BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas untuk berhubungan dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui Rasulullah SAW. yang berlaku sepanjang zaman. Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran agama Islam dengan segala kompleksitasnya dengan. menggunakan al-qur an sebagai landasannya telah terbukti mampu memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

PRAKTIK JUAL BELI BATU KEBUN DENGAN SISTEM TEBASAN DI DUSUN NGERAMBUT, DESA PADANG ASRI, KECAMATAN JATIREJO, KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijawab dengan tuntas oleh ajaran Islam melalui al-qur an sebagai

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

BAB V PENUTUP. Dari hasil pembahasan penelitian pada bab-bab sebelumnya, maka. penelitidapat menyimpulkan beberapa hal antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari kesempitan dan dapat memenuhi hajat hidupnya. menujukkan jalan dengan bermu amalat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Praktik Jual Beli Tebasan Batu Kebun di Dusun Ngerambut Padang Asri

BAB I PENDAHULUAN menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan terhadap orang lain oleh karena itu timbullah hubungan hak

فإذا قضيت الصالة فانتشروا في األرض وابتغوا من فضل اهلل واذكروا اهلل كثيرا لعلكم تفلحون

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cabang ilmu dalam islam yang dikenal dengan fiqih muammalah. Aspek. hubungan antara umat satu dengan umat yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. berbuat dan bertingkah laku yang baik agar dapat bermuamalah dan mencari

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis Kota Tuban Jawa Timur BT LS dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

TEBASAN DI GUNUNG WURUNG KABUPATEN

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. peraturan tertentu, tidak demikian dengan manusia. Manusia di atur oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah di dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada Hukum Ekonomi Syariah yang ada di Lembaga Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan di abad ke-21, UKM dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB I PENDAHULUAN. suatu fakta yang tidak mungkin dihindari. Perdagangan internasional sangat

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kebutuhan jasmaniyah dengan cara yang sebaik-baiknya. 1. yang bersifat universal dan komprehensif. 2

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. Ruang lingkup didalam bermuamalat seperti jual beli (al-ba i wa alijarah),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

BAB V PENUTUP. 1. Di Desa Manunggal Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban mayoritas

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. besar pada ekonomi para petani. Salah satu daerah pemasok beras terbesar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. diakui eksistensinya dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Pokok-

BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

BAB I PENDAHULUAN. Helmi Karim, Op Cit, Hlm. 29

BAB IV ANALISIS TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DI DESA JENARSARI GEMUH KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan penghasilan. Setiap usaha tidak dapat dilakukan sendiri tanpa

BAB I PENDAHULUAN. konvensional. Namun, orang awam dan orang-orang mengenal bank syari ah dari

BAB I PENDAHULUAN. Allah menjadikan masing-masing manusia untuk bermuamalah kepada

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk muslim

BAB I PENDAHULUAN. terpenuhi. Perkembangan pertumbuhan ekonomi di era globalisasi seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pemikiran sumber daya manusia. Di era. sekarang ini telah memberikan dampak besar terhadap berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Firdaus, Akad-Akad Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2007), h.43

pengetahuan yang kurang, oleh Karena itu untuk mendorong terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Maua malah adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang

BAB IV ANALISIS DATA. Berdasarkan uraian pada BAB II tentang landasan teori mengenai preferensi

BAB I PENDAHULUAN. fenomena ketidak percayaan di antara manusia, khususnya di zaman sekarang ini.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN NOTA PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN MOTTO... iv. HALAMAN PENGANTAR... v

BAB I PENDAHULUAN. bermakna perbuatan ibadah kepada Allah SWT, dan mengikuti Sunnah. mengikuti ketentuan-ketentuan hukum di dalam syariat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan, baik bersifat vertikal maupun horizontal. Hubungan yang sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban ritual ibadah berupa shalat, puasa zakat dan lain-lainya, Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian (akad) antara

BAB I PENDAHULUAN. menolong, orang yang kaya harus menolong orang yang miskin, orang yang. itu bisa berupa pemberian maupun pinjaman dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. bahwa kegiatan-kegiatan ekonomi umat dan kemakmurannya adalah cita-cita

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMANFAATAN OBJEK DARI PRAKTIK PARON HEWAN (SAPI) DI DESA GUNUNG SERENG KECAMATAN KWANYAR KABUPATEN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Islam akan bekerja sekuat tenaga untuk mewujudkan kehidupan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP STRATEGI PROMOSI SISTEM PERSUADE PADA PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SECARA KREDIT DI UD. YAMAHA RAYA MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Kata bank dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu bisnis yang pesat pada tahun 1990-an. Waralaba

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dan mengabstraksikan ciri-ciri yang sama dari objek-objek tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Setiap manusia memiliki kebutuhan yang beragam dalam kehidupannya.

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

PERJANJIAN KERJA DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia lahir ke dunia sudah memerlukan materi (harta) sebagai bekal

BAB I PENDAHULUAN. diupayakan pemerintah yaitu otonomi daerah. Sebagaimana diketahui

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. sunnatullah yang umumnya berlaku pada semua mahkluk-nya. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah merupakan bisnis yang menjanjikan dan semoga bukan

SISTEM PENGAMBILAN KEUNTUNGAN AKAD JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

untuk bergabung dan berusaha bersama agar kekurangan yang terjadi dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut: Penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala sesuatu agar perekonomian mereka menjadi lebih stabil. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai Khalifah di muka bumi, diperintahkan untuk berlaku adil sebagimana

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan dalam bermasyarakat memang penting, apalagi manusia sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas untuk berhubungan dengan orang lain dalam kerangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan rohani maupun jasmani, dan juga kebutuhan untuk kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Kebutuhan manusia sangat beragam, sehingga terkadang secara pribadi ia tidak mampu untuk memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain. Perlu adanya hubungan antara satu manusia dengan manusia lain dalam memenuhi kebutuhannya. Berkaitan dengan hal ini, maka manusia perlu menciptakan suasana yang baik terhadap sesama manusia. Salah satu upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari dengan bermuamalah yaitu dengan cara melakukan transaksi jual beli.

2 Dalam perkembangannya telah terjadi banyak sekali cara untuk melakukan jual beli di masyarakat. Salah satunya jual beli berdasarkan pada timbangan atau takaran yang dapat ditaksir dan dibuktikan secara langsung ataupun tidak oleh pembeli. Ada juga jual beli dengan memesan barang. Adapula jual beli dengan sistem tebasan. Seperti yang terjadi di Dusun Ngremabut Padang Asri Jatirejo Mojokerto. Di daerah ini sebagian masyarakat melakukan transaksi jual beli terhadap batu kebun yang ada di lahan kebun. Karena lahan kebun yang ada di daerah ini terkenal dengan kandungan batu yang ada dalam tanahnya. Sehingga sebagian masyarakat memangfaatkan kandungan batu yang ada dalam tanah tersebut, untuk dijual belikan guna memenuhi kebutuhan hidupnya maupaun kebutuhan yang lainya. Dalam realitanya, didalam melakukan kegiatan jual beli batu kebun dengan sitem tebasan di Dusun Ngerambut Padang Asri Jatirejo Mojokerto tersebut. Penjual dan pembeli (penebas) sama-sama tidak tahu kandungan batu yang ada didalam tanah. Penjual dan pembeli (penebas) didalam melakukan kegiatan tersebut hanya menggunakan sistem perkiraan (penaksiran) terhadap ukuran-ukuran tertentu yang sudah disepakati. Setelah terjadi kesepakatan harga maka kedua belah pihak mengadakan akad (perjanjian) jual beli. Maka pihak pembeli boleh melakukan penggalian terhadap lahan kebun yang akan digali diambil batunya yang sudah ditentukan ukuran- ukurannya dan sudah di sepakati penjual dan pembeli, tapi kedalaman penggalian tidak ditentukan bisa 2 m, atau bahkan mencapai 7 m. Mengenai waktu penggalian batu juga tidak ditentukan,

3 bisa mencapai 1 tahun bahkan sampai 2 tahun. Dalam arti lebih spesifik lagi, tidak ada perjanjian yang jelas dalam jual beli ini. Sudah menjadi tradisi masyarakat Dusun Ngerambut Padang Asri Jatirejo Mojokerto yakni menjual batu kebun dengan sitem tebasan, karena dianggap dengan jual beli seperti ini yang telah dipraktikkan memudahkan, menguntungkan dan tanah yang telah digali batunya yang sebelumnya kurang produktif untuk dijadikan bercocok tanam maka setelah penggalian batu kebun tanah menjadi produtif dapat digunakan bercocok tanam. Tidak hanya itu saja, dengan ditebas juga akan menghemat biaya pengolahan tanah tersebut. Akan tetapi pada kenyataanya justru tanah itu rusak dan bukan tanggung jawab penebas untuk memperbaiki tanah tersebut, akan tetapi justru yang penjual (pemilik lahan) yang harus mengelola tanah tersebut. Karena jika batu telah habis digali maka, selesai sudah akad perjanjian jual beli ini. Dampaknya pernah terjadi tanah longsor yang diakibatkan abrasi tanah sehingga tanah orang lain ikut longsor. Tanpa memikirkan resiko yang dihadapi baik dalam penggalian dan setelah penggalian masyarakat Dusun Ngerambut Padang Asri Jatirejo Mojokerto tetap memilih menjual batu kebun tersebut dengan cara tebasan dari pada harus mengelola tanah itu sendiri. Dalam hal ini jika dirasakan terkesan dalam praktiknya jual beli tebasan yang telah dilakukan pihak penjual yang menjual batu kebun yang ada dalam tanah kebunya maupun pembeli selaku penebas batu kebun yang mereka lakukan telah menyalahi atauran yang sudah di tetapkan, sehigga mengakibatkan kerugian di salah satu pihak, sedangkan pihak yang lain merasa di untungkan.

4 Memang kegiatan jual beli merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan masyarakat, meskipun sebagaian masyarakat Indonesia mayoritas adalah umat muslim tetapi pada umumnya pemahaman mereka tentang bermu amalah yang sesuai dengan syari ah Islam masih sangat minim. Jual beli batu kebun ini menarik bagi penyusun, karena beberapa hal pertama, kondisi batu kebun yang ada di dalam tanah belum diketahui secara pasti. Baik pembeli (penebas) atau pemilik tanah (penjual) sama-sama tidak mengetahui kandungan batu kebun tersebut. Pengalaman serta kejelian penebas dalam menaksir kisaran batu akan sangat mempengaruhi untung dan tidak. Kedua, Mengenai waktu penggalian batu juga tidak ditentukan, bisa mencapai 1 tahun bahkan sampai 2 tahun. Dalam arti lebih spesifik lagi, tidak ada perjanjian yang jelas dalam jual beli ini. Sehingga penggalian tidak terkontrol tanah setelah digali batu kebunnya menjadi rusak. Perlu waktu yang lama untuk menjadikan tanah tersebut normal dan dapat dimangfaatkan baik untuk perkebunan ataupun bercocok tanam. Melihat uraian di atas, peneliti sangat tertarik untuk menggali lebih mendalam tentang kegiatan jual beli yang biasa dilakukan oleh para pelaku yang terdapat di Dusun Ngerambut Padang Asri Jatirejo Mojokerto itu. Peneliti akan mengamati yang dilakukan oleh penjual dan pembeli (penebas) dalam jual beli batu kebun di Dusun Ngerambut Padang Asri Jatirejo Mojokerto, serta peneliti mencoba untuk menganalisa sinkronisasi antara peraturan yang tertulis di dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah tentang bagaimana pelaksanaan praktik jual beli batu kebun dengan sistem tebasan antara pembeli (penebas) dan penjual di

5 Dusun Ngerambut Padang Asri Jatirejo Mojokerto jika ditinjau dengan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. Yang lebih berkaitan dengan konsep jual beli. Dari kerangka inilah, penulis merasa tertarik untuk mengangkat tema skripsi berjudul Praktik Jual Beli Batu Kebun Dengan Sitem Tebasan Di Dusun Ngerambut Padang Asri Jatirejo Mojokerto Perspektif Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka penyusun merumuskan pokok masalah yang selanjutnya dapat dijadikan focus utama dalam penelitian ini. Rumusan masalah tersebut adalah: 1. Bagaimana praktik jual beli batu kebun dengan sistem tebasan pada masyarakat Dusun Ngerambut Padang Asri Jatirejo Mojokerto? 2. Bagaimana tinjauan KHES (Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah) terhadap praktik jual beli batu kebun dengan sistem tebasan di Dusun Ngerambut, Padang Asri, jatirejo, Mojokerto? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui praktik jual beli batu kebun dengan sistem tebasan. 2. Untuk mengetahui tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah terhadap praktik jual beli batu kebun dengan sistem tebasan di Dusun Ngerambut, Padang Asri, Jatirejo, Mojokerto.

6 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan khazanah ilmu hukum Islam (muamalah), yang merupakan sumbangan ilmiah yang berkaitan dengan perkembangan hukum Islam (muamalah), dan khususnya dalam hal jual beli batu kebun dengan sistem tebasan di Dusun Ngerambut, Padang Asri, Jatirejo, Mojokerto tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi dan pemikiran ilmiah manfaat bagi penulis dan masyarakat Dusun Ngerambut Padang Asri Jatirejo Mojokerto sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan jual beli batu kebun. b. Untuk memenuhi tugas akhir dan mendapatkan gelar sarjana SI. E. Definisi Oprasional Definisi operasional ini dibuat untuk memudahkan pemahaman peneliti dan pembaca terhadap isi dari judul penelitian ini, dan juga bertujuan untuk menghindari kesalahan pemahaman dan perbedaan penafsiran yang

7 berkaitan istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini, maka akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Jual beli batu kebun dengan sitem tebasan : Model jual beli batu kebun, barang yang dijual belikan yang masih ada dalam tanah-tanah dengan ukuran-ukuran tertentu yang sudah disepakati. Setelah terjadi kesepakatan kedua belah pihak, pihak mengadakan akad perjanjian. Dimana pihak penjual dan pembeli melakukan jual beli batu kebun dengan sitem tebasan (borongan), jenis objek yang dijual belikan adalah batu kebun dinamakan batu kebun (sebutan masyarakat di Dusun Ngremabut Padang Asri Jatirejo Mojokerto ada juga yang mengatakan karena batunya berada di lahan kebun). Dalam pelaksanaanya penjual dan pembeli (penebas) sama-sama tidak tahu kandungan batu yang ada dalam tanah. 2. KHES (Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah) : adalah fiqih yang bercorak ke-indonesia-an, karena memang lahirnya sebagai respon perkembangan hukum mu amalat dalam ekonomi syari ah terhadap kebutuhan umat Islam terutama dalam hukum-hukum yang lebih dominan dimensi keduniawiaan. F. Sistematika Pembahasan Sistem pembahasan terbagi lima bab, antara bab satu dengan bab yang lain merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan. Masing masing bab terbagi dalam sub bab untuk mempermudah pemahaman, maka susunannya dapat dijelaskan dibawah ini: Bab I Dengan pendahuluan, latar belakang yang berisi tentang penjelasan yang melatar belakangi peneliti untuk melakukan penelitian,

8 rumusan masalah merupakan permasalahan yang diteliti, tujuan dan mangfaat penelitian juga dipaparkan dalam bab I ini, dilanjutkan dengan pemaparan definisi operasional dan kemudian sistematika pembahasan. Bab II, menampilkan penelitian terdahulu mempunyai keterkaitan dengan permasalahan penelitian dan selanjutnya dijelaskan atau ditunjukkan keorsinilan penelitian ini serta ditunjukkan perbedaan dan kesamaannya dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Pada bab ini juga penyusun mencoba memaparkan tinjauan pustaka yang akan menguraikan mengenai teori dan konsep yang mendasari dan mengantarkan penulis untuk bisa menganalisis dalam rangka menjawab rumusan masalah. Mengenai gambaran umum tentang jual beli, yang memuat pengertian jual beli, dasar hukum jual beli, rukun dan syarat jual beli, kedudukan dan fungsi akad, jual beli batu kebun dengan sitem tebasan dalam prespektif Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah dengan di dukung Fiqih Muamalah. Bab III akan memaparkan tentang metode penelitian yang meliputi: jenis penelitian, pendekatan penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, metode penentuan populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan metode pengolahan data. Metode Penelitian sangat diperlukan ketika melakukan penelitan secara ilmiah karena dengan ini maka penelitian yang dilakukan dapat berjalan secara sistematis dan terarah serta hasil yang didapat bisa secara maksimal karena pada bab ini merupakan rambu-rambu penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

9 Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi lokasi penelitian yaitu di Dusun Ngerambut Padang Asri Jatirejo Mojokerto, Bagaimana praktik jual beli batu kebun dengan sistem tebasan pada masyarakat Dusun Ngerambut Padang Asri Jatirejo Mojokerto dan Bagaimana tinjauan KHES (Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah) terhadap praktik jual beli batu kebun dengan sistem tebasan di Dusun Ngerambut, Padang Asri, jatirejo, Mojokerto. Yang terakhir adalah bab V yang berisi tentang kesimpulan yang menjawab rumusan masalah dan saran yang terkait dengan penelitian.

10