BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Kampar Kabupaten Kampar pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 2 Kuok Kecamatan Kuok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oktober pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 di kelas X SMA. Negeri 8 Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MA Pondok Pesantren Islamic Centre Al-Hidayah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan penggunaan model pembelajaran Inquiry, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 SMA Negeri 1 Rambah Samo Kabupaten Rokan hulu pada bulan Januari

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan model pembelajaran kooperatif Giving Question and Getting Answer

BAB III METODE PENELITIAN. saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dikelas X SMAN 1 Sungai Apit Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen akan diterapkan Model Creative Problem Solving dengan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 5 Pekanbaru di kelas XI semester 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode Snowball Drilling dalam strategi FIRE-UP, sedangkan kelas kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan tanggal 6 sampai dengan 20 Mei 2013 dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas Xb dan Xc di Pondok Pesantren

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. kelas, yaitu kelas eksperimen dan kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapat

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan dengan menggunakan model Pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif FIRE-UP,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum perlakuan kedua kelas diberikan pretest. Soal-soal yang diberikan

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penelitian saya ini merupakan penelitian dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu mulai tanggal 9

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap sesuatu yang diharapkan. Dalam jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

Transkripsi:

37 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing sedangkan pada kelas kontrol tidak mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing. Kedua kelas terlebih dahulu diberikan pretest, kemudian diberikan postest setelah perlakuan dilakukan. Soal yang digunakan pada pretest dan postest sama dengan waktu pengerjaan yang sama pula. Tabel III.1 Subjek Random Desain Pretes-Postes Grup 1 Grup Pretest Variabel Terikat Posttest (R) Eksperimen Y 1 X Y 2 (R) Kontrol Y 1 - Y 2 Keterangan : Y 1 = Tes sebelum diberikan pembelajaran pokok bahasan Asam dan basa X = Perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing. Y 2 = Tes setelah diberikan pembelajaran pokok bahasan Asam dan basa A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari 06 Februari 2014. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA SMAN 5 Pekanbaru beralamat di jalan Bawal. 1 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara), 2012, hlm. 185.

38 B. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAN 5 Pekanbaru, khususnya pada pokok bahasan asam dan basa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAN 5 Pekanbaru tahun ajaran 2013/2014. C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 5 Pekanbaru tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 4 kelas. Peneliti mengambil sampel kelas XI IPA 6 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 36 siswa, dan kelas XI IPA 5 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 37 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probality sampling yaitu simple random sampling, karena pengambilan anggota dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dalam prosedur sampling peluang setiap anggota populasi memiliki peluang ( probability) yang sama untuk terambil sebagai sampel. Setiap anggota memiliki peluang yang sama terpilih menjadi sampel karena pengambilannya dilakukan secara acak. 2 Teknik ini dilakukan setelah semua kelas diuji homogenitas dengan uji Bartlet. Uji homogen yang dilakukan peneliti diambil dari nilai soal homogenitas pada materi kesetimbangan kimia. 2 Purwanto, Statistika Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 2011, hlm. 66.

39 D. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dokumentasi Dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data yang bertujuan untuk mengetahui sejarah sekolah, keadaan guru dan siswa, sarana dan prasarana yang ada di sekolah. 2. Observasi Observasi pada penelitian ini melibatkan pengamat (guru), dan siswa yang disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing yang telah direncanakan. 3. Tes Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, kemampuan atau bakat, intelegensia, keterampilan yang dimiliki individu atau kelompok. 3 Tes ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar pada siswa eksperimen dan kontrol sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing. Sebelum tes diujikan kepada siswa pada masing-masing sampel, peneliti telah menguji cobakan soal-soal tersebut dikelas XII IPA 3 dan menganalisis soal uji coba untuk melihat validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran soal. 3 Hartono, Metodologi Penelitian, (Pekanbaru: Zanafa Publishing), 2011, hlm. 58.

40 4. Data Untuk Uji Homogenitas Pengujian homogen varian dilakukan untuk memastikan bahwa kelompok - kelompok yang dibandingkan merupakan kelompok-kelompok yang mempunyai nilai varians homogen. Bila varians tidak homogen maka perbedaan hasil setelah perlakuan tidak dapat dikatakan merupakan akibat dari perlakuan, karena sebagian perbedaan adalah perbedaan dalam kelompok yang dibandingkan sebelum perlakuan. Untuk uji homogenitas digunakan data berupa tes hasil belajar yang dilihat dari ranah kognitif pada pokok bahasan asam dan basa. Analisa data awal dimulai dengan pengujian homogenitas sampel dengan uji bartlet dilanjutkan dengan uji varians. Rumus yang digunakan dalam uji bartlet adalah : = (ln 10){ 1 log } 4 5. Data Untuk Uji Hipotesis Pretes merupakan pemberian tes hasil belajar pada saat sebelum pertemuan materi pelajaran pokok bahasan larutan asam dan basa. Postest merupakan pemberian tes hasil belajar pada saat setelah pertemuan materi pelajaran pokok bahasan larutan asam dan basa. E. Instrumen Penelitian 1. Analisis Soal Untuk memperoleh soal-soal tes yang baik sebagai alat pengumpul data pada penelitian ini, maka diadakan uji coba terhadap siswa lain yang 4 Purwanto, Op. Cit., hlm. 180.

41 tidak terlibat dalam sampel penelitian ini. Soal-soal yang diujicobakan tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. a. Validitas Soal Validitas tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, defenisi dari validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukuran hasil belajar yaitu: sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil peserta didik, isiya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan (diujikan). 5 Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil tes yang valid, maka soal-soal tes yang akan penulis gunakan terlebih dahulu harus dikonsultasikan dengan guru bidang studi pelajaran kimia yang mengajar materi asam dan basa di kelas subjek penelitian. b. Reliabilitas Soal Reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonstistenan suatu soal tes. 6 Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Uji reliabilitas soal dalam penelitian ini menggunakan Anates, yaitu suatu program komputer yang dikembangkan oleh Drs. Karno To, M.Pd dan Yudi Wibisono, ST, untuk menganalisis soal yang akan digunakan sebagai instrument dalam 5 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 2012, hlm. 164. 6 Asep Jihad dan Abdul Haris, Op. Cit., hlm. 180.

42 penelitian, selain itu untuk menentukan reliabilitas tes juga bisa menggunakan rumus Pearson Product Moment Metode Belah Dua Pembelahan Ganjil Genap, yaitu dengan rumus: r b =.( ). ).(. 7 Keterangan: : Koefisien korelasi : Jumlah Skor Ganjil : Jumlah Skor Genap n : Banyaknya item Langkah selanjutnya adalah mengkorelasikan skor dengan menggunakan rumus Spearman-Brown untuk mencari reliabilitas seluruh tes. =. dengan keterangan: : Koefisien reliabelitas internal seluruh item r b : Korelasi Product Moment antara belahan (ganjil -genap) atau (awal-akhir). 8 Interpretasi nilai r 11 mengacu pada pendapat Guilford (Ruseffendi) : r 11 0,20 reliabilitas : sangat rendah 0,20 < r 11 0,40 reliabilitas : rendah 0,40 < r 11 0,70 reliabilitas : sedang 7 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung: Alfabeta), 2011, hlm. 103. 8 Ibid., hlm. 102.

43 0,70 < r 11 0,90 reliabilitas : tinggi 0,90 < r 11 1,00 reliabilitas : sangat tinggi 9 c. Tingkat Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlau mudah dan tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannnya. 10 Perbandingan antara soal mudah-sedang-sukar biasa dibuat 3-4-3. Artinya, 30% soal kategori mudah, 40% soal kategori sedang, dan 30% lagi soal kategori sukar. Perbandingan lain yang termasuk sejenis dengan proporsi diatas misalnya 3-5-2. Artinya 30% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang dan 20% soal kategori sukar. 11 Untuk mengetahui tingkat kesukaran suatu soal peneliti juga menggunakan Anates, yang digunakan untuk menganalisis butir soal yang akan digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini. Untuk menentukan tingkat kesukaran soal digunakan rumus berikut: P B JS Di mana: P = indeks kesukaran 9 Asep Jihad dan Abdul Haris, Op. Cit., hlm. 181. 10 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: C.V Rajawali), 2008, hlm. 207. 11 Nana Sudjana, Op. Cit., hlm. 135-136.

44 B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes 12 Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut.sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut: 0 0,30 = soal kategori sukar 0,31 0,70 = soal kategori sedang 0,71 1,00 = soal kategori mudah 13 d. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal merupakan suatu ukuran apakah soal mampu kelompok upper dan kelompok lower. Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya. 14 Untuk mengetahui daya pembeda soal digunakan rumus: D B J A A B J B B P A p B Di mana: J J A J B B A : jumlah peserta tes : banyaknya peserta kelompok atas : banyaknya peserta kelompok bawah : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar 12 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hlm. 208. 13 Nana Sudjana, Op. Cit., hlm. 137. 14 Ibid., hlm. 141.

45 B B : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar 15 Sedangkan klasifikasi daya pembeda digunakan untuk mengklasifikan baik, sedang atau jelek suatu soal. Klasifikasi daya pembeda: D : 0,00 -- 0,20 : jelek (poor) D : 0,20 -- 0,40 : cukup (satisfactory) D : 0,40 -- 0,70 : baik (good) D : 0,70 -- 1,00 : baik sekali (excellent) D : negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai D negatif sebaiknya dibuang saja. 16 F. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah menggunakan t-test. Test t adalah salah satu uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (meyakinkan) dari dua buah mean sampel dari dua buah variabel yang dikomparatifkan. 17 1. Uji Normalitas Sebelum melakukan uji t maka data dari tes terdistribusi normal, untuk menguji normalitasanya dapat menggunakan Chi Kuadrat, maka rumus yang digunakan adalah 2 = 18 15 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hlm. 213-214. 16 Ibid., hlm. 218. 17 Hartono, Statistik Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 2012, hlm. 178. 18 Riduwan, Op. Cit., hlm. 124.

46 Keterangan: f o = frekuensi yang diobservasi f e = frekuensi yang diharapkan Data dikatakan normal apabila 2 h 2 t. Jika kedua data mempunyai sebaran data yang normal, maka langkah selanjutnya dilakukan uji homogenitas agar test t dapat dilanjutkan. Jika salah satu data atau keduanya mempunyai sebaran data yang tidak normal maka pengujian hipotesis ditempuh dengan analisis tes statistik non parametrik. 2. Analisis Uji Homogenitas Pengujian homogenitas menggunakan Uji BARTLET, uji Bartlet digunakan apabila kelompok-kelompok yang dibandingkan mempunyai jumlah sampel yang tidak sama besar. Homogenitas varians diuji menggunakan rumus : = (ln 10){ 1 } 19 Dimana ln 10 = 2,303 X 2 = statistik dari Chi B = (log s 2 ) (n i 1) S i = varians masing-masing kelompok Kelompok-kelompok yang akan dibandingkan dinyatakan mempunyai varians yang homogen apabila hitung < tabel pada taraf kesalahan tertentu. Langkah langkah pengujian: 1. Menghitung standar deviasi dan varians 19 Purwanto, Op. Cit., hlm. 180.

47 2. Menghitung varians gabungan 3. Menghitung harga B 4. Menghitung 5. Melihat tabel 6. Kesimpulan Analisa data awal dimulai dengan pengujian homogenitas varians menggunakan uji F dengan rumus: Fmax = Varians terbesar Varians terkecil 20 Kemudian hasilnya dibandingkan dengan F tabel. Apabila diperoleh perhitungan F hitung F tabel maka sampel dikatakan homogen. 3. Analisis Uji Hipotesis Teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah menganalisa data dengan menggunakan test t. Beberapa pertimbangan dalam memilih rumus tes t yaitu: 1) Bila jumlah anggota sampel n 1 = n 2 dan varians homogen maka dapat digunakan rumus tes t baik untuk separated maupun polled varians. 2) Bila n 1 n 2 dan varians homogen dapat digunakan tes t dengan polled varians. Untuk mengetahui t tabel digunakan dk = n 1 + n 2-2 3) Bila n 1 = n 2 dan varians tidak homogen dapat digunakan tes t dengan separated maupun polled varians. Untuk mengetahui t tabel digunakan dk = n 1-1 atau n 2-1 20 Purwanto, Op. cit., hlm. 177.

48 4) Bila n 1 n 2 dan varians tidak homogen dapat digunakan tes t dengan separated varians. Untuk mengetahui t tabel digunakan dk = n 1-1 atau n 2-1. 5) Bila pola penelitian dilakukan terhadap 2 kelompok, yang satu merupakan kelompok eksperimen (yang dikenal perlakuan) dan kelompok kontrol (yang tidak dikenal perlakuan). Untuk mengetahui t tabel dk = N x + N y - 2. Sampel Related = + + 2 1 + 1 Keterangan: M = nilai rata-rata hasil per kelompok N = banyaknya subjek x = deviasi setiap nilai x 2 dan x 1 21 y = deviasi setiap nilai y 2 dari mean y 1 Pengujian : Hipotesis diterima t hitung t tabel dengan derajat nilai α = 0,05. H 0 : Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dilihat dari ranah kognitif. H a : Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dilihat dari ranah kognitif. 21 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hlm. 354-355.

49 t hitung t tabel berarti H 0 ditolak t hitung t tabel berarti H 0 diterima 4. Penentuan nilai N-gain Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus g faktor (N-gain) dengan rumus Hake (Susilawati, 2010): N-gain = g adalah gain yang dinormalisasikan (N-gain) dari kedua kelas, Smaks adalah skor maksimum (ideal) dari pretest dan posttest. Spost adalah skor posttest sedangkan Spre adalah skor pretest. Tinggi rendahnya gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat diklarifikasikan sebagai berikut: 1. Jika g > 0,7 maka N-gain yang dihasilkan dalam kategori tinggi 2. Jika 0,3 0,7 maka N-gain yang dihasilkan dalam kategori sedang 3. Jika g < 0,3 maka N-gain yang dihasilkan dalam kategori rendah 22 22 Ria Fitriani, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Listening Team Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kelarutan di Kelas XI SMA Negeri 9 Pekanbaru, Skripsi tidak diterbitkan, Pekanbaru: Universitas Riau, 2013, hlm. 4.