BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa inggris disebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. meningkatkan mutu pembelajaran di kelas 28. Dalam penelitian tindakan kelas,

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Menurut Arief Furchan (2007:39), metode penelitian merupakan strategi

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

BAB III METODE PENELITIAN. diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. 1 Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PTK. Inggris Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini juga termasuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN. sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya serta bertujuan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas V MI Muhammadiyah 03 Karangrejo Sukolilo Sukodadi Lamongan ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Adapun penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK) atau classroom action research, yang merupakan suatu upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. PTK dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom Actions Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau PTK (classroom action research). Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. adalah penelitian tindakan kelas. Penelitan tindakan kelas dalm bahasa inggris

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut

Transkripsi:

40 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 32 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut terkandung tiga kata yakni 33 : 1. Penelitian: menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan: menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas: dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yakni sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Sehingga dengan menggabungkan ketiga kata tersebut diatas, yakni (1) penelitian,(2) tindakan dan(3) kelas. Dapat disimpulkan bahwa penelitian 32 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian, (Jakarta:PT. Rineka Cipta,2002),136 33 Suharsimi Arikunto, et.al., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), 2-3.

41 tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. 34 Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalahmasalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencoba hal hal baru dalam pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran. PTK digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis meliputi aspek perencanaan, tinadakan, observasi dan refleksi yang berhubungan dengan siklus berikutnya. PTK mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakan dengan penelitian yang lain, diantaranya, yaitu: masalah yang diangkat adalah masalah yang dihadapi oleh guru di kelas dan adanya tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 35 Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, dimana uraiannya bersikap deskriptif 34 Suharsimi Arikunto, et.al., Penelitian Tindakan, 3. 35 Suharsimi Arikunto, et.al., Penelitian Tindakan, 109.

42 dalam bentuk kata-kata, peneliti merupakan instrumen pertama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk. 36 Dalam pelaksanaannya, penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin. Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai model penelitian tindakan yang lain, khususnya PTK. Dikatakan demikian, karena dialah yang pertama kali memperkenalkan Action Research atau penelitian tindakan. Model Kurt Lewin menyatakan bahwa satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu Perencanaan (planning), Pelaksanaan Tindakan (acting), Observasi (observing) dan Refleksi (reflecting). 37 Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Secara keseluruhan, empat tahapan dalam PTK tersebut membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral. Seperti pada gambar dibawah ini: 38 36 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai pengembang Profesi Guru, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2011), 46. 37 Zainal Aqib, et.al., Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK, (Bandung: CV. Yrama Widya, 2009), 21 38 Ridho Kurnianto, et.al., Peneletian tindakan kelas, (Surabaya: Lapis PGMI, 2009) paket 5,13.

43 Identifikasi Masalah Perencanaan (planning) Refleksi (reflecting ) Tindakan (acting) SIKLUS I Observasi (observing) Perencanaan ulang SIKLUS II Dan seterusnya Gambar 3.1 Prosedur PTK Model Kurt Lewin Penjelasan prosedur 1) Perencanaan (planning), sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. 2) Melaksanakan tindakan (acting), pada tahap ini observer melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan pada RPP dalam situasi yang aktual. 3) Melaksanakan pengamatan (observing). Pada tahap ini, yang harus dilakukan observer adalah; mengamati perilaku siswa dalam mengikuti KBM, memantau kegiatan diskusi antar siswa dalam kelompok, mengamati

44 pemaham tiap siswa terhadap penguasaan materi pembelajaran yang telah dirancang 4) Melakukan refleksi (reflecting). Pada tahap ini observer harus; mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil pembelajaran, mencatat isi hasil pembelajaran, mencatat kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan rancangan siklus berikutnya B. Setting penelitian dan karakteristik subyek penelitian 1. Setting penelitian Setting penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus penelitian tindakan kelas sebagai berikut; a. Tempat penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di MI Al-Ikhlash Kecamatan Wonokromo Surabaya, khususnya pada siswa kelas IV MI al-ikhlas. b. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah waktu yang diperlukan peneliti dalam melaksanakan PTK. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada semester genap, yaitu tahun ajaran 2013/2014. c. Siklus PTK PTK ini dilakukan melalui 2 (dua) siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur yaitu perencanaan, aksi atau tindakan, observasi dan refleksi. Melalui kedua siklus tersebut dapat diamati peningkatan hasil

45 belajar siswa pada materi peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam melalui metode inside outside circle. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah dengan jumlah 9 siswa yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Pada umumnya siswa berusia 9-10 tahun dengan tingkat karakter dan kemampuan yang berbeda, baik kemampuan ekonomi sosial maupun kemampuan dalam pemikirannya. Tabel 3.1 Nama siswa kelas IV MI Al-Ikhlash Wonokromo Surabaya No. NAMA SISIWA JENIS KELAMIN 1 Agus Muslim Laki-Laki 2 Ahmad Nur Wahid Laki-Laki 3 Ahmad Wijtaksono Laki-Laki 4 Raihan Amirul Hakim Laki-Laki 5 Rizky Firmansyah Laki-Laki 6 Firnanda Perempuan 7 Putri Erika Perempuan 8 Indaresta Perempuan 9 Nur Maghfiroh Perempuan

46 C. Variabel yang diselidiki Dalam penelitian tindakan kelas ini variabel-variabel yang akan diselidiki adalah sebagai berikut: a) Variabel input :Siswa kelas IV MI Al-Ikhlash wonokromo Surabaya b) Variabel proses : metode inside outside circle c) Variabel Output :Peningkatan hasil belajar SKI pada materi peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif. D. Rencana tindakan Adapun penerapan model dalam penelitian tindakan kelas dilakukan dengan dua siklus. Siklus I dilaksanakan dengan satu kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan dengan satu kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: 1. Perencanaan (planning) 2. Pelaksanaan tindakan (acting) 3. Tahap observasi (observing) 4. Refleksi (reflecting)

47 Siklus ini dimulai dengan: 1. Siklus I a. Perencanaan (Planning) Kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan ini yaitu merefleksikan dan menganalisis masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran serta mencari alternatif pemecahan masalahnya. Sehingga dari hasil kegiatan tersebut peneliti akan dapat melakukan kegiatan selanjutnya seperti sebagai berikut: Kegiatan utama yang dilakukan peneliti dalam tahap perencanaan ini yaitu: 1. Menganalisis kurikulum dalam rangka mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok yang akan disampaikan dengan menggunakan metode inside outside circle. 2. Menetapkan indikator ketercapaian hasil belajar SKI materi peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dengan mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. 3. Membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode inside outside circle. 4. Menyiapkan lembar kerja produk, sebagai penerapan dari metede inside outside circe.

48 5. menyiapkan soal lembar evaluasi siswa sebagai penilaian dari hasil belajar. 6. Membuat format penilaian. Serta menyiapkan sarana dan prasarana yang dapat mendukung dalam proses pembelajaran. 7. Menyusun instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas, sebagai berikut: a. Lembar observasi aktivitas guru dalam mengelolah proses pembelajaran di dalam kelas sesuai yang telah direncanakan di dalam RPP dengan menggunakan metode inside outside circle pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam materi hijrah Nabi Muhammad ke Thaif. b. Lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode inside outside circle. 8. Menentukan kriteria keberhasilan pembelajaran. Dalam penelitian ini peserta didik dikatakan berhasil apabila mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai 70. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti menerapkan kegiatan penelitian dengan menerapkan metode inside outside circle mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :

49 1) Guru membuka pelajaran. 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca materi tentang peristiwa Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thoif yang ada di buku masing-masing siswa. 4) Siswa mendengarkan guru menjelaskan materi tentang peristiwa Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thoif. 5) Siswa diminta berkelompok menjadi 2 kelompok.yaitu kelompok lingkaran kecil dan kelompok lingkaran besar. 6) kelompok lingkaran kecil diminta berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar. 7) kelompok lingkaran besar membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap kedalam. 8) siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi dengan menceritakan peristiwa Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thoif dengan bahasanya sendri. 9) Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam, sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu langkah searah jarum jam dan menceritakan kepada teman yang lainnya. 10) Setelah kelompok lingkaran kecil selesai bercerita kepada teman yang berada dilingkaran besar, sekarang giliran siswa yang berada di lingkaran besar yang membagi informasi dengan menceritakan

50 peristiwa Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thoif dengan bahasanya sendri. 11) Begitu seterusnya hingga semua siswa mendapatkan pasangan yang berbeda-beda dan kembali ke barisan awal lagi. 12) Siswa duduk kembali kemudian mendengarkan guru memberikan penguatan terhadap diskusi siswa. 13) menuliskan simpulan yang telah dibagikan informasi kepada temannya. 14) Guru merefleksi pelajaran. c. Observasi (Observing) Dalam kegiatan pengamatan peneliti dan guru mengumpulkan serta menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran. Fokus pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut: 1. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran Kegiatan pengamatan aktivitas guru dalam mengelolah proses pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan metode inside outside circle pada mata pelajaran sejarah kebudayaan islam materi Peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru yang telah disusun dalam proses pembelajaran berlangsung.

51 2. Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran Pengamatan aktivitas peserta didik dilakukan oleh peneliti dengan menggunaan lembar observasi aktivitas siswa yang telah disusun oleh peneliti dalam proses pembelajaran berlangsung. d. Refleksi (Reflecting) Hasil observasi yang telah dilaksanakan kemudian dianalisis dan direfleksikan untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus pertama dengan menggunakan metode inside outside circle pada mata pelajaran sejarah kebudayaan islam materi peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif pada siswa kelas IV MI Al-Ikhlash Wonokromo Surabaya. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahap refleksi yaitu, menganalisis data yang diperoleh dari proses pembelajaran dengan menggunakan metode inside outside circle seperti data tes hasil belajar, hasil observasi aktivitas guru dan hasil observasi aktivitas peserta didik serta hasil wawancara guru dan peserta didik setelah proses pembelajaran berlangsung.. Jika pada siklus I belum menunkukkan peningkatan hasil belajar, maka perlu adanya suatu tindakan lagi sehingga peneliti akan melanjutkan pada siklus II dengan membuat proses belajar mengajar lebih menarik.

52 2. Siklus II a. Perencanaan Kegiatan utama yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap perencanaan pada siklus II ini yaitu membuat rencana pembelajaran berdasarkan refleksi dan hasil analisis yang telah dilaksanakan pada siklusi. Dari hasil tersebut peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus II dengan memperhatikan kekurangan dan kendala-kendala yang terjadi pada siklus I. 2) Menyiapkan lembar kerja produk, sebagai penerapan dari metode inside outside circle. 3) Menyiapkan soal lembar evaliasi siswa sebagai penilaian dari hasil belajar. 4) Membuat format penilaian. Serta menyiapkan sarana dan prasarana yang dapat mendukung dalam proses pembelajaran. 5) Menyusun instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas, sebagai berikut: a. Lembar observasi aktivitas guru dalam mengelolah proses pembelajaran di dalam kelas sesuai yang telah direncanakan di dalam RPP dengan menggunakan metode inside outside circle pada

53 mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam materi peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif. b. Lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode inside outside circle. 6) Menentukan kriteria keberhasilan pembelajaran. Dalam penelitian ini peserta didik dikatakan berhasil apabila mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai 70. b. Pelaksanaan Tindakan Guru melaksanakan RPP sesuai dengan pendekatan pembiasaan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I yaitu: 1) Guru membuka pelajaran. 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca materi tentang peristiwa Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thoif yang ada di buku masing-masing siswa. 4) Siswa mendengarkan guru menjelaskan materi tentang peristiwa Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thoif. 5) Siswa diminta berkelompok menjadi 2 kelompok.yaitu kelompok lingkaran kecil dan kelompok lingkaran besar.

54 6) kelompok lingkaran kecil diminta berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar. 7) kelompok lingkaran besar membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap kedalam. 8) siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi dengan menceritakan peristiwa Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thoif dengan bahasanya sendri. 9) Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam, sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu langkah searah jarum jam dan menceritakan kepada teman yang lainnya. 10) Setelah kelompok lingkaran kecil selesai bercerita kepada teman yang berada dilingkaran besar, sekarang giliran siswa yang berada di lingkaran besar yang membagi informasi dengan menceritakan peristiwa Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thoif dengan bahasanya sendri. 11) Begitu seterusnya hingga semua siswa mendapatkan pasangan yang berbeda-beda dan kembali ke barisan awal lagi. 12) Siswa duduk kembali kemudian mendengarkan guru memberikan penguatan terhadap diskusi siswa. 13) menuliskan simpulan yang telah dibagikan informasi kepada temannya. 14) Guru merefleksi pelajaran.

55 c. Observasi Dalam kegiatan pengamatan peneliti dan guru mengumpulkan serta menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran. Fokus pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut: a. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran Kegiatan pengamatan aktivitas guru dalam mengelolah proses pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan metode inside outside circle pada mata pelajaran sejarah kebudayaaan Islam materi peristiwa hijrah Nabi Muhammad ke thaif dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru yang telah disusun dalam proses pembelajaran berlangsung. b. Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran Pengamatan aktivitas peserta didik dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa yang telah disusun oleh peneliti dalam proses pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I dan siklus II serta menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan metode inside outside circle dalam upaya meningkatkan hasil belajar sejarah

56 kebudayaaan Islam materi peristiwa hijrah Nabi Muhammad ke Thaif pada siswa kelas IV MI Al-Ikhlash Wonokromo Surabaya. E. Data dan cara pengumpulannya 1. Sumber data Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini ini adalah : a. Siswa Untuk mendapatkan data selama kegiatan belajar mengajar. b. Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi metode inside outside circle terhadap kegiatan proses belajar. 2. Teknik pengumpulan data Teknik pengambilan data menunjukkan mengenai proses peneliti untuk memperoleh data. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam Penelitian Tindakan Kelas, penentuan teknik pengumpulan data ini bergantung pada data yang diperoleh. Adapun pengumpulan data yang diperoleh untuk mengumpulkan data ini, peneliti menggunakan teknik antara lain: a. Observasi (observing) Observasi atau pengamatan merupakan upaya yang dilakukan oleh pelaksana PTK untuk merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi

57 selama tindakan perbaikan itu berlangsung dengan menggunakan alat bantu atu tidak. 39 Observasi dilaksanakan untuk mengamati kondisi, situasi, proses dan perilaku pada saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu dari tahap awal sampi akhir. Dengan observasi dapat diketahui langsung gambaran yang utuh tentang pelaksanaan pembelajaran SKI dengan metode inside outside circle pada siswa kelas IV MI Al-Ikhlash Surabaya, kemampuan guru dalam mengelola kelas dan aktifitas selama proses pembelajaran dengan metode inside outside circle. Dalam melakukan observasi, peneliti harus mempersiapkan instrumen penelitian. Dalam hal ini, peneliti menggunakan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa pada saat kegiatan belajar mengajar. b. Wawancara Wawancara (Interview) merupakan sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden (orang yang diwawancarai), dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. 40 Dalam tahap wawancara ini peneliti melakukan wawancara 39 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), 139. 40 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), 126.

58 dengan cara tanya jawab langsung kepada guru mata pelajaran Sejarah kebudayaan islam. Peneliti mengadakan wawancara yang dijadikan sebagai subyek penelitian yaitu guru mata pelajaran sejarah kebudayaan islam kelas IV ibu Chotimah. Teknik wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang peningkatan hasil belajar sejarah kebudayaan islam pada materi hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif baik sebelum dan sesudah diberikan tindakan dengan menggunakan metode inside outside circle. c. Tes Tes berasal dari bahasa Prancis, yaitu testum, mengandung arti piring yang digunakan untuk memilih logam mulia dari benda-benda lain, seperti batu, pasir, tanah, dan sebagainya 41. Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik. Teknik tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik kelas IV MI Al-Ikhlash Wonokromo Surabaya dalam mata pelajaran sejarah kebudayaan islam materi peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif adalah tes tulis yang berbentuk uraian singkat yang terdiri dari 41 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009), 117

59 10 soal dan penilaian produk tentang menyimpulkan cerita hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif. d. Dokumentasi Dokumentasi merupakan pembuatan dan penyimpanan bukti bukti (gambar, tulisan, suara, dll) terhadap segala hal, baik objek atau juga peristiwa yang terjadi. Data - data tersebut dapat berupa perangkat pembelajaran, hasil belajar siswa, foto, dan lain sebagainya. Dalam melakukan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas IV MI Al-ikhlash Wonokromo Surabaya, peneliti juga perlu melakukan dokumentasi. Data-data tersebut dapat meliputi profil sekolah, perangkat pembelajaran, daftar nilai hasil belajar siswa mata pelajaran SKI dalam materi hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif, dan foto-foto selama proses penelitian tindakan kelas berlangsung, serta data - data lain yang menunjang selama penelitian berlangsung. 3. Teknik analisis data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah gabungan dari data kualitatif dan data kuantitatif. Dengan demikian analisis data dari penelitian ini adalah analisis deskripsi kualitatif dan deskripsi kuantitatif: 1. Data Kualitatif Data-data kualitatif yang diperlukan dalam penelitian ini dapat diperoleh melalui observasi kelas yang berupa lembar pengamatan

60 aktivitas guru dan embar pengamatan aktivitas siswa serta dan wawancara dengan guru yang bersangkutan. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif merupakan data yang dapat diukur dan dihitung secara langsung, atau data yang berupa angka. Dalam penelitian ini, data kuantitaif berupa nilai observasi guru dan siswa, nilai rata-rata kelas untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa dalam satu kelas pada suatu pembelajaran dan nilai prosentase ketuntasan hasil belajar pada tiap siklus. 1) Data observasi aktivitas guru dan siswa Data observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dianalisis dengan cara mencari prosentase aktivitas guru dan siswa yang diperoleh sebagai berikut : P= X 100% Keterangan : P = Prosentase aktivitas siswa F = Jumlah skor yang diperoleh N = Jumlah item pengamatan dikali skor yang semestinya diperoleh

61 2) Data tes hasil belajar Untuk menghitung nilai rata-rata kelas pada tes hasil belajar dapat digunakan rumus sebagai berikut: 42 Keterangan : X = Besarnya rata-rata yang dicari Σx = Jumlah peserta tes N = Jumlah nilai Untuk menghitung prosentase ketuntasan hasil belajar siswa maka diperlukan rumus sebagai berikut; P = x 100% Hasil penelitian yang telah diperoleh tersebut diklasifikasikan kedalam bentuk penyekoran nilai peserta didik dengan menggunakan kriteria keberhasilan sebagai berikut: 43 42 Chabib Thoha, Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996), 94. 43 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 82.

62 90% - 100% = Sangat Baik 80% - 89% = Baik 65% - 79% = Cukup 55% - 64% = Kurang 0 55% = Sangat Kurang atau Gagal F. Indikator kinerja Indikator kinerja merupakan suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan atau memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 44 Dalam PTK ini yang akan dilihat adalah indikator kinerjanya. Maka diperlukan indikator sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata siswa kelas II MI Al-Ikhlash Surabaya pada mata pelajaran sejarah kebudayaan islam dengan minimal 70. 2. Ketuntasan hasil belajar termasuk dalam kategori baik (>80%) dari jumlah peserta didik seluruhnya. 3. Keaktifan guru dan peserta didik dalam kategori baik (>80%) berdasarkan hasil pengamatan guru peneliti dan pengamat. 4. Setelah pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan peserta didik dapat: a. Menyebutkan Sebab-sebab Nabi Muhammad Saw hijrah ke Thaoif b. Menjelaskan peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif 44 Kunandar, Langkah Mudah, 127.

63 c. Menyimpulkan peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif G. Tim peneliti dan tugasnya Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang sifatnya kolaboratif yang dilakukan oleh peneliti bekerjasama dengan Ibu Chotimah, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran Sejarah kebudayaan Islam kelas IV MI yang mengajar di MI Al-Ikhlash wonokromo Surabaya. Dalam penelitian ini peneliti adalah perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, data, disamping itu kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh kepala sekolah dan guru-guru yang terdapat di MI Al-Ikhlash wonokromo Surabaya. Peneliti langsung menggali data yang ada di lapangan kemudian diambil kesimpulan berdasarkan data yang telah dikumpulkan.