Analisis Faktor Penyebab Kemiskinan di Desa Prasi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI DESA PRASI KECAMATAN GADING KABUPATEN PROBOLINGGO SKRIPSI. dan mencapai gelar sarjana ekonomi.

Rizky Wishudawati et al, Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Pekerja Pengangkut Belerang Kawah Ijen...

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

Abstrak. Abstract. Pendahuluan. Murti et al., Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Keluarga Miskin di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN. daerah yang produktif untuk kegiatan pertanian, namun akhir-akhir ini. pertanyaan responden dicatat, diolah dan dianalisis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan hipotesa. Jenis penelitian ini adalah penelitian sebab akibat

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

Andri et al., Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Percetakan Pada Industri Kecil...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2010, dan Untuk mendapatkan beberapa informasi dan sumber data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesa penelitian. Bab ini mengungkap desain metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Muarareja yang terletak di Kel. Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah. Sedangkan

METODE PENELITIAN. 3.1 Karakterisik Penelitian Jenis dan Sumber Data. Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG WARUNG KOPI DI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN. seksama untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Sedangkan penelitian yaitu,

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang digunakan terkait dengan penelitian tentang pengaruh jumlah penduduk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

Determinan Fertilitas di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI KECAMATAN JELBUK KABUPATEN JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB III METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

Transkripsi:

1 Analisis Faktor Penyebab Kemiskinan di Desa Prasi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo (Analysis of Factors Affecting Poverty in Prasi Village District Gading Probolinggo Regency) Dedy Wahyudi Eko Pramana, Soeyono, Sunlip Wibisono Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: dedy.wahyudi@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh usia,curahan jam kerja dan pendidikan di Desa Prasi Kecamatan Gading. Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis penelitian hipotesa atau penelitian penjelasan atau disebut juga dengan explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Penelitian ini akan menjelaskan hubungan antara curahan jam kerja, pendidikan yang berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan masyarakat di Desa Prasi Kecamatan Gading. Sedangkan usia tidak berpengaruh signifikan. Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari wawancara, kuesioner dan data sekunder. Hasil penelitian mengenai curahan jam kerja menunjukkan bahwa curahan jam kerja mempunyai hubungan yang signifikan dan positif terhadap pendapatan masyarakat di Desa Prasi Kecamatan Gading, artinya semakin tinggi curahan jam kerja masyarakat di Desa Prasi maka akan menambah pendapatan masyarakat di Desa Prasi Kecamatan Gading. Kata Kunci: Kemiskinan, Usia, Jumlah Jam Kerja Pendidikan Abstract This research aimed to identify the level of effect of age, work hours, and education in Prasi Village, District of Gading. The research is hypothesis research or also called explanatory research, that is, a research which describes causal relationship between variabels by hypothesis testing. The research will explain the relationship between work hours, education which significantly affected the income of community members in Prasi Village, District of Gading. Meanwhile, age did not affect significantly. Data in this research were primary data, which were obtained through interview and questionnaire, and primary data. The research results on the work hours showed that work hours had a significant and positive relationship with income of people in Prasi Village, District of Gading; this means that the higher the work hours of community members in Prasi Village, the more the income of community members in Prasi Village, District of Gading. Keywords: Poverty, age, work hours, education Pendahuluan Dorodjatun (1994:1) mengemukakan bahwa masalah pokok masyarakat desa adalah keterbelakangan dan kemiskinan. Kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan yang ditandai oleh pengangguran, pendidikan rendah, keterbelakangan dan banyaknya korban Pemutusan Hubungan Kerja. Menurut Sumarsono (2002:54) kemiskinan dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan penghasilan. Dengan kegiatan bekerja seseorang dapat memperoleh upah atau penghasilan. Jumlah curahan jam kerja setiap seseorang bekerja tidaklah sama, ada yang bekerja paruh waktu dan ada yang juga bekerja penuh sesuai dengan keinginan sendiri. Oleh karena itu dalam menyediakan waktu untuk bekerja tidak cukup hanya memperhatikan dari jumlah jam kerja per hari tetapi perlu juga diperhatikan dalam setiap minggunya Jam kerja dan penghasilan merupakan suatu komponen yang tidak bisa dipisahkan dan selalu berkaitan. Seseorang pada umumnya bekerja dalam sehari rata-rata adalah 8 jam per hari atau 56 jam dalam 7 hari. Dengan kondisi ekonomi yang semakin sulit terkadang memaksa seseorang untuk menyiasati agar memperoleh penghasilan tambahan. Tabel 1 Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur tahun 2007-2012 Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur (Juta No. Tahun Jiwa) 1. 2007 8.16 2. 2008 7.65 3. 2009 6.02 4. 2010 5.62 5. 2011 5.37 6. 2012 4.97 Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2012 Menurut hasil dari (SUSENAS) dari tabel 1, tahun 2012 jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur sebesar 4.97 juta jiwa. Jumlah ini masih tergolong cukup besar mengingat Provinsi Jawa Timur merupakan salah

2 satu Provinsi di Indonesia yang menyumbang pendapatan negara yang cukup besar (Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS 2012). Namun jika dilihat pada tahun sebelumnya jumlah penduduk miskin pada tahun 2012 cenderung menurun. Dengan demikian perlu peningkatan kinerja dari pemerintah provinsi untuk lebih memperhatikan dan peduli terhadap masyarakat. Begitu pula di Kabupaten Probolinggo tak luput dengan permasalahan kemiskinan yang selalu menjadi topik utama guna mencari solusi pengentasan kemiskinan. Penyelesaian masalah kemiskinan menjadi salah satu prioritas Pemkot Probolinggo hingga kini. Namun, alih-alih angka kemiskinan berkurang, namun justru bertambah. Banyak faktor yang dapat memunculkan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), diantaranya adalah kemiskinan. di Desa Prasi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo jumlah penduduk cukup tinggi yang berkisar pada 3.066 jiwa dengan angka kemiskinan berjumlah 1.779 jiwa atau 707 KK (Kepala Keluarga). Padahal, intervensi anggaran yang disediakan pemkot dari tahun ke tahun terus naik. (Sumber: Data Monografi Desa Prasi Tahun 2012). Dari permasalahannya penelitian ini mengambil judul ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI DESA PRASI KECAMATAN GADING KABUPATEN PROBOLINGGO Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifatsifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Data diperoleh langsung dari sumbernya berasal dari wawancara dengan masyarakat miskin di Desa Prasi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo dan mengutip dari buku, literatur, serta bacaan ilmiah. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk miskin yang berada di Desa Prasi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo yang jumlah populasinya pada tahun 2012 di ketahui sebanyak 1.779 penduduk miskin atau 707 KK. (Sumber Data Monografi Desa Prasi). Penelitian ini menggunakan prosedur Simple Random Sampling, Berdasar pendapat Slovin dalam Umar H (2004:78) untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi menggunakan rumus sebagai berikut : N n= 1+N (e) 2 Dengan : n = ukuran atau jumlah sampel, N = jumlah Populasi, e = tingkat kesalahan yang diperkenankan. Jadi, untuk memudahkan dalam pengambilan sampel maka peneliti mengambil 95 penduduk untuk dijadikan sebagai responden. Analisis Regresi Linear Berganda Untuk mengetahui pengaruh jumlah usia,penghasilan, pendidikan terhadap tingkat kemiskinan di Desa Prasi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo, digunakan analisis regresi linear berganda menurut Supranto ( 2001:189) : Y =b 0 +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 + Keterangan: Y : kemiskinan b 0 : besarnya tingkat jumlah usia, penghasilan, pendidikan sama dengan nol. b 1 : besarnya pengaruh jumlah usia terhadap kemiskinan. b 2 : besarnya pengaruh jumlah jam kerja terhadap kemiskinan. b 3 : besarnya pengaruh pendidikan terhadap kemiskinan. X 1 : usia X 2 : jumlah jam kerja. X 3 : pendidikan e : Standar eror Uji Statistik : Uji F Untuk menguji pengaruh variabel-variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat digunakan uji F sebagai berikut, Sulistyo (1982:213):

3 R 2 /k F hitung = (1 R 2 )/(n k 1) R 2 = ESS TSS dimana : R 2 = Koefisien determinasi k = Banyaknya variabel bebas n = Banyaknya sampel Perumusan hipotesis H 0 : b 1 = b 2 = 0 H a : b 1 b 2 0 Uji t Untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji-t, Supranto (2001 : 212) : t hitung = b 1 Sb 1 dengan : b 1 : koefisien regresi parsial Sb 1 : standar deviasi koefisien Perumusan hipotesis : H 0 : b 1 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara masing masing variabel bebas dengan variabel terikat. H a : b 1 0, artinya ada pengaruh yang signifikan antara masing masing variabel bebas dengan variabel terikat. Koefisien Determinasi Untuk menunjukan presentase variasi dari variabel tidak terikat dan dapat dijelaskan oleh variasi variabel terikat. Batas nilai R 2 adalah 0 < R 2 < 1. Supranto,(2001: 335) : Kriteria pengujian : a. Apabila nilai R 2 hampir mendekati 1 maka presentase pengaruh jumlah jam kerja, usia, Pendidikan, terhadap kemiskinan adalah besar. b. Apabila nilai R 2 hampir mendekati 0 maka presentase pengaruh jumlah jam kerja, usia, pendidikan terhadap kemiskinan tidak ada. Uji Ekonometrika (Uji Asumsi Klasik) : Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada suatu pengamatan dalam sebuah model regresi. untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi maka dibutuhkan sebuah metode pengujian Breusch-Godfrey (Gujarati,2003:58-81). Adapun langkah-langkah awal pengujian adalah mencari nilai dengan kriteria sebagai berikut : a. Obs*R-squared > taraf nyata yang digunakan maka persamaan tersebut tidak mengandung autokorelasi. b. Obs*R-squared < taraf nyata tertentu maka persamaan tersebut mengandung autokorelasi. Uji Heteroskedastisitas Uji Heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas yaitu terdapatnya ketidaksamaan varian dari residual pada sebuah model regresi. Untuk melakukan sebuah pengujian diperlukan beberapa sebuah metode. Pada penelitian ini menggunakan uji White. Adapun langkah-langkah yang diperkenankan untuk pengujian White-test oleh Halbert White (dalam Kuncoro,2001:112) sebagai berikut : a. Menghitung nilai residual (e t ) b. Menghitung regresi untuk mencari nilai R 2. c. Cari nilai χ2 hitung (nxr 2 ) dan nilai χ2 tabel (berdasarkan degree of fredom yang sama dengan variabel) d. Bandingkan nilai χ2 hitung dan χtabel dengan kriteria : 1. Jika χ2 hitung lebih besar dari χ2 tabel maka terdapat gejala heterokedastisitas. 2. Jika χ2 hitung lebih kecil dari χ2 tabel maka tidak terdapat gejala heterokedastisitas.

4 Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas digunakan untuk menentukan dan mengetahui ada tidaknya hubungan dua atau lebih variabel yang saling berkaitan dalam suatu model. Menurut Gujarati (1995), adanya kemungkinan terjadi multikolinearitas apabila F hitung dan R 2 signifikan secara parsial atau seluruh koefisien regresi tidak signifikan apabila menggunakan uji-t (t-test). Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan deteksi klien, yaitu dengan membandingkan nilai R 2 model dengan nilai R 2 Auxiliary. Bila nilai R 2 regresi Auxiliary lebih besar nilai R 2 model, maka model mengandung gejala multikolinearitas. Bila nilai R 2 regresi Auxiliary lebih kecil nilai R 2 model, maka model tidak mengandung gejala multikolinearitas. Hasil Penelitian Analisis Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda berfungsi untuk mengetahui besarnya pengaruh usia, jam kerja, dan juga pendidikan terhadap kemiskinan pada masyarakat di Desa Prasi, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Pengujian regresi berganda pada penelitian ini menggunakan aplikasi eviews 6. Hasil analisis regresi diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut : Y =b 0 +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 + Y = 119963.5+ 1189.509X1-802.9618X2 + 9071.871X3 a) b 0 = 119963.5 mempunyai artian besarnya penghasilan di Desa Prasi sebesar 119963,satuan jika X 1 = usia, X 2 = jumlah jam kerja, X 3 = pendidikan sama dengan konstan. b) b 1 = 1189.509 mempunyai artian kenaikan usia sebesar satu tahun maka akan menaikan penghasilan sebesar Rp 1189.509 jika X 2 dan X 3 sama dengan konstan. c) b 2 = -802.9618 mempunyai artian kenaikan jam kerja sebesar satu jam akan menurunkan penghasilan sebesar Rp 802.9618 jika X 1 dan X 3 sama dengan konstan. d) b 3 = 9071.871 mempunyai artian kenaikan pendidikan sebesar satu tahun maka akan menurunkan penghasilan sebesar Rp 9071.871 jika X 1 dan X 2 sama dengan konstan. Uji Statistik Uji F- Statistik (Uji secara bersama-sama) Uji F adalah suatu uji yang terdapat pada uji statistik, yang dimana berfungsi untuk mengetahui nilai signifikasi variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun variabel bebas pada penelitian ini menggunakan variabel usia, jam kerja, dan juga pendidikan terhadap kemiskinan di Desa Prasi, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Adapun kriteria nilai yang digunakan dalam uji F, yaitu jika nilai probabilitas pada variabel lebih besar dari nilai level of significance sebesar (0.05) maka hasil pengujian dapat dikatakan tidak signifikan, jika terjadi sebaliknya nilai variabel lebih kecil dari nilai level of significance sebesar (0.05) maka hasil pengujian dapat dikatakan signifikan. Dari hasil uji regersi maka diperoleh F hitung sebesar 92.29814 dengan probabilitas F hitung sebesar 0,000000 artinya bahwa analisis ini signifikan dengan tingkat signifikasi kurang dari (0,05). Uji t (Uji Parsial) Uji t adalah uji analisis yang dimaksudkan untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh secara parsial antara variabel bebas (independen). Adapun kriteria nilai yang digunakan dalam uji t, yaitu jika nilai probabilitas pada variabel lebih besar dari nilai level of significance sebesar (0.05) maka hasil pengujian dapat dikatakan tidak signifikan, jika terjadi sebaliknya nilai variabel lebih kecil dari nilai level of significance sebesar (0.05) maka hasil pengujian dapat dikatakan signifikan. Dari hasil pengujian analisis regresi berganda yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut : a) Variabel usia (X 1 ) = memiliki nilai 0,0055 nilai ini lebih kecil dari nilai level of significance maka artinya variabel usia berpengaruh secara signifikan terhadap kemiskinan di Desa Prasi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo. b) Variabel jam kerja (X 2 ) = memiliki nilai 0,0673 nilai ini lebih besar dari nilai level of significance maka artinya variabel jam kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemiskinan di Desa Prasi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo. c) Variabel pendidikan (X3) = memiliki nilai 0,0000 nilai ini lebih kecil dari nilai level of significance maka artinya variabel pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap kemiskinan di Desa Prasi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo. Koefisien Determinasi (R 2 ) Nilai koefisien determinasi (R 2 ) berfungsi untuk mengetahui pengaruh secara keseluruhan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi dapat dikatakan baik jika mendekati nilai 1 atau 100 %. Sedangkan jika nilai koefisien determinasi tidak mendekati nilai 1 maka dapat dikatakan variabel bebas yang digunakan tidak dapat mempengaruhi variabel terikat yang digunakan. Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat diketahui nilai koefisien determinasi pada penelitian ini sebesar 0,752646. Nilai ini dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 75% sedangkan 25% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Berdasarkan uji diatas dengan menggunakan uji heterokedasticity Test White maka dapat dilihat bahwa nilai Prob. Chi-Square sebesar 0.0608. Nilai ini lebih besar dari nilai level of significance sebesar 0.05 maka

5 pengujian diatas tidak terdapat adanya gejala heterokedastisitas. Pembahasan Kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan yang ditandai oleh pengangguran, pendidikan rendah, keterbelakangan dan banyaknya korban pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di kota, sedangkan di daerah pedesaan kemiskinan tidak diakibatkan oleh PHK, tetapi kemiskinan yang kemudian meningkat menjadi ketimpangan. menurut Quibria (1990:103) kemiskinan adalah suatu keadaan di mana seseorang berada dalam suatu kondisi yang serba kekurangan dalam memenuhi kebutuhan dasar, yakni kebutuhan pangan, pakaian dan tempat tinggal, dengan asumsi bahwa konsep kemiskinan ini bersifat time and society, artinya tidak berlaku universal karena konkret masing-masing masyarakat, kurun waktu memiliki ukuran yang berbeda tentang kemiskinan. Berdasarkan beberapa definisi kemiskinan tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa kemiskinan akan berimbas pada beberapa hal di antaranya: 1) Terjadinya kelaparan 2) Memperburuk kesehatan, 3) Mengancam pendidikan, Sedangkan kemiskinan itu sendiri disebabkan oleh bermacam-macam antara lain: a. pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan b. tingkat pendidikan rendah. c. tidak disiplin/malas d. lingkungan e. tidak punya keterampilan, f. tidak punya modal usaha. Desa Prasi, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu daerah di Kabupaten Probolinggo. Daerah ini memiliki cukup banyak masyarakat miskin. Berdasarkan data dari BPS, Kabupaten Probolinggo daerah ini memiliki penduduk sebesar 3.066 jiwa dengan angka kemiskinan yang cukup tinggi yang berjumlah 1.779 jiwa.hal ini terjadi dikarenakan rendahnya kualitas pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat Desa Prasi. Keadaan kemiskinan di Desa Prasi sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh (Mas oed, 1994:143). Penyebab kemiskinan yang terjadi didalam elemen masyarakat khususnya masyarakat Desa Prasi terjadi dikarenakan masyarakat kurang memiliki kualitas sumber daya manusia, kurangnya kesempatan pendidikan, dan minimnya penguasaan terhadap teknologi. Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa penghasilan masyarakat di Desa Prasi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo dipengaruhi oleh Usia, jumlah jam kerja dan pendidikan. Hal ini sesuai dengan nilai koefisien determinasi (R-Square) yaitu sebesar 0.752646 yang artinya 75% kemiskinan di Desa Prasi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo dipengaruhi oleh variabel usia (X 1 ), jumlah jam kerja (X 2 ), dan juga pendidikan (X 3 ). Sedangkan sisanya sebesar 25 % kemiskinan di wilayah ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, penelitian pada kali ini memiliki persamaan dalam hal meneliti tentang kemiskinan di suatu daerah Indonesia berdasar faktor- faktor yang mempengaruhinya namun berbeda dalam variabel bebas yang digunakan. Dari hasil penelitian sebelumnya variabel bebas yang digunakan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sedangkan pada penelitian ini variabel bebas yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat hanya usia (X 1 ), dan pendidikan(x 3 ), sedangkan jumlah jam kerja (X 2 ) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan alat analisis linier regresi berganda menunjukan bahwa variabel bebas usia dan juga pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemiskinan di Desa Prasi, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Sedangkan jam kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di Desa Prasi, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Hal tersebut ditunjukan dengan koefisien regresi variabel usia (X 1 ) sebesar 1189.509 sedangkan koefisien regresi jam kerja (X 2 ) sebesar-802.9618 dan koefisien regresi pendidikan sebesar 9071.871. Sedangkan uji t variabel usia (X 1 ) memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0055 terhadap kemiskinan, jam kerja (X 2 ) memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0673 (tidak signfikan) terhadap kemiskinan, pendidikan memiliki nilai probabilitas (X 3 ) sebesar 0,000 terhadap kemiskinan di Desa Prasi, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa nilai (R 2 ) sebesar 0,752646 atau 75 % dan sisanya 25 % dipengaruhi faktor lain diluar penelitian ini. Penutup Kesimpulan Penelitian ini bertujuan mencari hubungan beberapa faktor yang mempengaruhi kemiskinan pada masyarakat di Desa Prasi, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Antara lain dengan menggunakan variabel usia, curahan jam kerja, pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Usia memperlihatkan pengaruh yang tidak signifikan dan negative terhadap pendapatan masyarakat Desa Prasi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh usia adalah tidak signifikan yang berarti semakin tua usia seseorang maka akan menurunkan tingkat pendapatan yang di peroleh. 2. Curahan jam kerja memperlihatkan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap pendapatan masyarakat Desa Prasi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh curahan jam kerja adalah signifikan yang berarti semakin banyak jam kerja yang dicurahkan maka akan meningkatkan pendapatan yang diperoleh. 3. Pendidikan berpengaruh signifikan atau positif terhadap pendapatan masyarakat Desa Prasi

6 Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh pendidikan adalah signifikan yang berarti semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan meningkatkan pendapatan yang di peroleh. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan hasil kesimpulan maka perlu ditindaklanjuti dengan beberapa saran sebagai berikut : 1) Untuk masyarakat yang tinggal di Desa Prasi diharapkan lebih sadar dan peduli terhadap pendidikan. Karena dengan tingginya pendidikan maka akan meningkatkan kesejahteraan hidup dan akan mengurangi kemiskinan di wilayah ini. 2) Diharapkan dari pemerintah maupun instansiinstansi lebih memperhatikan dan perduli terhadap masyarakatnya. Sehingga tidak terjadi ketimpangan kesejahteraan. Dan diharapkan juga pemerintah melalui Dinas Pendidikan untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan. Di wilayah ini kondisi sangat memprihatinkan jauh dari kata layak. Daftar Pustaka Dorodjatun. 1994. Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta: Hanindita Gujarati, Damodar.2003. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga Kuncoro, Mudjarad. 2001. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : UPP- AMP.YKPN Mas oed, Mochtar, 1994. Politik, Birokrasi, dan Pembangunan Yogyakarta: Pustaka Pelajar Quibria, Tjokrowinoto. 1990. Stratifikasi kemiskinan dan distribusi pendapatan Sukmadinata. 2006. Masalah-masalah Pembangunan. Jakarta : Erlangga Sulistyo. 1982. Pengantar Metode Statistik 1 Sumarsono.2002. Pengaruh Jumlah Jam Kerja dan Penghasilan Terhadap Kemiskinan. Supranto, 2001. Ekonometrika. Jakarta: BPFE-UI