Desain dan Simulasi Konverter Boost Multilevel sebagai Catu Daya Kendaraan Listrik

dokumen-dokumen yang mirip
Desain dan Simulasi Konverter Boost Multilevel sebagai Catu Daya Kendaraan Listrik

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

KONVERTER KY INVERSE BIDIRECTIONAL SEBAGAI PENCATU DAYA KENDARAAN LISTRIK

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

Disain Konverter Charge Pump Rasio Tinggi Untuk Aplikasi Mobil Listrik

Desain dan Simulasi Single Stage Boost-Inverter Terhubung Jaringan Satu Fasa Menggunakan Sel Bahan Bakar

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONVERTER DC-DC SINGLE-INPUT MULTIPLE- OUTPUT BERBASIS COUPLED INDUCTOR

PERANCANGAN MULTILEVEL BOOST CONVERTER TIGA TINGKAT UNTUK APLIKASI SEL SURYA

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

Simulasi dan Analisis Konverter Kaskade Buck- Boost Dua Arah sebagai Pencatu Tegangan Inverter Motor Induksi pada Mobil Listrik

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENAIK TEGANGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI KY CONVERTER DAN BUCK- BOOST CONVERTER

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND

DESAIN PENYEARAH 1 FASE DENGAN POWER FACTOR MENDEKATI UNITY DAN MEMILIKI THD MINIMUM MENGGUNAKAN KONTROL PID-fuzzy PADA BOOST CONVERTER

KINERJA KONVERTER ARUS SEARAH TIPE BUCK CONVERTER DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN BERBASIS TL494

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) DENGAN ENERGI HYBRID (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

Desain Penyearah 1 Fase Dengan Power Factor Mendekati Unity Dan Memiliki Thd Minimum Menggunakan Kontrol Pid-Fuzzy Pada Boost Converter

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

Desain Dan Implementasi Penyeimbang Baterai Lithium Polymer Berbasis Dual Inductor

Perancangan dan Implementasi Multi-Input Konverter Buck Untuk Pengisian Baterai Menggunakan Panel Surya dan Turbin Angin

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

Konverter DC-DC Input Ganda Rasio Tinggi Sebagai Pencatu Motor DC Brushless Permanen Magnet Untuk Mobil Listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

Desain Boosting MPPT Tiga Level untuk Distributed Generation Tiga Fasa Presented by: Hafizh Hardika Kurniawan

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

Desain dan Implementasi Tapped Inductor Buck Converter dengan Metode Kontrol PI pada Rumah Mandiri

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

PERCOBAAN 5 REGULATOR TEGANGAN MODE SWITCHING. 1. Tujuan. 2. Pengetahuan Pendukung dan Bacaan Lanjut. Konverter Buck

PENDEKATAN BARU UNTUK SINTESIS KONVERTER DAYA

Desain dan Implementasi Konverter DC-DC Rasio Tinggi Berbasis Pensaklaran Kapasitor dan Induktor Terkopel untuk Aplikasi pada Photovoltaic

SISTEM PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PENYEARAH DIODE TIGA PHASA MENGGUNAKAN HYSTERESIS CURRENT CONTROL

B142. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

Pengkonversi DC-DC (Pemotong) Mengubah masukan DC tidak teratur ke keluaran DC terkendali dengan level tegangan yang diinginkan.

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (ANGIN) UNTUK SISTEM PENERANGAN RUMAH TINGGAL

ANALISIS KINERJA FLYBACK CURRENT-FED PUSH-PULL DC-DC CONVERTER PADA MODE BUCK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK

ANALISIS KONVERTER DC/DC TIPE BOOST UNTUK APLIKASI MOBIL LISTRIK

DESAIN BATTERY CHARGER DENGAN EFFISIENSI OPTIMUM MENGGUNAKAN KONTROL PI-Fuzzy

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. digunakan, dari mulai jam, perangkat portabel hingga mobil listrik yang mulai

RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

UNJUK KERJA PENGUBAH TEGANGAN DC-DC TOPOLOGI BOOST DENGAN NILAI INDUKTANSI DAN KAPASITANSI YANG DIOPTIMASI PADA KEADAAN TRANSIEN

RANCANG BANGUN CHARGER DENGAN KASKADE FLYBACK DAN BUCK KONVERTER MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY

Perancangan Sistim Elektronika Analog

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

BAB II LANDASAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Perancangan Boost Converter Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-91

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Sistem Pengereman Elektris Brushless DC Motor Menggunakan Bidirectional Inverter untuk Aplikasi Kendaraan Listrik

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

Oleh : ARI YUANTI Nrp

Perancangan dan Implementasi Konverter DC-DC Sepic yang Terintegrasi dengan Konverter Boost untuk Sistem Photovoltaic

Perancangan Sistem Charger Otomatis pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

PENGATURAN DAYA AKTIF PADA UNIFIED POWER FLOW CONTROLLER (UPFC) BERBASIS DUA KONVERTER SHUNT DAN SEBUAH KAPASITOR SERI

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Kendali Pensaklaran Freewheel untuk Pensaklaran Konverter PCCM

DESAIN RANGKAIAN BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM CHARGING LAMPU PENERANGAN LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI KOTA MALANG

PENGARUH PENGATURAN BOOST CONVERTER TERHADAP TORSI DAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE ROTOR BELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

H. Suryoatmojo. Kata-kata kunci : Lithium Polymer, Dual Induktor, Penyeimbang SOC Baterai.

BAB II LANDASAN TEORI

Monitoring Kinerja Baterai Berbasis Timbal untuk Sistem Photovoltaic

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-1 Desain dan Simulasi Konverter Boost Multilevel sebagai Catu Daya Kendaraan Listrik Akhmad Zaky Fanani, Mochamad Ashari 1),Teguh Yuwono 2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: zaky11@mhs.ee.its.ac.id, ashari@ee.its.ac.id 1), teguh@ee.its.ac.id 2) Abstrak Konverter boost multilevel merupakan jenis dc-dc konverter yang dapat menaikkan tegangan output. Prinsip kerja konverter ini sama dengan konverter boost konvensional akan tetapi memiliki keuntungan yaitu besar ratio tegangan output yang lebih tinggi. Keuntungan ini dapat diterapkan pada motor listrik sebagai pengendali catu daya. Konverter boost multilevel berfungsi untuk menaikkan tegangan dari baterai ke motor. Pada tugas akhir ini dibahas desain dan simulasi konverter boost dengan dua induktor yang dilengkapi dengan transformator tambahan dan konverter boost multilevel menggunakan kapasitor yang di-cascade 3 tingkat. Simulasi yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah penerapan konverter boost dengan 2 induktor yang dilengkapi dengan transformator tambahan dan konverter boost multilevel yang diberi beban berupa motor dc. Dari hasil simulasi diamati karakteristik tegangan output pada konverter-konverter boost tersebut sehingga dapat ditentukan jenis konverter boost yang tepat untuk catu daya kendaraan listrik. Kata Kunci Konverter Boost, Konverter Boost Multilevel, Konverter Boost Dengan Dua Induktor yang Dilengkapi Transformator Tambahan, Motor DC. I. PENDAHULUAN ERTUMBUHAN jumlah kendaraan bermotor yang Psemakin meningkat dengan merk-merk yang semakin banyak akan meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan pencemaran udara di Indonesia. Minyak bumi ini adalah sumber energi yang tak dapat diperbaharui. Jika konsumsi BBM semakin meningkat, maka cadangan minyak bumi dalam negeri akan semakin berkurang. Sedikit yang membantah bahwa minyak bumi suatu saat akan habis dan manusia akan terpaksa beralih ke jenis energi lainnya. Yang menjadi masalah kini bukanlah apakah minyak akan habis, tetapi kapan minyak akan habis. Ini adalah yang kita sebut sebagai krisis minyak dunia Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu penelitian untuk mencoba penggunaan motor listrik sebagai penggerak utama pada kendaraan listrik (electric vehicle) sebagai pengganti BBM. Electric Vehicle adalah sebuah kendaraan yang menggunakan tenaga listrik dalam pengoperasiaannya. Di negara maju, Electric Vehicle (EV) sudah lazim digunakan sebagai alternatif pengganti kendaraan berbahan bakar minyak. Electric Vehicle menggunakan penggerak utama berupa motor listrik yang sumber energi dari baterai (aki). Masalah yang sering timbul pada Electric Vehicle adalah besar nilai tegangan baterai lebih kecil dibandingkan dengan tegangan pada motor listrik.untuk mengatasi masalah ini, maka digunakan DC-DC konverter untuk menaikkan tegangan output baterai. Selain untuk menaikkan tegangan output baterai, sebuah DC-DC konverter juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi pengiriman daya. Salah satu konverter yang dapat digunakan adalah konverter boost multilevel.sedangkan jenis DC-DC konverter lainnya adalah konverter boost dengan dua induktor yang dilengkapi transformator tambahan. II. LANDASAN TEORI A. Kendaraan Listrik Kendaraan listrik merupakan suatu kendaraan yang menggunakan energi listrik sebagai sumber energi utama. Kendaraan listrik menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya. Salah satu jenis motor listrik yang digunakan di kendaraan listrik adalah motor DC [1]. Keuntungan yang didapat dari kendaraan listrik adalah minimnya tingkat polusi yang dihasilkan oleh kendaraan, kerja mesin yang tidak bising dan ramah lingkungan [2]. Sekarang semakin banyak ilmuwan atau praktisi yang terus berusaha mengembangkan teknologi kendaraan listrik, karena kendaraan listrik memiliki potensi yang sangat besar sebagai pilihan utama kendaraan masyarakat, seiring dengan berkurangnya ketersediaan minyak di dunia.. B. Konverter Boost Dengan 2 Induktor yang Dilengkapi Transformator Tambahan Konverter boost dengan 2 induktor yang dilengkapi transformator tambahan terdiri dari 2 switch (S 1 dan S 2 ), 2 induktor boost (L 1 dan L 2 ) dan 1 transformator pada sisi input. Sedangkan pada sisi output terdiri dari 2 dioda ( D1 dan D2) dan 2 kapasitor (C F1 dan C F2 ) yang terhubung langsung dengan beban R L.Rangkaiannya ditunjukkan pada gambar 1[3]. Dalam rangkaian diatas, transformator tambahan mempunyai perbandingan lilitan 1:1. Kapasitor filter (C F1 dan C F2 ) dianggap cukup besar sehingga besar nilai ripple tegangan yang melaluinya lebih kecil daripada tegangan DC nya. Dalam kurun waktu T 0 T 1 ( kedua switch dalam keadaan menyala), arus induktor I L1 dan I L2 dapat dihitung dari gambar 2 yang menunjukkan rangkaian ekuivalen dari konverter selama kurun waktu T 0 T 1.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-2 Gambar. 1. Rangkaian Konverter Boost Dengan 2 Induktor yang Dilengkapi Transformator Tambahan Gambar. 2. Rangkaian Ekuivalen Dari Konverter Selama Kurun Waktu T 0 T 1 Gambar. 3. Rangkaian Ekuivalen Dari Konverter Selama Kurun Waktu T 1 T 2. Output terpisah dari input ketika kedua switch menyala dan dioda (D 1 dan D 2 ) terbias mundur. Pada kurun waktu ini, arus beban disuplai oleh kapasitor fiter (C F1 dan C F2 ) dan tegangan kapasitor ( VCF1 dan VCF2) akan menurun dengan perlahan. Karena tegangan output (VO) VCF1 + VCF2, maka besar nilai tegangan output akan berkurang secara perlahan. Dalam kurun waktu T1 T2, saat t T1(Switch S2 mati), arus induktor IL2 dialirkan dari switch ke dioda D2 dan energi yang tersimpan di dalam induktor L2 akan discharge ke filter kapasitor CF2. Rangkaian ekuivalen dari konverter selama kurun waktu T1 T2 ditunjukkan pada gambar 3. Pada kurun waktu ini, besar nilai tegangan kapasitorvcf2 mengalami kenaikan karena arus IL2 mengisi kapasitor CF2. Sedangkan tegangan kapasitorvcf1 mengalami penurunan karena kapasitor CF1 terus menerus discharge ke arah beban. Dalam kurun waktu T2 T3, saat t T2(switch S2 nyala kembali), kedua switch nyala dan kedua arus induktor ( IL1dan IL2) naik dengan besar nilai yang sama. Pada saat yang sama, kapasitor filter (CF1 dan CF2) mengalami discharge yang sebelumnya didahului oleh diode (D1 dan D2) yang terbias mundur.skema rangkaian pada kurun waktu T2 T3 sama dengan skema rangkaian dalam kurun waktu T0 T1. Pada tahap terakhir, dalam kurun waktu T3 T4,saat t T3(switch S1 mati), arus induktor IL2 dialirkan dari switch ke dioda D1. Pada kondisi ini, energi yang tersimpan di dalam induktor L1dialirkan ke kapasitor CF1sehingga besar nilai tegangan VCF1 mengalami kenaikan dan besar nilai tegangan VCF2 mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena kapasitor Gambar. 4. Rangkaian Ekuivalen Dari Konverter Selama Kurun Waktu T 3 T 4. CF2mengalami discharge ke beban Gambar 4 menunjukkan rangkaian ekuivalen dari konverter selama kurun waktu T 3 T 4. C. Konverter Boost Multilevel Konverter boost multilevel adalah sebuah konverter DC DC berbasis PWM yang mengkombinasikan antara konveter boost konvensional dan fungsi switched capacitor untuk menghasilkan tegangan output yang berbeda dan stabil dengan hanya menggunakan 1 driven switch, 1 induktor, 2N-1 dioda dan 2N-1 kapasitor[3]. N yang dimaksud adalah jumlah tingkat pada konverter boost multilevel. Kelebihan dari topologi ini adalah : arus inputnya kontinyu, ratio konversinya besar walaupun tanpa menggunakan duty cycle yang besar dan tanpa menggunakan transformator tambahan, dan dapat menggunakan frekuensi switching yang tinggi. Konverter ini dapat dibangun dengan beberapa cara dan levelnya dapat ditambah tanpa memodifikasi/mengubah rangkaian utama. Rangkaian konverter boost multilevel ditunjukkan pada gambar 5. Bagian yang paling bawah adalah konverter boost konvensional. Jadi, besar nilai kenaikan tegangan berdasarkan pada persamaan konverter boost konvensional. Perbedaan antara konverter boost multilevel dan konverter boost konvensional adalah besar nilai tegangan output konverter boost multilevel didapatkan dari Vc x N, dimana N+1 adalah jumlah level konverter yang dihitung dari level nol. Karakteristik ini dapat tercapai berkat pengalian pada tegangan output konverter boost konvensional yang dikendalikan oleh hanya satu switch yang ada di dalam konverter. Keadaan pada saat switch on ditunjukkan pada gambar 6. Saat switch dalam keadaan on, induktor akan terhubung ke tegangan input ( V in ), (gambar 6a). Jika tegangan di C 6 lebih kecil dari tegangan di C 7, maka C 7 menjepit tegangan di C 6 melalui D 6 dan S (gambar 6b). Bersamaan dengan itu, jika besar nilai tegangan C 4 + C 6 lebih kecil dari tegangan C 5 + C 7, maka C 5 dan C 7 menjepit tegangan di C 4 dan C 6 melalui D 4 dan S (gambar 6c). Dengan cara yang sama, C 3, C 5 dan C 7 menjepit tegangan di C 2, C 4 dan C 6 (gambar 6d). Keadaan pada saat switch off ditunjukkan pada gambar 7. Ketika switch off, arus induktor menyalakan D 7 dan itu mengakibatkan semua dioda menyala.selama keadaan off, arus induktor menyalakan D 7 untuk men-charge C 7 (gambar 7a). Ketika D7 menutup/menyala, C6 dan tegangan input ( V in ) dan tegangan induktor menjepit tegangan di C5 dan C7 melalui D5 (gambar 7b). Dengan cara yang sama, tegangan induktor ditambah tegangan input ( V in ), C4 dan C7 menjepit tegangan di C3, C5 dan C7 melalui D3. Lambat laun tegangan di C1, C3,C5 dan C7 dijepit oleh C2,C4,C6, V in dan tegangan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-3 Gambar. 5. Rangkaian Konverter Boost Multilevel [4] Gambar. 8. Rangkaian Keseluruhan Sistem Menggunakan Konverter Boost Dengan Dua induktor yang Dilengkapi Transformator Tambahan Sebagai Catu Daya Motor DC Gambar. 6. Switch Dalam Keadaan On [5] Gambar. 9. Rangkaian Keseluruhan Sistem Menggunakan Konverter Boost Multilevel Sebagai Catu Daya Motor DC. Gambar. 7. Switch Dalam Keadaan Off [5] induktor. III. PERENCANAAN SISTEM Desain sistem simulasi secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 8 dan 9. Pada gambar 8, motor dc dicatu oleh konverter boost dengan dua induktor yang dilengkapi transformator tambahan yang menggunakan dua switch untuk mengatur duty cycle. Transformator pada boost ini dianggap ideal dan bertindak sebagai autotransformator. Autotransformator membantu kedua induktor pada boost untuk menyuplai energi kepada beban. Sensor tegangan digunakan sebagai feed back / umpan balik kepada kontrol PI yang digunakan untuk menjaga kestabilan tegangan output konvertar boost yang menuju ke motor dc agar tegangan terminal motor dc tetap stabil. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan putaran motor dc. Pada gambar 9, motor dc dicatu oleh konverter boost multilevel yang hanya menggunakan satu switch untuk mengatur duty cycle. Konverter ini mempunyai 3 tingkat / 3 level untuk memperbesar tegangan baterai.besar nilai tegangan output ditentukan oleh banyaknya kapasator yang dicascade pada sisi output. Oleh karena itu digunakan 3 buah kapasitor pada output konverter untuk menghasilkan tegangan Gambar. 10. Karakteristik Discharge Baterai output yang sesuai. Sensor tegangan digunakan sebagai feed back / umpan balik kepada kontrol PI yang digunakan untuk menjaga kestabilan tegangan output konvertar boost yang menuju ke motor dc agar tegangan terminal motor dc tetap tabil. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan putaran motor dc. A. Baterai Baterai yang akan digunakan adalah 1 buah baterai jenis Lithium Ion, baterai ini dapat diisi ulang, sehingga sangat cocok digunakan pada kendaraan listrik. Selain itu baterai ini mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan baterai isi ulang yang lain seperti NiCad atau baterai NiMH. Spesifikasi baterai yang dipilih disesuaikan dengan beban motor dengan daya 0,3 kw.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-4 Dari gambar 10 dapat dilihat tegangan nominal dari baterai sebesar 24 volt dan arusnya sebesar 40 Ah.Baterai ini cukup untuk mencatu beban motor dengan daya 0,3 kw selama lebih dari satu jam. B. Desain Konverter Boost Dengan 2 Induktor yang Dilengkapi Transformator Tambahan Komponen dari konverter boost dengan 2 induktor yang dilengkapi transformator tambahan ditentukan sesuai dengan parameter yang diperlukan dalam simulasi. Paramater yang digunakan untuk menentukan nilai-nilai komponen yang tepat antara lain: Frekuensi switching : 5 khz Tegangan output : 220 V Tegangan input (max) : 27,84 V Tegangan input (min) : 23,72V Arus beban : 1,8 A Delta arus output : 10% (0,18 A) Delta tegangan output : 1% (2,2 V Dari data parameter yang ditentukan, dapat dihitung nilainilai dari komponen konverter boost 2 induktor yang dilengkapi dengan transformator tambahan, yaitu: Duty cycle V out V in 1 1 D (1) D V in V out (2) D 1 V in V out 23,72 220 0,89 220 D 2 V in V out 27,84 220 0,87 220 D1 Duty cycle untuk mencapai Vout 220 saat Vin 23,72 V D2 Duty cycle untuk mencapai Vout 220 saat Vin 27,84 V Nilai induktor Vi. D L f. I L : Induktansi Induktor (H) V i : Tegangan Input D : Duty cycle (%) f : frekuensi switching(hz) ΔI : Ripple arus L 1 V i min. D 1 f. I 23,72 x 0,89 20 mh (induktansi MIN) 5000x0,18 (3) V i max. D 2 27,84 x 0,87 L 2 30 mh (induktansi MAX) f. I 5000 x 0,18 Maka dipilih nilai induktor sebesar 24 mh karena nilai ini berada diantara nilai induktansi minimal dan induktansi maksimal. Nilai kapasitor Io. D C f. Vo C : Kapasitansi Kapasitor (F) (4) I o : Arus output ΔV o : Ripple tegangan f : frekuensi (Hz) D : Duty Cycle C 1 Io. D 1 1,8 x 0,89 145,64 μf(kapasitansimax) f. Vo 5000 x 2,2 C 2 Io. D 2 1.8 x 0,87 142,36 mf(kapasitansimin) f. Vo 5000 x 2,2 Maka dipilih kapasitor tertinggi dengan kapasitas 0,15mF. Kedua kapasitor yang ada pada rangkaian konverter boost dengan 2 induktor yang dilengkapi transformator tambahan bernilai sama yaitu 0,15mF. C. Desain Konverter Boost Multilevel Frekuensi switching : 5 khz Tegangan output : 220 V Tegangan input (max) : 27,84 V Tegangan input (min) : 23,75 V Arus beban : 1,8 A Delta arus output : 10% (0,18 A) Delta tegangan output : 1% (2,2 V) Dari data parameter yang ditentukan, dapat dihitung nilainilai dari komponen konverter boost multilevel yaitu: Duty cycle V out V in 1 x N (5) 1 D Dimana N adalah jumlah/tingkat dari boost multilevel. D (N x V in ) V out (6) D 1 (N x V in ) V out D 2 (N x V in ) V out (3 x 23,75) 220 220 ( 3 x 27,84) 220 220 0,68 0,62 D1 Duty cycle untuk mencapai Vout 220 saat Vin 23,75 V D2 Duty cycle untuk mencapai Vout 220 saat Vin 27,84 V Nilai induktor L min R out x (1 D) 2 x D x T (7) 2 x N 2 L L min x 10 (8) L min : Induktansi Induktor Minimal (H) L : Induktansi Induktor (H) R out : Resistor Output (Ω) D : Duty Cycle T N : PeriodeSwitching(Hz) : Jumlah / Tingkat dari Boost Multilevel L min 1 R out x (1 D 1 ) 2 2 x N 2 x D 1 x T 122,22 x (1 0.68)2 x 0,68 x 2x3 2 L min 1 94,56 μh 1 5000

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-5 L 1 L min 1 x 10 94,56 μh x 10 945,6 μh L 1 0,95 mh (induktansi MIN) L min 2 R out x (1 D 2 ) 2 x D 2 x N 2 2 x T 122,22 x (1 0,62)2 x 0,62 x 2x3 2 L min 2 0.12 mh 1 5000 L 2 L min 2 x 10 0,12 mh x 10 1,2 mh L 2 1,2 mh (induktansi MAX) Maka dipilih nilai induktor sebesar 1 mh karena nilai ini berada diantara nilai induktansi minimal dan induktansi maksimal. Nilai kapasitor Io. D C f. Vo C : Kapasitansi Kapasitor (F) Io : Arus output Δvo : Ripple tegangan f : frekuensi (Hz) C 1 Io.D 1 f. Vo C 1 111,3 μf(kapasitansi MAX) 1,8 x 0,68 5000 x 2,2 Tabel 1. Besar Nilai Efisiensi Konverter Boost Dengan 2 Induktor yang Dilengkapi Transformator Tambahan R (Ω) I_ouput avg P_input P_output η (%) 122.22 1,18 197,76 112,63 56,95 150 0,98 165,36 94,77 57,31 175 0,85 144,48 82,88 57,36 200 0,75 128,64 73,61 57,22 225 0,67 115,92 66.09 57 250 0,6 105,84 59,44 56,11 R (Ω) I_ouput avg P_input P_output η (%) 275 0,55 97,68 54.75 56,05 285 0,53 94,8 52,86 55,76 290 0.525 93,36 52,41 56 295 0,52 92,16 51,95 56,37 Tabel 2. Besar Nilai Efisiensi Konverter Boost Multilevel R (Ω) I_ouput avg P_input P_output η (%) 122.22 1,54 375,36 288.89 76,96 150 1,3 319,2 253,21 79,33 175 1,14 281,52 227,53 80,82 200 1,02 252,24 207.44 82,24 225 0,92 228,48 189,90 83,11 250 0,84 209,04 175,49 83,95 275 0,77 192,72 162,49 84,31 285 0,74 186,96 156,71 83,82 290 295 0,73 0,72 184,08 181,44 154,85 152,98 84,12 84,31 C 2 Io.D 2 1,8 x 0,62 x N f. Vo 5000 x 2,2 C 1 101,5 μf(kapasitansi MIN) Maka dipilih nilai kapasitor dengan kapasitas 110µF karena nilai ini berada diantara nilai minimal dan nilai maksimal. Ketiga kapasitor yang ada pada rangkaian konverter boost multilevel (C 1, C 3 dan C 5 ) harus mempunyai nilai total 110µF. Nilai kapasitor lainnya ( C 2 dan C 4 ) masingmasing juga bernilai sama dengan nilai kapasitor C 1, C 3 dan C5 IV. HASIL SIMULASI DAN IMPLEMENTASI Simulasi dilakukan dengan dua macam cara yaitu simulasi per bagian dan secara keseluruhan sistem. Selain simulasi, implementasi juga dilakukan untuk membuktikan secara nyata hasil dari simulasi. Pada tugas akhir ini dilakukan implementasi terhadap konverter boost multilevel. A. Perbandingan Besar Nilai Efisiensi Untuk mendapatkan besar nilai efisiensi tiap konverter, maka dilakukan simulai menggunakan software Pspice karena komponen-komponen yang digunakan tidak ideal. Tabel 1 menunjukkan besar nilai efisiensi konverter boost dengan 2 induktor yang dilengkapi transformator tambahan dan tabel 2 menunjukkan besar nilai efisiensi konverter boost multilevel. Dari tabel 1 dan 2 dapat diketahui bahwa besar nilai efisiensi konverter boost multilevel lebih baik daripada besar nilai efisiensi konverter boost dengan 2 induktor tambahan yang dilengkapi transformator tambahan. Hal ini terjadi karena jumlah komponen switching pada konverter boost multilevel lebih sedikit daripada jumlah komponen switching Gambar 11. Grafik Pengaruh Perubahan Torsi Pada Kecepatan dan Tegangan Terminal Motor DC Saat Motor Dicatu oleh Konverter Boost Dengan 2 Induktor yang Dilengkapi Transformator Tambahan Gambar 12. Grafik Pengaruh Perubahan Torsi Pada Kecepatan dan Tegangan Terminal Motor DC Saat Motor Dicatu oleh Konverter Boost Multilevel

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-6 Tabel 3. Hasil Pengukuran, Perhitungan dan Simulasi Nilai Tegangan dan Arus Output Saat Duty Cycle 0,5 dan R 218 Ω V dc V out Pengukuran V out Teori V out Simulasi I out Pengukuran I out Simulasi 3 17,4 18 17,7 0,08 0,08 6 36,2 36 35,4 0,17 0,16 9 55,8 54 53,1 0,26 0,24 12 73,9 72 70,8 0,34 0,33 15 93,2 90 88,5 0,43 0,38 18 113,9 108 106,2 0,52 0,49 21 133 126 123,9 0,61 0,57 3 17,4 18 17,7 0,08 0,08 6 36,2 36 35,4 0,17 0,16 pada konverter boost dengan 2 induktor tambahan yang dilengkapi transformator tambahan. Semakin banyak komponen switching, maka drop tegangan akan semakin besar. Hal ini berdampak pada besar nilai efisiensi yang semakin kecil.dimana kedua konverter ini menggunakan tipe komponen switching yang sama yaitu Mosfer IRFP460 dengan tahanan dalam 0.27 Ohm. B. Simulasi Keseluruhan Sistem Pada simulasi ini motor dc dicatu oleh konverter boost yang berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai dan menjaga kecepatan motor tetap konstan. Gambar 11 dan gambar 12 menunjukkan pengaruh perubahan torsi pada kecepatan dan tegangan motor dc saat motor dicatu oleh konverter boost dengan 2 induktor yang dilengkapi oleh transformator tambahan dan saat dicatu oleh konverter boost multilevel. Berdasarkan grafik diatas, dapat dianalisa bahwa saat torsi motor berubah-ubah dengan jangka waktu yang berbeda, kecepatan motor relatif stabil di kecepatan rata-rata 2100 rpm. Hal ini terjadi karena tegangan terminal motor dc relatif stabil pada nilai 220 volt. Selain itu adanya kontroler PI yang bekerja maksimal pada kedua konverter boost tersebut. C. Perbandingan Besar Nilai Tegangan Output Secara Pengukuran, Simulasi dan Perhitungan Setelah proses implementasi boost konverter multilevel selesai dilakukan, maka dilakukan pengukuran tegangan output saat duty cycle 0,5 dan R 218 Ω serta tegangan input dibuat berubah-ubah ( 3-21 volt). Perbandingan besar nilai tegangan output dan arus output ditampilkan pada tabel 3. Sedangkan perbandingan besar nilai tegangan output secara grafik ditampilkan pada gambar 13. Berdasarkan data pada grafik diatas, dapat dianalisa bahwa perbedaan besar tegangan output secara pengukuran, teori (perhitungan) dan simulasi, perbedaan nilainya tidak terlampau jauh. Hal ini karena saat simulasi, besar nilai komponen yang dimasukkan tidak jauh berbeda dengan nilai komponen pada rangkaian implementasi. Gambar 13. Grafik Perbandingan Antara V out Teori, V out Simulasi dan V out Pengukuran Saat Duty Cycle 0,5 Dan R 218 Ω V. KESIMPULAN Dari penelitian dan simulasi yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu konverter boost multilevel cocok digunakan sebagai catu daya kendaraan listrik, karena dapat menaikkan tegangan baterai dengan ratio yang tinggi pada saat memberikan catu tegangan pada motor dc dan bersama kontrol PI menjaga tegangan terminal motor dc konstan sehingga kecepatan kendaraan listrik dapat dijaga konstan pada saat torsi berubah-ubah.selain itu besar nilai efisiensi konverter boost multilevel lebih tinggi daripada besar nilai efisiensi konverter boost dengan 2 induktor yang dilengkapi transformator tambahan, karena terdapat drop tegangan pada kedua saklar konverter boost dengan 2 induktor yang dilengkapi transformator tambahan. Pengaturan tegangan output konstan pada konverter boost multilevel juga lebih mudah dilakukan daripada pengaturan tegangan output pada konverter boost dengan 2 induktor yang dilengkapi transformator tambahan karena konverter boost multilevel hanya menggunakan satu saklar. DAFTAR PUSTAKA [1] Hughes,Austin;2006; Electric Motors and Drives ;Third Edition, Great Britain, Leeds. [2] Miley John & Sons.; Electric Vehicle Technology Explained ; England.2003. [3] Haris P.P., Mohammad., Desain dan Simulasi Boost Konverter dengan Dua Induktor yang Dilengkapi Transformator Tambahan Untuk Meningkatkan Efisiensi, Institute Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2003. [4] Rosas-Caro,JC; Ramirez, J.M.; Peng, F.Z. ; Valderrabano, A.; A DC- DC Multilevel Boost Converter ; IET Power Electron., Vol.3,Iss.1,pp. 129-137,2010 [5] Rosas-Caro, Julio C.; Ramirez, Juan M.; Garcia-Vite, Pedro Martin; Novel DC-DC Multilevel Boost Converter ;Power Electronics Specialist Conference, PESC 2008. IEEE 2008 Page(s):2146-2151.,2008