1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MAKALAH ELEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL. Tugas mata kuliah : Administrasi Bisnis Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum, ST., MT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Informasi akuntansi adalah bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

menyimpang dalam mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi mengenai aspek atau keadaaan perusahaan. Informasi merupakan alat bagi

BAB I PENDAHULUAN. Peranan karyawan tidak dapat diabaikan dalam pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha menuntut pimpinan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Harapan membaiknya kondisi ekonomi nasional tampaknya sulit menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang demikian cepat di Tanah Air menimbulkan

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen persediaan (inventory management) yang baik. merupakan kunci keberhasilan setiap perusahaan, baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan membahas lebih jauh mengenai pengaruh Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pelaku bisnis lebih menyukai untuk menyimpan dana. yang berasal dari pinjaman seperti yang diutarakan Hildebrand bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. menjaga aset perusahaan dari kemungkinan-kemungkinan yang tidak. diinginkan, seperti penyalahgunaan aset ataupun pencurian aset.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemerintahan yang baik (good governance) berarti kepemerintahan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

Tugas E-learning Administrasi Bisnis Makalah Pengendalian Internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

(Studi Kasus pada PT. Asia Tritunggal Jaya Tasikmalaya) Oleh : ARWANI SURI ( ) Dibawah Bimbingan:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Treadway Commission (COSO) mendefinisikan Enterprise Risk

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan dari laporan penelitian yang berbentuk tesis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengendalian internal terbentuk dari peraturan-peraturan, kebijakan, dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling

URGENSI SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI INSTANSI PEMERINTAH. Oleh : Hanif. Abstrak

Bab I. Pendahuluan. dan beberapa kasus perusahaan besar lainnya yang di latar belakangi fraud oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. Transaksi perusahaan merupakan penggerak Sistem Informasi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sendiri telah memiliki peraturan-peraturan yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan tersebut, juga mempengaruhi aktivitas bisnis suatu badan usaha.

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. aspek yang mempengaruhi kelangsungan aktivitas perusahaan.

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL

Internal Control : Meningkatkan Pengawasan dan Pengendalian. Makhdalena Dosen Pendidikan Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. transaksi aliran kekayaan antar individu diukur dengan uang. Maka tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain, auditor telah semakin berada di bawah tekanan untuk memainkan

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Setiap awal dan pertengahan tahun halaman-halaman surat kabar sering

BAB II LANDASAN TEORITIS. Commite of sponsoring organization (COSO) Ricchiute (2006:300)

FAJAR ADITYA RAHMAN Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihasilkan oleh perusahaan atau organisasi terjamin kehandalannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan dalam lingkungan bisnis sangat cepat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik good governance, telah mendorong pemerintah pusat dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. efektivitas pengendalian intern persediaan bahan baku. Pemilihan pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akuntansi biaya merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia jumlah UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan kelompok usaha yang jumlahnya besar dan tersebar di seluruh Indonesia. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2008, dinyatakan sebagai berikut: a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan/ atau badan usaha perorangan yang memiliki: i. kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau ii. hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah). b. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau besar yang memiliki: i. kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau ii. hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah). c. Usaha menengah adalah ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil atau besar yang memiliki: i. kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau ii. hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,- (lima puluh milyar lima rupiah). PT Tirta Saka Pratama merupakan salah satu jenis UMKM yang tergolong usaha menengah. PT Tirta Saka Pratama adalah distributor air minum dalam kemasan dan makanan ringan. Perusahaan ini terletak di Jalan Imogiri Barat 1

KM 5 Sewon, Bantul, Yogyakarta. Perusahaan ini berdiri sah sebagai sebuah PT pada tanggal 4 Oktober 2011, dengan pemegang saham yang terdiri dari Oentoro Gunawan (50%), Ir. Juda Sitepu (20%), A. Djayari (20%), dan Hasto Wihartono (10%). Perusahaan ini dikelola oleh seorang manager, yaitu Bapak Hasto Wihartono. PT Tirta Saka Pratama memiliki 6 orang staff kantor, 3 orang gudang, 5 orang salesman, dan 5 orang helper. PT Tirta Saka Pratama ini pada awalnya hanya memegang produk air minum dalam kemasan, seperti Aqua dan Club. Namun, seiring berjalannya waktu, dan semakin bertumbuhnya perusahaan ini, semakin banyak tawaran untuk menjadi distributor atau agen, misalnya beragam snack dan makanan ringan Big Cola, Kopi Surya Surabaya, dan masih banyak lagi lainnya. PT Tirta Saka Pratama memiliki dua tujuan utama, yaitu menjadi distributor air minum dalam kemasan di Yogyakarta (Official Objective) serta profitable dan sustainale (Operative Objective). Dalam mencapai tujuan perusahaan ini, PT Tirta Saka Pratama harus memiliki sistem pengendalian internal yang efektif. Sistem pendalian internal merupakan sebuah alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.sistem pengendalian internal dikatakan efektif jika penerapannya berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Konsep awal tentang pengendalian internal berasal dari AICPA (American Institute of Certified Public Accountant). AICPA (1949) mendefinisikan pengendalian internal sebagai rencana dan metode organisasi yang diterapkan dalam rangka melindungi aset perusahaan, menambah tingkat reliabilitas dan keakuratan data akuntansi, meningkatkan keefisienan kegiatan operasi, dan mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang telah ditetapkan. Maka sistem pengendalian internal dapat sangat berguna dalam melindungi aset. Lalu pada tahun 1992, muncullah pandangan baru dari COSO (Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission). Konsep COSO ini kemudian banyak diterima berbagai pihak. Menurut COSOInternal Control Integrated Framework (2011: 1): 2

Internal control is a process, affected by entity s board of directors, management, and other personnel, designated to provide reasonable assurance regarding of the achievement of objectives in the following categories: a) Effectiveness and efficiency of operations. b) Reliability of reporting. c) Compilance with applicable laws and regulations. Pada tahun 2009, Robert Moellermemaparkan bahwa SOX (Sarbanesoxley Act) merupakan salah satu hukum wajib di Amerika Serikat tentang bagaimana jajaran direksi, akuntan publik, dan pihak berkepentingan lainnya harus mengimprovisasi proses audit laporan keuangan. Ini merupakan kelanjutan dari evolusi pengendalian internal. Salah satu hal yang menyebabkan terbitnya hukum ini pada tahun 2002 adalah semakin banyaknya praktik akuntansi yang tidak benar sehingga menyebabkan laporan keuangan yang tidak reliable. Walaupun SOX merupakan satu set peraturan dengan banyak komponen, kebanyakan perusahaan dan auditor fokus pada SOX Section 404 yang termasuk bagian dari Tittle IV yaitu aturan bagi manajemen dalam menilai pengendalian internal sebuah perusahaan. SOX mewajibkan semua annual report perusahaan harus memiliki internal control report. Internal control report ini berisi tentang pernyataan bahwa manajemen bertanggung jawab penuh terhadap sistem pengendalian yang diterapkan pada perusahaan dan juga penilaian manajemen setiap akhir periode tentang keefektifan sistem pengendalian internal tersebut. Berdasarkan uraian di atas, sistem pendalian internal merupakan sebuah alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Jika sistem pengendalian internal pada PT Tirta Saka Pratama tidak berjalan sesuai dengan pedoman yang ada, maka kegiatan operasi perusahaan dapat terganggu dan menyebabkan tidak tercapainya tujuan perusahaan. Maka dari itu, penulis memutuskan untuk melakukan penelitian ini dan hasilnya dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Siklus Pembelian dan Penjualan pada PT Tirta Saka Pratama Yogyakarta. 3

1.2 Rumusan Masalah Dari uraian di atas, penulis merumuskan beberapa masalah yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan penelitian : a. Apakah pada PT Tirta Saka Pratama sudah diterapkan sistem pengendalian internal yang efektif? b. Seberapa efektif penerapan sistem pengendalian internal pada PT Tirta Saka Pratama Yogyakarta sehingga mampu berperan sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan? Jika belum efektif, langkah apa yang diperlukan untuk perbaikan? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan utama yaitu mengevaluasi seberapa efektif penerapan sistem pengendalian internal pada PT Tirta Saka Pratama Yogyakarta sehingga dapat berperan sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan. Kemudian diberikan saran atas kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem pengendalian internal tersebut. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. PT Tirta Saka Pratama Yogyakarta Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan bahan masukan bagi manajemen PT Tirta Saka Pratama Yogyakarta dalam mengevaluasi penerapan sitem pengendalian internal. 2. Penulis Dalam penelitian ini, diharapkan peneliti dapat mengimplementasi apa yang sudah dipelajari di bangku kuliah dalam dunia bisnis yang sesungguhnya. 3. Peneliti lain Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi serta pengetahuan mengenai sistem pengendalian internal, khususnya di PT Tirta Saka Pratama. 4

1.5 Batasan Penelitian Objek penelitian ini adalah PT Tirta Saka Pratama Yogyakarta yang tergolong UMKM. Pada PT Tirta Saka Pratama jarang sekali terjadi retur (baik retur pembelian maupun penjualan). Sejak PT Tirta Saka Pratama berdiri, belum pernah melakukan kegiatan investasi maupun pendanaan dikarenakan ukuran perusahaan yang cenderung tidak besar. Karena ukuran perusahaan juga, PT Tirta Saka Pratama juga menggunakan sistem penggajian (payroll) yang sederhana. Maka dari itu, dalam penelitian ini tidak dibahas mengenai prosedur terhadap retur, kegiatan investasi, kegiatan pendanaan, maupun siklus penggajian (payroll). 1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Jenis Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini termasuk case and field study. Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002: 26): Case and Filed Study adalah penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan. Berdasarkan tujuan penelitiannya, penelitian ini termasuk penelitian evaluasi (evaluation research). yang merupakan tipe dari penelitian terapan (applied research). Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002: 24): Penelitian evaluasi (evaluation research) adalah penelitian yang digunakan untuk mendukung pemilihan terhadap beberapa alternatif tindakan dalam proses pembuatan keputusan bisnis. Penelitian ini melakukan penilaian terhadap efektifitas suatu tindakan, sistem, kegiatan, atau program tertentu. Sedangkan berdasarkan jenis data yang diteliti, penelitian ini merupakan kombinasi antara penelitian empiris (empirical research) 5

dan penelitian arsip (archival research). Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002: 29): Penelitian empiris (empirical research) merupakan penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman. Penelitian ini memerlukan kehadiran peneliti untuk melakukan observasi terhadap fakta tertentu. Sedangkan penelitian arsip (archival research) adalah penelitian terhadap fakta tertulis (dokumen) atau berupa arsip data baik internal maupun eksternal. Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Pendekatan kualitatif tidak menggunakan prosedur kuantifikasi, perhitungan statistik, atau cara yang menggunakan angkaangka. Sedangkan metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan sifat dari sesuatu atau proses yang sedang berlangsung. Setelah dideskripsikan dengan jelas dilanjutkan dengan analisis data guna mencapai kesimpulan berupa efektif atau tidaknya sistem pengendalian internal di PT Tirta Saka Pratama. Lalu bila diperlukan, dilanjutkan dengan pemberian saran yang bersifat memperbaiki kelemahan yang ada agar tercipta kondisi yang lebih baik dari sebelumnya. 1.6.2 Jenis Data a. Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002: 145): Data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang Data subyek diklasifikasikan berdasarkan bentuk tanggapan yang diberikan, yaitu lisan (verbal), tertulis, dan ekspresi. Dalam penelitian ini respon verbalnya adalah tanggapan atas wawancara terhadap beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. b. Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002: 146): Data dokumenter adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa faktur, jurnal, surat-surat, dokumen, memo, notulen hasil rapat, atau laporan. Data dokumenter memuat apa dan kapan 6

sesuatu kejadian atau transaksi, serta siapa saja yang terlibat dalam transaksi tersebut. 1.6.3 Sumber Data a. Data primer merupakan informasi yang langsung diperoleh peneliti guna mencapai tujuan penelitian (Uma Sekaran, 2010). Dalam penelitian ini, data primernya adalah: i. Hasil observasi lapangan (kunjungan langsung) di PT Tirta Saka Pratama. ii. Hasil wawancara terhadap pihak yang berwenang di PT Tirta Saka Pratama Yogyakarta. b. Data sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang sudah ada (Uma Sekaran, 2010). Berdasarkan sumbernya data sekunder dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data internal dan eksternal (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002: 149). Dalam penelitian ini diperlukan data internal berupa dokumen yang berkaitan dengan sistem pengendalian internal di PT Tirta Saka Pratama, seperti: i. Pedoman (manual) yang dimiliki oleh PT Tirta Saka Pratama Yogyakarta. ii. Struktur organisasi beserta uraian mengenai tanggung jawab dan wewenang. iii. Flowchart berbagai prosedur yang ada di PT Tirta Saka Pratama, misalnya prosedur penjualan tunai atau kredit, pembelian barang, retur, penerimaan kas, pengeluaran kas, dan sebagainya. iv. Laporan penjualan, rekap laporan penjualan, bukti pengeluaran barang, surat tanda terima barang, slip setoran bank, dan sebagainya. Sedangkan data sekunder eksternal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah buku, jurnal, atau berbagai macam bentuk 7

terbitan yang diterbitkan oleh instansi atau organisasi tertentu yang berkaitan dengan tujuan penelitian. 1.6.4 Teknik Pengumpulan Data a. Untuk memperoleh data primer, peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap beberapa pihak yang berwenang pada PT Tirta Saka Pratama Yogyakarta guna memeroleh informasi yang relevan. Menurut Soeratno dan Lincolin Arsyad (2008: 83): Metode observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara cermat dan sistematik. Observasi yang cermat, sistematik, dan sesuai dengan prosedur yang ada dapat diulang oleh peneliti lain. Sedangkan wawancara, menurut Soeratno dan Lincolin Arsyad (2008: 86), merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung dengan responden. Tipe wawancara yang dilakukan peneliti adalah semistructured interview, yaitu wawancara yang pada awalnya disiapkan beberapa pertanyaan dasar, lalu pada saat wawancara berlangsung pertanyaanpertanyaan ini berkembang sesuai dengan jawaban responden. b. Untuk memperoleh data sekunder, peneliti melakukan studi kearsipan terhadap dokumen-dokumen yang dimiliki oleh PT Tirta Saka Pratama Yogyakarta. 1.6.5 Metode Analisis Data Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yang terdiri dari beberapa langkah, yaitu: 1. Mengumpulkan berbagai macam data dan informasi yang berkaitan dengan sistem pengendalian internal pada PT Tirta Saka Pratama Yogyakarta untuk mencapai tujuan penelitian. 2. Mengidentifikasi dan menyajikan bagaimana sistem pengendalian internal pada PT Tirta Saka Pratama Yogyakarta. 3. Mengevaluasi sistem pengendalian internal pada PT Tirta Saka Pratama Yogyakarta. 8

4. Menyimpulkan apakah sistem pengendalian internal pada PT Tirta Saka Pratama Yogyakarta telah efektif termasuk didalamnya kesimpulan mengenai ada atau tidaknya kelemahan dalam sistem itu sendiri. 5. Dari kesimpulan ini, penulis dapat memberikan saran untuk perbaikan atau mengimprovisasi sistem pengendalian internal pada PT Tirta Saka Pratama Yogyakarta. 1.7 Sistematika Pembahasan Berikut adalah sistematika pembahasan: BAB I PENDAHULUAN: bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah utama, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II LANDASAN TEORI: bab ini membahas secara detail landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini, mulai dari sistem pengendalian internal, teori mengenai UMKM, dan hubungan antara sistem pengendalian internal dengan UMKM. BAB III METODE PENELITIAN: bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, jenis data, sumber data, teknik pengumpulan data, serta metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN: bab ini diawali dengan sejarah dan gambaran umum PT Tirta Saka Pratama. Lalu dilanjutkan dengan pembahasan hasil temuan yang kemudian dianalisis sehingga dapat menjawab semua pertanyaan penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN: berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan dilengkapi oleh saran penulis bagi peneliti lain. 9