BAB 1 PENDAHULUAN. hidup sehat sehari-hari yang mempunyai peranan penting dalam pembinaan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Habibullah, 2013

2016 PERBANDINGAN LEMPARAN ATAS, LEMPARAN BAWAH, LEMPARAN SAMPING TERHADAP AKURASI DAN KECEPATAN DALAM OLAHRAGA SOFTBALL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

Perbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball

2015 PENGARUH MODEL DIRECT INSTRUCTION DAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

THE ABILITY OF BASIC TECHNIC SOFTBALL OF EXTRACURICULER STUDENT AT SMA N 1 WATES 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah KTSP Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

KATA PENGANTAR. dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan tugas akhir

BAB I PENDAHULUAN. Softball baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah yang rutin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SOFTBALL. Softball Kelas X Semster 1 Tahun 2015 design By Bramasto

2014 KONTRIBUSI POWER

Journal of Sport Sciences and Fitness

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. pada tuntutan jaman sekarang yang mengutamakan skill. Salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Septian Try Ardiansyah 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Syarifuddin (1991, hlm. 5) mengatakan bahwa tujuan Penjas

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai prestasi dan hasil belajar dalam lingkup ekstrakulikuler yang optimal

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Sub Pokok Bahasan dan Rincian materi. : Mahasiswa dapat memahami sejarah perkembangan softball

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DESKRIPSI MATA KULIAH PELATIHAN CABOR SOFTBALL (Teori dan Praktek)

BOLAVOLI MINI. OLEH : DRS. SB PRANATAHADI, M.Kes.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KETEPATAN LEMPARAN ATAS SOFTBALL PADA MAHASISWA SEMESTER V KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gilang Dwi Pangestu, 2015

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG SISWA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SOFTBALL DI SMA NEGERI 1 LENDAH TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

KEMAMPUAN GERAK DASAR SOFTBALL PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SMA N 1 WATES TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mencegah bola menyentuh lantai atau lapangan permainan sendiri.

SEBAGAI USAHA MASYARAKAT BOLAVOLI UNTUK MENGENALKAN (MEMASYARAKATKAN) PERMAINAN BOLAVOLI KEPADA ANAK-ANAK

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan

I. PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

prilaku hidup sehat peserta didik, dalam kehidupan sehari-hari (Suroto, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. kemudian di susun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar mengajar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. dan bermakna. Menurut Morse (1964) dalam Suherman (2000: 5) membedakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014

yang lebih rumit akan lebih mudah dilakukan oleh anak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) meliputi permainan

BOLAVOLI MINI SEBAGAI USAHA MASYARAKAT BOLAVOLI UNTUK MENGENALKAN (MEMASYARAKATKAN) PERMAINAN BOLAVOLI KEPADA ANAK-ANAK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hampir semua negara menaruh perhatiannya terhadap olahraga. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. commit to user

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

GUMELAR ABDULLAH RIZAL,

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Penjaskes

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB I PENDAHULUAN. hingga dewasa manusia terus di didik agar mendapat kondisi terbaik yang berguna

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

Dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 dalam (Haryanto 2012) disebutkan bahwa :

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan mata pelajaran yang wajib diikuti oleh para siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) di samping mata pelajaran lain. Mata pelajaran ini mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat sehari-hari yang mempunyai peranan penting dalam pembinaan dan pengembangan jasmani, sosial, serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik. Untuk itu kegiatan pembelajarannya tidak cukup hanya pada kegiatan yang sifatnya intrakulikuler saja, melainkan disajikan pula dalam kegiatan ekstrakurikuler, dikarenakan kegiatannya dapat mempunyai durasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan kegiatan intrakulikuler. Sebagaimana dijelaskan Depdikbud (1997:4): Mengingat terbatasnya jumlah jam pelajaran

2 setiap minggu yang tersedia dalam program kurikuler, maka perlu disusun program ekstrakurikuler yang dilaksanakan di luar jam pelajaran. Sebelumnya Depdikbud (1984:9) menegaskan tentang kegiatan olahraga sebagai berikut: Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan jam pelajaran sekolah yang bisa dilakukan di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antar berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya. Kegiatan ini dilakukan berkala atau hanya dalam waktu-waktu tertentu dan ikut dinilai. Kegiatan ekstrakurikuler olahraga bertujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, menyalurkan minat dan bakat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang telah menyebar di seluruh dunia. Olahraga telah menjadi tontonan, pendidikan, mata pencaharian, kesehatan, kebudayaan dan merupakan suatu obyek yang tidak pernah membosankan bagi masyarakat. Seiring dengan majunya teknologi dan ilmu pengetahuan, setiap warga harus siap untuk menghadapi tantangan dengan meningkatkan dan memelihara kesegaran jasmani mereka sendiri. Meskipun olahraga softball masih dianggap asing bagi warga Indonesia, dan hanya dapat dilakukan oleh orangorang tertentu saja. Namun olahraga ini sudah banyak dipertandingkan disebagian kota-kota besar di Indonesia, oleh karena itu perlu adanya sosialisasi yang lebih tentang pengetahuan dan keberadaan olahraga Softball. Softball merupakan olahraga yang menyenangkan dan masih bersifat baru bagi warga Indonesia khususnya, karena olahraga ini hanya dilakukan oleh

3 orang yang paling tidak mempunyai modal besar untuk melakukannya. Softball adalah permainan beregu yang menggunakan bola dan pemukul, dan merupakan penyederhanaan dari permainan Baseball. Softball merupakan permainan gerak cepat yang menyenangkan. Olahraga ini mengutamakan kecepatan dan ketangkasan. Selain sebagai olahraga permainan, softball juga merupakan olahraga yang mengandalkan strategi bermain baik dalam hal bertahan maupun dalam menyerang. Softball adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masingmasing regu terdiri dari 9 pemain. Seorang pemain dikatakan baik, bila mampu menguasai gerak dasar dengan benar. Gerak dasar yang terdapat dalam permainan Softball berkaitan erat dengan taktik dan strategi pertahanan dan menyerang. Adapun gerak dasar dalam permainan Softball yang harus diajarkan dan dikuasai untuk menjadi pemain yang baik yaitu: gerak melempar bola (throwing), gerak menangkap bola (catching), gerak memukul bola (batting), gerak menghadang bola tanpa ayunan (bunting), gerak lari ke base dan meluncur (base running and sliding). Melempar bola adalah unsur kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin bermain Softball. Ada tiga jenis lemparan bola yang dilakukan antara lain : lemparan atas (overhand throw), lemparan samping (sidehand throw) dan lemparan bawah (underhand throw). Lemparan dari atas dapat dikembangkan sebagai satu gerakan lengan dari atas yang bilateral dimana sikut diayunkan kedepan mendahului tangan dan lengan diluruskan sebelum bola dilepaskan.

4 Lemparan atas ini adalah suatu keterampilan dasar bagi semua posisi menjaga. Pengembangan lemparan atas yang baik memungkinkan seorang pemain untuk melemparkan bola lebih cepat dan lebih tepat dari pada lemparan lainnya untuk jarak yang jauh. Unsur utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan melempar bola softball antara lain: kecepatan, ketepatan, melempar dan jalannya bola serta kemudahan untuk melakukan gerakan lemparan (Parno, 1992). Untuk meningkatkan ketepatan dalam melempar bola terdapat berbagai metode yang dapat dilakukan untuk melatih atau meningkatkan kualitas lemparan. Metode tersebut antara lain: (1) Metode praktek padat, (2) dan Metode praktek distribusi. Untuk memperoleh kemampuan teknik lemparan dalam permainan softball, seorang pemain harus melakukan latihan yang sistematis dan terarah. Salah satunya menggunakan metode praktek padat. Tite, dkk (2007:50) menjelaskan Metode praktek padat adalah prinsip pengaturan giliran pemberian materi latihan, dimana siswa melakukan gerakan secara terus menerus tanpa diselingi istirahat diantara gerakan demi gerakannya. Metode praktek lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan melakukan teknik lemparan adalah metode praktek distribusi. Tite, dkk (2007: 51) menjelaskan Metode praktek distribusi adalah prinsip pengaturan giliran pemberian materi dalam latihan dilakukan melalui pengaturan waktu istirahat yang diselang-seling. Masalah dari penelitian ini yaitu kebanyakan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran ekstrakulikuler sofball banyak yang tidak target dalam melempar sehingga untuk meningkatkan ketepatan dalam melempar target, peneliti ingin menerapkan metode praktek padat dengan metode praktek

5 distribusi. Dengan harapan melalui pembelajaran metode praktek padat dengan metode praktek distribusikan ini, peneliti dapat mengetahui pembelajaran metode praktek apa yang tepat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam ketepatan melempar target pada ekstrakulikuler permainan softball. B. Rumusan Masalah Dengan latar belakang seperti telah diuraikan di atas, dengan permasalahan yang ada, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian: 1. Apakah pembelajaran praktek padat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan lemparan atas pada ekstrakulikuler permainan softball? 2. Apakah pembelajaran praktek distribusi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan lemparan pada ekstrakulikuler permainan softball? 3. Apakah pembelajaran praktek distribusi lebih memberikan pengaruh yang signifikan daripada metode praktek padat terhadap ketepatan lemparan atas pada ekstrakulikuler permainan softball? C. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai metode praktek padat dengan metode praktek distribusi terhadap ketepatan lemparan atas pada permainan softball.

6 Sedangkan secara khusus tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran praktek padat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan lemparan atas pada ekstrakulikuler permainan softball. 2. Untuk mengetahui apakah pembelajaran praktek distribusi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan lemparan atas pada ekstrakulikuler permainan softball. 3. Untuk mengetahui apakah pembelajaran praktek distribusi lebih memberikan pengaruh yang signifikan daripada pembelajaran praktek padat terhadap ketepatan lemparan atas pada ekstrakulikuler permainan softball. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang berarti bagi semua pihak terutama kepada mereka yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, diantaranya: Bagi para peneliti hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan, bahan kajian, serta sumbangan pemikiran dalam upaya penyempurnaan dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas hasil ketepatan dalam lemparan atas pada permainan softball. Bagi guru sebagai sumber informasi ke ilmuan dalam menjalankan profesinya. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi umpan balik bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih variatif

7 dan diharapkan dapat bermanfaat untuk menyempurnakan pelaksanaan pengajaran penjas di sekolah. Bagi siswa Siswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik, sehingga mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa dalam meningkatkan kualitas hasil ketepatan dalam lemparan atas pada permainan softball. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan pembelajaran pada sekolah tersebut khususnya dan sekolah lain pada umumnya. E. Batasan Penelitian Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian ini, diperlukan pembatasan penelitian. Adapun pembatasan penelitian ini adalah Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu metode praktek padat dan metode praktek distribusi sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu ketepatan lemparan atas pada permainan softball. Tes yang digunakan untuk mengukur ketepatan lemparan adalah The O Donnell Softball Test, dan populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 7 Bandung dan yang menjadi sampelnya adalah siswa yang mengikuti ekstrakulikuler softball sebanyak 20 orang.

8 F. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang terdapat dalam penelitian ini, maka di bawah ini adalah penjelasan dari istilah istilah tersebut : 1. Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka :1988 ) adalah daya yang ada atau timbul dari orang (benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Dalam penelitian ini pengaruh yang dimaksud yaitu pengaruh metode praktek padat dengan praktek distribusi dalam permainan softball. 2. Metode menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka :1988) adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yg bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. 3. Tite, dkk (2007: 50) menjelaskan Metode praktek padat adalah prinsip pengaturan giliran pemberian materi latihan, dimana siswa melakukan gerakan secara terus menerus tanpa diselingi istirahat diantara gerakan demi gerakannya. Dalam hal ini tugas gerak/latihan tidak dibagi dalam set dan tidak diberikan waktu istirahat dalam pelaksanaan tugas geraknya karena tugas gerak dilakukan secara berulang-ulang dalam satu set. 4. Tite, dkk (2007: 51) menjelaskan Metode praktek distribusi adalah prinsip pengaturan giliran pemberian materi dalam latihan dilakukan melalui pengaturan waktu istirahat yang diselang-seling. Dalam hal ini

9 tugas gerak/latihan dibagi dalam beberapa set dan diberikan waktu istirahat dalam setiap setnya. 5. Melempar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka : 1988) adalah melontarkan jauh-jauh, membuang jauh-jauh. Dalam olahraga softball melempar adalah salah satu gerak dasar yang ada dalam permainan softball yang dilakukan oleh regu bertahan untuk mematikan runner. 6. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran diluar jam pelajaran sekolah biasa dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antar berbagai mata pelajaran, menggali minat dan bakat siswa serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya. Kegiatan ini dilakukan secara berkala atau hanya dalam waktu-waktu tertentu dan ikut dinilai serta dilaporkan sebagai hasil belajar (Depdikbud,1984:9). Ekstrakurikuler yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ekstrakurikuler softball. 7. Permainan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka : 1988) adalah sesuatu yang digunakan untuk bermain; barang atau sesuatu yang dipermainkan. Permainan yang dimaksud adalah permainan softball

Pada Permainan Softball 10