ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan penyuplai listrik di Indonesia

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

Politeknik Negeri Sriwijaya

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH KETEBALAN LAPISAN AIR PENDINGIN TERHADAP DAYA KELUARAN MODUL PHOTOVOLTAIC MONOCRYSTALLINE

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pemanasan global (global warming) semakin terasa di zaman sekarang ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan serta penyelesaian penulisan laporan tugas akhir

ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL...

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

PENGUJIAN PANEL SURYA DINAMIK DAN STATIK DENGAN MELAKUKAN PERBANDINGAN DAYA OUTPUT

PERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan

Simulasi Sel Surya Model Dioda dengan Hambatan Seri dan Hambatan Shunt Berdasarkan Variasi Intensitas Radiasi, Temperatur, dan Susunan Modul

BAB 3 PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DAN MODEL JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH

PENGUJIAN SISTEM SIRKULASI AIR UNTUK TANAMAN HIDROPONIK MENGGUNAKAN LISTRIK DARI PANEL SURYA

Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya

ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SEL SURYA

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

STUDI KOMPARASI MPPT ANTARA SOLAR CONTROLLER MPPT M10-20A DENGAN MPPT TIPE INCREMENTAL CONDUCTANCE SEBAGAI CHARGER CONTROLLER LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

Rancang Bangun Sistem Kontrol Panel Surya Dua Dimensi Berbasis Arduino

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

1.1 Latar Belakang Penelitian. menjadi bagian yang tak terpisahkan dari arsitektur. Ketergantungan bangunan

ANALISIS KINERJA PHOTOVOLTAIC BERKEMAMPUAN 50 WATT DALAM BERBAGAI SUDUT PENEMPATAN

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

DAYA KELUARAN PANEL SURYA SILIKON POLI KRISTALIN PADA CUACA NORMAL DAN CUACA BERASAP DENGAN SUSUNAN ARRAY PARALEL

ANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR

BAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboraturium Daya dan Alat Mesin Pertanian (Lab

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

ENERGY SUPPLY SOLAR CELL PADA SISTEM PENGENDALI PORTAL PARKIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

Pengukuran Arus dan Tegangan pada Sistem Pembangkit Listrik Hybrid (Tenaga Angin dan Tenaga Matahari) Menggunakan Atmega 8535

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA

DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

DESIGN SIMULATOR FRESH WATER TANK DI PLTU DENGAN WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal

PERSIAPAN UAS SEMESTER 1 KURIKULUM 2013 KELAS 6 TEMA 4 1. Perhatikan gambar! 7. Perhatikan gambar!

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

Analisis Desain Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Kapasitas 50 WP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Minyak, gas serta batu bara telah menjadi bagian tak terpisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

ENERGI SURYA DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA. TUGAS ke 5. Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Managemen Energi dan Teknologi

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN SEL SURYA DAN LAMPU LED UNTUK PERUMAHAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

Tugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Perancangan dan Realisasi Kebutuhan Kapasitas Baterai untuk Beban Pompa Air 125 Watt Menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG

Transkripsi:

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM M Denny Surindra Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Polines Jl.Prof. H. Sudartho, SH, Semarang E-mail: dennysurindra@yahoo.com.sg Abstrak Pemakaian sumber energi surya di Indonesia mempunyai prospek yang sangat baik karena secara geografis indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan merupakan negara tropis yang mempunyai potensi tenaga surya yang cukup baik dengan penyinaran matahari sepanjang tahun. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui karakteristik modul photovoltaic dan besarnya daya yang dibangkitkan oleh modul photovoltaic. Metodologi pengujian dilakukan dengan cara memasang modul photovoltaic yang dihubungkan dengan panel kontrol. Panel control dilengkapi dengan BCR (Batteray Charger Regulator), aki dan alat ukur yang diperlukan. Berdasarkan hasil pengujian modul photovoltaic yang memiliki arus dan tegangan tertinggi adalah modul photovoltaic 3 (PV 3) dengan merk uerosolare yaitu sebesar 2.06 A dan 17 V pada jam 12.00 dengan intensitas radiasi 726.71 W/m 2. Sedangkan modul photovoltaic 1 dan modul photovoltaic 2 (PV 1 dan PV 2) dengan merk indosolar arus dan tegangan yang dihasilkan sebesar 1.68 A dan 17 V dengan intensitas radiasi matahari 726.71 W/m 2. Kata kunci: photovoltaic, pembangkit, listrik, tenaga, surya PENDAHULUAN Program pemerintah mengenai pembangunan dan pemanfaatan energi diarahkan pada pengelolaan energi secara hemat dan efisien dengan memperhitungkan peningkatan kebutuhan dalam negeri untuk jangka panjang. Salah satu upaya memanfaatkan sumber energi yang memiliki kemungkinan untuk dikembangkan di Indonesia adalah sumber energi matahari atau energi surya. Pemanfaatan energi surya mempunyai berbagai keuntungan antara lain adalah : Energi ini tersedia dengan jumlah yang besar di Indonesia. Sangat mendukung kebijakan energi nasional tentang penghematan, diversifikasi dan pemerataan energi. Memungkinkan dibangun di daerah terpencil karena tidak memerlukan transmisi energi maupun transportasi sumber energi. Energi surya merupakan sumberdaya alternatif yang prospektif karena energi surya merupakan sumber energi yang dapat diperbarui dan tidak menimbulkan polusi. Potensi energi surya di Indonesia yang berada dijalur khatulistiwa memungkinkan penggunaan secara langsung dalam bangunan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Gambar 1. Wilayah Indonesia Dilalui Garis Equator B.74

Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa dan memperoleh sinar matahari rata-rata 8 jam/hari memiliki potensi energi surya yang cukup besar. Besar daya yang dapat dibangkitkan energi surya sekitar 100 watt per m 2, pada efisiensi sel surya sekitar 10%. Energi surya ini diubah menjadi energi listrik dengan bantuan photovoltaic, sehingga merupakan salah satu alternatif pembangkit tenaga listrik. Jimmy (2000) mengungkapkan perpektif perancangan arsitektur bangunan yang memanfaatkan energy surya ke dalam bangunan secara integratife akan menjadi tatanan arsitektur baru. Di masa depan arsitektur bangunan tersebut akan menjadi trend dan tuntutan masyarakat luas. Selain itu dalam kesimpulannya Jimmy (2000) memperkenalkan nama dari gaya bangunan dengan nama arsitektur surya. Amien (2008) dalam analisisnya mengungkapkan bahwa bangunan perumahan yang memasang photovoltaic akan dapat membangkitkan energi listrik sekitar 87 MWh per tahun. Oleh karena itu, penempatan sel surya pada bangunan komersial sebagai bangunan hemat energi perlu disosialisasikan dengan dukungan pemerintah melalui kebijakan yang tepat dan kegiatan yang nyata. Dalam paper ini bertujuan mengungkapkan karakteristik modul photovoltaic yang dirangkai dalam system pembangkit listrik tenaga surya. Photovoltaic yang digunakan adalah photovoltaic yang ada dijual bebas ke masyarakat. Dengan demikian dapat diketahui karakteristik photovoltaic dan besarnya daya yang dapat dibangkitkan jika dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik untuk kebutuhan manusia. METODOLOGI Pengujian dilakukan dengan memvariasi beban serta menvariasi pola pemasangan sel photovoltaic dengan skema seperti dalam Gambar 2. Solar Panel BCR - + + - + - + - 1 2 3 4 5 6 + Beban - - + Baterai Gambar 2. Skema Pembangkit Listrik Tenaga Surya Instalasi pemasangan pembangkit listrik tenaga surya terdiri dari photovoltaic (modul surya), baterai, BCR (Batteray Charger Regulator), dan beban. Photovoltaic merupakan alat yang mengkonversi energi cahaya matahari menjadi energi listrik yang terbuat dari bahan-bahan semikonduktor. Baterai berfungsi sebagai alat penyimpan energi listrik yang dihasilkan dari modul photovoltaic. BCR (Batteray Charger Regulator) merupakan alat yang dapat mengatur pengisian energi baterai dari modul surya dan alat yang dapat mengatur pemakaian energi baterai oleh beban. Beban merupakan bagian akhir dari sistem pembangkit listrik tenaga surya yang berfungsi untuk mengkonversikan energi listrik yang dihasilkan menjadi bentuk akhir seperti energi cahaya, panas, mekanik dan sebagainya. Dalam menentukan besarnya beban akan berpengaruh langsung dengan besar kecilnya modul photovoltaic dan peralatan lainnya. Energi yang dihasilkan oleh sistem PLTS ini disimpan dalam baterai dan kemudian digunakan untuk memasok beban. Dalam penggunaan energi listrik dari PLTS perlu memperhitungkan keseimbangan energi yaitu energi yang dihasilkan perhari kurang lebih harus sama dengan yang digunakan. Untuk sel photovoltaic I dan II Prosiding SNST ke- Tahun 2012 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang B.75

menggunakan merk Indosolar dengan tipe monocrystale dan sel photovoltaic III menggunakan merk Eurosolare dengan tipe monocrystale. Gambar 3. Rangkaian Percobaan Gambar 3. Photovoltaic Hasil dan Pembahasan Dalam pengujian sel photovoltaic yang dilakukan di Laboratorium Konversi Energi, didapatkan data arus dan tegangan keluaran. Berikut ini grafik antara arus dan tegangan dari sel photovoltaic yang diperoleh dari percobaan. Gambar 4. Grafik Arus dan Tegangan Keluaran Pada Sel Photovotaic I (PV I) Gambar 5. Grafik Arus dan Tegangan Keluaran Pada Sel Photovotaic 2 (PV 2) B.76

arus (A) Gambar 6. Grafik Arus dan Tegangan Keluaran Pada Sel Photovotaic 3 (PV 3) Intensitas radiasi matahari sepanjang hari dari pagi, siang sampai sore mengalami perubahan yang signifikan seperti yang terlihat dalam gambar grafik. Hal ini diakibatkan oleh besar kecilnya sudut datang sinar matahari pada permukaan bumi. Pada siang hari sekitar jam 12.00 siang, mempunyai sudut datang 90 0, sedangkan pada pagi dan sore hari mempunyai sudut datang lebih besar dari 90 0. Sedangkan jumlah intensitas radiasi matahari yang diterima berbanding lurus dengan besarnya sudut datang. Sinar matahari dengan sudut datang yang miring kurang memberikan energi pada permukaan bumi, dimana disebabkan karena energinya tersebar pada permukaan yang luas dan juga karena sinar tersebut harus menempuh lapisan atmosphir yang lebih jauh ketimbang jika sinar matahari dengan sudut datang yang tegak lurus. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pada saat pengambilan data jam 9.00 pagi didapatkan radiasi matahari yang diterima sel photovoltaic sebesar rata-rata 471,1 W/m 2. Untuk pengambilan data pada jam 16.00 sore hari didapatkan radiasi matahari yang diterima sel photovoltaic sebesar rata-rata 472,83 W/m 2. Pada saat pengambilan data pada jam 12.00 siang didapatkan radiasi matahari rata-rata 726.71 W/m 2 dan merupakan radiasi terbesar yang diterima oleh sel photovoltaic. Arus dan Tegangan Sel Photovoltaik Pada Jam 12.00 2,2 2 1,8 1,6 1,4 1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 tegangan (V) PV I PV 2 PV 3 Gambar 7. Grafik Arus dan Tegangan Keluaran Pada Jam 12.00 yang Dihasilkan Oleh Sel Photovotaik 1, Sel Photovoltaik 2,dan Sel Photovoltaik 3. Gambar grafik pada saat pengambilan data jam 12.00 siang, besarnya arus dan tegangan keluaran tertinggi dihasilkan oleh sel photovoltaic 3 yaitu sebesar 2.06 A dan 17 V. Untuk sel photovoltaic 1 arus dan tegangan keluaran tertinggi yang dihasilkan adalah sebesar 1.68 A dan 17 V. Pada sel photovoltaic 2 arus dan tegangan keluaran tertinggi yang dihasilkan sebesar 1.76 A dan Prosiding SNST ke- Tahun 2012 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang B.77

17 V. Sel photovoltaic 3 memiliki nilai yang lebih besar dari pada sel photovoltaic 1 dan sel photovoltaic 2 disebabkan karena berdasarkan spesifikasinya, arus dan tegangan maksimum yang dihasilkan photovoltaic 3 adalah sebesar 2.9 A dan 18.2 V. Sedangkan pada sel photovoltaic 1 dan sel photovoltaic 2 mempunyai spesifikasi yaitu arus dan tegangan maksimum yang dihasilkan adalah sebesar 2.3 A dan 17 V. KESIMPULAN Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Saat pengambilan data, radiasi matahari yang diterima sel photovoltaic pada jam 9.00 adalah rata-rata 471,1 W/m 2, jam 12.00 adalah rata-rata 726.71 W/m 2 dan jam 16.00 rata-rata 472,83 W/m 2. 2. Besarnya arus dan tegangan keluaran tertinggi dihasilkan oleh sel photovoltaic 3 yaitu sebesar 2.06 A dan 17 V. 3. Sel photovoltaic 1 arus dan tegangan keluaran tertinggi yang dihasilkan adalah sebesar 1.68 A dan 17 V. 4. Sel photovoltaic 2 arus dan tegangan keluaran tertinggi yang dihasilkan adalah sebesar 1.76 A dan 17 V. DAFTAR PUSTAKA Amien, R., 2008, Optimasi Pemanfaatan Sel Surya Pada Bangunan Komersial Secara Terintegrasi Sebagai Bangunan Hemat Energi, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II, III-417-426. Jimmy, P., 2000, Perspektif Arsitektur Surya Di Indonesia, Dimensi Teknik Arsitektur, vol. 28, No.1, 1-7. Danny, S., 2000, Strategi Aplikasi Sel Surya (Photovoltaic Cells) Pada Perumahan Dan Bangunan Komersial, Dimensi Teknik Arsitektur, vol. 28, No.2, 129-141. Yushardi, 2002, Pengaruh Faktor Meteorologi Terhadap Pola Efisiensi Tiap Jam Harian Pada Modul Sel Surya, Makalah Pengantar Falsafah Sains (PPS702), Institut Pertanian Bogor. Nur Choliq, 1999, Penggunaan Energi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sel Photovoltaik Di Desa Sekeper Sumowono Kabupaten Semarang,. Semarang: Politeknik Negeri Semarang. B.78