KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FASILITASI PENERAPAN ISO 9001 PADA INDUSTRI ANEKA DI JAWA TENGAH

PENINGKATAN SDM IKM KAROSERI KE JAWA TIMUR

KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( KAK )

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) WORKSHOP DESAIN IKM BATU MULIA DI JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FASILITASI PENERAPAN SISTEM SNI PADA INDUSTRI ANEKA DI JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FASILITASI PENERAPAN SISTEM SNI PADA INDUSTRI ANEKA DI WILAYAH IHT JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) PENYUSUNAN KLASTER SENTRA INDUSTRI SHUTTLECOCK DI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi saat ini, maka

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK IKM PERHIASAN JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PENYUSUNAN PROFIL SENTRA INDUSTRI ANEKA DI JAWA TENGAH

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lampiran Surat Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Nomor : 821/05/07/2016 Tanggal : 4 Januari 2016

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi dan liberalisasi pasar modal dunia

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. diserahkan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PENGEMBANGAN PRODUK IKM LIMBAH HASIL LAUT NON KONSUMSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FASILITASI SARANA HASIL PRODUKSI IKM KERAJINAN INDUSTRI ANEKA

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, sudah banyak perusahaan atau lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SENTRA / KLASTER INDUSTRI LOGAM DAN MESIN TA. 2016

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. kualitas produk dan jasa pada perusahaan bertambah. Satu hal yang sangat berarti dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

Standar Kualitas Internasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kode etik dan standar, yang dapat menyebabkan pasien puas (Muninjaya, 2011).

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tantangan globalisasi yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PELATIHAN IKM INDUSTRI ANEKA DALAM RANGKA PEMBANGUNAN DESA BERDIKARI / MANDIRI DI JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) KEGIATAN LEMBAGA SERTIFIKASI (PNBP) TAHUN ANGGARAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut

BAB X INSPEKTORAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN BELANJA LANGSUNG APBD KOTA DENPASAR SAMPAI DENGAN BULAN JUNI 2017 SUMBER DANA RENCANA BIAYA 1 TH TARGET

PELAKSANAAN STANDAR-STANDAR DALAM UPAYA PENCAPAIAN AKREDITASI INSTITUSI BBPK JAKARTA

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN BAGI INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) TAHUN ANGGARAN 2016

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 018 TAHUN 2009

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PELATIHAN DESAIN DAN DIVERSIFIKASI PRODUK IKM KERAJINAN BAMBU DI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sangat pesat, khususnya pada masa perdagangan bebas seperti

BUPATI BANYUWANGI. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

Manual Mutu. Jurusan Teknik Pengairan

3. kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu; 4. perencanaan telah berhasil dilaksanakan;

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 01/MEN/2007 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Semarang

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 37/M-IND/PER/6/2006 TENTANG PENGEMBANGAN JASA KONSULTANSI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM)

REPUBLIK INDONESIA, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

STANDARDISASI (STD) Oleh: Gunadi, M.Pd NIP (No HP ) data\:standardisasi_gun 1

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

PP NO. 70/2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DAN MANAGER/AUDITOR ENERGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Pedoman Akreditasi final 06/dir.pedoman dan bodang akred 07 1

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Di kawasan Indonesia sendiri telah diberlakukan perdagangan bebas ASEAN-

B A B I PENDAHULUAN. komponen bangsa sepakat mencantumkan angka 20% sebagai angka keramat bagi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /200/ /2010 TENTANG PANITIA PAMERAN SURABAYA GREAT EXPO TAHUN 2010

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 67 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PENINGKATAN STANDARISASI PRODUK INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI, ELEKTRONIKA, TELEMATIKA DAN ANEKA SUB KEGIATAN FASILITASI ISO 9001:2008 PADA INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DI KABUPATEN CILACAP TAHUN ANGGARAN 2016 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH

Kerangka Acuan Kegiatan ( KAK ) Kegiatan Peningkatan Standarisasi Produk Industri Alat Transportasi, Elektronika, Telematika dan Aneka, Sub.Kegiatan Fasillitasi ISO 9001:2008 pada Industri Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2016 ------------------------------------------------------------------------------------------- I. Latar Belakang : Perkembangan Industri dewasa ini sangat pesat,hal ini didukung dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang industri dengan adanya perkembangan didunia Industri maka akan menimbulkan persaingan yang ketat diantara pihak industri baik industri yang besar maupun yang kecil, sektor industri telah menunjukan peranan yang penting. Selama tahun 2005 beberapa peristiwa telah mempengaruhi kegiatan ekonomi antara lain tingginya harga minyak dunia, meningkatnya tingkat suku bunga, depresi rupiah dan kenaikan harga BBM telah memberikan dampak terhadap sektor industri.peningkatan daya saing industri manufaktur harus dapat diwujudkan dengan pangsa pasar domestik yang dikuasai industri dalam negeri, peningkatan volume dan nilai ekspor produk manufaktur, teknologi yang lebih intensif dan peningkatan kemampuan SDM.

Tuntutan pasar semakin meningkat, tingkat persaingan semakin ketat, hanya perusahaan yang memperhatikan Mutu dan Memberikan Kepuasan Pelanggan yang dapat bertahan hidup dan memenangkan persaingan. Sistem manajemen merupakan bagian integral dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang terdiri satu set pengaturan secara sistematis oleh karena itu perusahan yang akan didirikan harus melakukan analisis dampak tersebut, ISO merupakan Standard Internasional untuk sistem manajemen mutu dan bukan standard produk semata ISO menetapkan persyaratan persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian Paradigma ini akan semakin dibutuhkan seiring dengan perkembangan globalisasi terutama ketika diterapkan ISO 9000 (standar kualitas suatu barang) dan ISO 14000 (standar kualitas lingkungan). Secara sederhana di dalam ISO 14000 dipersyaratkan audit lingkungan, label lingkungan, sistem pengelolaan lingkungan dan analisis daur hidup, para pengusaha harus menyesuaikan produk-produknya dengan kriteria lingkungan yang dikehendaki oleh ISO (International Standardization Organization). Peningkatan daya saing industri manufaktur harus dapat diwujudkan dengan pangsa pasar domestik yang dikuasai industri dalam negeri, peningkatan volume dan nilai ekspor produk komponen otomotif, teknologi yang lebih intensif dan peningkatan kemampuan SDM.

Penerapan sistem mutu pada industri dalam menghasilkan produk-produk yang menyangkut keamanan tinggi, diperlukan adanya penjamin mutu (quality assurance). Untuk hal tersebut standarisasi sejak pengadaan bahan baku, proses produksi, perlakuan produk akhir serta sarana maupun prasarananya mengacu pada peraturan-peraturan tertentu. Disamping itu peralatan maupun permesinan yang digunakan harus ditunjang oleh adanya sistem pengujian yang dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi. Jika diperlukan adanya laboratorium maka laboratorium inipun perlu standarisasi. Usaha untuk pengadaan alat uji telah dicoba dengan melakukan reverse engineering alat uji engine mounting. Ini dilakukan mengingat harga alat uji tersebut relatif mahal yang kemungkinan pengusaha IKM enggan untuk pengadaannya. Disamping itu, masalah kemampuan SDM juga merupakan kendala dalam pengembangan IKM ; kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa SDM di bidang teknologi dan manajemen masih rendah. Dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat maka urgenitas peningkatan kemampuan SDM di sektor industri pendukung menjadi sangat mendesak untuk dilakukan. Sebenarnya penerapan ISO 9001:2008, bukanlah tergantung kepada jenis usahanya, karena produk di sini maksudnya adalah barang atau jasa, jadi trading termasuk jasa.

Maksud penerapan ISO 9001:2008 itu sendiri untuk memberikan manfaat kepada perusahaan itu sendiri baik internal maupun eksternal, untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki sistem mutu yang sesuai dengan persyaratan ISO. Inti dari penerapan ISO adalah perbaikan yang berkesinabungan sehingga dalam penerapannya setiap Organisasi dituntut untuk melakukan perbaikan perbaikan disemua lini secara bertahap. Begitu juga dengan standar yang lain, seperti ISO 14001, OHSAS 18001, QS 9000, dll. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dalam rangka penerapan sistem manajemen mutu bagi Industri Alat Transportasi di Jawa Tengah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melaksanakan Kegiatan Peningkatan Standarisasi Produk Industri Alat Transportasi, Elektronika, Telematika dan Aneka, dengan Sub Kegiatan Fasillitasi ISO 9001:2008 pada Industri Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap. II. Maksud dan Tujuan : - Maksud : Kegiatan Peningkatan Standarisasi Produk Industri Alat Transportasi, Elektronika, Telematika dan Aneka, dengan Sub Kegiatan Fasillitasi ISO 9001:2008 pada Industri Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap ini dimaksudkan untuk mendukung kesiapan pengusaha kecil dan menengah dalam menghadapi era pasar bebas (global) dengan meningkatkan mutu produk.

- Tujuan : 1. Menyediakan panduan kerja yang standar untuk menjamin konsistensi yang sistematis dalam mendokumentasi dan penerapan sistim manajemen mutu. 2. Menyediakan bukti obyektif kepada pelanggan dan auditor bahwa sistim manajemen mutu telah diterapkan untuk industri alat transportasi. 3. Merupakan pedoman bagi auditor dalam memverifikasi Sistim Manajemen Mutu (SMM) di perusahaan otomotif. 4. Sebagai alat pengendali dan monitor proses operasi dokumentasi dalam penerapan SMM. III. Sasaran kegiatan : - Kualitatif : 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang dampaknya akan bersaing di pasaran. 2. Meningatkan sistem kerja yang lebih baik dan konsisten, dengan pedoman kerja yang standar. 3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi, dengan Penerapan Sistem yang tepat dan berpegang teguh pada kebijakan yang telah ditetapkan

- Kuantitatif : 1. Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Standarisasi Produk Industri Alat Transportasi, Elektronika, Telematika dan Aneka di Jawa Tengah, dengan Sub Kegiatan Fasillitasi ISO 9001:2008 pada Industri Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap dalam rangka Bimbingan Penerapan dan Penyusunan Dokumen Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan Sertifikasi bagi IKM Industri Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap. 2. Terlaksanya Penyusunan pedoman dan prosedur Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk tindakan perbaikan penerapan sistim di masing-masing bidang kerjanya pada IKM Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap. IV. Target yang akan dicapai : Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Standarisasi Produk Industri Alat Transportasi, Elektronika, Telematika dan Aneka Tahun Anggaran 2016, dengan Sub Kegiatan Fasillitasi ISO 9001:2008 pada Industri Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap dalam rangka Bimbingan Penerapan dan Penyusunan Dokumen Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 bagi IKM Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap dan Terbitnya Sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Yang terakreditasi.

V. Ruang Lingkup Kegiatan : Kegiatan Peningkatan Standarisasi Produk Industri Alat Transportasi, Elektronika, Telematika dan Aneka dengan Sub Kegiatan Fasillitasi ISO 9001:2008 pada Industri Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap dalam rangka Bimbingan Penerapan dan Penyusunan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang dilanjutkan dengan sertifikasi ISO 9001:2008, dengan cakupan kegiatan sebagai berikut : 1. Koordinasi dengan Dinas yang membidangi sektor industri di Kabupaten Cilacap. 2. Seleksi calon industri yang akan di berikan fasilitasi Bimbingan Penerapan dan Penyusunan Dokumen Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dalam rangka Penerapan Sistem Manajemen Mutu bagi Industri Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap. 3. Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Standarisasi Produk Alat Transportasi, Elektronika, Telematika dan Aneka di Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016 dengan Sub Kegiatan Fasilitasi ISO 9001:2008 pada Industri Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap.

VI. Metode Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi ISO 9001:2008 pada Industri Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap dilaksanakan dengan metode sebagai berikut : Sosialisasi ISO 9001:2008 - Rencananya akan dilaksanakan pada bulan Pebruari 2016, - Peserta sebanyak 30 (tiga puluh) orang dari IKM Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap, - Narasumber ada 2 orang (dua) dari Konsultan (1 orang) dan dari Lembaga Sertifikasi (1 orang). Bimbingan Penerapan dan Penyusunan Dokumen - Bimbingan penerapan dan penyusunan dokumen rencananya akan dilaksanakan oleh Pihak Ketiga dan didampingi Tim Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Sertifikasi ISO 9001:2008 - Sertifikasi dilakukan oleh Pihak Ketiga (Lembaga Sertifikasi Produk) yang berkompeten dan terkareditasi oleh KAN. Metode pengadaan menggunakan Metode Pengadaan Langsung. VII. Organisasi Pelaksana Kegiatan Fasilitasi ISO 9001:2008 pada Industri Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap akan dilaksanakan oleh pihak Ketiga yaitu Konsultan Manajemen didampingi Tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dan Sertifikasi diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu yang telah terakreditasi.

TIM PELAKSANA : Sesuai dengan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan Peningkatan Standarisasi Produk Industri Alat Transportasi, Elektronika, Telematika dan Aneka dengan Sub Kegiatan Fasilitasi ISO 9001:2008 pada Industri Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap dilaksanakan oleh Tim Pelaksana dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah : 1. Ketua : Ramadhan E, SH, Sp.N 2. Sekretaris : Dian Lestari, K, ST. 3. Anggota : 1. Iwan Indrawan, ST 2. Endang Nurkimah 3. Priyo Dwi Purnomo, SE 4. Aryadi, Ah.T

VIII. Jadual kegiatan KEGIATAN / SUB. KEGIATAN Jangka Waktu Pelaksanaan/Jadwal Pelaksanaan (Bulan) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Standarisasi Produk Industri Alat Transportasi, Elektronika, Telematika dan Aneka, Sub Kegiatan Fasilitasi ISO 9001:2008 pada Industri Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap Koordinasi Sosialisasi Identifikasi/Diagnosis Perusahaan Gap Analysis Quality Manajemen SIstem Design and Development Implementation of The Quality Management System Internal Quality Audit Consultant Audit Sertifikasi Evaluasi

IX. ANGGARAN Dalam penyelenggaraan Fasilitasi ISO 9001:2008 pada Industri Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap melalui Kegiatan Peningkatan Standarisasi Produk Industri Alat Transportasi, Elektronika, Telematika dan Aneka menggunakan Anggaran APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016. X. PENUTUP Demikian Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sebagai pedoman untuk melaksanakan Fasilitasi ISO 9001:2008 pada Industri Alat Transportasi di Kabupaten Cilacap melalui Kegiatan Peningkatan Standarisasi Produk Industri Alat Transportasi, Elektronika, Telematika dan Aneka Tahun Anggaran 2016. Mengetahui : DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran / Pejabat Kuasa Pengguna Barang Semarang, 25 Januari 2016 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) TTD TTD Drs. KUMARSI, MM NIP. 19620219 199303 1 002 RAMADHAN E, SH, Sp.N NIP. 19630223 198411 1 001