Memetik Pelajaran Dari al-qur'an Surat At Taubah

dokumen-dokumen yang mirip
Lima Syarat Wajib Haji

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Mendulang Faidah Dari Surat al- Qomar (Ayat : 54-55)

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Apa Yang Terjadi Pada Mayit Di Kuburnya

Hukum Mengubah Nazar

Pembunuh Sembilan Puluh Sembilan Nyawa

Pertama Kali Wahyu Turun

Hukum Hadiah yang Diberikan Oleh Pusat-Pusat Perbelanjaan

Siapakah Mukmin Sejati?

Sekelumit Tentang Perang Badar

Pelajaran Dari Perang Badar

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Bersegera Memenuhi Seruan Allah dan Rasul-Nya

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Cinta Sejati. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Puasa Hari Asyura. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kelembutan Dalam Islam

Jaga Emosi Anda! Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Fadhilah Siwak. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Buah Keimanan. Abdul Jabbar. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Nabi Musa dan Hidhir alaihimassalam

Dorongan Untuk Memanfaatkan Berbagai Sarana Informasi dengan Beberapa Syarat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Kisah Nabi Sulaiman alaihissalam

Negeri Yang Wajib Ditinggalkan

Tata Cara Sholat Khusuf (gerhana)

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu Seorang Orator Ulung

Jembatan Antara Surga Dan Neraka

Membalas Kebaikan Orang Lain

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Tata Cara Sujud Tilawah

Nabi Yahya dan Lima Ajaran untuk Kaumnya

Sifat Seorang Mukmin

Tafsir Surat al-infithar

Agungnya Nikmat Keamanan

Tafsir Ringkas Surat at-tiin

TAFSIR SURAT AL-QAARI AH

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Kisah Keteladanan Mu'adz bin

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

Cara Terbaik Untuk Amar Ma ruf dan Nahi Munkar

Orang yang Terakhir Masuk Surga dan yang Paling Rendah

Tata Cara Shalat Malam

Syafaat Kubra. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Tafsir Surat al-aadiyaat

Orang Munafik Akan Kehilangan Cahaya di Tengah Kegelapan

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

Pelajaran Dari Surat al-kautsar

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Hukum Undian Keberuntungan dan Menginfakkan Hasilnya di Jalan Kebaikan

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Apakah Membaca Iftitah Wajib di Setiap Raka at dalam Shalat Atau Cukup Di Awal Saja?

Kiat Menjadi Pribadi Yang Bekemauan Kuat

Adab Menjenguk Orang Sakit

Memahami Nama Allah al- Hafiidh dan al-haafidh

Sifat Pengecut. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Isra Dan Mi'raj. Muhammad bin Abdullah bin Mu aidzir. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Nama Allah Shubhanahu wa ta alla al-halim (Maha Penyantun)

Tafsir Surat an-nashr

Keutamaan Ibunda Khadijah radhiyallahu 'anha

Memperbaiki Diri. Abu Muhammad Abdul Mu thi, Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Perusak Keislaman. Tim Majalah As sunnah. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Mengganti Shalat dan Puasa yang Sengaja ditinggal Sebelum Bertaubat

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Gedung Film Dalam Kaca Mata Syari'at

Siksa Neraka. Muhammad Ahmad al- Amari. Terjemah : Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Pelajaran Dari Surat al-fajr

Tafsir Surat al-kafiruun

Dunia, Antara Harapan dan Pijakan

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Suap, Budaya Terkutuk

Menangis Karena Allah

Tiga Kedustaan Yang Dilakukan Nabi Ibrahim alaihissalam

Pribadi Rasulullah shalallahu alaihi wasallam

Hakim yang Adil dan Bijaksana

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Adab Berpakaian. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Waktu Shalat Malam. Dr. Muhammad bin Fahd al-furaih. Dinukil dari Buku Masalah-Masalah Shalat Malam. (hal )

Kisah Sebuah Amanah. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Syarat-Syarat Hijab Syar'i

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail alaihimassalam

Makna Islam dan iman

Cara Menyisir Rambut

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Pengobatan Dengan Ruqyah Untuk Penyakit Kejiwaan

Sifat Tawadhu' Rasulullah shalallahu alaihi wasallam

Hukum Haid. Diambil dari kitab: "Masuliyatul Marah al Muslimah" Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-jarullah. Terjemah : Tim Islamhouse.

Hukum Mandi Hari Jum'at

Membatalkan Shalat Witir

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Kikir, Sifat yang Tercela

AL-HAFIIDH DAN AL-HAAFIDH Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi

ADAB MEMAKAI SANDAL آداب التنعل. Penyusun : Majid bin Su'ud al Usyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Suka Mema'afkan Dan Keutamaannya

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

Mu'awiyah, Panglima Islam Pertama yang Menaklukan Lautan

Hukum Tariqat Tijaniyah

Tata Cara Shalat dalam Pesawat

MERENUNGI FIRMAN ALLAH dalam SURAT YAASIIN AYAT 55-58

Transkripsi:

Memetik Pelajaran Dari al-qur'an Surat At Taubah ] إندوني [ Indonesia Indonesian Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2013-1434

فواي د من قول االله عاىل ف سورة تلو ة : ٨١-٨٢» باللغة الا ندونيسية «الشيخ أم بن عبد ا الشقاوي تر ة: رف هداية ا أبو أمامة مراجعة: أبو ز اد إي و هار انتو 2013-1434

Memetik Pelajaran Dari al-qur'an Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulallah Shalallahu alaihi wa sallam. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah Shubhanahu wa ta alla semata yang tidak ada sekutu bagi -Nya, dan aku juga bersaksai bahwa Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam adalah seorang hamba dan utusan -Nya. Amma ba'du: Allah tabaraka wa ta'ala berfirman dalam kitab -Nya tentang perilaku orang-orang munafik: ل هم ن وا بأم و ره وا أن ي هدوا ٱ و حر أ د ي س ب و ن ٨ 3 خلف ون ٱل ق بم خ ف دهم ع رس و ل ار ق ل ن ٱ ر ف ر ح سهم نف وأ س بيل ٱ و ق ا ل و ا ت ن ف ر و ا وا ه ون ث ق ل ي و بك ك ق ٨ ف ل يض ح ك وا ء بما زا ج م ن ج ه ن وا ف [تلو ة : [٨٢-٨١ "Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi

berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui. Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan". (QS at- Taubah: 81-82). Al-Hafidh Ibnu Katsir menjelaskan ayat diatas dalam tafsirnya: "Allah ta'ala berfirman dalam rangka mencela kaum munafikin yang menyelisihi para sahabat Rasulallah Shalallahu alaihi wa sallam pada peperangan Tabuk. Mereka merasa senang dengan tidak ikutnya ke medan perang setelah kepergian Rasulallah Shalallahu alaihi wa sallam. Dan merasa tidak senang berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah Shubhanahu wa ta alla, dan mereka berkata satu sama lain; 'Janganlah kamu berangkat perang dalam panas yang terik ini'. hal itu, karena pada saat terjadinya peperangan Tabuk kondisinya sedang musim panas dan buah-buahan sudah siap panen. Oleh karena itu mereka mengatakan, seperti yang Allah nukil: 'Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Maka Allah mengatakan: 'Katakan pada mereka kalau neraka Jahanam yang disiapkan bagi orang-orang yang menyelisihi perintah -Nya itu lebih panas dari apa yang kalian lari darinya yaitu terik mentari. Bahkan neraka, panasnya lebih panas dari api yang ada didunia, sehingga kalau seandainya 4

mereka mengetahui serta paham tentu mereka lebih memilih untuk ikut berangkat bersama Rasulallah Shalallahu alaihi wa sallam dijalan Allah Shubhanahu wa ta alla walaupun dalam terik panas, agar bisa melindungi mereka dari panasnya neraka Jahanam yang berlipat-lipat. Akan tetapi mereka, seperti yang dikatakan oleh pepatah: 'Lari dari terik mentari namun masuk panas bara api". 0F Kemudian Allah Shubhanahu wa ta alla melanjutkan firman -Nya: 1 ٨ ] تلو ة : ون سب ي ء بما ن وا زا ج وا ث ق ل ي و بك ك ك وا ف ل ي ضح [٨٢ "Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan". (QS at- Taubah: 82). Sahabat Abdullah bin Abbas mengatakan tentang ayat diatas: "Dunia itu sangatlah sedikit, oleh karenanya tertawalah didunia ini semau kalian, dan apabila dunia telah terputus, 1.Tafsir Ibnu Katsir 7/252. 5

kemudian semua menghadap Allah azza wa jalla baru mereka sadar serta menangis dengan tangisan yang tidak pernah berhenti". 1F Pelajaran yang bisa dipetik dari ayat ini: 1. Sesungguhnya orang-orang munafik pada tiap waktu dan zaman tradisi klasikal mereka ialah menggembosi kaum mukminin untuk berjihad, serta menghalangi ketaatan seringan apapun jenisnya. Dan itu tidaklah mengherankan karena Allah Shubhanahu wa ta alla sendiri telah mensifati mereka seperti itu didalam banyak ayat -Nya, salah satunya yang tercantum dalam firman -Nya: 2 ع ا ل و ا ق وا ه م ل م ٱي ن ن و يل ل ع وا ا ت ل و ا س بيل ٱ أو ٱد ق ا ل و ا و ع ق ١ م و م ر ي م ذ أ رب منه ل ي ن ع ل م ق ت ا ب ع م ه ل ل ف و ل [آل عمران : ١٦٧] "Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. kepada mereka dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". mereka berkata: "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti 2. Tafsir Ibnu Katsir 7/255. 6

kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan". (QS al-imraan: 167). Terus dilanjutkan dengan firman -Nya: ن ق ل ٱي ن خ نهم ق ا ل و ا و عد وا و ا ل ون أط اع ما ق ت ل و ا فٱد ر ء و ا ] آل عمران : [١٦٨ ١ د أنف س م ت إن و ٱلم ك ن ت م "Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar". (QS at-taubah: 168). 2. Didalam ayat ini, Allah ta'ala mencela orang-orang munafik bukan karena sebab mereka mangkir tidak ikut berangkat perang saja, namun karena mereka juga merasa senang dengan mangkirnya itu, sebab merasa senang didalam mengerjakan maksiat merupakan perbuatan dosa yang sangat besar. 3. Dalam ayat juga disebutkan, bahwa Allah Shubhanahu wa 7

ta alla mendahulukan dalam rangkaian jihad, dengan menggunakan harta lebih dahulu daripada jihad dengan jiwa. Ini, juga sama persis seperti yang disebutkan dalam ayat yang lain, Allah ta'ala berfirman: م ل و هدوا بأم ٱنفر وا ا خف ا ا وثق س م نف وأ ٱ س بيل ٤ ] تلو ة: [٤١ إن ع ل م و ن ك ن ت م م خ ل م "Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui". (QS at-taubah: 41). Para ulama menjelaskan: 'Hal itu dikarenakan pentingnya kedudukan harta didalam membantu proses kelajuan jihad, karena tidak mungkin sebuah jihad bisa berjalan tanpa ditunjang oleh harta". 4. Ayat mulia diatas menunjukan bahwa orang yang fakih (paham) ialah orang yang berusaha untuk melindungi dirinya dari siksa besar dari pada enggan tersentuh kepayahan yang ringan. Dan orang-orang munafik manakala miskin 8

pemahaman maka menjadikan pola pikirnya juga kebalik, justru mereka menghindari dari terik panas mentari akan tetapi hal itu malah mengantarkan pada panas api Jahanam. Dalam sebuah ayat, ada yang semakna dengan kasus diatas, yaitu firman Allah ta'ala: ء ا م ن ا بٱ ف إ ذ ا أ وذ ي عل ٱ ج ٱ ا س ة فتن العنكبوت : [١٠ ق ول ومن ٱ ا س من اب ٱ ١ ] ذ كع "Dan di antara manusia ada orang yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", Maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah". (QS al-ankabut: 10). Untuk bisa menggambarkan bagaimana panasnya api neraka Jahanam dibanding dengan panas api yang kita kenal didunia, dijelaskan dalam sebuah hadits, bahwa panasnya api neraka itu berlipat-lipat kali panasnya dengan api dunia. Hal itu sebagaimana diterangkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, kalau Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah 9

bersabda: قال رسول االله ص االله عليه وسلم:» وقد ا ن ي ذال م ه نار آدم إ ن ن ت ل ي ة ي ا ج هنم.«ج زء من سبع ج زء ا ا من حر ق ا ل و ا و ا س ول ر ا ا مثل ت عيها بس عة وس ج زء ا ا ه ها ف ض. ق ا ل» فإ ها حر «[أخرجه بلخاري و مسلم] "Apinya kalian ini yang biasa digunakan oleh anak Adam, itu bagian dari tujuh puluh cabang dari panasnya Jahanam". Maka para sahabat mengatakan: 'Ya Rasulallah Shalallahu alaihi wa sallam, demi Allah, api yang biasa kita gunakan saja sudah cukup panasnya'. Beliau meneruskan: "Sesungguhnya api neraka itu dilebihkan enam puluh sembilan cabang lebih, dan semua panasnya dalam ukuran yang sama". HR Bukhari no: 3265. Muslim no: 2843. 5. Diantara orang-orang kafir serta ahli maksiat ada yang merasa bangga manakala mereka sukses didalam menjalankan perbuatan maksiatnya, dengan tertawa dan bersenang-senang. Namun, tertawanya ini kelak pada hari kiamat akan berganti dengan tangisan serta kerugian. Dijelaskan dalam sebuah hadits dari Abdullah bin Qois radhiyallahu 'anhu, kalau Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi 10

wa sallam bersabda: قال رسول االله ص االله عليه وسلم:» إن أهل اار بكون ح لو أجر ت السفن دموعهم رت و أنهم بكون ا م - يع م ن ا مع- «[أخرجه حلا م [ "Sesungguhnya penduduk neraka kelak mereka akan menangis meraung-raung, sampai kiranya kalau ada kapal yang melintas diatas air matanya tentu bisa berjalan. Dan air mata yang keluar adalah darah". HR al-hakim dalam Mustadraknya 5/831 no: 8827. Dinyatakan shahih oleh al-albani dalam silsilah ash-shahihah no: 1679. Akhirkan kita tutup kajian kita dengan mengucapkan segala puji bagi Allah Shubhanahu wa ta alla, Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga Allah Shubhanahu wa ta alla senantiasa curahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam, pada keluarga beliau dan para sahabatnya. 11

12