BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi-potensinya agar menjadi pribadi yang bermutu. Sekolah. keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. didik), dan mengembangkan kemampuan yang meliputi masalah akademik

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kajian Tentang Bimbingan Karir Di Sekolah. 1. Pengertian Bimbingan Karir Di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia tidak pernah statis, semenjak pembuahan hingga ajal selalu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikembalikan pada satu faktor saja, tetapi pada beberapa faktor

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan tertentu untuk tetap survive. Dunia kerja

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada

wujud nyata penyelanggaraan layanan bimbingan dan konseling. Kegiatan bimbingan, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar,

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan layanan bantuan kepada peserta

Pengaruh Penggunaan Strategi Restrukturing Kognitif dalam Konseling Kelompok terhadap Percaya Diri dalam Memilih Karier Siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Belajar merupakan proses dari sesuatu yang belum bisa menjadi bisa, dari

BAB I PENDAHULUAN. manajemen telah menempati kedudukan sentral di lembaga pendidikan, dan

PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KEINGINAN SISWA UNTUK STUDI LANJUT SISWA KELAS X TSM SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PEDOMAN WAWANCARA PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Tugas

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Perkembangan kemajuan bangsa sedikit

BAB I PENDAHULUAN. dan minatnya. Arah ini menimbulkan kebutuhan akan bimbingan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mencapainya, ada beberapa cara yang perlu diperhatikan. Salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap peserta didik yang menempuh pendidikan di jenjang SMA sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. penyaluran dan penempatan siswa pada program peminatan. Program peminatan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB 1 PENDAHULUAN. unik dan mereka lebih tertarik dengan dirinya sendiri hanya saja sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Umbara, Bandung, 2003, hlm Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di

BAB I PENDAHULUAN. Karir merupakan suatu proses perkembangan yang dialami oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

MAKALAH KAJIAN TEKNOLOGI DAN VOKASI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI BIMBINGAN KARIR

BAB I PENDAHULUAN. Sisten Kredit Semester UKSW, 2009). Menurut Hurlock (1999) mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. suatu jabatan tertentu. Biasanya pekerjaan atau karir ini adalah untuk memenuhi

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Tentang Penggunaan Buku Kerja Layanan Informasi. Menurut Sujarwas, buku pelajaran sebagai salah satu sumber belajar,

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BAB II HASIL SURVEY. dengan visi Prima dalam layanan, unggul dalam berprestasi dalam membangun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertujuan untuk

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP EMPATI PADA SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH TELADAN MEDAN. Abstrak

Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas adalah suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah siswa, personel yang terlibat, harga bangunan, dan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. bingung, potensi apa yang kita miliki. Mana yang benar-benar bakat alami dan

2016 HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan layanan konseling di sekolah-sekolah sangatlah penting bahkan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktek-praktek dalam pengelompokan di dalam ataupun antar kelas patut

BAB IV PENUTUP. jumlah skor rata-rata berada pada klasifikasi sedang, yakni antara

PEDOMAN ANGKET TERBUKA PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. suatu sekolah dikatakan berhasil jika ia mendapatkan nilai yang bagus dan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lain. Hubungan antar manusia dapat terjalin ketika

USAHA YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENENTUKAN ARAH PILIHAN KARIR DAN HAMBATAN-HAMBATAN YANG DITEMUI (Studi Deskriptif terhadap Siswa SMA N 3 Payakumbuh)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. SMA Negeri 12 Surabaya adalah lembaga pendidikan yang dirancang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pun dunia pendidikan. Setiap lembaga pendidikan bersaing untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu. sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di manapun dan kapanpun mereka berada.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja cenderung mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memasuki Abad 21, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bermatabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dalam pemilihan karir. Dengan adanya masalahmasalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan, peran dan fungsi guru dalam dunia pendidikan merupakan

STUDI EKPLORASI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG BIDANG LAYANAN PRIBADI, SOSIAL, BELAJAR DAN KARIR

NUR MAZIDAH NIM. D

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam banyak hal remaja sekarang dihadapkan pada lingkungan yang tidak. karena remaja adalah masa depan bangsa.

dikembangkan suatu sistem pengembangan faktor-faktor psikologis siswa.2

BAB I PENDAHULUAN. profesionalitas dan sistem manajemen tenaga kependidikan serta pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. Masa akhir anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba

BAB I PENDAHULUAN. dapat mendorong dirinya untuk bersikap dan berperilaku baik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia. Salah satu upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensial-potensial seperti

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 2 KANDAT KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. terhadap laju pendidikan di sekolah-sekolah, terutama di tingkat SMP dan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. dalam kemajuan sebuah negara, pendidikan dituntut untuk terus berpacu dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Robiah Adawiyah, 2014 Usaha Instruktur Dalam Optimalisasi Motivasi Belajar Bahasa Inggris

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1435 H

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia kian maju, kemajuan ini didukung perubahan dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aktivitas dalam bidang-bidang pendidikan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan kegiatan pendidikan yang mempunyai kemampuan dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan dan kemampuan siswa. Dengan pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat mengembangkan potensi-potensinya agar menjadi pribadi yang bermutu. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mengemban tugas yang cukup berat diantaranya sebagai fasilitator bagi siswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Indikator keberhasilan sekolah dalam mengemban tugasnya dapat dilihat dari pencapaian prestasi akademik yang tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik. Keberhasilan dari sebuah proses belajar di sekolah bisa diukur dengan potensi akademik yang dimiliki oleh siswa. Potensi akademik siswa merupakan kemampuan yang menunjukkan derajat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajar setelah melakukan proses belajar dari suatu program yang telah ditentukan. Potensi akademik merupakan hasil kegiatan belajar dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang diajarkan. Potensi akademik juga merupakan tolak ukur dari tingkat pemahaman siswa terhadap materi tertentu yang telah diberikan setelah siswa mengalami proses belajar pada jangka waktu tertentu dan dinyatakan dalam bentuk nilai. Potensi akademik yang telah dicapai 1

2 oleh seorang siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor-faktor yang saling mempengaruhi satu sama lain. Faktor-faktor tersebut datangnya mungkin dari dalam diri ataupun dari luar diri individu. Dengan mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi potensi akademik, maka akan membantu atau mempermudah siswa mencapai potensi akademik yang memadai dan optimal. 1 Potensi akademik merupakan modal utama dalam meraih kesuksesan serta sebagai sandaran masa depan. Potensi akademik dapat dikembangkan dari sejak dini dan kesuksesan terbentuk karena adanya potensi-potensi yang ada pada diri seseorang potensi tersebut sudah terbentuk dalam diri manusia sejak awal, tinggal bagaimana cara untuk membangunnya. Dengan mengembangkan potensi dapat menjadikan seseorang meraih kesuksesan, dan dengan memiliki potensi pula akan menghasilkan karya yang berkualitas. 2 Dalam pengembangan potensi akademik siswa tidak lepas dari Problematika. Problematika merupakan kendala-kendala atau masalah yang dihadapi guru BK dalam mengembangkan potensi akademik siswa dan siswa itu sendiri. Problematika pengembangan potensi akademik siswa merupakan salah satu permasalahan yang ada di dalam bimbingan karir. Bimbingan karir merupakan Proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap siswa agar dapat mengenal dan memahami dirinya sendiri, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan sesuai dengan yang diharapkan, mengambil dan meyakini keputusannya adalah 1 Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), h. 89 2 http://sosbud.kompasiana.com/2012/07/24/mengenal-dan-mengembangkan-potensi-diri- 479321.html. diakses pada tanggal 18 September 2013

3 yang paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya jika dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan atau karir yang dipilihnya. 3 Dimana tujuan bimbingan karir di sekolah adalah untuk membantu siswa memahami dan mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, dalam proses persiapan memasuki dunia kerja atau menapak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan mengambil keputusan mengenai karir dimasa depan. 4 Bimbingan karier di Sekolah Menengah Atas (SMA) sangat penting dalam menciptakan kemandirian siswa dalam menentukan potensi, memilih karier, dan berkarier, serta dapat memberikan gambaran dan harapan yang akan dicapai oleh siswa di masa yang akan datang di dunia kariernya. Kondisi sosial, ekonomi, budaya yang mengalami perubahan ke arah perkembangan minat, sikap, harapan dan kemampuan berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan karier dalam perencanaan hidup (life planning). Oleh karena itu kematangan memilih karier yang meliputi: 1. Pemahaman dan kemampuan membuat rencana yang tepat 2. Sikap konsisten terhadap tanggung jawab, dan 3. Kesadaran terhadap segala faktor internal yang harus dipertimbangkan dalam membuat keputusan karier. 3 Ruslan A.Gani, Bimbingan Karir, (Bandung : CV Angkasa, 2005), h. 11 4 Winkle, W.S dan M.M Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institute Pendidikan, (Yogyakarta: Media Abadi, 2010), h. 668

4 Kegiatan Layanan Bimbingan Karir dapat dilakukan di dalam kelas dan diluar sekolah. Kegiatan yang dapat dilakukan di dalam kelas antara lain: mendatangkan nara sumber, diskusi kelompok, bimbingan kelompok, sosiodrama, atau kegiatan yang melibatkan peran serta banyak kelas seperti hari karir. Guru pembimbing dapat menggunakan buku paket yang telah ada pada saat memberikan materi mengenai karir atau menggali lebih dalam dari sumber-sumber lain sehingga wawasan siswa mengenai karir semakin luas. Kegiatan yang dilakukan diluar sekolah misalnya dengan mengadakan karya wisata atau mengunjungi Perguruan Tinggi yang ada. 5 Di SMA IPIEMS Surabaya memiliki Program bimbingan karir mulai kelas X tahap pengenalan, kelas XI Penjurusan, dan kelas XII mereka mulai diarahkan untuk menentukan perguruan tinggi atau pekerjaan di masa mendatang. 6 Untuk mengantarkan para siswa ke gerbang masa depan yang diharapkan, program bimbingan karir yang di canangkan di sekolah merupakan Wadah yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami para siswa. Melalui kegiatan bimbingan karir, para siswa di bekali dan dilatih dengan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan Apa, Mengapa dan Bagaimana merencanakan masa depan. Sehingga siswa dapat mengembangkan potensi tersebut dengan produk kreativitas yang bermakna dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga, sekolah dan lingkungan. 5 http://himasakta-fkip-unila.blogspot.com/2012/11/kegiatan dalam Bimbingan Karir. html, diakses pada tanggal 18 September 2013 6 Observasi di SMA IPIEMS Surabaya, 18-09-2013

5 Berdasarkan pemaparan di atas perlu diadakan penelitian mengenai Problematika Pengembangan Potensi Siswa dalam Layanan Bimbingan Karir di Sekolah Menengah Atas IPIEMS Surabaya. B. Rumusan Masalah Merujuk pada latar belakang masalah yang telah dibahas di atas, maka dapat penulis rumuskan beberapa masalah, yaitu: 1. Apa problematika pengembangan potensi akademik siswa di Sekolah Menengah Atas IPIEMS Surabaya? 2. Bagaimana layanan bimbingan karir dalam mengembangkan potensi akademik siswa di Sekolah Menengah Atas IPIEMS Surabaya? 3. Apa saja kelebihan dan kekurangan layanan bimbingan karir dalam mengembangkan potensi akademik siswa di Sekolah Menengah Atas IPIEMS Surabaya? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui problematika pengembangan potensi akademik siswa di Sekolah Menengah Atas IPIEMS Surabaya? 2. Untuk mengetahui layanan bimbingan karir dalam mengembangkan potensi akademik siswa di Sekolah Menengah Atas IPIEMS Surabaya? 3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan layanan bimbingan karir dalam mengembangkan potensi akademik siswa di Sekolah Menengah Atas IPIEMS Surabaya?

6 D. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat. Adapun manfaat dari penelitian ini ada dua yaitu secara teoritis dan praktis : 1. Secara teoritis Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam ilmu pengetahuan dan mengembangkan teori Bimbingan dan Konseling. Khususnya di Jurusan Kependidikan Islam Konsentrasi Bimbingan Konseling Fakultas Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dan masyarakat luas pada umumnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai ilmu yang berharga dalam kehidupan. Dan dapat dijadikan acuan ketika nanti terjun langsung di lembaga pendidikan. 2. Secara praktis a. Individu Sebagai bahan pembelajaran bagi peneliti serta tambahan pengetahuan sekaligus untuk mengembangkan pengetahuan penulis dengan landasan dan kerangka teoritis yang ilmiah atau pengintegrasian ilmu pengetahuan dengan praktek serta melatih diri dalam penelitian Deskriptif Kualitatif. Sebagai Tugas Akhir Sikripsi. b. Sosial Diharapkan dapat memberikan solusi terhadap problematika pengembangan potensi akademik siswa dalam layanan bimbingan karir di

7 sekolah Menengah Atas IPIEMS Surabaya supaya lebih maju dan yang penting tetap relevan dengan perkembangan zaman sehingga para outputnya (produk dari konseling) sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan guna memenuhi harapan masyarakat sekarang dan masa mendatang. Bagi para pendidik, merupakan hasil pemikiran yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk meningkatkan kualitas layanan BK di sekolah demi tercapainya tujuan yang dicita-citakan. Dan diharapkan bermanfaat bagi guru BK sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran yang dapat mempengaruhi secara positif terhadap aktivitas belajar siswa di kelas. E. Batasan Masalah Untuk membatasi ruang lingkup penelitian di SMA IPIEMS Surabaya diperlukan batasan masalah dengan maksud variabel yang diteliti tidak meluas dan tetap fokus pada permasalahan. Dalam penelitian ini peneliti hanya fokus pada Problematika Pengembangan Potensi Akademik Siswa dalam Layanan Bimbingan Karir di Sekolah Menengah Atas IPIEMS Surabaya. F. Definisi Konseptual Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul sikripsi ini, maka penulis perlu memberikan penjelasan arti dari istilah-istilah yang terkandung di dalamnya, yaitu sebagai berikut :

8 1. Problematika Pengembangan : Masalah atau soal Penyempurnaan yang dilakukan terhadap komponen-komponen tertentu yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang didasarkan pada penilaian yang dilakukan sebelumnya. 7 2. Potensi Akademik Siswa : Kemampuan yang menunjukkan derajat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajar setelah melakukan proses belajar dari suatu program yang telah ditentukan. Potensi akademik juga merupakan hasil kegiatan belajar dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang diajarkan. 8 3. Bimbingan Karir : Proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap siswa agar dapat mengenal dan memahami dirinya sendiri, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan sesuai dengan yang diharapkan, mengambil dan meyakini keputusannya adalah yang paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya jika dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan atau karir yang dipilihnya. 9 7 Drs.Suharto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Surabaya:INDAH,1996), hal 207 8 Suryabrata, S, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), hal 89 9 Ruslan A.Gani, Bimbingan Karir, (Bandung : CV Angkasa, 2005), hal 11

9 G. Sistematika Pembahasan Agar penulisan sikripsi ini dapat dipahami secara utuh dan berkesinambungan, maka perlu adanya penyusunan sistematika pembahasan, yaitu sebagai berikut : BAB PERTAMA Bab ini terdiri dari pendahuluan yang berisi gambaran secara keseluruhan meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, definisi konseptual, dan sistematika pembahasan. BAB KEDUA Bab ini terdiri dari kajian pustaka yang berisi kajian teori tentang pengertian bimbingan karir di sekolah, tujuan bimbingan karir di sekolah, program bimbingan karir di sekolah, peran konselor dalam bimbingan karir, pilihan individu dan perencanaan karir di sekolah, pelaksanaan bimbingan karir di sekolah, kelebihan dan kekurangan bimbingan karir di sekolah. Tinjauan tentang potensi akademik yang meliputi pengertian prestasi belajar siswa, fungsi utama prestasi belajar siswa, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Problematika pengembangan potensi akademik siswa dalam layanan bimbingan karir di Sekolah Menengah Atas IPIEMS Surabaya. BAB KETIGA Bab ini terdiri dari metode penelitian yang berisi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, kehadiran peneliti, sumber data penelitian, teknik

10 pengumpulan data, teknik analisis data, tahap-tahap penelitian dan pengecekan keabsahan data. BAB KEEMPAT Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang meliputi gambaran umum obyek penelitian, penyajian data dan analisis data. BAB KELIMA Bab ini terdiri dari penutup yang berisi kesimpulan dan saran.