BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset Ikan Hias Depok. Penelitian berlangsung pada tanggal 15 Agustus hingga 5 Oktober 2012. Penelitian diawali dengan persiapan alat dan wadah, penelitian pendahuluan untuk aklimatisasi benih gurame terhadap lingkungan dan pakan yang akan diberikan dilanjutkan dengan penelitian utama. 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.2.1 Alat Alat-alat yang dipergunakan pada penelitian ini secara umum dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu alat yang digunakan selama penelitian, dan pengukuran bobot tubuh benih ikan gurame padang (sampling) dan alat-alat yang digunakan pada pengukuran kualitas air. Alat-alat yang digunakan penelitian antara lain : 1. Akuarium sebanyak 16 buah berukuran 40x40x40 cm 3 dengan volume air 30 liter. 2. Peralatan aerasi untuk memasok oksigen ke dalam setiap akuarium, (blower, pipa, selang aerasi, kran aerasi dan batu aerasi). 3. Selang berdiameter 0,25 inchi untuk penyimponan membersikan media setiap hari. 4. Timbangan dengan ketelitian 0,001 g untuk menimbang bobot benih 5. Kamera digital 6. Tissue dan alat tulis 7. Peralatan penunjang untuk memindahkan ikan, seperti scoopnet, baskom, dan saringan. 25
26 Alat-alat yang digunakan pada saat pengukuran kualitas air antara lain : 1. Thermometer untuk mengukur suhu 2. DO meter untuk mengukur oksigen terlarut yang terkandung dalam akuarium 3. ph meter untuk mengukur derajat kesamaan (ph) air. 4. Spectrometer untuk mengukur kadar amonia air. 3.2.2 Bahan Bahan bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Benih ikan gurame padang yang digunakan berumur ±1 bulan dengan ukuran rata-rata 2,51 cm dan bobot rata-rata 0,646 g, jumlah yang akan digunakan sebanyak 500 ekor, setiap akuarium berisi 24 ekor dan sisanya untuk stok, dimana ikan gurame padang berasal dari induk gurame padang yang di dapat dari hasil pembenihan ikan gurame padang di Balai Riset Ikan Hias, Depok. 2. Air, yang berasal dari tandon yang telah diendapkan dan diaerasi di bak penampungan. 3. Pakan alami Tubifex sp., Chironomus sp., Moina sp. dan Daphnia sp. 4. Metilene blue untuk mensterilkan wadah penelitian dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur dan virus serta digunakan untuk mensterilkan pakan. 5. Garam ikan sebanyak 1 ppt yang dicampuri kedalam air di dalam tadon sebagai upaya untuk mencegah penyakit maupun parasit yang dapat menyerang benih ikan gurame padang setiap waktu. 3.3 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan setiap perlakuan diulang empat kali. Pakan diberikan 10% dari bobot total tubuh dengan frekuensi tiga kali sehari. Perlakuan yang akan dilakukan adalah pemberian jenis pakan alami yang berbeda, yaitu :
27 1. Perlakuan A : Benih Gurame Padang diberikan pakan Tubifex sp. 2. Perlakuan B : Benih Gurame Padang diberikan pakan Chironomus sp. 3. Perlakuan C : Benih Gurame Padang diberikan pakan Moina sp. 4. Perlakuan D : Benih Gurame Padang diberikan pakan Daphnia sp. 3.4 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari persiapan, pelaksanaan penelitian dan pengukuran kualitas air. 3.4.1 Persiapan penelitian a. Persiapan Alat Akuarium sebanyak 16 buah berukuran (40x40x40) cm 3, dibersihkan dengan mengunakan air, dan direndam dengan metilen blue kemudian dibilas dengan menggunakan air sampai bersih dan dikeringkan, setelah kering diisi dengan air sebanyak 30 liter yang diperoleh dari bak penampungan yang telah di endapkan selama 24 jam. b. Penyediaan Benih Benih yang akan digunakan diukur berat dan panjangnya. Pengukuran berat dan panjang benih yang akan digunakan dengan tujuan untuk mendapatkan ukuran relatif seragam. 3.4.2 Pelaksanaan Penelitian a. Penebaran Benih Benih yang akan ditebar dengan padat tebar 0,8 ekor. liter -1. ke dalam akuarium dan masing-masing akuarium diisi dengan 30 liter air dimana di isi dengan 24 ekor benih ikan disetiap akuarium. b. Pemberian Pakan Frekuensi pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari, yaitu pada pagi hari sekitar pukul 08:00, siang hari sekitar pukul 12:00 dan sore hari sekitar pukul 16:00. Pemberian pakan diberikan diberikan 10% dari bobot total tubuh.
28 c. Pembersian Akuarium (Penyiponan) Penyiponan dilakukan setiap hari untuk menjaga kebersihan akuarium dari sisa-sisa pakan dan kotoran ikan yang mengendap di dasar akuarium dengan mengunakan selang kecil. Air yang terbuang pada saat penyoponan sekitar ¼ liter atau 25% dari volume air yang tersedia dalam akuarium. Penyiponan dilakukan sebelum pemberian pakan pagi hari dan setelah pemberian pakan sore hari. d. Sampling Sampling dilakukan setiap tujuh hari sekali selama 35 hari dengan total sampling 4 kali, pengukuran benih uji 50% dari jumlah total benih pada masingmasing akuarium. Benih uji kemudian ditimbang bobot tubuh total dan bobot tubuh individu satu per satu. Sampling digunakan untuk mengetahui dan mengukur pertambahan bobot benih ikan gurame padang. 3.5 Parameter Pengamatan 3.5.1 Laju Pertumbuhan Harian Laju pertumbuhan harian dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Effendie 1997) : Keterangan : g = ln ln g = Laju pertumbuhan harian (%) Wt Wo t 100% = Bobot rata-rata ikan uji pada akhir penelitian (g) = Bobot rata-rata ikan uji pada awal penelitian (g) = Lamanya percobaan (hari) 3.5.2 Sintasan ( Kelangsungan Hidup) yaitu : Menghitung sintasan (kelangsungan hidup) dengan rumus Effendie (1979), = Nt No x 100 %
29 Keterangan : SR = Presentase kelangsungan hidup ikan (%) Nt = jumlah ikan akhir penelitian ( ekor ) No = jumlah ikan awal penelitian ( ekor) 3.5.3 Kualitas air Parameter kualitas air yang di amati meliputi suhu air ( 0 C), oksigen terlarut (DO), keasaman (ph) dan amoniak (NH 3 ). Pengamatan parameter kualitas air dilakukan pada awal, tengah dan akhir penelitian. 3.6 Analisis data Untuk mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan uji digunakan analisis sidik ragam dengan uji F. Apabila terdapat perbedaan nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan dengan taraf 5% (Gasperz 1991).