BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. astronomis terletak pada lintang LS LS dan pada bujur

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulisan untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Baleendah. : Kecamatan Kutawaringin dan Kecamatan Soreang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data,

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelah Selatan : Kecamatan Labuan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada sebuah penelitian terkandung suatu tujuan dan harapan yang ingin

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini tentunya mengacu pada judul yang diangkat, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian untuk memperoleh tujuan penelitian. Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu

BAB III METODE PENELITIAN

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tujuan dalam penelitian dengan baik dan benar. Menurut Masyhuri dan Zainuddin

perkampungan Setu Babakan dengan jumlah penduduk 2564 jiwa dan jumlah KK 743

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Wilayah Kabupaten Cianjur. : Wilayah Kabupaten Sukabumi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Cianjur. Luas wilayah Kabupaten Cianjur hektar dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan rumusan masalah, bagain ketiga berisikan tentang apa dan siapa saja

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Arikunto (2006: 26) mengemukakan metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel. Penelitian ini dilaksanakan di objek wisata Taman Ade Irma Suryani

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut The Liong Gie dalam Sumaatmadja (1988:75), Metode yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan peneliti untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulis untuk

BAB III PROSSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian yang dijadikan tempat penelitian ini berada di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian yang berjudul mobilitas penduduk di Kecamatan Bungbulang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang

METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. keadaan sebagaimana adanya dan pengungkapan fakta-fakta yang ada, walaupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu, metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kawasan hutan lindung register 39 Kota Agung Utara,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Arikunto (2002:135) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Lokasi Penelitian berada di Kawasan Perkotaan Cianjur yang terdiri dari 6 Kelurahan dan 14 Desa yang tersebar di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karangtengah dan Kecamatan Cilaku. Secara Geografis terletak pada 107, 08 0 107,18 0 BT dan 6,77 o 6,86 o LS dengan batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah Utara : Kecamatan Mande b. Sebelah Selatan : Kecamatan Warungkondang dan Cilaku c. Sebelah Timur : Kecamatan Karangtengah dan Cilaku d. Sebelah Selatan : Kecamatan Cugenang Bentang alam Kawasan Perkotaan Cianjur merupakan wilayah yang datar sampai dengan bergelombang di utara dan terletak di ketinggian 300 sd 650 meter diatas permukaan laut. 2. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi dalam penelitian ini terdiri atas : Populasi wilayah yaitu seluruh Kawasan Perkotaan Cianjur yang memiliki luas wilayah sebesar 59,06 km 2 Populasi Manusia dalam penelitian ini yaitu seluruh penduduk yang b. Sampel bertempat tinggal di Kawasan Perkotaan Cianjur yang berjumlah 72.714 Kepala Keluarga atau 269.257 jiwa. Penelitian ini menggunakan penarikan sampel secara acak berstrata (stratified area random sampling), sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah :

32 Sampel wilayah administratif, adapun yang menjadi sampel wilayah dalam penelitian ini adalah sampel desa / kelurahan berdasarkan jumlah penduduk yang dibagi kedalam jumlah penduduk rendah, sedang dan tinggi, adapun pembagian sampelnya adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Sampel Penelitian No Desa Jumlah Penduduk tahun 2012 (jiwa) 1 Kel. Sayang 36465 2 Sirnagalih 22926 3 Kel. Muka 19651 4 Bojong 18869 5 Kel. Bojongherang 15648 6 Kel. Pamoyanan 15275 7 Nagrak 14138 8 Kel. Solokpandan 13152 9 Kel. Sawah gede 13210 10 Sabandar 11939 11 Mekarsari 11815 12 Maleber 11256 13 Sukataris 9386 14 Limbangansari 9219 15 Sukamaju 8443 16 Babakankaret 8537 17 Sukamanah 8355 18 Sindanglaka 8136 19 Rancagoong 7893 20 Sukamulya 4944 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Kategori Jumlah Penduduk Tinggi Sedang Rendah Sampel Pamoyanan Limbangansari Babakankaret Sampel penduduk, adapun yang menjadi sampel penduduk dalam penelitian ini adalah penduduk yang bertempat tinggal di ketiga desa yang dijadikan sampel wilayah. penduduk yang dijadikan sebagai responden tersebut diperoleh berdasarkan rumus Dixon dan B. Leach dalam Tika (1997, hlm. 35) dengan rumus sebagai berikut : Dimana :

33 n Z 1,96% V : Jumlah Sampel : Convidence level, nilai convidence level 95% adalah : Variabel, yang diperoleh dengan rumus Dimana : P : Presentase karakteristik sampel yang dianggap benar C : Convidence limit / batas kepercayaan (%) dalam penelitian ini diambil 10% Dimana : n : Jumlah sampel yang sudah dikoreksi (dibetulkan) n : Jumlah sampel yang dihitung berdasarkan rumus (1) N : Jumlah populasi (Kepala Keluarga/KK) x100 = 27,00 V = = 44,39 = [8,7044] 2 = 75,69

34 Dibulatkan menjadi 73, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 73 sampel (responden). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam perhitungan berikut ini : Kelurahan Pamoyanan, memiliki 3817 KK maka : 3817 / 7978 x 73 = 34,9 Maka sampel dari Kelurahan Pamoyanan adalah 35 KK Desa Limbangansari, memiliki 2080 KK maka : 2080 / 7978 x 73 = 19,03 Maka sampel dari Desa Limbangansari adalah 19 KK Desa Babakankaret, memiliki 2081 KK maka : 2081 / 7978 x 73 = 19,04 Maka sampel dari Desa Babakankaret adalah 19 KK

35

36 B. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Arikunto (1988, hlm. 46) metode penelitian adalah cara yang dgunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu metode yang memiliki ciri lebih mengarahkan pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadangkala dibubuhi oleh interpretasi atau analisis, fokus penelitiannya adalah memberikan gambaran keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti. 2. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan salah satu pemdekatan geografi yaitu pendekatan kompleks wilayah dimana pendekatan ini merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi, pada pendekatan ini wilayah penelitian dilakukan dengan pendekatan melalui konsep arela differentiation, yaitu suatu anggapan bahwa interaksi wilayah akan berkembang karena suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain. Pendekatan ini membahas mengenai ketersediaan dan pemanfaatan infrastruktur di Perkotaan Cianjur yang dianalisis berdasarkan perbedaan jumlah penduduk. C. Definisi Operasional Judul Penelitian ini adalah Hubungan Perkembangan Wilayah Perkotaan dengan Kebutuhan Infrastruktur di Kabupaten Cianjur. Kesalahan penafsiran judul dapat menimbulkan kesimpulan lain dari penelitian. Maka, penulis perlu memberikan batasan dalam definisi operasional sebagai berikut : 1. Ketersediaan Infrastruktur Ketersediaan Infrastruktur adalah jumlah infrastruktur yang tersedia dalam suatu wilayah berdasarkan Keputusan Kementrian Pemukiman dan Prasarana Wilayah No. 534 / KPTS / M / 2001 yang terdiri dari utilitas umum, prasarana lingkungan, dan sarana lingkungan.

37 2. Pemanfaatan Infrastruktur Pemanfaatan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah cara, hal, hasil kerja dalam memanfaatkan sesuatu yang berguna. Dalam penelitian ini pemanfaatan infrastruktur dapat didefinisikan sebagai cara penduduk dalam memanfaatkan infrastruktur yang tersedia di suatu wilayah. 3. Perkotaan Kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan dan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi (UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang). Kawasan Perkotaan Cianjur adalah kawasan perkotaan yang merupakan bagian dari Pusat Kegiatan Wilayah Kabupaten Cianjur yang meliputi seluruh Kecamatan Cianjur, sebagian Kecamatan Cilaku dan sebagian Kecamatan Karangtengah. D. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan Perkembangan Wilayah dan Variabel terikat yang merupakan Kebutuhan Infrastruktur. Tabel 3.2 Variabel Penelitian VARIABEL Ketersediaan Infrastuktur Pemanfaatan Infrastruktur Jumlah Penduduk Pemanfaatan Sarana Air bersih Luas Wilayah Pemanfaatan Sarana Jalan Jumlah Ketersediaan Sarana Utilitas Umum Pemanfaatan Sarana Drainase Jumlah Ketersediaan Prasarana Lingkungan Pemanfaatan Sarana Persampahan Jumlah Ketersediaan Sarana Lingkungan Pemanfaatan Sarana Niaga Pemanfaatan Sarana Kesehatan Pemanfaatan Sarana Ruang Terbuka Hijau Pemanfaatan Sarana Sosial Budaya

38 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 E. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang akurat dan aktual dalam penelitian maka digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut. 1. Observasi Lapangan Menurut Akbar dan Usman (2009, hlm.52) Observasi ialah pengamatan dan pencatatan secara pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejalagejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan (rebilitas) dan kesahihannya. Observasi lapangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara langsung kondisi lokasi lapangan terutama terkait dengan variabel perkembangan wilayah perkotaan dengan indikator perkembangan fisik yaitu perluasan perkotaan yang diindikasikan dengan perubahan penggunaan lahan dari pertanian menjadi pemukiman. 2. Dokumentasi Menurut Fathoni (2006, hlm.112) studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden. Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan pengkajian terhadap dokumen yang tersedia. Dalam penelitian ini data dokumentasi yang dibutuhkan antara lain : a. Peta penggunaan lahan Perkotaan Cianjur dari BAPPEDA Kabupaten Cianjur. b. Data Monografi Desa dan Kelurahan yang terdapat di Perkotaan Cianjur yang bersumber dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Cianjur. c. Data ketersediaan infrastruktur dari Dinas dan instansi terkait (BPS, PDAM, Distarkim Kabupaten Cianjur). 3. Studi Literatur

39 Studi literatur dimaksudkan untuk mencari teori teori tentang perkembangan wilayah perkotaan dan kebutuhan infrastruktur berbagai sumber baik dari internet, buku, artikel, karya tulis dan lain lain. 4. Angket Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner dikemukakan oleh Sugiyono (2009, hlm. 142) : Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pemanfaatan infarstuktur di lokasi penelitian,. Lembar pertanyaan secara tertulis diberikan kepada responden yaitu sampel penduduk di lokasi penelitian dengan jumlah 73 KK. F. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Persiapan Tahap persiapan dilakukan dengan cara mempersiapkan data yang diperlukan untuk penelitian seperti menyiapkan instrument penelitian dan pedoman observasi. 2. Studi dokumentasi Studi dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk menghadirkan data-data yang telah terhimpun khususnya data dari BAPPEDA dan data monografi desa dsn kelurahan yang ada di Kawasan Perkotaan Cianjur. 3. Survey Lapangan dan Pengolahan data

40 Survey Lapangan dilakukan untuk menyesuaikan data yang telah diperoleh dan diolah dari BPS dengan keadaaan yang sesungguhnya di lapangan terkait dengan perkembangan wilayah perkotaan dan kebutuhan infrastruktur di kabupaten Cianjur. G. Alat Pengumpul Data Adapun alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Peta RBI Lembar Cianjur dan Cugenang Tahun 1999. Peta ini digunakan untuk menganalisis perkembangan perkotaan Cianjur terkait dengan perluasan kota dan perubahan penggunaan lahan, yang di Overlay dengan peta penggunaan lahan yang bersumber dari BAPPEDA tahun 2010. 2. Alat tulis, untuk mencatat hasil penelitian lapangan. 3. Pedoman wawancara, sebagai acuan untuk melakukan kegiatan wawancara dengan objek penelitian terkait dengan perkembangan wilayah non fisik (perkembangan penduduk), dan kebutuhan infrastruktur penduduk. 4. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan berbagai objek hasil kegiatan di lapangan. H. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian. Instrumen sebagai alat pada waktu penelitian yang menggunakan suatu metode. Dalam penelitian terdapat variabel terikat yaitu perkembangan wilayah dan variabel terikat yaitu kebutuhan infrastruktur adapun kisi-kisi instrumennya adalah sebagai berikut :

41 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Ketersediaan Infrastruktur Variabel Indikator Bentuk Instrumen Responden Ketersediaan Infrastruktur - Utilitas Umum - Ketersedian Air Bersih PDAM dan BPS KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR Ketersediaan Fasilitas Pemadam BPBD Kab. Cianjur Prasarana Lingkungan - Panjang Jalan (km) Dinas Binamarga Panjang Drainase (km) Distarkim Unit Tempat Pembuangan Sampah DKP Lembar Observasi Sarana Lingkungan - Pasar (Unit) BPS Kabupaten Sekolah Dasar (Unit) BPS Kabupaten SMP sederajat (Unit) BPS Kabupaten SLTA sederajat (Unit) BPS Kabupaten Puskesmas (Unit) BPS Kabupaten Kantor Pos (Unit) BPS Kabupaten Taman Lingkungan (Unit) BPS Kabupaten Masjid (Unit) BPS Kabupaten Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Pemanfaatan Infrastruktur Variabel Indikator Bentuk Instrumen Responden PEMANFAATAN INFRASTRUKTUR Pemanfaatan Utilitas Umum Pemanfaatan Sumber Air bersih Kualitas Air Intensitas Kebakaran Pemanfaatan Prasarana Lingkungan PemanfaatanJenis Jalan Penggunaan Jenis Drainase Kondisi Aliran Drainase Intensitas Genangan Pengelolaan Sampah Pemanfaatan Sarana Lingkungan Penggunaan Sarana Niaga Penggunaan Sarana Kesehatan Penggunaan Ruang Terbuka Hijau Penggunaan Sarana Sosial Budaya Angket Sampel Penduduk

42 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka dilakukan pengolahan data sebagai berikut : a. Tahap Persiapan atau Mengoleksi Data Proses ini dilakukan dengan cara mengecek kelengkapan data melalui instrumen penelitian yang telah disusun. b. Mengedit Data (Editing) Proses ini dilakukan dengan cara penelitian kembali data yang telah terkumpul untuk menilai kembali apakah data yang telah terkumpul dari lapangan sudah cukup baik, lengkap, dan relevan untuk diolah lebih lanjut. c. Pengkodean (Coding) Proses/tahapan pengkodean (coding) merupakan langkah untuk menyederhanakan/mengklasifikasikan jawaban responden dengan memberikan kode tertentu sesuai dengan indikator-indikator dalam pertanyaan penelitian untuk selanjutnya dilakukan penghitungan frekuensi. d. Skoring Pada tahap ini dilakukan penentuan skor atas setiap jawaban dari responden untuk kemudian disusunlah klasifikasi berdasarkan tingkat kebutuhan infrastruktur di setiap wilayah penelitian. e. Entry Pada tahap ini dilakukanlah pemasukan data kedalam kolom-kolom pada Microsoft Excel 2013. f. Tabulasi Data (Tabulating) Tabulasi data dilakukan dengan cara menginput data dalam bentuk tabel-tabel agar mudah untuk dianalisis. g. Interpretasi Data Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap data atau informasi yang didapat dari para responden ataupun fenomena/gejala yang ada di lapangan berdasarkan hasil pengolahan pada tahap-tahap sebelumnya.

43 2. Analisis Data a. Analisis Deskriptif Tujuan dari teknik ini adalah mendeskripsikan gejala yang tampak di lokasi penelitian dengan menganalisis data yang berasal dari literature dan hasil observasi lapangan. b. Analisis Persentase, dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : P : Besarnya persen (%) hasil penelitian f : Frekuensi jawaban n : Jumlah responden Kriteria penilaian skor yang digunakan berdasarkan pada kriteria menurut Suharto (2003, hlm. 181) sebagai berikut Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Skor Persentase Persentase Kriteria 0 % Tidak ada 1% - 24 % Sebagian kecil 25 % - 49 % Hampir setengahnya 50 % Setengahya 51 % - 74 % Lebih dari setengahnya 75 % - 99 % Sebagian besar 100 % Seluruhnya Sumber : Suharto (2003, hlm. 181) c. Analisis Skalogram Analisis Skalogram adalah analisis yang ditemukan oleh Gultzman yang bisa digunakan untuk menentukan tingkat perkembangan suatu wilayah. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan berdasarkan perkembangan ketersediaan

44 infrastruktur. Adapun langkah analisis skalogram dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Menghitung jumlah ketersediaan infrastruktur pada sampel wilayah tahun 2000 dan 2012. Menghitung indeks ketersediaan dengan rumus : Keterangan : a = nilai perkembangan suatu wilayah b = nilai perkembangan wilayah terbesar 100 = indeks terbesar Menentukan tingkat ketersediaan dengan rumus sebagai berikut : (Nilai Indeks Maks. Nilai Indeks Min.) / Jumlah Kategori Dalam penelitian ini menggunakan 3 kategori untuk menentukan tingkat ketersediaan infrastruktur di wilayah sampel penelitian yaitu ketersediaan tinggi, ketersediaan sedang dan ketersediaan rendah

45 J. Alur Penelitian Gambar 3.3 Alur Penelitian

46 Sumber : Hasil Penelitian, 2015