BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu mulai tanggal 9

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODE PENELITIAN

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan penggunaan model pembelajaran Inquiry, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MA Pondok Pesantren Islamic Centre Al-Hidayah

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 SMA Negeri 1 Rambah Samo Kabupaten Rokan hulu pada bulan Januari

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen akan diterapkan Model Creative Problem Solving dengan Metode

BAB III METODOELOGI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode Snowball Drilling dalam strategi FIRE-UP, sedangkan kelas kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kondisi yang tekendalikan. 1 Terdapat dua kelompok yaitu kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 2 Kuok Kecamatan Kuok

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

dengan bentuk Nonquivalent Control Group Design karena pada luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Pada desain

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan tanggal 6 sampai dengan 20 Mei 2013 dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas, yaitu kelas eksperimen dan kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapat

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan dengan menggunakan model Pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Kampar Kabupaten Kampar pada

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

40 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, dalam penelitian ini kita tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan mempengaruhi variabel terikat. Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen mendapatkan perlakuan model pembelajaran guide discovery learning sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pendekatan saintifik dengan model ceramah. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Postest Control Group Design. Kedua kelas terlebih dahulu diberikan pretest, kemudian diberikan postest setelah perlakuan dilakukan. Soal yang digunakan pada pretest dan postest sama dengan waktu pengerjaan yang sama pula. Selisih nilai pretest dan postest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol merupakan data yang digunakan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah diadakan perlakuan. Tabel III.1. Desain penelitian Kelompok pretes Perlakuan posttes K E O 1 X O 2 K K O 3 - O 4 Sumber : Sugiyono. 2012:116 Keterangan: K E K K O 1. 3 O 2.4 : Kelompok eksperimen. : Kelompok kontrol : pretest (tes awal) : Posttest (tes akhir) 40 40

41 X : Perlakuan dengan pembelajaran dengan model guided discovery learning. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap bulan April Tahun Ajaran 2014/2015 di MA Darul Hikmah Pekanbaru. B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA. Sedangkan objek penelitian adalah model pembelajaran guide discovery learning dengan media kartu pintar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran kimia. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas X MIA sebanyak 3 kelas yaitu MIA 1, MIA 2 dan MIA 3 MA Darul Hikmah di kota Pekanbaru semester genap tahun ajaran 2014/2015 2. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X MIA 1 dan MIA 2. Pengambilan sampel ini memnggunakan teknik Random Sampling yang sebelumnya telah dilakukan uji homogenitas pada semua kelas. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah: 1. Tes Tes merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, kemampuan atau bakat, inteligensia, 41

42 keterampilan yang dimiliki individu atau kelompok. 26 Beberapa tes dalam penelitian ini adalah: a. Uji Homogenitas Pengujian homogen varian dilakukan untuk memastikan bahwa kelompok-kelompok yang dibandingkan merupakan kelompokkelompok yang mempunyai nilai varians homogen. Bila varians tidak homogen maka perbedaan hasil setelah perlakuan tidak dapat dikatakan merupakan akibat dari perlakuan, karena sebagian perbedaan adalah perbedaan dalam kelompok yang dibandingkan sebelum perlakuan. Untuk uji homogenitas digunakan data berupa tes hasil belajar yang dilihat dari ranah kognitif pada pokok bahasan larutan penyangga. Analisa data awal dimulai dengan pengujian homogenitas sampel uji varians. b. Pretest/posttest Pretest yaitu test awal yang dilakukan untuk memperoleh data nilai kimia siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Sedangkan postest yaitu test yang dilakukan untuk memperoleh data nilai kimia siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang dilakukan pada akhir materi pembelajaran. 26 Hartono, Analisis Item Instrumen, Bandung: Nusa Media, 2010. h. 73. 42

43 2. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang bertujuan untuk mengetahui sejarah sekolah, keadaan guru dan siswa, serta sarana dan prasarana yang ada di Madrasah Aliyah Darul Hikmah Pekanbaru. 3. Observasi Observasi digunakan pada saat penelitian pendahuluan ketika mengidentifikasi masalah yang ada pada suatu populasi. Observasi juga dilakukan pada saat penelitian berlangsung untuk melihat aktivitas yang ada di kelas saat pembelajaran dengan menggunakan model guided discovery learning yang berlangsung di kelas eksperimen dan dengan pendekatan saintifik serta metode ceramah yang berlangsung di kelas kontrol. Pengamatan atau observasi merupakan teknik penelitian yang dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan indera secara langsung. 27 Teknik observasi pada saat penelitian menggunakan lembar observasi siswa dan guru yang telah disediakan pada tiap pertemuan. E. Teknik Analisis Data 1. Uji Coba Instrumen a. Uji Validitas Validitas meruapakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dan keshahihan suatu instrumen. Instrumen diakatan valid jika instrumen tersebuat dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur 2012. h. 48. 27 Mas ud Zein dan Darto, Evaluasi Pembelajaran Matematika, Pekanbaru: Daulat Riau, 43

40 Validitas yang digunakan adalah validitas isi. 28 Untuk validitas empiris dapat dicari dengan menggunakan teknik korelasi point biserial, dimana angka indeks korelasi yang diberi lambing r pbi dapat diperoleh dengan menggunakan rumus: 29 r pbi = Ketera ngan : r pbi M p : Koefisien korelasi point biserial. : Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh testee, yang untuk butir item yang bersangkutan telah dijawab dengan betul. M t SD t p : Skor rata-rata dari skor total. : Standar deviasi dari skor total. : Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya. q : Proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya. Selanjutnya membandingkan nilai r pbi dengan nilai r tabel. Distrubusi r tabel untuk = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n. Dengan kaidah keputusan; jika r pbi > r tabel berarti valid, sebaliknya jika r pbi < r tabel berarti tidak valid. 2012. h. 185 28 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011. h. 120. 29 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 40

41 b. Relibilitas Test Reliabilitas berhubungan dengan masalah ketepatan hasil. Jika tes memberikan hasil yang tetap mask tes tersebut mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi. Uji reliabilitas selain untuk mengetahui apakah alat ukur (instrumen) yang digunakan sungguh - sungguh dapt menghasilkan data atau informasi yang tepat, juga untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan terjadi kesalahan dalam pengukuran. 30 Pengujiaannya dapat digunakan dengan menggunakan Rumu Kuder dan Richardson 20: = Keterangan : = koefisien reliabilitas tes secara keseluruhan P = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar Q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q= 1-p) pq = jumlah hasil perkalian antara p dengan q n = Bnayaknya item S = Standar deviasi dari tes (standar deviasai adalah akar varians) 31 30 Hidayat, Syah, Pengantar umum Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Verifikasif, Pekanbaru: Suska Press.2010. h. 103. 31 Suharsimi Arikunto, Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2011. hal. 101 41

42 Tabel III. 2 Proporsi Reliabilitas Tes Reliabilitas Tes Evaluasi 0.70 < r 11 < 1.00 Sangant Tinggi 0.40 < r 11 < 0.70 Tinggi 0.30 < r 11 < 0.40 Sedang 0.20 < r 11 < 0.30 Rendah 0.00< r 11 < 0.20 Sangat Tinggi Suharsimi Arikunto (2008: 104) Jika r 11 > r tabel maka reliabel. b. Uji Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal adalah besaran yang digunakan untuk menyatakan apakah suatu soal termasuk kedalam kategori mudah, sedang atau sukar. Butir-butir soal dapat dinyatakan sebagai butir soal yang baik, apabila butir soal tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran soal adalah sedang atau cukup. 32 Untuk mengetahui indeks kesukaran dapat digunakan rumus: 33 = Keterangan: I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan 32 Mas ud Zein dan Darto, Op. Cit., h. 85. 33 Nana Sudjana, Op. Cit., h. 137. 42

43 Kriteria penentuan tingkat kesukaran soal secara rinci disajikan pada tabel berikut: Tabel III. 3 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Indeks Kesukaran Interpretasi 0 0,30 Sukar 0,31 0,70 Sedang 0,71 1,00 Mudah Penentuan tingkat kesukaran ini berguna untuk menentukan pola soal yang diambil. Pola soal yang dapat digunakan adalah 3-4-3 (30% mudah, 40% sedang, dan 30% sukar) atau 3-5-2 (30% mudah, 50% sedang, 20% sukar). c. Daya Pembeda Daya pembeda soal digunakan untuk mengetahui kesanggupan soal secara keseluruhan dalam membedakan siswa yang tergolong memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk menghitung indeks daya pembeda caranya yaitu data diurutkan dari nilai tertinggi sampai terendah, kemudian diambil 27% dari kelompok yang mendapat nilai tinggi dan 27% dari kelompok yang mendapat nilai rendah. Jika jumlah sampel kecil maka semua sampel kelompok tinggi dan kelompok rendah boleh diikutkan dalam menghitung indeks daya pembeda. Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: 34 34 Anas Sudijono, Op. Cit., h. 390. 43

44 D = P a P b P a = P b = Keterangan: D P a = Indeks diskriminasi item = Proporsi testee yang menjawab betul = Banyaknya testee kelompok atas yang menjawab betul J a B b J b = Jumlah testee yang termasuk dalam kelompok atas = Banyaknya testee kelompok bawah yang menjawab betul = Jumlah testee yang termasuk dalam kelompok bawah berikut: 35 Proporsi daya pembeda soal yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2. Uji Homogenitas rumus: 36 Tabel III. 4 Proporsi Daya Pembeda Soal Daya Pembeda Interpretasi DP 0 Sangat Jelek 0,00 < DP 0,20 Jelek 0,20 < DP 0,40 Cukup 0,40 <DP 0,70 Baik Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji F dengan F = 35 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 218. 36 Sudjana, Metoda Statistik, Bandung: Tarsito, 2005. h. 250. 44

45 Sedangkan untuk menghitung varians dari masing-masing kelompok digunakan rumus: S 12 = dan S 22 = Dimana s 2 adalah varians sampel, adalah nilai individual, adalah ratarata kelompok dan n adalah jumlah sampel. Hasil perhitungan dengan uji F (F hitung ) kemudian dibandingkan dengan F tabel. Apabila perhitungan diperoleh, maka sampel dikatakan mempunyai varians yang sama atau homogen. 3. Uji Normalitas Sebelum menganalisis data dengan tes t maka data dari tes harus diuji normalitasnya dengan chi kuadrat, maka rumus yang digunakan adalah: 37 = ( ) Keterangan: f o = frekuensi observasi f h = frekuensi harapan Data dikatakan normal apabila. Jika kedua data mempunyai sebaran yang normal, dilanjutkan dengan uji homogenitas. 37 Subana, dkk, Statistik Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2000. H. 176. 45

46 4. Uji Hipotesis Bentuk data dalam penelitian ini adalah data interval, dan bentuk hipotesisnya adalah hipotesis komparatif. Maka teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah menganalisa data dengan tes t. Ada dua rumus tes t yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen yaitu separated varians dan polled varians. 38 Separated varians Polled varians = + = 1 + 1 + 2 1 + 1 Keterangan : 1 2 s 1 s 2 n 1 n 2 = Rata-rata kelas eksperimen = Rata-rata kelas kontrol = Varians kelas eksperimen = Varians kelas kontrol =Jumlah anggota sampel kelas eksperimen = Jumlah anggota sampel kelas kontrol. Beberapa pertimbangan dalam pemilihan rumus t tes yaitu: a. Bila jumlah anggota n 1 = n 2 dan varian homogen maka dapat digunakan rumus tes t baik untuk sparated maupun polled. Varians. b. Bila n 1 n 2 dan varians homogendapat digunakan tes t dengan polled variansuntuk mengetahui t tabel digunakan dk= ni+n2-2 38 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2009. h. 138. 46

47 c. Bila n1=n2 dan varian tidak homogen dapat digunakan tes t dengan sparated maupun polled point. Untuk mengetahui t tabel digunakan dk= n1-1 atau n2-1. d. Bila n 1 n 2 dan varians tidak homogen dapat digunakan tes t dengan sparated varians. Untuk mengetahui t tabel digunakan dk= n 1-1 atau n 2-1. e. Bila penelitian dilakukan terhadap 2 kelompok, maka kelompok pertama dinamakan kelompok eksperimen dan kelompok kedua dinamakan kelompok control. Untuk mengetahui t table dk= N x + N Y 2. Untuk menentukan derajat peningkatan hasil belajar mkimia siswa dilakaukan dengan menghitung koefisien determinasi (r 2 ) dengan rumus: = sehingga r = Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perlakuan digunakan rumus: 39 Keterangan: K p = r 2 x 100% t r 2 K p : Lambang statistik untuk menguji Hipotesis : koefisien determinasi : koefisien pengaruh. Selanjutnya pada tahap menganalisa data dengan menguji hipotesisyang diklakukan untuk untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar antar kedua kelas yang diuji. Pengujian dengan perbandingan t hitung dan t tabel dengan taraf signifikan 0.05. Untuk melihat intrepretasi uji statistik ini 39 Riduwan, op.cit, h. 224. 47

48 diambil dengan ketentuan jika t o t t maka hipotesis nol (Ho) ditolak. Dan ini dapat disimpulkan bahwa Terdapat Perbedaan hasil belajar kimia siswa yang belajar menggunakan model discovery learning menggunakan media kartu pintar dengan siswa yang belajar tanpa menggunakan model. Jika t o t t makan hipotesi nol (Ho) diterima artinya Tidak Terdapat Perbedaan hasil belajar kimia siswa yang belajar menggunakan model Discovery Learning menggunakan media kartu pintar dengan siswa yang belajar tanpa menggunakan model. 48