah dilakukan dengan menggunakan rumus Liliefors, variabel x (layanan bimbingan belajar) diperoleh L0 = 0,1675, L0,01 = 1,187, dan L0,05 = 0,161. karena L0 < L0,05 atau 0,1675 < 1,187 maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari penelitian variabel X dari populasi yang berdistribusi NORMAL.
28 4.1.3 Pengujian Normalitas Data Variabel Y (Motivasi Belajar) Sebagaimana pengujian data yang telah dilakukan dengan menggunakan rumus Liliefors, variabel x (layanan bimbingan belajar) diperoleh L0 = 0,1086, L0,01 = 1,187, dan L0,05 = 0,161. karena L0 < L0,01 atau 0,1086 < 1,187 maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari penelitian variabel Y dari populasi yang berdistribusi NORMAL. 4.1.4 Pengujian Linieritas Berdasarkan analisis regresi diperoleh regresi Yˆ 55,25 0, 24 X Hasil ini mengandung makna bahwa terjadi perubahan (penurunan atau peningkatan) pada variabel X, maka akan di ikuti oleh perubahan (penurunan atau peningkatan) rata-rata sebesar 0,24 pada variabel Y. Hal ini berarti jika terjadi perubahan pada indikator layanan bimbingan belajar, maka diikuti perubahan pada indikator motivasi belajar. Persamaan regresi ini dapat dinyatakan berbentuk linier atau tidak, dapat dilihat pada table ANAVA.
29 Table 4.1 Hasil perhitungan di atas dapat disusun dalam daftar analisis varians (ANAVA) sebagai berikut : Sumber Varians DK JK RJK F Total 30 129691 - Regresi (a) 1 128184 128184 Regresi (b/a) 1 53,608 53,608 Residu 28 145336 51,906 1,073 Tuna cocok 15 707,1 299,74 Kekeliruan 13 4751 279,44 1,033 Dari table 4.1 diperoleh harga F hitung untuk uji linearitas sebesar 1,073 dan F hitung untuk keberartian sebesar 1,033. Berdasarkan kriteria pengujian untuk uji linearilitas yang telah ditetapkan di atas bahwa F daftar diperoleh dari kaidah pengujian linearitas F < F {(1-α)(k 2,n- k). Jika digunakan taraf nyata a=0,05 maka F(1-0,05) (17-2, 30-17)= 2,76. Ternyata harga F hitung lebih kecil dari F daftar (1,033<2,76). Sehingga disimpulkan persamaan regresi ini berbentuk linier.
30 Selanjutnya untuk uji keberartian telah ditetapkan kriteria pengujian F hitung F daftar (1-α)(1, n-2) = jika digunakan taraf nyata α=0,05 maka F (1-0,01)(1,302)=4,20. Ternyata harga F hitung lebih kecil dari F daftar (1,073<4,20). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linier tersebut signifikan (berarti). 4.1.5 Pengujian Hipotesis Berdasarkan perhitungan korelasi antara variabel layanan bimbingan belajar (X) dan motivasi belajar (Y) diperoleh koefisien r = 0,1867 dan = 0,0349. Uji signifikan koefisien korelasi memperoleh hasil t = 0,9824. Dalam daftar t pada taraf nyata 0,05 diperoleh t (0,995)(28)= 2,76. Ternyata t hitung lebih kecil dari harga atau = 0,9824 < = 2,76 atau harga berada didalam daerah penerimaan, hasil ini menyimpulkan bahwa diterima ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi tidak signifikan.
31-2,76-0,9824 0,9824 2,76 Gambar 1: Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis (X dan Y) Dari kurva di atas dilihat bahwa = 0,9824 berada di dalam daerah penerimaan. Artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara layanan bimbingan belajar dan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan kurva di atas menunjukkan bahwa berada pada daerah penerimaan, sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima.
32 4.2 Pembahasan Layanan bimbingan belajar adalah membantu individu (siswa) mengatasi masalah yang dapat mempengaruhi proses perkembangan siswa atau dapat membantu mencapai perkembangan yang optimal sehingga tidak menghambat perkembangan belajar siswa. Menurut Djamarah bahwa Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan. Sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Motivasi sangat penting dalam belajar, manusia termotivasi untuk bertindak kalau ia ingin memenuhi kebutuhannya. Begitu juga dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Penelitian ini termasuk penelitian hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang diteliti ikut menentukan variabel terikat. Adapun variabel pada penelitian ini adalah variabel bebas Layanan Bimbingan Belajar (X) dan variabel terikat Motivasi Belajar (Y). Dari Hasil pengujian hipotesis pada variabel X dan Y bahwa persamaan Yˆ 55,25 0, 24 X yang telah teruji keberartian pada α = 0,05 merupakan hubungan yang berlaku pada populasi. Berdasarkan sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Bahwa antara layanan bimbingan belajar dengan motivasi belajar siswa mengalami penurunan dan penaikan. Regresi hubungan antara layanan bimbingan belajar dengan
33 motivasi belajar siswa berbentuk regresi linear dimana hal ini ditunjukkan dengan nilai yang diperoleh pada tabel anava. Dalam uji signifikan koefisien korelasi memperoleh hasil t = 0.9824 atau diperoleh t (0,995)(28) = 2,76 atau lebih kecil dari harga. harga berada didalam penerimaan. Jadi hasil ini menyimpulkan bahwa diterima, dan ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi tidak signifikan. Selanjutnya, melalui hasil pengujian koefisien sederhana, maka diperoleh harga r = 0,0349 dengan koefisien determinasi sebesar 0,1867 atau 18,67%. Sedangkan berdasarkan hasil uji koefisien korelasi yang telah dianalisis yang dihubungkan dengan kriteria pengujian statistika t bahwa lebih kecil dari atau harga telah berada didalam penerimaan maka ditolak, dalam arti hubungan antara layanan bimbingan belajar dengan motivasi belajar siswa SMA Negeri 4 Gorontalo tidak berarti.