TEKNOLOGIPOLIMER'SAS'RADIASI UNTUK PENINGKATANMUTU KAYU

dokumen-dokumen yang mirip
LATEKS ALAM IRADIASI SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI RUMAH TANGGA BARANG JADI KARET

I.ATEKS AI.AiI IRADIA$I $EBAGAI BAHAN BAKU INDU$TRI RUMAH TANGGA BARANG IADI KARET

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

PP 16/2001, TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

I. PENDAHULUAN. Di alam terdapat ribuan jenis bakteri dan setiap jenis mempunyai sifat-sifat

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) PTAPB BATAN TIPE BA 350 kev / 10 ma

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. menerapkan gelombang elektromagnetik, yang bertujuan untuk mengurangi

I. PENDAHULUAN. Penggunaan plastik sebagai pengemas telah mengalami perkembangan

Senyawa Polimer. 22 Maret 2013 Linda Windia Sundarti

PEMBANGKIT PENGENALAN (PLTN) L STR KTENAGANUKLTR

PENGENALAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN)

BAB I PENDAHULUAN. Polimer merupakan makromolekul yang dibangun oleh unit-unit

APLIKASI TEKNIK NUKLIR DALAM HIDROLOGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TEKNOLOGI POLIMER. Oleh: Rochmadi Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 11/Ka-BAPETEN/VI-99 TENTANG IZIN KONSTRUKSI DAN OPERASI IRADIATOR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 7. Jenis-jenis serat alam.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Kimia Terapan dalam Bidang Teknik Sipil

PENGGUNAAN KOPOLIMER LATEKS ALAM IRADIASI SEBAGAI BAHAN PELAPIS KAlN SELULOSA

PENDAHULUAN. Indonesia menyebabkan industri kehutanan mengalami krisis bahan baku.

Hormon Jantanisasi Ikan Untuk Sex Reversal Ikan Jantan dan Pelet Stimulan Pakan Ikan (SPI) Untuk Pembesaran Ikan

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini modifikasi sifat polimer telah banyak dikembangkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ilmu Bahan. Bahan Polimer

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

1 BAB I PENDAHULUAN. perusahaan penyedia tenaga listrik. Standar yang lebih tinggi tersebut adalah

k = A. e -E/RT Secara sistematis hubungan suhu dan laju reaksi dapat ditulis sebagai berikut: v 2 = 2n x v 1 dan t 2 = t 1/ 2 n

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Sutrisno Koswara, Bahaya di balik Kemasan Plastik, <ebookpangan.com> 2 Ibid.

Proteksi Bahaya Kebakaran Kebakaran Kuliah 11

KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK

Polimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H

adukan beton, semen dan airmembentuk pasta yang akan mengikat agregat, yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

PROTECTION TAPE ST MORITA INDUSTRIES

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan, salah satunya adalah pengamanan makanan dan minuman. Upaya

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

Gatot Trimulyadi, Sugiarto Danu, Anik Sunarni, dan Darsono

SIFAT ISOLATOR PANAS PAPAN SEKAM PADI DENGAN VARIASI RESIN DAN UKURAN PARTIKEL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHANDAERAH

Prodi Fisika FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

Pencemaran Lingkungan

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN AGUSTUS 2015

BAB I PENDAHULUAN. berubah; dan harganya yang sangat murah (InSWA). Keunggulan yang dimiliki

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pembuatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jalan sebagai prasarana transportasi adalah salah satu faktor yang sangat

*39525 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 27 TAHUN 2002 (27/2002) TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pada banyak kasus pekerjaan dilakukan pada pipa atau alat yang salah. Contoh:

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT RENDAH DAN TINGKAT SEDANG

Sebuah tempat yang fleksibel, seperti kertas, plastik, atau kulit, yang digunakan untuk membawa atau menyimpan barang-barang.

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Polimer. 2.2 Membran

KOKSIVET SUPRA '95 Vaksin Koksidiosis Poliphalent Iradiasi Aktif

PENAMBAHAN LATEKS KARET ALAM KOPOLIMER RADIASI DAN PENINGKATAN INDEKS VISKOSITAS MINYAK PELUMAS SINTETIS OLAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN JUNI 2017*

KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 14/Ka-BAPETEN/VI-99 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN PABRIK KAOS LAMPU

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Jumlah Proton = Z Jumlah Neutron = A Z Jumlah elektron = Z ( untuk atom netral)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1. No. NOMOR POS TRIF

JENIS PAPAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

Penentuan Berat Molekul (M n ) Polimer dengan Metode VIiskositas

BAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel

bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan tanaman perkebunan secara besar-besaran, maka ikut berkembang pula

UMMF (Urea Molasses MultinullrienL Olock) Fakan Ternak Tambahan Eerqizi Tinqqi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG

MATERIAL TEKNIK. 2 SKS Ruang B2.3 Jam Dedi Nurcipto, MT

3.3 KEJADIAN YANG BISA DICEGAH DENGAN PELATIHAN LEBIH BAIK

Transkripsi:

ffi TEKNOLOGIPOLIMER'SAS'RADIASI UNTUK PENINGKATANMUTU KAYU Polimerisasi radiasidenganmesinberkaselektron Teknologi polimerisasiradiasi adalahsalahsatuteknologi nuklir yang dapat diaplikasikan pada industri polimer yaitu untuk mengolah bahan mentahmenjadi bahansetengahjadi ataubahanjadi, denganbantuansinar radiasi sebagai sumber energi. Radiasi berfungsi sebagai alat untuk mempermudah, mempercepat, atau memperbaiki reaksi kimia yang diperlukan di dalam prosespolimerisasi.secarakonvensionalreaksi kimia dimaksud, biasanyaberlangsungmelalui inisiator bahan kimia dan energi panas.dalam prosespolimerisasiradiasi,pemakaianbahankimia dan panas sangat sedikit, baik jenis maupun kadarnya, karena sudah terwakili oleh sumberradiasi tersebut.penelitiandan pengembanganpolimerisasiradiasi di Indonesia telah dirintis sejak 25 tahun yang lalu, dengan maksud ikut memberikan sumbangandalam meningkatkan kualitas bahan polimer di Indonesia. Di negara maju, teknologi polimerisasi radiasi telah dikenal dengan baik, misalnya di Belanda, dibangun pabrik pelapisan permukaan pintu pintu "Svedex". denganradiasielektronpadatahun 1973oleh perusahaan

Pada tahun l9t4perancis membangun perusahaan meubel "Parisot", selanjutnya Jerman Barat juga membangun pabrik serupa. Di Amerika Serikat perusahaan kayu Universal Wood INC membangun fasilitas radiasi elektron untuk proses pelapisan permukaan papan. Indonesia merupakan negara potensial untuk pemanfaatan teknologi radiasi, karena kaya bahan polimer alam misalnya karet dan kayu. Kedua komoditi tersebut sangat potensial keberadaannya di tanah air yang areanya sangat luas, bahkan nomor satu di dunia. Disamping itu ada polimer sintesa yang banyak digunakan masyarakat yaitu polipropilen, polietilen, polistirene, yang sering disebut plastik. SUMBER RADIASI Ada dua sumber radiasi yang sering digunakan dalam proses polimerisasi radiasi yaitu: sumber radiasi yang memancarkan sinar gamma dan sumber radiasi yang memancarkan sinar berkas elektron. Sumber radiasi sinar gamma, biasanya dihasilkan dari isotop radioaktif Cobalt-60 dan Cesium-137. Energi yang dihasilkan Cobalt-60 cukup besaryaitu I,l7 MeV dan 1,33 MeV, sedangkan Cesium-137 ialah 0,66 MeV Sumber radiasi sinar berkas elektron adalah sumber radiasi yang dihasilkan dari Mesin Berkas Elektron (MBE). Badan Tenaga Nuklir Nasional telah memiliki sumber radiasi tersebut dengan rincian sebagai berikut : 10 kci 10 kci ;3 I3 ffi 200 kci 240 kci, ji:f: 1,5 lon" 1984 1gg3 * Pengisian ulang sumber Co-60 PROSES POLIMERISASI RADIASI Bahan yang alidn diolah menjadi produk baru dapat berupa polimer, monomer atau oligomer misalnya polimer lateks/karet alam, kayu, polietilen (PE), polipropilen (PP) atau polivinil klorida (PVC) dan sebagainya. Sedangkan monomer yang digunakan misalnya : strirena, metil metakrilat, akrilonitril dan sebagainya. Dengan mengendalikan jenis dan persentase monomer, serta dosis radiasi, maka akan didapat kondisi optimum proses polimerisasi radiasi. Dengan proses polimerisasi

radiasi tersebut maka akan dihasilkan produk baru yang diinginkan, misalnya lebih kuat, ulet, keras, kenyal dan sebagainya. Proses polimerisasi ini tidak menglunakan bahan kimia pemercepat dan panas, karena sudah terwakili oleh sinar radiasi, sehingga prosesnya dapat dilakukan pada suhu kamar, disamping itu proses polimerisasi radiasi mudah dikontrol/dipantau, sederhana, cepat, bebas pencemaran baik udara maupun limbah padat, serta produk yang dihasilkan tidak mengandung bahan beracun/ karsinogen, karena prosesnya merupakan teknologi bebas prn."rnurun. Secara garis besar proses polimerisasi radiasi digambarkan sebagai berikut : mono/polimer di- @ sinar y sinar berkas elektron Gambar 1 : Proses Polimerisasi radiasi dengan sinar gamma/sinar berkas etektron Teknologi polimerisasi radiasi yang sudah mapan dan siap dipakai untuk industri ialah: vulkanisasi lateks alam, pembuatan kayu plastik, dan pelapisan permukaan kayu. Sedang yang masih dalam persiapan skala pilot adalah peningkatan kualitas isolasi kabel, dan pembuatan termoplastik karet alam. PELAPISAN PAPAN KAYU Industri perkayuan di Indonesia berkembang dengan pesat sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah dalam usaha mengalihkan ekspoi kayu dari gelondongan k" bentuk kayu jadi atau setengah jadi. Hal tersebuterlihat b"ngun meningkatnya jumlah industri pengolah kayu menjadi barang jadi atau setengah jadi, misalnya kayu lapis, papan partikel, mebel, lantai kayu, panel dinding dan sebagainya. Pada umumnya tujuan pelapisan permukaan papan kayu ada dua macam yaitu menambah keindahan dan meningkatkan kualitas permukaan misalnya lebih tahan bahan kimia, tahan panas dan sebagainya. Sumber radiasi yang digunakan pada teknik pelapisan permukaan ini ialah sinar berkas elektron. Proses pelapisan p"rrnukuun papan kayu memerlukan dua tahap pekerjaan, yaitu pelapisan dasar (base coatin[1 aun pelapisan atas (top coating). Proses pelapisan permukaan papan kayu dapat JlliSut pada gambar 2.

Papan Kayu Sander (Pengampelas) (; '---"'v \- Roll Coater '-----V Curtain EB Machine {Mesin pemercepat elektron) n tl + Papan Kayu Gambar 2 : Proses pelapisan permukaan papan kayu dengan polimerisasi radiasi Kayu lapis, parket, papan partikel diampelas, lalu dilapisi dengan oligomer dan diiradiasi dengan sinar berkas elektron sebagai pelapis dasar, kemudian diampelas lagi. selanjutnya dilapisi dengan pelapis atas dan diiradiasi lagi. A,{esii: Scrkas Fiek{ran 300 K*V di PAilf? - ts.afal'/ Keuntungan penggunaan teknologi radiasi pada pelapisan permukaan ini, bila dibandingkan dengan cara konvensional ialah : r Kecepatan produksi relatif tinggi, sehingga ruang operasi yang digunakan relatif lebih sempit.

. Bebas dari bahan pelarut yang menguap, sdhingga mengurangi masalah polusi udara. o Prosesnya dapat dilakukan pada suhu kamar, sehingga dapat diterapkan pada substrat 'yang sensitif terhadap panas, misalnya kertas dan sebagainya. o Daya rekat yang memuaskan, karena adhesinya merupakan ikatan kimia. KAYU PLASTIK Dari sekitar 4.000 jenis kayu yang terdapat di wilayah Indonesia, diperkirakan hanya 15% - 20Yo sajayang bersifat baik keawetannya. Untuk meningkatkan kedwetan kayu biasanya digunakan bahan pengawet, misalnya disoditm oktaborate, anhydrous, pentaklor phenol, dan bebagainya. Tetapi bahan pengawet ini sangat berbahaya bagi kesehatan apabila,digunakan untuk bahan bangunan interior.. Dengan teknologi polimerisasi radiasi dapat ditingkatkan keawetan kayu. Prosesnya dapat disajikan pada gambar 3. Kayu divakumkan dalam wadah tertutup kemudian dalam keadaan vakirm kayu tersebut diberi monomer, lalu dibungku supaya kedap udara, dan kayu yang mengriildung monomer ini diiradiasi. Kayu yang sudah diproses dengan metode polimerisasi radiasini disebut kayu plastik.. Gambar 3 : Proses produksi kayu plastik dengan metode polimtrisasi radiasi Kayu plastik ini disamping sifat fisik dan mekaniknya meningkat misalnya lebih keras dan mudah dipelitur, juga keawetannya lebih baik dibanding kayu aslinya karena lebih tahan terhadap serangga pemakan kayu. Kayu plastik ini tahan terhadap cuaca, sehingga kayu plastik tersebut dapat digunakan untuk bahan bangunan di luar rumah dan untuk dekorasinterior, karena tidak mengganggu kesehatan.

Kayu divakum dan dilapis monomer Hasil Ukiran yang dapat ditingkatkan dengan polimerisasi radiasi Papan kayu ryu hasil polimerisasi radiasi Ruangan yang menggunakan lantai parket radiasi Pusat Diseminasi lptek Nuklir Gedung Perasten : Jl. Lebak Burus Raya No. 49, pasarjum'at, Jakarra 1244o Kotak Pos : 4390, Jakarta 1ZO4g, Indonesia, Telp. : (021) 7659401,7659402 Fax. : (021) 75913833, Email : pdin @batan.go.id, infonuk@jkt.b ozz.com www.batan.go. id, www. infonuklir.com