Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

dokumen-dokumen yang mirip
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL. Bab 3

Kerja sama ekonomi internasional

KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.

Dhiani Dyahjatmatmayanti, S.TP., M.B.A.

perdagangan, industri, pertania

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

URAIAN MATERI KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

: Determinan Intra-Industry Trade Komoditi Kosmetik Indonesia dengan Mitra Dagang Negara ASEAN-5 : I Putu Kurniawan

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Ekonomi Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

BAB 16 KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL. Kata Kunci

ii Ekonomi Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan tugas wajib bagi negera-negara di dunia

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN DAMPAKNYA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darusalam, Vietnam,

BISNIS GLOBAL. Kata kunci : Bisnis, perdagangan, global

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WTO (World Trade Organization) tahun 2007

4. Membentuk komite negara-negara penghasil minyak bumi ASEAN. Badan Kerjasama Regional yang Diikuti Negara Indonesia

ANALISIS PELUANG DI PASAR GLOBAL. Pokok Bahasan

Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa. Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi impor

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SIAPA YANG DIUNTUNGKAN DALAM PERJANJIAN PERDAGANGAN BEBAS?

BAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

PEMASARAN INTERNASIONAL

BADAN PUSAT STATISTIK

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR

Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade belakangan ini, perdagangan internasional telah

Peran Ekonomi Syariah Dalam Kebijakan Ekonomi Nasional Untuk Menghadapi AEC

Neraca Perdagangan Beberapa Negara (juta US$),

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

ANALISIS PENERAPAN NILAI TUKAR ASIAN CURRENCY UNIT (ACU) DI KAWASAN ASEAN+3 BAYU DARUSSALAM H TESIS

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 123/PMK.04/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kemudian terbagi dalam beberapa divisi yang terpecah dan kemudian mendorong terbentuknya

ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Lola Liestiandi & Primadona Dutika B.

Makalah Geografi NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG. Disusun oleh: R.A Adelia Sharfina Rosanti

I. PENDAHULUAN. ASEAN sebagai organisasi regional, kerjasama ekonomi dijadikan sebagai salah

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

BAB 7 PERDAGANGAN BEBAS

2016, No c. bahwa Menteri Perdagangan melalui surat Nomor: 330/M- DAG/SD/4/2016 tanggal 14 April 2016 hal Permohonan Perubahan Peraturan Menter

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi di suatu negara (trade as engine of growth).

BAB. I PENDAHULUAN. akan mengembangkan pasar dan perdagangan, menyebabkan penurunan harga

BAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial yang menimpa kawasan Asia Timur pada tahun

BISNIS INTERNASIONAL. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan ke 14 Pengantar Bisnis

Adapun penulis menyadari beberapa kekurangan dari penelitian ini yang diharapkan dapat disempurnakan pada penelitian mendatang :

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan internasional. Dalam situasi globalisasi ekonomi, tidak ada satupun

AKTOR NEGARA DAN NON NEGARA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL. Pengantar Hubungan Internasional FISIP UMJ 2017

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Wealth of Nation (Halwani & Tjiptoherijanto, 1993). Dengan adanya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 148/PMK.07/2010 TENTANG

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat

MULTILATERAL TRADE (WTO), FREE TRADE AREA DI TINGKAT REGIONAL (AFTA) ATAU FREE TRADE AGREEMENT BILATERAL

BADAN-BADAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

Bisnis Internasional #2. Nofie Iman

BAB I PENDAHULUAN. yang melimpah membuat beberapa Negara di Eropa mempunyai niat untuk

JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1


PROTOKOL UNTUK MENGUBAH BEBERAPA PERJANJIAN EKONOMI ASEAN TERKAIT DENGAN PERDAGANGAN BARANG

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi tahun 2015 pada

TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Bebas Visa K

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN TENTANG MEMUTUSKAN:

Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012)

Analisis Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Pembangunan Ekonomi. Impact of International Trade to Economic Development

BAB I PENDAHULUAN. dalam Todaro dan Smith (2003:91-92) pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kekayaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara sebagian anggota masyarakat internasional masuk dalam blokblok

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kerjasama perdagangan Indonesia dengan Thailand. AFTA, dimana Indonesia dengan Thailand telah menerapkan skema

A. PERKEMBANGAN EKSPOR

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016

PAJAK INTERNASIONAL. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

Transkripsi:

E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 101 Materi Minggu 12 Kerjasama Ekonomi Internasional Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama dengan negara lain karena adanya saling ketergantungan sesuai dengan kebutuhan negara masing-masing. Kerjasama dalam bidang ekonomi dapat dijalin oleh suatu negara dengan satu atau lebih negara lainnya. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Hubungan kerjasama antar negara dapat mempercepat proses perkembangan ekonomi. Hal ini sangat dirasakan sekali pentingnya bagi negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Saat ini, memang banyak negara yang memilih untuk mengikuti badan-badan atau lembaga internasional yang sekiranya mampun membantu mengembangkan perekonomian di negara tersebut. Badan-badan kerjasama ekonomi internasional yang ada di dunia ini dibagi dalam bermacam-macam bentuk kerjasama. 12.1. Bentuk-bentuk Kerjasama Ekonomi Internasional Sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai bentuk kerjasama internasional yang ada di dunia ini, maka tidak ada salahnya jika kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari bentuk kerjasama internasional. Bentuk kerjasama internasional merupakan kerjasama yang terjadi antarnegara. Kerjasama ini merupakan hubungan antara negara yang satu dengan negara yang lainnya. Beberapa negara ini tergabung dalam sebuah lembaga atau badan karena ingin mencapai tujuan yang sama. Bentuk kerjasama ekonomi internasional terbagi dalam 4 macam, yaitu kerjasama ekonomi bilateral, kerjasama multilateral, kerjasama regional dan kerjasama internasional. a) Kerjasama Bilateral Kerjasama ekonomi bilateral ini merupakan bentuk kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh dua negara. Dua negara ini saling membantu terutama dalam bidang ekonomi antara negara yang satu dengan negara yang lain. b) Kerjasama Multilateral Kerjasama multilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi antara beberapa negara, dimana yang tergabung dalam kerjasama itu saling membantu di bidang ekonomi. Bentuk kerjasama ini tidak dibatasi atas wilayah tertentu jadi negara yang berada di luar kawasan pun dapat bergabung dalam badan yang berbentuk kerjasama multilateral ini. Dengan kata lain, bentuk kerjasama ekonomi ini tidak terikat oleh wilayah yang ada. c) Kerjasama Regional Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama ekonomi dari negara-negara kawasan/daerah tertentu, yang bertujuan menjamin kepentingan ekonomi negara-negara satu kawasan. Tentunya beberapa negara yang berada di kawasan atau wilayah tertentu ini memiliki tujuan yang sama dalam bidang ekonomi sehingga mereka saling membantu antarnegara.

E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 102 d) Kerjasama Internasional Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama ekonomi yang mencakup banyak negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan saling membantu di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. 12.2. Integrasi Ekonomi Regional Integrasi ekonomi regional terjadi apabila beberapa negara yang berada dalam satu wilayah memutuskan untuk menciptakan perdagangan bebas di antara sesama negara anggota dan menetapkan tarif yang sama terhadap impor barang-barang produksi negara-negara lain yang bukan merupakan anggota. Beberapa jenis integrasi ekonomi yang terdapat saat ini diantaranya adalah daerah perdagangan bebas (free trade area), perserikatan pabean (customs union), pasar bersama (common market), dan kesatuan ekonomi (economic union). Berbagai jenis integrasi ekonomi tersebut akan dibahas dibawah ini: a) Daerah Perdagangan Bebas (free trade area) Daerah atau kawasan perdagangan bebas terjadi jika sekelompok negara sepakat untuk menghapuskan berbagai hambatan perdagangan, seperti tarif dan kuota, antar sesama negara anggota. Meskipun demikian, masing-masing negara tetap memiliki dan memberlakukan berbagai hambatan terhadap negara-negara bukan anggota kawasan tersebut. Contoh daerah perdagangan bebas adalah The European Free Trade Area (EFTA) yang dibentuk tahun 1960 dan menghasilkan konvensi Stockholm. Konvensi tersebut menciptakan Daerah Perdagangan Bebas Eropa antar tujuh negara, yaitu Austria, Denmark, Norwegia, Portugal, Swedia, Swiss, dan Inggris. Hambatan antar negara-negara ini dapat dihilangkan secara bertahap dalam tahun 1960 sampai dengan tahun 1966. Setelah itu, Finlandia bergabung pada tahun 1961 dan Islandia tahun 1977. Di wilayah Asia Tenggara, negara-negara ASEAN mencetuskan kawasan perdagangan bebas yang dikenal dengan nama ASEAN Free Trade Area (AFTA). AFTA dibentuk pada awal tahun 1993 oleh tujuh negara anggota ASEAN, yaitu Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei dan Vietnam. Anggotanya kemudian bertambah dengan masuknya Laos, Kamboja, dan Myanmar. Keringanan yang diterapkan antar sesama anggota, misalnya, adalah penurunan tarif bea masuk dari negara-negara sesama anggota AFTA. Misalnya, Indonesia akan memberikan tarif bea masuk yang lebih rendah terhadap impor radio buatan Malaysia dibandingkan dengan impor radio dari Cina (bukan anggota AFTA). b) Perserikatan pabean (custom unions) Pada perserikatan pabean, antar sesama negara anggota memberlakukan ketentuan perdagangan bebas dan tarif bea masuk serta kuota yang seragam terhadap impor dari negara-negara bukan anggota. Misalnya negara X, Y, dan Z membentuk perserikatan pabean. Perdagangan di antara ketiga negara tersebut akan berlangsung secara bebas atau tidak ada hambatan baik berupa tarif maupun kuota. Namun jika negara X, Y, dan Z mengimpor produk tertentu dari negara di luar anggota, maka ketiganya akan memberlakukan tarif yang seragam terhadap produk tersebut.

E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 103 c) Pasar bersama (common market) Dalam integrasi ekonomi berbentuk pasar bersama, sesama negara anggota mempunyai kebebasan secara penuh untuk memindahkan faktor-faktor produksi, khususnya modal dan tenaga kerja, serta membentuk kawasan perdagangan bebas dan menyeragamkan peraturan tarif bea masuk. Contoh bentuk kerjasama ini adalah Masyarakat Eropa (ME) atau European Community (EC). ME didirikan pada tahun 1958 oleh Jerman Barat (sekarang Jerman), Perancis, Belgia, Italia, Luxemburg, dan Belanda. Saat ini anggotanya bertambah lagi dengan masuknya negara Inggris, Yunani, Spanyol, Portugal, Irlandia, dan Denmark. Nama European Community ini juga kemudian berubah menjadi European Union (EU). d) Kesatuan ekonomi (economic union) Negara-negara yang membentuk kerjasama kesatuan ekonomi (economic union) memiliki kebijakan ekonomi tunggal atau serupa, termasuk kebijakan moneter, pajak, maupun perdagangan. Sampai saat ini hanya European Union yang mengarah pada bentuk kerjasama ini. Hal ini, misalnya, ditandai dengan diberlakukannya mata uang tunggal untuk kawasan tersebut yang dinamakan European Currency Unit (ECU) atau Euro. 12.3. Bidang dan Cakupan Kerjasama Ekonomi Internasional Banyak yang mengira bahwa kerjasama ekonomi internasional hanya pada bidang perdagangan barang antarnegara saja. Padahal, pengertian kerjasama internasional itu memiliki cakupan yang sangat luas, tidak hanya terfokus pada perdagangan barang saja. Berikut ini adalah cakupan kerjasama internasional di bidang ekonomi. a) Perdagangan internasional (ekspor-impor) berlaku untuk barang maupun jasa, seperti barang konsumsi dan bahan baku atau jasa tenaga ahli dan konsultan. b) Pertukaran sarana atau faktor-faktor produksi, terutama untuk sarana dan prasarana produksi yang mudah bergerak, seperti tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, teknologi, dan modal. c) Hubungan hutang-piutang yang timbul karena adanya dua kegiatan di atas. Perdagangan internasional dan pembayaran atas sarana dan prasarana produksi, umumnya tidak dilakukan secara tunai, melainkan dengan sistem kredit. Berdasarkan cakupan di atas, pengertian kerjasama ekonomi internasional adalah kerjasama ekonomi yang timbul karena perdagangan internasional, pertukaran sarana dan prasarana, dan hubungan hutang piutang yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk dari negara lain. 12.4. Contoh Bentuk Beberapa Kerjasama Ekonomi Internasional Hubungan kerja sama antarnegara di bidang ekonomi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Bentuk kerja samanya ditentukan berdasarkan negara yang mengadakan perjanjian. Berikut merupakan contoh bentuk beberapa kerjasama ekonomi internasional:

E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 104 a) Kerjasama Bilateral Contoh dari bentuk kerjasama ekonomi yang hanya melibatkan dua negara ini, antara lain pinjam-meminjam modal antara Indonesia dengan Jepang, penyederhanaan tenaga kerja antara Indonesia dengan Malaysia, dan lain-lain. b) Kerjasama Multilateral Contoh dari bentuk kerjasama ekonomi antara beberapa negara, dimana yang tergabung dalam kerjasama itu saling membantu di bidang ekonomi, yaitu ASEAN, MEE, IMF, WTO, dan lain-lain. c) Kerjasama Regional Contoh dari bentuk kerjasama ekonomi dari negara-negara kawasan/daerah tertentu, yang bertujuan menjamin kepentingan ekonomi negara-negara satu kawasan, adalah Association of South East Asian Nations (ASEAN), Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), ASEAN Free Trade Area (AFTA), North American Free Trade Area (NAFTA), dan lain-lain. d) Kerjasama Internasional Contoh dari bentuk kerjasama ekonomi yang mencakup banyak negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB, yakni International Monetary Fund (IMF), World Trade Organization (WTO), World Bank, United Nation Development Program (UNDP), dan lain-lain. SOAL-SOAL LATIHAN Jawablah soal essay di bawah ini, yang menurut pendapat Anda benar. 1. Apa yang dimaksud dengan Custom Unions? 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)? 3. Sebutkan tugas dari United Nation Development Program (UNDP)? 4. Apa yang dimaksud dengan ASEAN-Korea Free Trade Area (AKFTA)? 5. Jelaskan apa yang menjadi dasar terjadinya kerjasama ekonomi internasional?