BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Raydinda Nacita Ramadhani, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. kaidah-kaidah yang mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya, dan

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yang selanjutnya disebut WPP yang terdapat di surat kabar Minggu Pagi.

BAB I PENDAHULUAN. Rapat sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Rasanya tidak

BAB I PENDAHULUAN. pada penelitian ini yang bertopik Warna Warni Percintaan dan Gelar Pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KARIKATUR SUKRIBO HARIAN KOMPAS EDISI HARI MINGGU BULAN JANUARI FEBRUARI 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Nur Eva, 2014 Wujud prinsip kerja sama wacana humor Pada buku watir (kajian pragmatik)

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media penyampaian informasinya. dipergunakan dalam wacana humor. Penggunaan bahasa yang biasa saja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adi Dwi Prasetio, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kartun sebagai media komunikasi merupakan suatu gambar interpretatif. diciptakan dapat mudah dikenal dan dimengerti secara cepat.

WACANA KARTUN EDITORIAL OOM PASIKOM PADA RUBRIK OPINI HARIAN KOMPAS: SUATU TINJAUAN PRAGMATIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses berpikir manusia. Tahap kelanjutan dari proses berpikir

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangPenelitian. Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, perasaan, keinginan dan harapannya. Komunikasi yang terjalin diharapkan dapat dipahami maknanya oleh orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. tutur. Kegiatan berinteraksi antara penutur dan mitra tutur dapat berupa dialog

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berinteraksi antarindividu maupun kelompok.

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai

I. PENDAHULUAN. komunikasi, melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi)

2015 REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

ANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. partisipan. Dalam percakapan, proses komunikasi terjadi apabila ada dua

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah berhumor. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orangtua dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

BAB I PENDAHULUAN. pada masa sekarang ini walaupun pada kira-kira dua dekade yang silam ilmu

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman ini banyak sekali beredar surat kabar, koran-koran, majalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sesuai dengan norma norma dan nilai nilai sosial dan saling

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa. Berkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN.. ABSTRAK... ABSTRACT. KATA PENGANTAR.. DAFTAR TABEL... DAFTAR SINGKATAN...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat pertukaran informasi. Namun, kadang-kadang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. individu lain yang berasal dari daerah atau wilayah lain. Oleh karena itu, bahasa. Indonesia dijadikan sebagai bahasa nasional.

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteliti karena berbeda dengan acara komedi lainnya. WILK merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, maksud, pikiran, lain-lain. Sarana komunikasi tersebut. masyarakat dan bahasa tidak dapat dipisahkan.

KAJIAN PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM WACANA HUMOR ON LINE

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana yang vital dan utama dalam hidup ini karena tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

BAB I PENDAHULUAN. (Wijana, 2011:1). Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa peran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Naskah Drama merupakan genre sastra yang disejajarkan dengan puisi

BAB I PENDAHULUAN. Tiga Semprul Mengejar Surga (TSMS). TSMS merupakan tayangan komedi

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Nordquist (2014) mengatakan bahwa Dialogue is a verbal exchange

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi atau alat interaksi yang digunakan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2003:xx). Humor ada dan berkembang di semua lapisan masyarakat. Selain

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SENTILAN SENTILUN DI METRO TV

BAB I PENDAHULUAN. bukan perlu membutuhkan pemahaman yang menyeluruh. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesehariannya manusia saling membutuhkan interaksi dengan sesama untuk

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia politik senantiasa menjadi sorotan publik. Hal-hal yang terjadi di dunia politik kerap menimbulkan pro dan kontra. Pro dan kontra yang timbul tertuang baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Bentuk kritikan yang tertuang dalam bentuk tulisan tercermin dalam bentuk artikel, esai, hingga kartun. Kartun kerap menjadi salah satu alat kritik pada dunia kritik. Namun berbeda dengan bahasa lainnya, bahasa yang digunakan kartun dalam menyampaikan kritik bersifat tidak langsung dan berpotensi humor. Kajian ini akan membahas penggunaan bahasa dalam teks kartun politik yang telah dikemas dalam bentuk buku. Buku karya Muhammad Mice Misrad yakni Politik Santun dalam Kartun II, buku tersebut mencoba mengkritik dan menyinggung dunia politik lewat bahasa kartun. Wijana (2004, hlm. 127) berpendapat bahwa dalam usaha menciptakan wacana yang menyimpang dari wacana yang wajar, para kartunis akan memanfaatkan berbagai aspek kebahasaan sebagai sumber kreasinya. Aspek-aspek kebahasaan itu meliputi tataran yang terendah sampai dengan tataran yang tertinggi, yaitu aspek ortografis, aspek fonologis, ketaksaan, hiponimi, sinonimi, antonimi, deiksis, perulangan, konstruksi subklausal, konstruksi klausal, konstruksi antarklausal, dan konstruksi proposional. Salah satu unsur yang terkandung dalam kartun yaitu humor. Menurut Danandjaja seperti dikutip Wijana (2003, hlm. 3) di dalam masyarakat humor, baik yang bersifat erotis dan protes sosial, berfungsi sebagai pelipur lara. Hal ini disebabkan humor dapat menyalurkan ketegangan batin yang menyangkut ketimpangan norma masyarakat yang dapat dikendurkan melalui tawa. Menurut Sunarto (1957, hlm. 27) kartun bisa lahir dan selalu muncul dari peristiwa-peristiwa politik yang paling menentukan nasib suatu bangsa. Namun, kartunis melukiskannya dengan sangat ringan seraya bergurau dan memperoloknya. Ketertarikan seseorang terhadap kartun dibandingkan dengan media yang lain juga Raydinda Nacita Ramadhani, 2015 Analisis Tindak Tutur Pada Teks Kartun Politik Santun Dalam Kartun II Karya Muhammad Mice Misrad Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2 timbul karena simbol-simbol tertentu dalam kartun yang menyebabkan kelucuan. Selain itu, isi kartun di media massa menceritakan kehidupan sehari-hari. Melalui teks kartun hal itu dapat diatasi dengan implikatur yang menimbulkan humor dan perenungan bagi para pembaca. Teks kartun yang menjadi bahan penelitian ini cenderung merupakan wacana hiburan karena ditunjukan untuk menghibur para pembaca di samping kritik terhadap dunia politik. Penelitian ini dipandang kurang memadai jika menggunakan kajian linguistik struktural. Oleh sebab itu, peneliti memilih pendekatan pragmatik karena pragmatik dipandang mampu membedah maksud tuturan. Pada teks kartun Politik Santun dalam Kartun II ini berpotensi memiliki implikatur sindiran. Penelitian ini menarik dilakukan karena penggunaan bahasa dalam Politik Santun dalam Kartun II berpotensi menimbulkan implikatur humor dan menyindir dunia politik sehingga, politik yang berpotensi dianggap rumit dengan kartun dapat menghibur para pembaca. Berikut salah satu gambar kartun yang terdapat dalam buku kartun Politik Santun dalam Kartun II. Dari gambar di atas, dapat diperhatikan bahwa konteks dalam percakapan tersebut adalah tokoh Benny yang sangat fanatik dengan partai A dan tokoh Mice yang sangat fanatik pada partai B. Benny dan Mice saling berargumen tentang partai yang mereka dukung hingga terjadi perdebatan dan pertengkaran. Pada akhirnya, partai A dan partai B sepakat untuk melakukan koalisi. Benny dan Mice akhirnya kecewa karena mereka sudah mati-matian membela partai yang didukungnya itu. Dari

3 gambar di atas, dapat diperhatikan bahwa terdapat pelanggaran prinsip kerjasama maksim relevansi. Benny: Gimana sih?... Kita udah babak belur belain partai... petinggi partai kita malah kongkow-kongkow. Pada tuturan tersebut terdapat pelanggaran prinsip kerjasama maksim relevansi karena para petinggi partai sedang berjabat tangan bukan sedang kongkow-kongkow sehingga tidak relevan. Berdasarkan penelusuran terhadap penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian mengenai kartun Politik Santun dalam Kartun II belum pernah ada yang melakukan. Namun, penelitian terhadap teks kartun sudah banyak dilakukan antara lain penelitian yang dilakukan oleh Hakiki (2003) yang mengkaji semantik dan pragmatik terhadap tuturan dalam buku kartun Politik Santun dalam Kartun I karya Mice Misrad. Penelitian ini memperoleh deskripsi makna implisit dan eksplisit, strategi menyindir, dan fungsi kartun politik sebagai sarana kontrol sosial. Makna eksplisit bahasa kartun politik merupakan makna yang tidak terikat konteks sedangkan makna implisit merupakan makna yang terikat konteks. Makna implisit pada kartun politik mengandung unsur sindiran, kritik, pesan moral dan informasi. Ada pula penelitian yang dilakukan oleh Samad (2010) yakni analisis pagmatik film kartun Ali Baba Wa Arba U na Lishshan. Penelitian ini memperoleh deskripsi interaksi dan sopan santun, menganalisis tentang implikatur percakapan, bentuk pelanggaran maksim kuantitas, bentuk pelanggaran maksim relevansi, dan bentuk pelanggaran maksim cara. Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hakiki, karena meski buku kartunnya sama tetapi edisinya berbeda dan kajiannya pun berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Hakiki menggunakan pisau analisis semantik dan pragmatik, sedangkan penelitian ini menggunakan pisau analisis pragmatik yang lebih difokuskan kepada jenis tuturan, daya tuturan, dan implikatur. Penelitian ini penting dilakukan karena penggunaan tuturan dalam teks kartun Politik Santun dalam Kartun II, berpotensi menyebabkan keresahan di masyarakat. Hal tersebut terjadi jika maksud humor yang ingin disampaikan oleh penutur tidak

4 dapat dimaknai dengan baik oleh mitra tutur atau pembaca. Penelitian ini menarik dilakukan karena bahasa yang digunakan dalam teks kartun berpotensi menimbulkan implikatur humor. Politik yang berpotensi rumit dengan kartun dapat menghibur para pembaca. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Masalah pokok dalam penelitian ini adalah upaya mengungkap strategi menyindir dalam teks kartun pada buku Politik Santun dalam Kartun II karya Mice Misrad. Berikut akan dipaparkan beberapa masalah penelitian sebagai berikut. 1) Bagaimana jenis tindak tutur pada teks kartun Politik Santun dalam Kartun II karya Mice Misrad? 2) Daya tuturan apakah yang terdapat pada teks kartun Politik Santun dalam Kartun II karya Mice Misrad? 3) Apa implikatur dari percakapan pada teks kartun Politik Santun dalam Kartun II karya Mice Misrad? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal berikut: 1) jenis tindak tutur pada teks kartun Politik Santun dalam Kartun II, 2) daya tuturan yang terdapat pada teks kartun Politik Santun dalam Kartun II, 3) implikatur percakapan pada teks kartun Politik Santun dalam Kartun II. 1.4 Manfaat Penelitian Setiap penelitian yang dilakukan harus memiliki manfaat bagi peneliti dan orang lain. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis.

5 1.4.1 Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian ini dapat menunjukkan terjadinya realisasi jenis tindak tutur, daya tuturan, dan implikatur yang terdapat pada teks kartun Politik Santun Dalam Kartun II. 1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini dapat diharapkan dapat memberikan informasi kepada para pembaca mengenai pendekatan pragmatik pada tuturan teks kartun Politik Santun dalam Kartun II karya Mice Misrad. Penelitian ini juga diharapkan sebagai informasi dalam penelitian pragmatik terhadap teks kartun. 1.5 Sistematika Penulisan Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan rincian setiap bab dan bagian bab skripsi. Berikut adalah rincian bab dari skripsi. Bab satu terdiri atas latar belakang, masalah yang terbagi menjadi rumusan masalah, tujuan, manfaat yang terbagi menjadi manfaat teoretis dan manfaat praktis, serta sistematika penulisan. Bab dua terdiri dari kajian teori dan kajian pustaka. Kajian teori yang digunakan dalam skripsi, yaitu tindak tutur, daya tuturan, implikatur percakapan, dan wacana humor. Bab tiga terdiri dari metode penelitian, yang terbagi menjadi metode penelitian, alur penelitian, dan justifikasi dari pemilihan alur penelitian, data dan sumber data, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data, konteks penelitian. Bab empat merupakan hasil dan pembahasan hasil penelitian mengenai tindak tutur dalam Politik Santun dalam Kartun II. Lalu terakhir bab lima yang merupakan penutup yang terdiri dari simpulan dan saran.