Bab I PENDAHULUAN. meningkatkan efisiensi kehidupan manusia. Secara spesifik dalam penelitian di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan.

U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia informasi dan teknologi berdampak pada keputusan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet menyebabkan perubahan dalam banyak hal,

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mulai digemari dan dimanfaatkan sebagai media promosi bisnis (ecommerce).

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware) pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perlu melakukan perpaduan dari aktifitas-aktifitas yang saling

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN. Karakter media sosial sebagai teknologi informasi dan perilaku masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi terutama dengan adanya teknologi internet. Internet saat ini

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan dan komunikasi bagi setiap individu (Strauss dan

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan teknologi informasi kini, khususnya internet menjadi salah satu. kini dapat memperoleh informasi dengan cepat.

Salah satu permasalahan UMKM adalah PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. halnya bertransaksi secara langsung. Konsumen juga bisa menulusuri (surfing)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan itu ditandai dengan semakin meluasnya keberadaan internet di

Sumber: Twitter Warunk UpNormal (2014)

BAB 1 PENDAHULUAN. Ada beberapa keunggulan dari internet ialah dapat menyampaikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam Wahyuningtyas 2013). Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal. penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. dengan pembeli dan memungkinkan mereka untuk melakukan transaksi yang aman dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Mursyid, 2006:26). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian mengenai strategi penggunaan media sosial Instagram Humblezing dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu gaya hidup masyarakat saaat ini ikut berubah karena pengaruh dari

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

ABSTRAKSI. Nama: Yudo Aryo Wicaksono NIM: Kelas: S1-TI-2A

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE

Selamat Datang di Modul Pelatihan Melindungi Privasi Anda.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Jarak membentang di antara manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

KARYA ILMIAH Peluang Bisnis E-Commerce. NAMA : Ikmah NIM : KELAS : S1 SI 07

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet di Indonesia melesat begitu cepat sejak tahun 2006,

BAB I PENDAHULUAN. di bidang informasi pada jaman yang semakin modern ini. Internet. pelosok desa.siapapun dan dimanapun orang-orang dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dari pendayagunaan teknologi khususnya teknologi informasi. Penjualan elektronik atau yang akrab di sebut e-commerce ( electronic

BAB I PENDAHULUAN. Shera, Andy., Step by Step Internet Marketing, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010), hlm Ibid

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia maya (Vivanews,

Implementasi E-Bisnis e-marketing Concept And Aplication Part-7

BAB II KERANGKA TEORITIS. Kotler dan Amstrong (2004), Marketing adalah suatu proses sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di. tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia sudah menggunakan teknologi. Manusia dan teknologi hidup berdampingan

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Dikutip dalam portal berita online ANTARAnews.com, Asosiasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Daya tarik estetika berpengaruh positif dan signifikan terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disediakan oleh pemasar menjadi tidak selalu efektif. informasi yang tidak memihak dan jujur berdasarkan pengalaman yang

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat perusahaan kini harus bergerak cepat dalam usaha merebut pangsa

Bab I PENDAHULUAN. salah satunya dengan melakukan belanja secara online. Belanja online atau e-

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan telah menyadari pentingnya komunitas. Programprogram

BAB I PENDAHULUAN. ponsel pintar. Menurut Brahima Sanou, Direktur Biro Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. bergeser menjadi text-based communication melalui media sosial. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARYA ILMIAH E-COMMERCE Manfaat dan Kelemahan E-Commerce Serta Solusinya. Nama : Arbiyan Tezar Kumbara Nim : Kelas 10 S1-SI 01

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pun berubah karena pengaruh kecanggihan teknologi terutama

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memiliki perkembangan sangat cepat dan melesat adalah bidang teknologi.

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk

Aplikasi Web. Jaringan Komputer. Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagi perangkat keras

BAB I PENDAHULUAN. dalam situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah

Analisis Potensi Pasar dan Perilaku Pelanggan Layanan Online Shop

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. UKM ini justru dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Sebagaimana Smesco Indonesia Company ini dapat dinyatakan House of

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap proses bisnis di setiap organisasi. Sebagai contoh, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

Transkripsi:

Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehadiran internet dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang pesat berpengaruh besar kepada perubahan berbagai aspek dalam kehidupan manusia dewasa ini, seperti sosial, politik, dan ekonomi. Penggunaan TIK dan internet semakin banyak ditemui di seluruh penjuru dunia. Inovasi terus dikembangkan, dengan salah satu tujuan utama ialah mempermudah dan meningkatkan efisiensi kehidupan manusia. Secara spesifik dalam penelitian di bidang ekonomi, manajemen, dan komunikasi, para akademisi telah mengidentifikasi bahwa keunggulan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan kemunculan dan perkembangan kegiatan wirausaha (entrepreneurship), baik pada skala lokal, nasional, hingga internasional (Reuber & Fischer, 2011; Glavas, Pike, & Mathews, 2011). Perkembangan TIK pun juga memunculkan beberapa istilah baru yang berkaitan dengan dunia digital, seperti e-business, e-commerce, dan e-marketing. Huruf e di depan istilah-istilah tersebut mengacu pada kata electronic atau electronic network yang berarti kegiatan ekonomi tersebut menggunakan jaringan elektronik (electronic network) untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan perniagaan atau bisnis lainnya. Istilah e-business ataupun e-commerce terkadang digunakan secara bergantian hanya untuk membedakan produk dari satu penjual atau pemasok (vendor) dengan produk dari pemasok lainnya. Pada kenyataannya, 1

semua perusahaan atau organisasi e-commerce merupakan e-business, namun tidak sebaliknya (Bartels, 2000; Griffin, 2013). Pengertian e-business sendiri lebih luas daripada e-commerce. E-business merupakan optimasi bisnis organisasi atau perusahaan secara terus-menerus melalui teknologi digital. Teknologi digital meliputi hal-hal seperti komputer dan internet, yang memungkinkan penyimpanan dan transmisi data dalam format digital (Strauss, El-Ansary, Frost, 2006: 3). E- commerce merupakan transaksi apapun yang dijalankan atau dipenuhi melalui jaringan yang dimediasi oleh komputer (computer-mediated network) yang melibatkan pemindahan kepemilikan atau hak untuk menggunakan produk dan layanan. Aktivitas yang termasuk di dalam e-commerce ialah transaksi-transaksi yang terbentuk atau terjadi di Internet, Intranet, Extranet, World Wide Web, melalui email ataupun melalui faksimili (Griffin, 2013). Sedangkan E-marketing ialah, Penggunaan teknologi informasi dalam proses menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada konsumen, dan untuk mengelola hubungan konsumen sedemikian rupa sehingga memberikan keuntungan atau manfaat kepada organisasi dan pengampu kepentingannya (Strauss, El-Ansary, Frost, 2006: 3). Seiring dengan perjalanan waktu, di Indonesia sendiri praktek atau pelaksanaan e-business telah banyak dilakukan, baik pada level organisasi atau instansi, hingga pada level individu. Salah satu contoh perwujudan e-business pada tingkat instansi ialah e-banking; merupakan kegiatan perbankan yang menggunakan kecanggihan TIK yang digunakan oleh pihak bank untuk melayani kebutuhan konsumen atau nasabah, khususnya dalam bertransaksi. Pada level 2

organisasi yang bersifat informal, seperti komunitas, e-business juga dapat terjadi. Pada level individu, perwujudan e-business terwujudkan dalam konsep e- entrepreneurship. Dalam satu dekade terakhir dapat dilihat bahwa banyak berkembang toko online (online shop) yang tersebar di Indonesia. Toko online ini tidak saja dikembangkan oleh instansi atau perusahaan yang telah menjalankan bisnis di Indonesia (untuk mendukung mortar/brick shop yang telah berdiri), namun juga oleh individu yang ingin berwirausaha dimulai dari kalangan pelajar sampai ibu rumah tangga yang belum memiliki pengalaman formal dalam melakukan usaha dagang. Beragam produk dan jasa ditawarkan oleh pemilik toko online; mulai dari fashion, perawatan tubuh, perangkat komunikasi, peralatan elektronik, perabotan rumah tangga, hingga di bidang kuliner dan masakmemasak. Minat yang besar untuk menjalankan wirausaha berbasis rumah tangga online (home based e-entrepreneurship) ini semakin didukung dengan jumlah pengguna (user) internet di Indonesia yang semakin meningkat. Bahkan internet dianggap sebagai salah satu kebutuhan yang cukup pokok dan penting dalam masyarakat (Sanjaya & Sanjaya, 2009; Joseph, 2011). Hal ini tentu saja menjadi potensi besar untuk mengembangkan dan menjalankan e-business di Indonesia. Tidak hanya toko, forum maupun komunitas elektronik pun bermunculan seiring dengan keinginan dan kebutuhan para pengguna internet untuk berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki minat dan perhatian yang sama pada fokus produk, jasa, hingga hobi tertentu. Komunitas virtual (virtual community atau seringkali disebut sebagai online community) mewakili sebuah jenis formasi sosial 3

dalam penggunaan internet (Pentina et al., 2008: 114). Komunitas virtual memperluas kekuatan teknologi untuk menghubungkan individu dengan memungkinkan interaksi sosial dan pertumbuhan relasi di antara orang-orang dengan minat atau ketertarikan yang sama tanpa memandang masalah letak geografis dan waktu. Partisipasi dan komunikasi dalam komunitas virtual ini tidak hanya terbentuk pada platform website, namun juga (bisa bermula dari) mailing list, weblog, situs jejaring sosial (seperti Facebook), microblog (seperti Twitter), dan aplikasi pada ponsel pintar (smartphones) yang memudahkan penggunanya untuk berbagi foto ataupun video (seperti Instagram, Youtube, dan sebagainya). Perkembangan aplikasi berbasis web (web-based applications) dan ponsel pintar yang memudahkan penduduk di seluruh penjuru dunia untuk berbagi informasi, foto, dan video telah menciptakan komunitas-komunitas sosial baru serta produksi konten komunal (Forss, 2010). Demikian pula dengan dunia kuliner; saat ini banyak sekali ditemukan forum maupun komunitas online yang bergerak dalam bidang ini. Beberapa contoh komunitas yang dikembangkan atas dasar minat pada dunia kuliner di Indonesia ialah Dapur Bunda (www.dapurbunda.com), OpenRice (www.openrice.com), Forum Kuliner Indonesia (www.id.kuliner.com), dan Natural Cooking Club Indonesia (www.nccindonesia.com). Natural Cooking Club Indonesia selanjutnya akan diacu sebagai NCC di dalam penelitian ini merupakan salah satu komunitas online yang berbasis di Jakarta, Indonesia. NCC merupakan komunitas virtual yang berbasis pertukaran informasi, sifat keanggotaannya terbuka; siapa pun bisa menjadi anggota mailing list (sering diacu 4

sebagai milis ) NCC, dan setelah mendapat persetujuan dan konfirmasi dari pengelola melalui email, maka individu tersebut akan tergabung dalam NCC. Inti kegiatan dari komunitas ini ialah pembahasan mengenai hobi dan kegiatan memasak meliputi makanan pembuka, hidangan utama, makanan penutup, minuman serta baking (memasak cake atau kue). NCC didirikan pada 15 Januari 2005 oleh pasangan suami istri Fatmah Bahalwan dan Wisnu Ali Martono yang berdomisili di Jakarta, Indonesia. Kegiatan pertama kali komunitas ini dimulai dengan kegiatan surat-menyurat elektronik dan forum diskusi online melalui milis dan penyediaan informasi resep masakan, serta kegiatan NCC Indonesia melalui weblog sebelum akhirnya diubah dan dikembangkan menjadi situs sendiri, yaitu www.nccindonesia.com. Sampai saat ini komunitas mailing list tersebut berjumlahkan lebih dari 15.000 anggota. Situs resmi NCC Indonesia dikelola oleh 7 orang, yang hampir kesemuanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan menjalankan bisnis kuliner dari rumah (online culinary shop) (NCC, 2013). Deskripsi singkat mengenai kegiatan NCC dapat dilihat pada Lampiran 1. Seperti yang dinyatakan oleh Koh dan Kim (2004), e-business tidak saja berhubungan dengan transaksi ataupun pemasaran dengan menerapkan perkembangan terkini TIK dan internet, atau sekedar mengubah bentuk komunitas tradisional menjadi virtual, namun juga berhubungan dengan konsep-konsep baru yang dikembangkan untuk mempelajari bagaimana komunikasi dalam komunitas virtual dapat menjadi efektif, sehingga kesinambungan komunitas dapat terjaga. Terkait dengan pengertian e-business yang telah dijelaskan di awal tulisan, kegiatan yang dilakukan oleh NCC merupakan dan mendukung pelaksanaan dari 5

e-business. Hal ini dikarenakan kegiatan bisnis yang dilakukan oleh NCC tidak hanya meliputi penjualan dan pembelian online, serta menjadi host dalam forum tanya jawab online saja, namun juga meliputi kegiatan-kegiatan offline, seperti: kursus memasak di markas 1 NCC, penyampaian workshop dan demonstrasi memasak di luar markas NCC, dan pemberian kursus lain yang berhubungan dengan penjualan makanan secara online (meliputi kursus membuat weblog, kursus fotografi makanan, dan kurir makanan). Selain itu, NCC juga mampu memotivasi anggotanya untuk menjalankan wirausaha elektronik berbasis rumah tangga yaitu untuk menjalankan toko kuliner online (online culinary shop) dari rumah. Studi ini akan mengetengahkan faktor loyalitas konsumen dan keterlibatan konsumen yang meliputi keterlibatan psikologis konsumen dan keterlibatan perilaku konsumen. Dalam hal ini, konsumen akan diacu sebagai anggota komunitas NCC. Dengan demikian, studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterlibatan psikologis terhadap keterlibatan perilaku anggota NCC, dan seberapa jauh tingkat keterlibatan tersebut. Hasil studi ini diharapkan dapat digunakan secara internal sebagai salah satu pedoman bagi pengelola NCC untuk mengetahui sejauh mana anggota komunitas terlibat, dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mempertahankan atau meningkatkan partisipasi angggota, serta kesan positif (positif image) yang dipersepsi oleh anggota. Hal ini tentu saja tidak mudah, mengingat sifat komunitas NCC yang berbasis pertukaran informasi 1 Istilah markas digunakan para anggota NCC untuk mengacu kepada sebuah rumah yang menjadi tempat tinggal milik pendiri sekaligus pengelola NCC Indonesia, Fatmah Bahalwan di kawasan Matraman, Jakarta. Dari rumah inilah, Fatmah Bahalwan mengelola semua kegiatan yang berkaitan dengan NCC Indonesia. 6

dan sistem keanggotaannya yang terbuka untuk setiap individu (yang tertarik untuk bergabung). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka rumusan masalah studi ini dapat dirumuskan ke dalam pertanyaan sebagai berikut: bagaimana dampak atau pengaruh keterlibatan psikologis anggota NCC dalam konteks keterlibatan kognitif, keterlibatan emosional, dan keterlibatan secara fisik- terhadap partisipasi dan getok tular (word of mouth) anggota NCC? 1.3. Tujuan Penelitian Dengan kemampuan untuk menjawab pertanyaan yang teridentifikasi dalam rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengkaji pengaruh keterlibatan kognitif dengan partisipasi dan getok tular anggota NCC, 2. Mengkaji pengaruh keterlibatan emosional dengan partisipasi dan getok tular anggota NCC, 3. Mengkaji pengaruh keterlibatan secara fisik atau jasmaniah dengan partisipasi dan getok tular anggota NCC. 1.4. Batasan Penelitian Penenelitian ini berfokus pada tiga dimensi dalam variabel keterlibatan psikologis yaitu keterlibatan kognitif, emosional, dan fisik atau jasmaniah anggota NCC- yang berpengaruh terhadap variabel keterlibatan perilaku 7

(partisipasi dan getok tular anggota). Studi ini tidak mengkaji signifikansi perbedaan persepsi responden berdasarkan jenis kelamin dan status pernikahan anggota dikarenakan perbandingan frekuensi respon yang tidak seimbang. 1.5. Manfaat Penelitian Berdasarkan pengetahuan akan konsep dan hubungan akan komunitas virtual dengan keterlibatan psikologis dan perilaku konsumen yang diketengahkan dalam studi ini, diharapkan hasil penelitian dapat digunakan dalam berbagai kepentingan. Secara khusus penjabaran manfaat riset ini ialah sebagai berikut: 1. Secara teoretis, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan studi lanjutan atau bahan kajian yang relevan dengan pengembangan konsep komunitas virtual dan pengelolaan komunitas, terutama di bidang kuliner. Di Indonesia, keberadaan komunitas virtual di bidang kuliner telah banyak bermunculan. Dalam studi ini diketengahkan faktor keterlibatan psikologis dan perilaku konsumen dalam komunitas virtual yang berfokus pada dunia kuliner, sehingga hasil studi ini dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian dengan objek studi yang sama, ataupun sebagai pembanding dengan komunitas kuliner lain yang ada di Indonesia. 2. Secara praktis, hasil studi ini merupakan data empiris yang dapat dimanfaatkan sebagai masukan bagi pengelola NCC untuk menindaklanjuti temuan studi serta pengembangan NCC, sehingga dapat meningkatkan performa dan menguatkan kesan positif (positive image) akan komunitas tersebut. 8