JENIS DAN BENTUK SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK. Tabel 1. Jenis Dan Bentuk Sanksi Pelanggaran Kode Etik PNS BAPETEN. ringan

dokumen-dokumen yang mirip
JENIS DAN BENTUK SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NOMOR: 51/KEP/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 120 TAHUN

MATRIKS PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG INSPEKTUR KESELAMATAN NUKLIR BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

SOSIALISASI PP 53 TAHUN 2010

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 01/PM.9/2010 TENTANG

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PENERAPAN DISIPLIN PNS

SALINAN PERATURAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/RB TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR: KI70/DJM.S/201 0 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah,

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI

K E P U T U S A N KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN NOMOR: Stb.01/SK/ 024 /2013 TENTANG

P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Administrasi Kepegawaian Negara. Lina Miftahul Jannah

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA. No.83, 2013 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Keselamatan Nuklir. Inspektur. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 /PM.4/2008 TENTANG

TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : / 4078 / 2015

MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA. KODE ETlK PEGAWAI NEGERI SlPlL BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN

Mengingat : 1. Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian. Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik. dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lembaran

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 19 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepot

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

POKOK-POKOK PERATURAN PEMERINTAH TENTANG DISIPLIN PNS

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

PELANGGARAN TERHADAP KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAGI PNS

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

SALINAN INSTRUKSI MENTERI KEUANGAN NOMOR 01/IMK.01/2009

KEPUTUSAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 008-A/SEK/SK/1/2012 TENT ANG ATURAN PERILAKU PEGAWAI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

2 Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengga

2011, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 800/125/SK/SET-1/DLH

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1180/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Pegawai Universitas Sumatera

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

5. Menyimpan rahasia negara dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 39 TAHUN 2005

Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.1

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

NOMOR 01tPM.2t2007 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI NOMOR 04/YSR/2004 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI YAYASAN SLAMET RIJADI. Pengurus Yayasan Slamet Rijadi

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

SOSIALISASI KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB.BANTUL

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG TENAGA HARIAN LEPAS PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PEMBINAAN DISIPLIN A. DASAR HUKUM B. PENJELASAN 1. Maksud 2. Tujuan 1. Kewajiban,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN BERSAMA KETUA BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) DAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA No. 011/SKB/BPH-UMS/2007

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Transkripsi:

SALINAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENEGAKAN DAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DAN PELANGGARAN Tabel 1. Jenis Dan Bentuk Sanksi PNS BAPETEN 1. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan dan Standar Operasional dan Prosedur dalam melaksanakan tugas; 2. tidak memberikan keterangan/ informasi data yang bersifat rahasia kepada pihak yang tidak berwenang; 3. tidak menyalahgunakan organisasi BAPETEN untuk kepentingan pribadi atau golongan; 4. tidak melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain; 5. tidak bertindak selaku perantara bagi seseorang, pengusaha, atau golongan untuk mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari BAPETEN; ringan (kode etik yang pada unit kerja). b. dilarang melaksanakan tugas pengawasan di lapangan selama 1 tahun berturut-turut; dan/atau c. diberi Surat Keputusan Hasil Pemeriksaan (SKHPPKE). 6. menciptakan...

- 2-6. menciptakan dan memelihara suasana kerja yang kondusif; 7. bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahan; 8. saling menghargai dan menghormati sesama PNS BAPETEN, bawahan, atasan, dan masyarakat; 9. menjadi teladan yang baik terhadap sesama PNS BAPETEN, bawahan, dan masyarakat; 10. memberikan pelayanan secara cepat, tepat, dan aman; 11. melayani dan menghormati setiap tamu yang datang ke BAPETEN; 12. berperilaku sopan santun terhadap sesama, atasan, bawahan, dan masyarakat; 13. tidak memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat BAPETEN, kecuali untuk kepentingan pelaksanaan tugas jabatan; 14. menghargai perbedaan pendapat dan mengembangkan musyawarah untuk mufakat; 15. mempergunakan dan memelihara barang inventaris milik negara secara baik dan bertanggung jawab; 16. tidak melakukan tindakan tercela seperti...

- 3 - seperti berjudi, minum minuman keras, berkelahi, menggunakan narkotika dan zat aditif secara ilegal, serta melakukan tindakan melawan hukum lainnya; 17. tidak melakukan segala kegiatan atau perbuatan yang menyebabkan terjadinya benturan kepentingan terhadap tugas dan fungsi BAPETEN sebagai lembaga pengawasan; 18. menjaga dan menjalin rasa solidaritas dan soliditas sesama PNS BAPETEN; 19. melaksanakan tugas pengawasan di lapangan dengan izin atasan langsung dan atau dengan alasan /keterangan yang sah; 20. datang melaksanakan tugas unit kerja sesuai jadwal dan jam yang telah ditentukan; 21. membuat laporan pelaksanaan tugas tepat waktu; 22. melakukan tindakan yang profesional di tempat tugas atau selama dalam perjalanan dinas sehingga tidak menyebabkan kerusakan peralatan yang digunakan, sampai pada menyebabkan paparan radiasi dan atau kontaminasi terhadap peralatan atau barang lain; 23. melaksanakan...

- 4-23. melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur dan instruksi unit kerja; 24. menerapkan prinsip, nilai dan keputusan unit kerja; 25. berperilaku sopan santun terhadap sesama pegawai dan atasan di lingkungan unit kerja; 26. menciptakan dan memelihara suasana kerja yang kondusif di lingkungan unit kerja; 27. melayani dan menghormati setiap tamu yang datang ke unit kerja; 28. tidak menyalahgunakan wewenang dalam penyelesaian masalah terkait tugas; 29. tidak mengunjungi atau berada di lokasi-lokasi yang diketahui, diduga atau patut diduga merupakan tempat-tempat atau lokasi yang secara nilai norma susila, hukum negara dan ketentuan agama merupakan tempat atau lokasi tercela dan tidak terhormat; dan 30. melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 1. melaksanakan tugas perjalanan dinas sesuai jumlah hari dan jadwal yang telah disetujui oleh atasan; 2. menerapkan prinsip, nilai dan keputusan BAPETEN; sedang (kode etik yang pada lembaga) b. penurunan pangkat 1 (satu) tingkat; dan/atau 3. melaksanakan...

- 5-3. melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur dan instruksi BAPETEN; 4. mengemukakan dan/atau melakukan hal-hal yang menurut pertimbangan dan keyakinannya perlu dilakukan; 5. jujur dan memegang rahasia pihak yang diperiksa; 6. berperilaku sopan santun terhadap sesama pegawai dan atasan di lingkungan BAPETEN; 7. tidak melakukan tindakan tercela seperti berjudi, minum minuman keras, berkelahi, menggunakan narkotika dan zat aditif secara ilegal, serta melakukan tindakan melawan hukum lainnya di lingkungan BAPETEN; 8. bersikap hati-hati, teliti dan cermat; 9. melakukan perbuatan sesuai dengan tugas dan wewenangnya; 10. melayani dan menghormati setiap tamu yang datang ke BAPETEN; 11. menciptakan dan memelihara suasana kerja yang kondusif di lingkungan BAPETEN; 12. tidak melakukan tindakan yang mengakibatkan terjadinya benturan kepentingan; 13. melakukan tindakan secara c. dilarang melaksanakan tugas pengawasan selama 2 (dua) tahun beturutturut. obyektif...

- 6 - obyektif; 14. melakukan tindakan profesional di tempat kerja atau selama dalam perjalanan untuk mencegah terjadinya: a. kontaminasi atau paparan berlebih terhadap diri dan/ atau anggota tim; b. mengganggu fungsi peralatan atau sistem obyek pengawasan; dan c. hilangnya peralatan dan/atau alat tugas lainnya; 15. tidak membuka dan menyampaikan dokumen yang bersifat rahasia kepada publik atau pihak lain untuk kepentingan sendiri atau kelompok tertentu. 1. melakukan tindakan yang profesional di tempat tempat kerja atau selama dalam perjalanan dinas sehingga mencegah terjadinya: a. kecelakaan kerja terhadap diri dan atau anggota tim dan atau orang lain di lingkungan obyek pengawasan; b. kecelakaan radiasi terhadap diri dan atau anggota tim dan atau orang lain di lingkungan obyek pengawasan; dan c. kerusakan peralatan atau sistem obyek pengawasan; berat (kode etik yang pada negara). dan/atau b. usulan pemberhentian tidak hormat sebagai pejabat struktural. 2. menciptakan...

- 7-2. menciptakan dan memelihara suasana kerja yang kondusif di lingkungan masyarakat; 3. tidak melakukan tindakan tercela seperti berjudi, minum minuman keras, berkelahi, menggunakan narkotika dan zat aditif secara ilegal, serta melakukan tindakan melawan hukum lainnya di lingkungan masyarakat; dan 4. tidak menghilangkan, merusak dan/atau memusnahkan dokumen yang bersifat rahasia. Tabel 2....

- 8 - Tabel 2. Jenis Dan Bentuk Sanksi Inspektur Keselamatan BAPETEN Hukuman terhadap pelanggaran kode etik Ringan dijatuhkan apabila Inspektur tidak : 1. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, disiplin dan bersemangat untuk kepentingan Negara; 2. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama di bidang keselamatan, keamanan, keuangan, dan materiil; 3. menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya; 4. menaati peraturan Inspeksi yang ditetapkan; 5. tidak memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara, secara tidak sah; dan 6. tidak melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk Tingkat ringan (apabila pelanggaran negatif pada unit kerja). Tingkat Sanksi Kode Etik b. dilarang melaksanakan inspeksi selama 1 (satu) berturut-turut; tahun c. Surat Peringatan (SPPE); dan/atau Etik d. apabila telah menerima SPPE 2 (dua) kali dalam kurun waktu 2 (dua) tahun berturutturut, Inspektur Keselamatan Nuklir menerima berupa melaksanakan sanksi larangan inspeksi selama 1 (satu) berturut-turut. tahun keuntungan...

- 9 - keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara. 1. memegang rahasia jabatan inspektur yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan; 2. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan Negara sebagaimana, apabila pelanggaran negative pada BAPETEN; 3. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama di bidang keselamatan, keamanan, keuangan, dan materiil, apabila pelanggaran negatif pada BAPETEN; 4. menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya, apabila pelanggaran negatif pada BAPETEN; 5. menaati peraturan Inspeksi yang ditetapkan, apabila pelanggaran negatif pada BAPETEN; 6. tidak memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau Tingkat sedang (apabila pelanggaran negatif pada BAPETEN). Tingkat Sanksi Kode Etik b. penurunan pangkat Inspektur 1 (satu) tingkat; dan/atau c. dilarang melaksanakan inspeksi selama 2 (dua) tahun beturutturut. meminjamkan...

- 10 - meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara, secara tidak sah; dan 7. tidak melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara. 1. memegang rahasia jabatan inspektur yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan; 2. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan Negara; 3. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama di bidang keselamatan, keamanan, keuangan, dan materiil; 4. menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya; 5. menaati peraturan Inspeksi yang ditetapkan; Tingkat berat (apabila pelanggaran negatif pada pemerintah dan/atau negara). Tingkat Sanksi Kode Etik dan/atau b. pemberhentian tidak hormat sebagai Inspektur. 6. tidak...

- 11-6. tidak memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara, secara tidak sah; 7. tidak melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara; dan 8. tidak menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya. Tingkat Tingkat Sanksi Kode Etik KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, ttd. AS NATIO LASMAN