siswa adalah selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: WAHYUSIH WARDANI A

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Sejalan dengan perkembangan. meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi

I. PENDAHULUAN. kesejahteraan hidup. Pentingnya pendidikan di Indonesia tercermin dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan sumber

I. PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia, agar siswa memiliki pola pikir yang sistematis dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk menumbuhkembangkan potensi SDM melalui

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapanpun dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah hal yang penting bagi setiap manusia, karena dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia Indonesia. diri dan berhasil dalam kehidupan di masa mendatang.

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GROUP RESUME SKRIPSI

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya, antara lain melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. manusia -manusia pembangunan yang ber-pancasila serta untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Salah satu cara memperoleh sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pemahaman secara bertahap dan beruntun. Pemahaman konsep

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pembangunan bangsa dan negara. Berdasarkan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. cerdas, bertanggung jawab serta produktif. Pendidikan pada dasarnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. pada provinsi Jawa Tengah. Menurut laporan hasil ujian nasional SMP tahun

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa serta

(PTK Pada Siswa kelas VII SMP PGRI 15 Pracimantoro)

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah sa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas No 20 tahun 2003 Pasal 1). Pendidikan memegang peranan

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, wawasan, keterampilan tertentu pada individu-individu.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Paling (dalam Abdurrahman, 1999 : 252) mengemukakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting.

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

(PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Negeri 2 Gemolong) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di

( Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII SMP Negeri 12 Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. cerdas, terbuka dan demokratis. Pendidikan memegang peran dalam. tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aktif serta dari berbagai pihak yang terkait, sehingga bidang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : SUNDARI FATHONAH A

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan.peningkatan kualitas pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN. modal pembangunan negara telah tersedia. Pada saat ini pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memberikan dampak positif. kemampuan untuk mendapatkan, memilih, dan mengolah informasi.

I. PENDAHULUAN. dirinya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. halnya bahasa, membaca dan menulis. Kesulitan belajar matematika. bidang studi memerlukan matematika yang sesuai.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : RISMAWATI RATNA ESTRI A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk. Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka bersatu dan

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sangat berdampak besar terhadap dunia pendidikan, khususnya terhadap kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sasaran utama pendidikan di SD adalah memberikan bekal secara maksimal tiga kemampuan dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun kewajiban sebagai warga negara yang baik. Untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) menyatakan bahwa. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang damai, demokratis, berakhlak, berkeahlian, berdaya saing, maju dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki

I. PENDAHULUAN. Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini keterkaitan manusia dengan pendidikan memang semakin erat bahkan perkembangan pendidikan semakin meluas. Itu berarti bahwa manusia makin tak terpisahkan dengan pendidkan. Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohani kearah kedewasaan ( Ngalim Purwanto, 2004 : 10 ). Menurut PP no 19 tahun 2005 dan dipertegas dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Salah satu perwujudannya yakni melalui pendidikan bermutu pada setiap satuan pendidikan di Indonesia. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memberikan kontribusi positif dalam tercapainya masyarakat yang cerdas dan bermartabat melalui sikap kritis dan berpikir logis. Menurut Mulyono Abdurrahman ( 2003 : 252 ) Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir. Alasan tentang pentingnya matematika diajarkan kepada siswa adalah selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi memerlukan ketrampilan matematika yang sesuai, merupakan sarana komunikasi 1

2 yang kuat, singkat dan jelas, dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan, memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai obyek yang bersifat abstrak. Sifat abstrak ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam matematika. Prestasi matematika siswa baik secara nasional maupun internasional belum menggembirakan. Third International Mathematics and Science Study (TIMSS) melaporkan bahwa rata-rata skor matematika siswa tingkat 8 (tingkat II SLTP) Indonesia jauh di bawah rata- rata skor matematika siswa internasional dan berada pada ranking 34 dari 38 negara (TIMSS, 1999). Rendahnya prestasi matematika siswa disebabkan oleh faktor siswa yaitu mengalami masalah secara komprehensif atau secara parsial dalam matematika http://zainurie.wordpress.com/2007/04/13/ pembelajaran matematika-realistikrme/ ). Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan matematika ke dalam situasi kehidupan real. Hal lain yang menyebabkan sulitnya matematika bagi siswa karena pembelajaran matematika kurang bermakna. Guru di dalam kelas tidak mengaitkan dengan skema yang telah dimiliki oleh siswa dan siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan kembali dan mengkonstruksi sendiri ide-ide matematika. Mengaitkan pengalaman kehidupan nyata anak dengan ide-ide matematika dalam pembelajaran di kelas penting dilakukan agar pembelajaran bermakna. Pada pembelajaran matematika juga ditemukan keragaman masalah sebagai berikut: 1) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih belum nampak, 2)

3 para siswa jarang mengajukan pertanyaan walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum atau kurang paham, 3) keaktifan siswa mengerjakan soal-soal latihan pada proses pembelajaran juga masih kurang, 4) kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Dalam pengajaran matematika diharapkan siswa benar-benar aktif sehingga akan berdampak pada ingatan siswa tentang apa yang dipelajari akan lebih lama bertahan. Suatu konsep akan mudah dipahami dan diingat oleh siswa bila konsep tersebut disajikan melalui prosedur dan langkah-langkah yang tepat, jelas dan menarik keaktifan siswa sehingga mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Dari hasil pengamatan awal di SD N 01 Jatisuko pada siswa kelas VI, peneliti menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa terhadap pelajaran matematika masih rendah. Hal ini disebabkan adanya anggapan bahwa matematika sulit dan membosankan serta kurang dilibatkannya siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penulis akan mengujicobakan model pembelajaran yang menarik dan dapat memicu siswa untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan pembelajaran yaitu Model Pembelajaran Matematika Realistik. Model pembelajaran ini lebih ditekankan pada pembelajaran matematika dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran. Dengan model pembelajaran ini setiap siswa diberikan kesempatan untuk menemukan dan menerapkan konsep konsep matematika untuk memecahkan masalah sehari hari atau masalah dalam bidang lain. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui model Pembelajaran Matematika Realistik dapat menggunakan kerjasama antara guru matematika dan peneliti yaitu melalui Penelitian Tindakan Kelas. Proses penelitian Tindakan Kelas ini memberikan kesempatan kepada peneliti dan guru matematika untuk mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran di sekolah

4 sehingga dapat dikaji dan dituntaskan. Dengan demikian proses pembelajaran matematika yang menerapkan model Pembelajaran Matematika Realistik dapat meningkatkan keaktifan siswa. Bertolak dari uraian-uraian di atas maka peneliti melakukan penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Realistik Berbasis Media Dan Berkonteks Lokal Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Siswa kelas VI SD N 01 Jatisuko Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2010/2011. B. IDENTIFIKASI MASALAH Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul dalam penelitian sebagai berikut : 1. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa dikarenakan masih rendahnya minat dan motivasi untuk belajar matematika sehingga mereka kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas. 2. Kurang tepatnya metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. 3. Penggunaan model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Media Berkonteks Lokal akan berpengaruh pada keaktifan siswa dalam belajar matematika. C. Pembatasan Masalah. Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam. Adapun hal-hal yang membatasi dalam penelitian adalah sebagai berikut:

5 1. Rencana pembelajaran matematika yang akan diterapkan yakni menggunakan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Media Berkonteks Lokal 2. Keaktifan siswa dilihat dari antusias dan minat siswa dalam menyelesaikan soal di depan kelas, mengajukan ide/gagasan pada guru, memberi tanggapan jawaban siswa lain, membuat kesimpulan materi baik secara kelompok atau mandiri. 3. Materi penelitian dibatasi pada Sistem Koordinat. D. Perumusan Masalah Menurut uraian latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah : apakah pendekatan Pembelajaran Realistik Berbasis Media dan Berkonteks Lokal dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa kelas VI SD N 01 Jatisuko?. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa kelas VI SD N Jatisuko selama proses pembelajaran matematika dengan pendekatan Pembelajaran Realistik Berbasis Media Berkonteks Lokal. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Secara umum penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap pembelajaran matematika, utamanya untuk meningkatkan keaktifan siswa

6 SD kelas VI melalui model Pembelajaran Realistik Berbasis Media Berkonteks Lokal. 2. Manfaat Praktis Dilihat dari segi praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: a. Bagi guru penelitian ini merupakan masukan dalam memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai model pembelajaran realistik berbasis media berkontek lokal dalam rangka meningkatkan keaktifan belajar matematika. b. Bagi siswa penelitian yang menggunakan model pembelajaran realistik berbasis media berkontek lokal ini akan berguna untuk memudahkan menangkap dan mengerti serta menerima materi matematika dengan jelas. c. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan masukan dalam penggunaan model pembelajaran Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Media Berkonteks Lokal yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah. d. Bagi peneliti, sebagai wahana uji kemampuan terhadap bekal teori yang diterima di bangku kuliah. e. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai perbandingan atau sebagai referensi untuk penelitian yang relevan.