DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING JARINGAN LOKAL PADA CV. SUKSES MAKMUR MANDIRI PALEMBANG

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

PENDAHULUAN Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang secara bahasa bermakna jaringan yang saling berhubungan, disebut demikian karen

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Load Balancing Sambungan ke Internet dan Monitoring Jaringan

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan

Mengkonfigurasi system Firewall sebagai Internet gateway pada system operasi Debian 6.0

MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN WEBHTB PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CABANG PALEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi adalah internet. Menurut (Porter, 2005) internet membuat

Aplikasi load-balancer yang akan digunakan oleh aplikasi saat melakukan koneksi ke sebuah system yang terdiri dari beberapa back-end server.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SQUID PROXY MENGGUNAKAN AUTHENTIFIKASI DATABASE SERVER PADA DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA SELATAN

ANALISIS JARINGAN INTERNET DI KAMPUS J2 KALIMALANG UNIVERSITAS GUNADARMA

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PC ROUTER SEBAGAI GATEWAY DENGAN MENGGUNAKAN IP TABLES PADA CV. LESTARI MOTORINDO JAYA

MONITORING JARINGAN NIRKABEL MENGGUNAKAN APLIKASI SNIFFER PADA SMK NEGERI 1 PENUKAL

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

Jaringan Komputer MODUL 7. Tujuan

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET


BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN COMPUTING CLIENT BERBASIS VIRTUALISASI MEMORY PADA PT CITRA NUSA INSANCEMERLANG

masukan link repository tanpa tanda # kemudian update dengan perintah

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

Lalu bagai mana dengan solusinya? apakah kita bisa menggunakan beberapa line untuk menunjang kehidupan ber-internet? Bisa, tapi harus di gabung.

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

ANALISA PERBANDINGAN MANAJEMEN JARINGAN BERBASIS MIKROTIK DENGAN CISCO (Studi Kasus Universitas Almuslim)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik. tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang

Cara Setting IP Address DHCP di

SISTEM PENCEGAHAN FLOODING DATA DENGAN METODE MANAJEMEN BANDWITH

Linux PC Router Router / /28. Gambar Jaringan yang berbeda. Router

JOB SHEET. PRAKTIK MATA PELAJARAN Troubleshooting Jaringan PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN KELAS XII

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga saat ini semakin meningkat, terutama pada jaringan internet

PEMANFAATAN CAPTIVE PORTAL SEBAGAI AUTENTIKASI CLIENT UNTUK KEAMANAN JARINGAN DI LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA UHAMKA

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian...

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGUNAKAN METODE QUEUE TREE PADA PT. TUMBUH SELARAS ALAM

Optimalisasi Load Balancing dan Manajemen Bandwidth pada Mikrotik Routerboard 715G (Studi Kasus di PT. Campus Data Media Semarang)

Optimalisasi Load Balancing dan Manajemen Bandwidth pada Mikrotik Routerboard 715G (Studi Kasus di PT. Campus Data Media Semarang)

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

2. Perintah untuk menampilkan isi dalam sebuah direktori dalam OS Windows/DOS adalah... A. ver B. rd C. cd (change directory) D. and E.

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

IMPLEMENTASI MIKROTIK PADA SEBUAH ROUTER INTERNET DENGAN DUA JALUR ISP

DESAIN DAN IMPLEMENTASI FIREWALL UNTUK KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN IPTABLES PADA PT. MITRA DANA PUTRA UTAMA FINANCE PALEMBANG

BERBAGI KONEKSI INTERNET BROADBAND

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

Ada dua Router yang memiliki segmen IP yang berbeda, dimana kedua IP tersebut akan digabung kedalam 1 jaringan sebagaui LOAD BALACING.

PROPOSAL SKRIPSI LOAD BALANCING DENGAN 2 MODEM GSM

Choirul Amri. I. Pendahuluan.

Gambar 1 Rancangan Penelitian.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL 6 STATIC ROUTING

SETTING MIKROTIK SEBAGAI ROUTER

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

BAB III KEGIATAN PADA SAAT KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan pada Sesko TNI, tepatnya pada

Pembahasan UPK Paket 1

PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT DENGAN MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK (Study Kasus : SMKN 1 JUWIRING)

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini :

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Berikut adalah gambaran alur metodologi yang di gunakan sebagai acuan dalam penelitian ini :

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH DAN PROXY SERVER PADA JARINGAN KOMPUTER PT. CNG

ANALISIS PENERAPAN APPLICATION LAYER GATEWAY DAN MONITORING BERBASIS WEB PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN BANYUASIN

Muhamad Irawan Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang. Abstrak

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Pengembangan PC Router Mikrotik untuk Manajemen Jaringan Internet pada Laboratorium Komputer Fakultas Teknik UHAMKA.

MODUL 4 PC ROUTER. Gambar 1 Komunikasi dua komputer

CARA MENJALANKAN PROGRAM

MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN

Mata Pelajaran : Materi Kompetensi Tahun Pelajaran 2011/2012. : Membangun PC Router dan Internet Gateway (edisi.1)

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Modul 9 Dasar Troubleshooting Router

RANCANGAN LOAD BALANCING DAN FAILOVER MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTER OS BERDASARKAN MULTIHOMED GATEWAY PADA WARUNG INTERNET DIGA

PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum.

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT

SIMULASI PEMANFAATAN IPCOP SEBAGAI PC ROUTER DALAM JARINGAN LOCAL (LAN) DI LABORATORIUM FE-UMI ABSTRAK

MEMBANGUN PROXY SERVER PADA SMK NEGERI 2 PANGKALPINANG MENGGUNAKAN SISTEM OPERASI LINUX DEBIAN SKRIPSI

LAPORAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN MEMBANGUN GATEWAY INTERNET ( MEMBANGUN PC ROUTER DAN PROXY SERVER )

BAB I PENDAHULUAN. 1 Hendra Wijaya, Belajar sendiri Cisco Router, Elex Media Komputindo, Jakarta.

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP

IP Subnetting dan Routing (1)

MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan

Cara Setting Modem ADSL D-Link DSL-2540T / DSL-2640T

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT

Transkripsi:

DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG Eka Fuji Rahayu Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Penggabungan dua jalur ISP (Internet Service Provider) dengan memanfaatkan Load Balancing dibuat dengan menggunakan metode default pada sistem operasi Linux Debian 6.0 (Squeeze). Paket yang digunakan yaitu berupa iproute. Sebagai pengaman digunakan iptables untuk firewall, dan sebagai monitoring digunakan bwm-ng. Metode default tidak dapat menentukan suatu paket tertentu dapat melalui jalur yang ditentukan. Semua paket dapat melalui semua jalur. Dan bila salah satu jalur mengalami gangguan maka secara otomatis akan langsung berpindah ke jalur lainnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan kecepatan bagi para karyawan pada semua departemen yang mempunyai akses terhadap internet. Load Balancing merupakan sebuah konsep yang gunanya untuk menyeimbangkan beban atau muatan pada infrastruktur Teknologi Informasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Agar seluruh departemen atau bagian dapat memanfaatkan secara maksimal dan optimal. Berfungsi menggabungkan beberapa jalur (line) Internet Service Provider. Kata Kunci : ISP, Load Balancing, Linux Debian 6.0 (Squeeze), Iproute, Iptables PENDAHULUAN PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran pupuk, memiliki permasalahan kecepatan internet yang belum maksimal dimana adanya aktivitas download, streaming video, dan sebagainya. Hal tersebut menyebabkan jalur internet di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang tersebut menjadi lambat, sehingga mempengaruhi aktivitas kerja kantor misalnya gangguan atau lambatnya saat proses pengiriman email, browsing menjadi lambat, dan sebagainya. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menggunakan layanan internet dari ISP (Internet Service Provider) Telkom yang diperoleh melalui kabel maupun nirkabel (wireless) yang diterima oleh sebuah modem. Dari modem inilah para pengguna (user) dapat menikmati layanan internet yang diberikan. Perusahaan ini memiliki telepon SDSL (Symmetric Digital Subscriber Line) sebanyak 24 buah dan RAS (Remote Access Service) sebanyak 16 buah Dialup modem serta wireless LAN pada jaringan lokalnya. Jalur-jalur tersebut harus dapat digunakan secara bersamaan agar didapat peningkatan kecepatan demi memenuhi kebutuhan internet yang besar. Dalam dunia jaringan komputer teknik penggabungan ini sering disebut sebagai Load Balancing. Load balancing dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah router. Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain. Penulis ingin mengoptimalkan jaringan internet pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dengan menggabungkan dua jalur internet, dengan menggunakan sistem operasi yang berbasis opensources agar memperoleh hasil yang optimal dan efisien. Sistem operasi pc router yang digunakan sebagai Load Balancing adalah Linux Debian 6.0 (Squeeze). LANDASAN TEORI Komunikasi Data Menurut Dony dan Rum (2008:3), komunikasi data merupakan cara mengirimkan data menggunakan sistem transmisi elektonik dari satu komputer ke komputer lain atau dari satu komputer ke terminal tertentu. 1

Komputer Menurut Nana (2007:80), komputer adalah hal yang utama dan mutlak sebagai syarat untuk mengakses internet. Jaringan Komputer Menurut Dony dan Rum (2008:225), jaringan komputer adalah interkoneksi antara 2 komputer autonomous atau lebih menggunakan protokol komunikasi yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless) untuk keperluan komunikasi data. Topologi Menurut Dony dan Rum (2008:229), topologi merupakan cara menghubungkan komputer atau terminal-terminal dalam suatu jaringan. Teknologi Jaringan Komputer Menurut Wagito (2007:15), teknologi jaringan komputer merupakan sistem dari berbagai komponen pemrosesan informasi yang menggunakan berbagai jenis hardware, software, manajemen data dan teknologi jaringan telekomunikasi. Ip Address Menurut Rakhmat (2005:16), pada dasarnya sebuah alamat IP adalah sebuah bilangan biner berjumlah 32 buah yang dipisahkan setiap 8 buah dengan pemisah berubah tanda titik (.). OSI Menurut Iwan (2011:105), OSI (Open System Interconnection) Reference Model atau model referensi OSI adalah sebuah model untuk jaringan kompter yang dikembangkan oleh International Standard Organization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. HASIL DAN PEMBAHASAAN Berdasarkan hasil pengamatan Penulis, jaringan yang terdapat pada PT Pupuk Sriwidjaja terdiri dari 31 server dan komputer klien lebih kurang 1.000 buah. Server- server tersebut terletak di ruang server yang terdapat pada Departemen Teknologi Informasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan komputer klien terdapat di setiap Departemen lainnya. Jaringan komputer pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menggunakan topologi star. Adapun topologi star yang digunakan pada Departemen Teknologi Informasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang secara sederhana seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini : 2

Gambar 1. Jaringan Departemen Teknologi Informasi Permasalahan yang sering dihadapi di lingkungan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu belum maksimalnya kecepatan internet yang menyebabkan jalur internet tersebut menjadi lambat sehingga mempengaruhi aktivitas kerja kantor, misalnya gangguan atau lambatnya saat proses pengiriman email, browsing menjadi lambat dan sebagainya. Salah satu solusinya adalah berlangganan terhadap dua line (jalur) atau lebih ISP untuk memenuhi kebutuhan internet yang cepat. Akan tetapi jalur- jalur tersebut harus dapat digunakan secara bersamaan agar didapat bandwidth yang besar dan berimbang demi memenuhi kebutuhan internet yang besar pula, yang dikenal dengan Load Balancing. b. Desain Berdasarkan permasalahan yang ada pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, desain sistem yang akan dibangun oleh Penulis yaitu terlihat pada gambar dibawah ini : Gambar 2. Desain Jaringan yang Diusulkan Dari gambar di atas terlihat LAN pada Departemen Teknologi Informasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, dengan IP Address 150.10.16.0/22 yang tersambung ke dua buah 3

sambungan sekaligus yaitu modem1 dan modem2. Dengan harapan bandwidth dari kedua modem tersebut dapat sekaligus termanfaatkan.penulis menggunakan sebuah Linux gateway yang berfungsi sebagai server Load Balancing dengan metode Load Balancing Default yaitu suatu teknik menyeimbangkan beban bandwidth ke dua atau lebih saluran internet yang ada sehingga tiap saluran dapat dimanfaatkan secara efisien. Linux gateway ini menggunakan tiga (3) LAN card. Semakin banyak sambungan ke internet, maka semakin banyak LAN card yang dibutuhkan. Ketiga LAN card tersebut memiliki IP Address yang berbeda, yaitu : Eth0 =IP Address 192.168.1.2/30, gateway 192.168.1.1/30 ke modem1 Eth1 =IP Address 192.168.0.2/30, gateway 192.168.0.1/30 ke modem2 Eth2 =IP Address 150.10.16.1/22 ke LAN. c. Simulasi Untuk menunjang pembangunan load balancing, maka Penulis menggunakan sebuah server. Adapun spesifikasi komputer yang dapat dijadikan load balancing server, sebagai berikut : 1. Motherboard ASUS P5G41 2. Processor Intel Pentium Dual Core (2.7 Ghz) 3. Memory DDR2 Visipro 4 Gigabyte 4. Harddisk 500 Gigabyte SATA Samsung 5. Keyboard dan Mouse Standar 6. Casing Tower dan Power Supply ATX 7. Monitor LCD LG 19 8. LAN Card D-Link 10/100 Mbps (1 buah), USB LAN (1 buah), dan Onboard LAN (1 buah) 9. ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) modem Speedy dengan kecepatan 1 Mbps (1 buah) dan Modem Smart dengan kecepatan 384 kbps (1 buah). Adapun paket perangkat lunak yang digunakan oleh Penulis adalah perangkat lunak berbasis open sources yang berjalan di atas sistem operasi Linux Debian 6.0 (Squeeze). Berikut ini adalah kebutuhan perangkat lunak antara lain : 1. Operasi Sistem (OS) Linux Debian 6.0 (Squeeze) 2. iproute 3. iptables. d. Implementasi Tahap implementasi ini terdiri dari beberapa macam konfigurasi yang dilakukan untuk pembuatan Load Balancing Server. Langkah awal yang dilakukan yaitu melakukan registrasi dan setting modem yang digunakan. Penulis menggunakan dua jalur ISP yaitu Speedy sebagai modem1 dan Smart sebagai modem2. Setelah hubungan koneksi internet sudah berjalan selanjutnya melakukan peng-install-an OS Linux Debian 6.0 (Squeeze). Langkah selanjutnya yaitu melakukan konfigurasi Linux PC gateway agar mendukung Load Balancing. Konfigurasi IP LAN pada Departemen Teknologi Informasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menggunakan IP Address 150.10.16.0/22. Linux gateway mempunyai tiga (3) LAN card dengan tiga (3) IP Address yang berbeda. Masukkan konfigurasi IP seperti dibawah ini: 4

Gambar 3. Tampilan File /etc/network/interfaces Konfigurasi DNS Kemudian masukkan IP Address 192.168.1.1 dan 192.168.0.1 pada name server. Gambar 4. Tampilan File /etc/resolv.conf Konfigurasi IP Forward Untuk memastikan PC Linux dapat mem-forward IP paket supaya klien bisa membuka internet dari IP orang lain, buang tanda kres (#) pada net.ipv4.ip_forward=1. Gambar 5. Tampilan File /etc/sysctl.conf Konfigurasi NAT Selanjutnya buat script untuk melakukan NAT untuk ke dua (2) interface menuju internet. Gambar 6. Perintah Konfigurasi NAT Aktifkan interface eth0, eth1, dan eth2 Selanjutnya buat script untuk menjalankan menset iproute2 agar menjalankan Load Balancing. Script tersebut dapat dipanggil dari /etc/rc.local agar langsung operasional pada saat PC router Linux di booting. Sebelumnya aktifkan terlebih dahulu link interface eth0, eth1, dan eth2. Gambar 7. Perintah Mengaktifkan ip link 5

Buat Tabel Route Isi file /etc/iproute2/rt_tables dengan tabel memudahkan iproute2 bekerja. modem1, modem2, dan lan agar Gambar 8. Tampilan File /etc/iproute2/rt_tables Selanjutnya buat tabel routing ke arah modem1 dan modem2 yang diletakkan dibawah konfigurasi eth0 dan eth1. e. Monitoring Pada dasarnya Load balancing adalah suatu teknik menyeimbangkan beban bandwidth ke dua atau lebih saluran internet yang ada,sehingga pengawasan atau pengontrolan sistem yang telah dibuat atau yang telah berjalan juga menggunakan cara yang sama seperti melakukan monitor pemakaian bandwidth pada umumnya atau yang sering digunakan yaitu Bandwidth Monitoring NG (bwm-ng). Melakukan cek dengan bwm-ng, untuk membukanya harus melalui terminal. Muncul statistik pemakaian bandwidth untuk device lo, eth0, eth1, dan eth2 yang nilainya masih nol (0) karena belum ada aktivitas jaringan. Gambar 9. Tampilan bwm-ng Berikut ini adalah penjelasan load balancing yang telah dilakukan sebelumnya pada bandwidth. Buka salah satu alamat website misalnya : www.pusri.co.id. 6

Gambar 10. Tampilan website PUSRI dan bandwidth Tampilan bwm-ng yang ada pada gambar di atas menunjukkan bahwa Load Balancing yang dilakukan berhasil. Hal tersebut terlihat dari jalannya kedua modem (eth0 dan eth1). Pada gambar di atas kecepatan pada modem1 (eth0) yaitu mencapai 127.44 KB/s dan pada modem2 (eth1) yaitu mencapai 52.62 KB/s. Management Penulis menggunakan iptables yang berguna sebagai firewall. Ada beberapa paket yang akan langsung dibuang tanpa mengirimkan pesan error kepada pengirim paket tersebut. Paketpaket tersebut antara lain : a. Agar klien tidak dapat melacak ip maka klien tidak boleh ping ke PC server. Gambar 11. Perintah memblok ping b. Klien tidak boleh remote pc server melewati port ssh (22). Gambar 12. Perintah Memblok ssh c. Blok beberapa situs tertentu, misalnya www.facebook.com. Gambar 13. Perintah Memblok www.facebook.com Desain dan implementasi Load Balancing yang dilakukan pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang khususnya pada divisi Teknologi Informasi memberikan dampak yang sangat baik bagi jaringan komputer. Pembagian kecepatan yang telah diberikan oleh perusahaan terkadang sering dirasakan kurang oleh sebagian klien. Dengan menggunakan metode Load Balancing Default ini maka peningkatan kecepatan pun bisa dilakukan. Bagian staff yang semula diberikan akses kecepatan hanya 1 Mbps, bisa mengakses internet dengan kecepatan 7

lebih dari 1 Mbps. Kelebihan lainnya yaitu apabila salah satu jalur terputus atau bermasalah, secara otomatis jalur lainnya akan langsung mem-backup-nya. Dengan kata lain lebih aman dan bagus menggunakan semua jalur bersamaan daripada terpisah. Kelemahan dari metode Load Balancing Default ini dapat dikatakan tidak ada. Metode ini memperbolehkan semua klien menggunakan jalur bersamaan. Sehingga kecepatan akses internet pun sama rata. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang memiliki telepon SDSL (Symmetric Digital Subscriber Line) sebanyak 24 buah dan RAS (Remote Access Service) sebanyak 16 buah Dialup modem serta wireless LAN pada jaringan lokalnya, tidak memungkinkan untuk menggunakan sebuah server pc gateway sebagai media load balancing. a. Cisco System Catalyst 6500, b. Coyote Titik E350si, Gambar 14. Cisco System Catalyst 6500 c. F5 Network BIG-IP 6400. Gambar 15. Coyote Titik E350si Gambar 16. F5 Network BIG-IP 6400 8

PENUTUP Berdasarkan hasil analisis penelitian yang dilakukan Penulis dan implementasi menggunakan server pc gateway / router yang berfungsi sebagai load balancing yaitu penggunaan load balancing memberikan dampak yang baik bagi jaringan, karena dapat meningkatkan efektivitas jaringan dengan digunakannya semua jalur gateway yang ada. Melalui monitor pemakaian bandwidth yaitu Bandwidth Monitoring NG (bwm-ng), terlihat bahwa kedua jalur ISP saling membantu satu sama lain setelah dilakukan implementasi load balancing. Load balancing memaksimalkan pengaturan bandwidth agar menjadi lebih seimbang. Dengan menggunakan metode load balancing default, bila salah satu ISP terputus maka semua paket yang melewati jalur ISP tersebut secara otomatis akan langsung berpindah ke ISP yang aktif. DAFTAR PUSTAKA Dony Ariyus, Rum Andri. K. R. 2008. Komunikasi Data. Yogyakarta: Andi. Iwan Sofana. 2011. Teori dan Modul Praktikum Jaringan Komputer. Bandung: Modula. Rakhmat Farunuddin. 2005. Seri Penuntun Praktis Membangun Firewall dengan IPTables di Linux. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Wagito. 2007. Jaringan Komputer. Yogyakarta:, Gava Media. 9