Analisis kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sebelum dan selama krisis moneter dengan menggunakan rasio keuangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS PADA SEKTOR MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

1 BAB I PENDAHULUAN. besar dirasakan dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam sektor ekonomi.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat dan tajam. Sektor food and beverages

BAB I PENDAHULUAN. maka risiko yang dimiliki perusahaan relative rendah juga. Dividend Payout Ratio menurut I Made Sudana(2015:192) adalah seberapa

BAB I PENDAHULUAN. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam masa pembangunan seperti sekarang ini, persaingan usaha di berbagai sektor semakin

BAB I PENDAHULUAN. dan Amerika pada beberapa tahun terakhir telah membawa dampak runtuhnya

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

I. PENDAHULUAN. terjadinya krisis moneter pada tahun 2007, yang berlanjut dengan terjadinya stagflasi

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi pasar modal memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

: AYU ASTREA NINGSIH B.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel

BAB I PENDAHULUAN. kecil seperti Usaha Kecil dan Menengah (UKM), hampir semua bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan tambahan modal guna mendorong kinerja operasional

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. atau kendaraan mobil, karena kebutuhan akan kendaraan merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public dapat menjual sahamnya kepada para investor.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB I PENDAHULUAN. yang kelebihan dana (lender) ke pihak yang memerlukan dana (borrower).

BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan Initial Public Offering berarti perusahaan harus siap menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. hasil yang optimal. Berbagai teknik dan metode serta pendekatan baru

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis semakin mengalami kemajuan dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan cukup besar jumlahnya. Sumber dana tersebut dapat dikelompokkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cepat setiap tahunnya yang dipengaruhi oleh melemahnya nilai

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam melakukan investasi, setiap investor perlu mempertimbangkan

BAB I PENDAHULUAN. para manager perusahaan Indonesia diharuskan untuk memberikan laporan. perusahaan-perusahaan Indonesia semakin terpuruk.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan kegiatan bisnisnya.

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka

BAB I PENDAHULUAN. yang biasanya ditandai dengan mengalami kerugian.

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap investor pasti menginginkan investasi yang memberikan return yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini isu mengenai good corporate governance

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk

BAB1 PENDAHULUAN. investasi. Oleh karena itu seorang investormemerlukan analisis dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik dan pemegang saham.

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. sejenis dengan merk yang berbeda beda dan kualitas dari barang tersebut yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tentu minat perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) akan

BAB I PENDAHULUAN. dana yang dibutuhkan investor untuk melakukan investasi tidak begitu besar jika

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang go public merupakan perusahaan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik dan didukung oleh sistem yang baik akan dapat. dimainkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi perusahaan.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL ( STUDI PADA EMITEN SYARIAH DI BEI TAHUN ) Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan di periode sebelumnya. Perubahan laba menjadi ukuran keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

BAB I PENDAHULUAN. bahkan pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB I PENDAHULUAN. minuman tetap di butuhkan. Sebab produk ini menjadi kebutuhan pokok. bagi masyarakat seluruh indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor sektor produktif atau

Transkripsi:

Analisis kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sebelum dan selama krisis moneter dengan menggunakan rasio keuangan Hariyanto NIM : F 1301063 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis ekonomi telah melanda Indonesia dan kawasan Asia sejak bulan Juli 1997. Penurunan nilai rupiah terhadap dollar dari Rp 2.400,- menjadi sekitar Rp 8.000,- per US$ 1,- pada akhir tahun 1997. dan bersamaan dengan jatuh tempo pinjaman Internasional Indonesia menyebabkan keadaan ekonomi dan bisnis Indonesia begitu memprihatinkan, keadaan ini sangat mempengaruhi kinerja perusahaan dan akhirnya mempengaruhi apresiasi masyarakat pada perusahaan publik. Akibat krisis ekonomi, perusahaan yang go public di BEJ diduga akan merosot kinerjanya. Hal ini disebabkan banyak faktor, pertama, perusahaan yang go public pada umumnya menggunakan unsur elemen impor pada bahan bakunya; kedua, hampir seluruh perusahaan yang go public di BEJ mempunyai utang dalam bentuk dollar Amerika; ketiga, kebanyakan perusahaan besar di Indonesia memperoleh proteksi dari pemerintah; terakhir, perusahaan yang go public di BEJ relatif menjual sahamnya dalam jumlah kecil (kurang dari 40 %) dengan demikian pengawasan oleh publik kurang efektif. 1

2 Depresiasi rupiah juga menyebabkan nilai rupiah impor barang-barang modal dan faktor produksi lainnya meningkat dengan tajam. Dalam kondisi tersebut, perusahaan hanya mempunyai dua pilihan. Pertama, mengurangi jumlah impor faktor produksi yang berarti harus mengurangi jumlah produksi. Pilihan kedua jumlah faktor yang diimpor tetap namun biaya yang harus dikeluarkan meningkat. Untuk mempertahankan marjin keuntungan yang sama, perusahaan harus menjual harga produknya dengan harga yang lebih tinggi. Berdasarkan uraian di atas, timbul dugaan yang kuat di benak peneliti bahwa krisis moneter yang dialami Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini telah mendistorsi kinerja perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta. Kinerja di sini diindikasikan dalam bentuk rasio keuangan yang dihitung berdasarkan laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan oleh emiten. Penelitian mengenai pengaruh krisis moneter pada kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta telah banyak dilakukan, diantaranya penelitian Machfoedz (1999) dengan sampel penelitian sebanayak 129 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ, periode pengamatan tahun 1996 untuk periode sebelum krisis dan tahun 1997 untuk periode selama krisis, pada penelitian ini rasio yang diuji adalah rasio profabilitas, salvabilitas, likuiditas dan operasi. Penelitian yang dilakukan oleh Machfoedz ini menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ terimbas oleh krisis moneter. Seluruh rasio yang diuji menunjukkan kinerja yang buruk dibandingkan dengan kinerja sebelum krisis moneter, kecuali current ratio dan Debt to Equity ratio. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Abdul Halim dan Nasuhi Hidayat (1999), penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bukti

3 empiris dari adanya pengaruh krisis moneter dan ukuran perusahaan terhadap kinerja finansial perusahaan publik di BEJ, pada saat terjadi perubahan lingkungan usaha yang merugikan, kinerja di proksikan dengan rasio finansial yang dalam hal ini diwakili oleh tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas, ukuran perusahan diproksikan melauli ketiga rasio tersebut melalui proses klaster, klaster ukuran ini adalah besar, menengah dan kecil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum kinerja finansial perusahaan yang terdaftar di BEJ mengalami penurunan tingkat ROI dan meningkatnya DER. Kinerja finansial perusahaan kecil ternyata menunjukkan kondisi yang lebih baik dari pada perusahaan menengah dan besar. Dari penelitian tersebut ternyata diketahui adanya inkonsistensi dari hasil penelitian yang pernah dilakukan. Sehingga penulis termotivasi untuk melakukan penelitian ulang. Penelitian ini mengacu pada penelitian Machfoedz (1999) dengan perbedaan sebagai berikut : 1. Memperpanjang periode pengamatan Dengan memperpanjang periode pengamatan akan menggambarkan pengaruh riil atas krisis moneter, hal ini sesuai dengan saran Machfoedz (1999). 2. Mengelompokkan sampel berdasarkan ukuran perusahaan Pengelompokan sampel ukuran perusahaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh krisis moneter pada kinerja masing-masing ukuran perusahaan, hal ini didasarkan pada penelitian Abdul Halim dan Nasuhi Hidayat (1999). 3. Mengelompokkan sampel berdasarkan sektor industri

4 Pengelompokan berdasarkan sektor industri dimaksudkan untuk melihat spesifik, pengaruh krisis moneter terhadap kinerja untuk masing-masing sektor industri, dimana masing-masing sektor memiliki karakteristik usaha yang berbeda. Dari uraian diatas penulis mengambil judul Analisis Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Sebelum dan Selama Krisis Moneter Dengan Menggunakan Rasio Keuangan. B. Perumusan Masalah Berdasarkan pada uraian yang telah dijelaskan di muka, maka permasalahan utama yang ingin ditonjolkan dalam penelitian ini adalah apakah tingkat kinerja dalam bentuk provitabilitas, likuiditas, operasi dan leverage perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ selama krisis moneter berbeda secara signifikan dengan tingkat kinerja dalam bentuk profitabilitas, likuiditas, operasi dan leverage perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ sebelum krisis moneter? C. Tujuan Penelitian Membuat bukti empiris bahwa rasio-rasio keuangan yang dihitung dari laporan keuangan emiten dapat digunakan untuk mendeteksi tingkat kinerja dalam bentuk profitabilitas, likuiditas, operasi dan leverage perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ sebelum dan selama krisis moneter. D. Manfaat Penelitian

5 Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang masalah, penelitian ini ingin menguji kembali pengaruh krisis moneter, dengan perbedaan dari penelitian sebelumnya, sebagai berikut : 1. Memperpanjang periode pengamatan Dengan memperpanjang periode pengamatan sampel, masing-masing menjadi 3 tahun sebelum krisis (1994-1996) dan 3 tahun selama krisis (1998 2000) akan lebih menggambarkan pengaruh riil atas krisis moneter, dimana dalam studi sebelumnya hanya menggunakan periode 1 tahun sebelum krisis (1996) dan periode 1 tahun selama krisis (1997), dimana kita tahu dalam tahun 1997 krisis sebenarnya baru berlangsung 6 bulan sehingga dampak krisis belum begitu terasa pada kinerja perusahaan yang diteliti saat itu. 2. Mengelompokkan sampel berdasarkan ukuran perusahaan Pada penelitian ini perusahaan yang sampel dikelompokkan berdasarkan ukuran perusahaan menurut besar total aktiva yang dimiliki perusahaan, pengelompokan ukuran perusahaan dibagi menjadi tiga yaitu kecil, menengah dan besar, sehingga size effect yang tidak diakomodasi dalam model yang dilakukan oleh Mochfoedz (1999) dapat dihindarkan. 3. Mengelompokkan sampel berdasarkan sektor industri Pengelompokan berdasarkan sektor industri dimaksudkan untuk melihat secara spesifik, pengaruh krisis moneter terhadap kinerja masing-masing sektor industri, dimana masing-masing sektor memiliki karakteristik usaha yang berbeda, hal ini sesuai dengan saran Machfoedz (1999).

6 E. Sistematika Penulisan Dalam pembahasan secara keseluruhan, penyusunan skripsi ini dibagi menjadi 5 (lima) bab beserta sub babnya. Uraian singkat mulai bab I sampai bab V, sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi tinjauan literatur, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi pendekatan penelitian, populasi dan sample penelitian, pengumpulan data, definisi operasional, pengukuran variabel, teknik pengujian dan metode statistik untuk analisa data. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas pengumpulan data, pengolahan data, pengujian hipotesis dan interpertasi hasil. BAB V : Bab ini berisi kesimpulan, implikasi, saran dan keterbatasan.

7