BAB I PENDAHULUAN. bahasa Yunani athon yang berarti kontes. Atletik merupakan cabang olahraga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani (penjas) sebagai bagian integral dari proses

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokrasi. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola, baik

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup, serta upaya dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. fisik melalui mata pelajaran pendidikan jasmani. Hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLYING DISC TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAM DI SMPN 1 LEMBANG

I. PENDAHULUAN. Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan jasmani. Kegiatan diarahkan dan dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu hal yang paling sangat penting untuk

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan peranan penting dalam proses peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat di puaskan satu persatu, karena memiliki standard masing masing.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku hidup sehat dan aktif, serta sikap sportif. Pendidikan jasmani merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Bila

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK DI SDN SUKARASA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. efektif apabila seluruh siswa terlibat secara aktif baik mental, fisik, maupun sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha para pendidik yang menumbuh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN.

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari bahwasannya di

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan cepat dari berjalan. Lari sprint menggunakan start atau tolakan jongkok,

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting untuk menciptakan kehidupan yang berkualitas. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, melalui pendidikanlah suatu upaya mencetak sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. agar kelak mereka mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting untuk membekali siswa

I. PENDAHULUAN. terutama nomor lari jarak pendek 200 meter, maka dari itu peneliti mencoba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia

LARI JARAK PENDEK (SPRINT)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis untuk

I. Pendahuluan. berlangsung seumur hidup. Berdasarkan undang-undang No.20 tahun. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini berarti bahwa siswa harus belajar sesuatu darinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidkan dalam arti luas berarti susatu proses untuk mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap orang di dalam

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Hakikat lari sprint 100 meter dalam olahraga atletik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. yang terpendam tanpa dapat kita lihat dan rasakan hasilnya. Menindak lanjuti. mahluk yang butuh berinteraksi dengan lingkungannya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Kemajuan olahraga dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan salah satu sarana dalam pembangunan bangsa, khususnya pembangunan dalam bidang jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina

B A B I PENDAHULUAN. 1. Nomor lari ( jarak pendek,menengah dan jauh), 2. Nomor jalan cepat (20 km dan 50 km)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sanila, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dan sangat berpengaruh bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan meningkatkan mutu pendidikan menuntut guru memiliki kualitas

BAB I PENDAHULUAN. banyak dirasakan orang tentang manfaatnya. Oleh karena itu kita perlu

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelaksanaan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, agar tercipta kondisi dan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI VARIASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII SMP SWASTA AMAL BAKTI MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan. Sasaran pembelajaran ditunjukan bukan hanya mengembangkan keterampilan

aktifitas fisik,demikian pula halnya dalam belajar passing dengan kaki bagian

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lompat, lari, dan. lempar (Eddy Purnomo, 2007:1). Bila dilihat dari arti atau istilah

BAB I PENDAHULUAN. setelah ada proses pembelajaran. Menurut Sugiyanto (1993: 24-25), berpendapat

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. Salah satu diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Program pendidikan jasmani sekolah dan kesehatan menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. tubuh agar tetap sehat. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlombakan baik di tingkat regional maupun nasional, karena atletik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang,

BAB I PENDAHULUAN. permainan beregu, maka kerjasama yang baik dalam melakukan Passing (

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini, gerakan-gerakan yang terkandung didalam olehraga atletik adalah gerakan yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Sesuai dengan pernyataan Toto Subroto (2000:4) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani athon yang berarti kontes. Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di indonesia adalah Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Atletik adalah aktifitas jasmani yang kompetitif atau dapat diadu berdasarkan gerak dasar manusia, yaitu seperti berjalan, berlari, melempar, dan melompat. Atletik seperti yang kita ketahui sekarang, dimulai sejak diadakan olimpiade modern yang pertama kali diselenggarakan di kota Athena pada tahun 1896 dan sampai terbentuknya badan dunia federaasi athletik amatir internasional tahun 1912. Atletik pertama kali diperkenalkan di indonesia dengan sebutan Netherlands Indische Atletick unie (NIBU) tanggal 12 juli 1917 dan dalam perkembangannya terbentuk suatu organisasi yang bergerak dibidang atletik dengan nama Persatuan Sprint atau lari cepat yang merupakan salah satu nomor lomba dalam cabang olahraga atletik. Sprint atau lari cepat merupakan semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepaten maksimal sepanjang jarak yang ditempuh. Sampai dengan jarak 400 meter masih digolongkan dalam lari cepat atau sprint. Menurut Arman Abdoellah (1981; 50) pada dasarnya 1

2 gerakan lari itu untuk semua jenis sama. Namun dengan demikian dengan adanya perbedaan jarak tempuh, maka sekalipun sangat kecil terdapat pula beberapa perbedaan dalam pelaksanaannya. Lari jarak pendek atau sprint adalah semua jenis lari yang sejak start sampai finish dilakukan dengan kecepatan maksimal. Beberapa faktor yang mutlak menentukan baik buruknya dalam sprint ada tiga hal yaitu start, gerakan sprint, dan finish. Cabang yang disebut induk atau ibu dari olahraga adalah atletik. Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam, diantaranya adalah lari, lempar, lompat, dan tolak. lari jarak pendek adalah 100, 200, 400 m, sedangkan jarak menengah yang dilombakan adalah 800 mdan 1500 m. Untuk jarak jauh 3000, 5000 dan 10000 m, dan lari maraton (42,195 km). Dalam perlombaan lari, ada tiga cara start, ialah: - Start berdiri (standing start) - Start jongkok (crouching start) - Start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m. Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Penjas di sekolah mempunyai peran unik dibanding bidang studi lain, Karena melalui penjas selain dapat digunakan untuk perkembangan aspek fisik dan psikomotor, juga ikut berparan dalam perkembangan aspek kognitif dan afektif secara serasi dan seimbangan. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran penjas di sekolah, yaitu pengenbangan aspek fisik, psikomotor,

3 kognitif, dan afektif scara total. Dalam era reformasi sekarang ini, permasalahan yang harus ditanggapi secara aktif dan bijaksana oleh semua pihak, khususnya dalam mereformasi bidang pendidikan perlu lebih mengedepankan kepentingan bangsa dengan cara mencairkan solusinya, dan tidak perlu mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, hal ini tiada habisnya. Oleh karena itu, terobosan baru perlu dilakukan khususnya terkait dengan masalah peningkatan kualitas pembelajaran penjas di sekolah. Keberhasilan suatu pembelajaran tidak hanya tergantung pada siswa saja, tetapi juga peran guru. Siswa dan guru harus berperan aktif dalam pembelajaran. Guru dituntut untuk mengkondisikan kelas dan memilih strategi mengajar dengan tepat agar prestasi belajar siswa dapat meningkat. Harapan yang tidak pernah sirna dari seorang guru adalah bagaimana agar bahan pelajaran yang disampaikannya dapat diterima peserta didik dengan baik dan tuntas. Untuk mencapai suatu hasil belajar yang maksimal dalam lari sprint, banyak faktor yang perlu diperhatikan, yaitu latihan-latihan yang intensif dan terprogram dengan baik waktu yang tersedia, pembagian waktu yang jelas, serta memiliki beberapa alternatif teknik mengajar. Yang dimaksud dengan latihan intensif adalah latihan dengan beban kerja yang meningkat. Sedangkan yang dimaksud dengan latihan terprogram dengan baik adalah latihan yang memiliki tujuan yang jelas materinya sesuai dengan karekteristik olahraga yang dibina. Waktu yang tersedian maupun pembagian waktu yang jelas, serta memilki beberapa alternatif teknik mengajar yang sesuai dengan bentuk kegiatan materi yang diberikan.

4 Sejumlah pertimbangan haruslah diperhatikan terlebih dahulu sebelum seseorang guru penjas menepatkan variasi pembelajaran apa yang akan di berikan. Memilih variasi pembelajaran apa yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, merupakan hal yang tidak dilakukan. Ada kalanya suatu alternatif yang sudah dianggap paling tepat pada suatu saat justru menimbulkan akibat yang sama sekali tidak diduga sebelumnya. Kelelahan dan kejenuhan adalah dua hal yang sering timbul sebagai akibat dari kesalahan memilih variasi pembelajaran yang diterapkan. Dalam pencapaian hasil belajar peran guru sangat dibutuhkan. Dari berbagai eksperimen yang dilakukan, beraneka ragam pengalaman guru dikumpulkan dan dikaji untuk menentukan kebijaksanaan baru yang lebih efesien dan efektif. Peninjauan dan pembaharuan kurikulum, pengembangan alat bantu guru dan teknologi kependidikan, peningkatan mutu kepemimpinan guru, merupakan beberapa alternatif yang tepat ditempuh. Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai dengan jarak 400 meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004: 32) sprint atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 50 m, 100 m, 200 m, 400 m. Nomor lomba atau event lari sprint menjangkau jarak lari, yang bagi atlet senior hanya dilombakan indoor saja, sampai dengan 100 meter dan temasuk jarak 400 meter. Kepentingan relatif dari tuntutan yang diletakkan pada seorang sprinter adalah beragam sesuai dengan event-nya, namun kebutuhan dari semua lari sprint

5 yang paling nyata adalah kecepatan. Kecepatan dalam lari sprint adalah hasil dari kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang dirubah menjadi gerakan yang halus, lancar-efesien dibutuhkan bagi berlari dengan kecepatan tinggi. Kelangsungan gerak lari cepat atau sprint dapat dibagi menjadi tiga yaitu; (A) Start, (B) Gerakan lari cepat (C) Gerakan finish. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada tanggal 12 juni 2013 di SMP Swasta Tiara Kecamatan Bandar Setia dijumpai suatu kondisi yang cukup memprihatinkan, salah satu nya adalah kegiatan pembelajaran yang berlangsung pada pelaksanaan mata pelajaran pendidikan jasmani. Guru pendidikan jasmani dalam menyampaikan materi pelajaran masih dijumpai beberapa kekurangan baik itu berupa pemanfaatan media belajar, gaya mengajar maupun variasi belajaran yang dilaksanakan. Sehingga dari kondisi itu dapat diprediksi hasil yang dicapai oleh siswa adalah tidak maksimalnya hasil belajar yang dicapai, diantaranya pada materi ajar lari sprint. Guru hanya memakai gaya komando saja, kemudian kurangnya penjelasan guru dalam materi, guru kerap kali menggunakan cara mengajar yang hanya melibatkan siswa secara langsung misalnya siswa di suruh mengambil posisi sendri setelah mendengar aba-aba murid langsung lari dan begitu seterusnya. Jarang sekali guru menggunakan media pembelajaran dalam melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani, khususnya pembelajaran lari sprint sehingga siswa dalam melakukan pembelajaran tersebut cepat sekali merasakan jenuh, sehingga menyebabkan siswa tersebut kurang memahami materi yang diajarkan, dan kurang seriusnya dalam mengikuti pembelajaran dalam melakukan

6 pembelajaran lari sprint tersebut dan siswa banyak yang bermain-main, siswa kurang memahami materi, bercerita dibelakang pada saat guru menerangkan, kurangnya minat siswa dalam mengikuti kegiatan tersebut. Guru masih menggunakan strategi pembelajaran yang tidak bervariasi baik penggunaan media ajar, gaya pembelajaran maupun variasi belajar. Berdasarkan asumsi demikian maka peniliti tertarik tertarik untuk mengungkapkan permasalahan yang berkaitan dengan variasi belajar pada penyampaian materi ajar lari sprint di kalangan siswa kelas VII SMP Swasta Tiara Kecamatan Bandar Setia Tahun Ajaran 2013/2014. Untuk mengatasi hal ini, perlu dicari strategi pembelajaran yang dapat mendukung guru dalam meningkatkan kemampuan siswa melakukan gerakan lari cepat yang baik dan akurat. Selanjutnya dari orang siswa kelas VII SMP Swasta Tiara Kecamatan Bandar Setia Tahun Ajaran 2013/2014, ternyata hanya 7 siswa yang telah memiliki ketuntasan belajar lari sprint, sedangkan 13 siswa yang belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai KKM di sekolah ini adalah 75. Sehubungan dengan kenyataan tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk mngadakan penelitian tentang Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lari Sprint Dengan Menggunakan Variasi Pembelajaran Pada Siswa Kelas VII SMP Swasta Tiara Kecamatan Bandar Setia Tahun Ajaran 2013/2014. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada masalah latar belakang diatas, maka peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah yaitu :

7 1. Kurangnya hubungan belajar siswa/siswi kelas VII SMP Swasta Tiara Kecamatan Bandar Setia Tahun Ajaran 2013/2014. 2. Minimnya sarana dan prasarana pada di SMP Swasta Tiara Kecamatan Bandar Setia Tahun Ajaran 2013/2014. 3. Kurangnya kreatifitas guru dalam melakukan variasi mengajar penjas pada SMP Swasta Tiara Kecamatan Bandar Setia Tahun Ajaran 2013/2014. 4. Kurangnya kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas pada SMP Swasta Tiara Kecamatan Bandar Setia Tahun Ajaran 20013/2014. 5. Siswa banyak bermain main pada saat guru menjelaskan materi di SMP Swasta Tiara Kecamatan Bandar Setia Tahun Ajaran 20013/2014. 6. Hasil belajar lari sprint yang kurang baik pada kelas VII SMP Swasta Tiara Kecamatan Bandar Setia Tahun Ajaran 20013/2014. C. Pembatasan Masalah Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentisifikasi, penelitian membatasi pada penerapan variasi pembelajaran dan perbaikan hasil belajar lari sprint pada siswa kelas VII SMP Swasta Tiara Kecamatan Bandar Setia Tahun Ajaran 2013/2014. D. Rumusan Masalah Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lari Sprint Dengan Menggunakan Variasi Pembelajaran Pada Siswa Kelas VII SMP Swasta Tiara Kecamatan Bandar Setia Tahun Ajaran 2013/2014

8 E. Tujuan Peneliti Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lari Sprint Dengan Menggunakan Variasi Pembelajaran Pada Siswa Kelas VII SMP Swasta Tiara Kecamatan Bandar Setia Tahun Ajaran 2013/2014. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Peniliti sendiri agar dapat mengembangkan ilmu dan keterampilan lebih baik lagi terutama dalam hal perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada siswa SMP. 2. Guru Pendidikan Jasmani di SMP Swasta Tiara Kecamatan Bandar Setia Tahun Ajaran 2013/2014 untuk lebih mengetahui penerapan variasi pembelajaran dalam perbaikan hasil belajar lari sprint Siswa kelas VII SMP Swasta Tiara Kecamatan Bandar Setia Tahun Ajaran 2013/2014 3. Bagi pihak sekolah agar dapat menerapkan pembelajaran lari sprint yang lebih efektif terhadap siswanya. 4. Para peneliti lainnya yang tertarik pada pemersalahan pembelajaran di kalangan siswa SMP dapat dijadikan sebagai rujukan untuk melakukan penelitian dengan lebih baik.