2.8.8 Wireless Channel Jaringan wireless menggunakan konsep yang sama dengan stasiun radio, dimana saat ini terdapat dua alokasi frekuensi yang digunakan yaitu 2,4 GHz dan 5 GHz yang bisa dianalogikan sebagai frekuensi radio AM dan FM. Frekuensi 2,4 GHz juga dibagi menjadi channel-channel seperti pembagian frekuensi untuk stasiun radio.
BAB 3 IMPLEMENTASI NANOSTATION2 3.1 Pengertian Implementasi Sistem Implementasi adalah langkah langkah atau prosedur prosedur yang dilakukan dalam menyelesaikan proses pembanguna jaringan wireless yang di rancang dan juga uji coba terhadap rancangan tersebut. 3.2 Topologi Jaringan Wireless Lan Dalam membangun jaringan wireless ini kita menggunakan sebuah topologi jaringan. Topologi jaringan ini adalah sistematika rancangan alat yang kita bangun,topologi nya adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Topologi Jaringan 3.3 Pengenalan Antena Panel Nanostation2 Berikut ini adalah gambaran umum dan keterangan dari antena panel Nanostation2 yang digunakan dalam menangkap jaringan wireless: 1. Panel depan
Gambar 3.2 Front panel Nanostation2 2. Panel belakang Gambar 3.3 Back panel Nanostation2
3.4 Konfigurasi Antena Panel Nanostation2 Hal pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan konfigurasi nanostation2 kita harus setting pada IP (internet protocol) address. Gambar 3.4 Setting IP Address Hal ini dapat kita lakukan dengan cara mengkonfigurasi pada Internet properties kita yang ada pada pc kita. Selanjutnya pada address bar kita ketikkan ip yang dimiliki oleh nanostation2 yaitu 192.168.1.20, ip ini merupaak default ip yang di berikan oleh vendor pabrik Gambar 3.5 Memasuki setting Nanostation2
Kemudian kita enter dan kita akan mendapati jendela authentifikasi seperti: Gambar 3.6 Authentifikasi Nanostation2 Pada halaman ini terdapat permintaan untuk memasukkan username dan password, masukkan kata ubnt yang merupakan default username dan password yang di berikan oleh nanostation2 tersebut, kemudian kita akan masuk ke dalam halaman setup. Gambar 3.7 Menu basic Nanostation2
3.5 Konfigurasi Mencari Sinyal Wifi Dalam konfigurasi wifi kita kembali melakukan setting pada nanostation2 kita, yaitu dengan cara kita masuki menu Link Setup Basic wireless setting. Gambar 3.9 Basic wireless setting Wireless network name (ESSID) merupakan nama dari jaringan wireless yang kita tangkap maka selanjutnya kita coba wireless yang kita setting tersebut,maka hasilnya adalah: Gambar 3.10 Pencarian wifi
Kita pilih lala kita tekan tombol select maka kita akan dijumpakan pada halaan configurating user seperti: Gambar 3.11 configurating user 3.6 Konfigurasi Menetapkan Sinyal Wifi Hal yang harus dilakukan setelah melakukan configurating user kita harus setting pada IP (internet protocol) address. Gambar 3.1.2 Setting IP Addreess akhir
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 1. Pemanfaatan wireless network atau WLAN dapat digunakan sebagai perluasan dari jaringan LAN kabel yang sudah ada. 2. Jaringan wireless menggunakan gelombang radio (Radio Frequency/RF) atau infrared (IR) untuk melakukan komunikasi antar perangkat jaringan komputer. 3. Kelebihan utama dari jaringan wireless adalah mobilitas dan terbebasnya perangkat dari kerumitan bentangan kabel. 4. Kekurangannya adalah adanya interferensi radio oleh cuaca, perangkat wireless lain, halangan tembok, gedung, atau bahkan pohon besar yang tinggi. 5. Penempatan antena panel Nanostation2 harus diperhitungkan dengan baik agar performa dan jangkauan sinyal menjadi maksimal 6. Berikut langkah-langkah dalam memakai antena panel Nanostation2 - Masukkan adaptor daya untuk menghidupkan indikator lampu power antena - Masukkan kabel LAN (Local Area Network) untuk menghidupkan indikator lampu LAN - Ubah IP address menjadi 192.168.1.10 dalam pengaturan internet properties - Ubah Subnet mask menjadi 255.255.255.0 dalam pengaturan internet properties - Masuk address bar browser ketikkan 192.168.1.20, masukkan password. - Masuk menu link setup, scan untuk mencari dan select untuk memilih.
- Terakhir ubah kembali IP address menjadi automatically dikotak internet properties 4.2 Saran 1. Pastikan untuk melakukan observasi lapangan (survey site) dan mengumpulkan datadata yang ada agar dapat mendesain jaringan dengan tepat. 2. Usahakan tidak lebih dari 40 (empat puluh) client yang terhubung dalam satu access point demi alasan untuk performa yang maksimal. 3. Dalam satu network, sebaiknya menggunakan produk access point dari vendor yang sama. Karena akan membutuhkan waktu untuk membiasakan melakukan setup dari setiap produk yang berbeda. 4. Ubah konfigurasi default access point --seperti SSID, ip address, dan password-- bawaan dari vendor supaya keamanan akses terhadap wi-fi tersebut lebih baik. 5. Bila diperlukan, aktifkan fitur security pada access point untuk meningkatkan keamanan jaringan.