KOMPETENSI HAKIKAT KOMPETENSI. Kemampuan Profesional Guru. Mampu:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk. meningkatkan kualitas manusia. Sekolah merupakan salah satu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

KOMPETENSI GURU DAN PERANAN KEPALA SEKOLAH. Inom Nasution 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi dilihat juga dari sikap dan mentalitasnya.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

I. PENDAHULUAN. untuk membawa bangsa ini keluar dari krisis menuju kemajuan. kemampuan mental, pikir (rasio, intelektual) dan kepribadian manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kritis dan secara kolektif tantangan-tantangan tersebut menuntut organisasi

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dipenuhi melalui bantuan orang lain. mudah diperoleh apabila manusia masuk dalam organisasi.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang dimiliki oleh pejabat-pejabat publik dalam tugasnya

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI

BAB I PENDAHULUAN. atau mewujudkan tujuan tersebut, maka dibutuhkan adanya hal-hal yang menunjang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

INSTRUMEN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh berbagai krisis yang melanda, maka tantangan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh : Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar Komang Sri Marheni, S.Ag.M.Si

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, dan di Indonesia pendidikan merupakan salah satu faktor yang

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 54

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No. 20/2003, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Produktivitas Kerja. (2005) mengungkapkan bahwa secara lebih sederhana maksud dari produktivitas

Arif Rahman ( ) Eny Andarningsih ( ) Nurul Hasanah ( ) Rahardhika Adhi Negara ( )

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

BAB I PENDAHULUAN. konsep kependidikan yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 421 TAHUN 2001 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DEPARTEMEN AGAMA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB VII. Kepemimpinan Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Sejak disahkannya Rancangan Undang-Undang Desa menjadi Undang-

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar

BAB I PENDAHULUAN. demokrafi, geografis, jenis bisnis, lingkungan bisnis, serta dampak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil observasi, pengolahan data dan analisis terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berperan sebagai pendengar saja, ketika guru menerangkan mereka justru

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia yang berkualitas merupakan ujung tombak kemajuan suatu

Pemetaan kompetensi dan sub kompetensi guru secara fomal seperti. berikut: SUB KOMPETENSI. PEDAGOGIK 1. Menguasai teori dan praksis pendidikan

Oleh: Dr. En d a n g Poer w a n t i, M.Pd.

MENJADI GURU PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd

BAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU. madrasah. Kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu

KODE ETIK GURU INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

MAKALAH KEPEMIMPINAN KONSEP KEPEMIMPINAN

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pegangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mempertahankan eksistensi dirinya juga. lingkungannya, namun dalam proses pendidikan banyak faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut,

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Adapun penulisan Bab V ini dimulai dengan kesimpulan, dilanjutkan dengan

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

KONSEP KEPAHLAWANAN DRS. R. A. ANGGORO RAHARDJO HARRY ANWAR, SH., MH. Peran Pendidik dalam Penerapan Konsep Kepahlawanan di Lingkungan Sekolah

KOMPETENSI HAKIKAT KOMPETENSI PEDAGOGIK SOSIAL KEPRIBADIAN PROFESIONAL Kemampuan Profesional Guru Untuk mendapatkan guru yang baik dan profesional, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah khususnya, serta tujuan pendidikan pada umumnya Pasal 10 UU 14 /2005 tentang Guru dan Dosen Mampu: 1. Mengembangkan tanggungjawab 2. Melaksanakan ketepatan peran dan fungsi 3. Mewujudkan tujuan pendidikan 4. Pembelajaran di kelas

KOMPETENSI KEPRIBADIAN Pertumbuhan dan Perkembangan Pribadi Peserta Didik Membentuk Kepribadian Anak Menyiapkan dan Mengembangkan SDM Mensejahterakan Masyarakat, kemajuan Negara dan Bangsa Mantap Stabil Dewasa Arif Berwibawa Teladan Berakhlak Mulia Memperkuat Keutuhan Bangsa dalam NKRI

PERAN KEPALA SEKOLAH dalam Mengembangkan Kompetensi Guru Peningkatan kompetensi guru dapat dilakukan melalui optimalisasi peran kepala sekolah Kepala Sekolah Educator Manajer Administrator Supervisor Leader Pencipta iklim Kerja Wirausahawan NILAI-NILAI KEPAHLAWANAN

NILAI-NILAI KEPAHLAWANAN KEBERANIAN SETIAKAWAN PERCAYA PADA KEKUATAN SENDIRI PRODUK TIVITAS TOLERANSI TINGGI PEJUANG PANTANG MENYERAH KINERJA RASA PERSATUAN DAN KESATUAN RELA BERKORBAN

Nilai-Nilai Kepahlawanan - lanjutan 1. Keberanian Kekuatan yang tersimpan dalam kehendak jiwa Mendorong untuk menunaikan tugas baik Tindakan maupun Perkataan 2. Percaya pada Kekuatan Sendiri Tidak memaksakan kehendak Bisa menempatkan diri

Nilai-Nilai Kepahlawanan - lanjutan 3. Pantang Menyerah dalam Menghadapi Tantangan dan Ancaman Wujud kepribadian seseorang tanpa rasa bosan bangkit dari kegagalan ke kegagalan lain Akhirnya sukses mencapai keberhasilan 4. Rela Berkorban Tidak hidup dan berfikir dalam lingkup dirinya sendiri Mencurahkan segenap jiwa dalam memenuhi kebutuhan kolektif masyarakat

Nilai-Nilai Kepahlawanan - lanjutan 5. Memiliki Rasa Persatuan dan Kesatuan Memberikan kontribusi besar dari lainnya Pemersatu Mencapai cita-cita besar untuk kepentingan bersama 6. Mempunyai Toleransi yang Tinggi Menahan diri Bersikap sabar Berhati lapang 7. Mempunyai Kesetiakawanan Sosial Senasib sepenanggungan Solidaritas - Tenggang Rasa Empati Memberikan yang terbaik bagi orang lain

NILAI KEIKLASAN Landasan Teologis Q.S Al-An`Am [6] : 162-162 Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu baginya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah) Ikhlas harus menyertai semua aktifitas yang dilakukan Tidak hanya terbatas pada ibadah semata Setiap aktivitas dilandasi keiklasan

Kinerja Guru/Kepala Sekolah Kinerja merupakan suatu kemampuan kerja atau prestasi kerja yang diperlihatkan oleh seseorang dalam memperoleh hasil kerja yang optimal Faktor yang mempengaruhi Kinerja Kemampuan, Motivasi, Bakat, Persepsi, Kreativitas, Inisiatif, Nilai, Imbalan, Minat, Emosi, Kebutuhan, Kepribadian, Kejelasan Peran, Kompetensi, Lingkungan, Kesesuaian Preferensi, Umpan balik, Keterampilan, Mental, Terbuka untuk perubahan, Keterampilan berkomunikasi Upaya mengembangkan kinerja menuntut pencermatan akan faktor dari dalam (intern) individu itu sendiri maupun faktor ekstern. Kinerja inovatif ditumbuh kembangkan dalam suatu organisasi Kebijakan pimpinan organisasi menciptakan kondisi yang kondusif bagi terwujudnya kinerja inovatif

PRODUKTIVITAS Umpan balik atas kinerja Faktor Produktifitas (Saksono, 1997) Adanya etos kerja yang merupakan sikap hidup yang bersedia bekerja keras demi masa depan yang lebih baik, semangat untuk mampu menolong dirinya sendiri, berpola hidup sederhana, mampu bekerjasama dengan sesama manusia dan mampu berfikir maju dan kreatif. Mengembangkan sikap hidup disiplin terhadap waktu dan dirinya sendiri dalam arti mampu melaksanakan pengendalian terhadap peraturan, disiplin terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai manusia. Motivasi dan orientasi ke masa depan yang lebih baik. Bekerja dengan produktif oleh dorongan/motivasi untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

PENUTUP Pencapaian Produktivitas Sekolah dan Kinerja Guru yang Optimal Peningkatan profesionalitas kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru berdasarkan konsep kepahlawanan Budaya organisasi sekolah dengan mentrasformasikan nilai-nilai kepahlawanan Produktivitas sekolah dapat meningkat jika penerapan konsep kepahlawanan dalam unsur sumberdaya manusia terwujud Peningkatan budaya saling menghargai, budaya inovatif, budaya kreatif, budaya profesionalisme dan budaya belajar sebagai wujud implementasi konsep kepahlawanan Bagi semua unsur yang terkait dalam satu sistem juga harus melaksanakannya secara iklas baik siswa, guru dan karyawan termasuk kerjasama dengan unsur terkait di luar lembaga yang ada.