OPTIMASI JARINGAN 3G BERDASARKAN ANALISIS BAD SPOT DI AREA JAKARTA PUSAT 3G NETWORK OPTIMIZATION BASED ON BAD SPOT ANALYSIS IN CENTRAL JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMASI JARINGAN 3G UNTUK LAYANAN VOICE DAN DATA DI AREA RADIO DALAM JAKARTA SELATAN

Evaluasi Performansi Jaringan UMTS di Kota Semarang menggunakan Metode Drive Test

OPTIMASI KUALITAS PENERIMAAN SINYAL DARI ANTENA NODE B PADA SISTEM UMTS 3G DENGAN PHYSICAL TUNING ABSTRAK

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI COVERAGE AREA NODE B CIANGSANA BOJONG DI TELKOMSEL

BAB III PERENCANAAN DAN SIMULASI

OPTIMASI KUALITAS DAN AREA CAKUPAN JARINGAN 3G STUDI KASUS KLUSTER AREA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

OPTIMASI JARINGAN 3G DI AREA BANDUNG BARAT BERDASARKAN DATA CUSTOMER COMPLAIN 3G

ANALISIS KUALITAS VOICE CALL PADA JARINGAN WCDMA DENGAN DRIVE TEST MENGGUNAKAN TEMS INVESTIGATION

PENANGANAN BLOCK CALL DAN DROP CALL PADA JARINGAN UMTS BERDASARKAN PENGUKURAN PARAMETER ACCESSIBILITY, COVERAGE AND QUALITY

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN Analisis Hasil Pengukuran di Area Sekitar UMY

OPTIMASI JARINGAN 3G (UMTS/WCDMA) PADA AREA ALUN-ALUN KANTOR GUBERNUR PROVINSI LAMPUNG UNTUK OPERATOR TELKOM

Optimasi Jaringan Wideband Code Division Multiple Access Untuk Meningkatkan Throughput Internet

Analisis Benchmarking Jaringan 3G Operator HCPT dan XL di Area Jakarta

TUGAS AKHIR OPTIMASI KINERJA SINGLE SITE VERIFICATION (SSV) NODE B PADA JARINGAN 3G

LAPORAN KERJA PRAKTIK OPTIMASI ANTENA DAERAH WONOSARIUTARA UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH USER PT. TELEKOMUNIKASI SELULER YOGYAKARTA

PERFORMASI AKSESBILITAS JARINGAN 3G (STUDI KASUS SITE CIREBON) PERFORMANCE ACCESIBILITY ON 3G NETWORK (CASE STUDY SITE CIREBON)

LAPORAN SKRIPSI ANALISIS DAN OPTIMASI KUALITAS JARINGAN TELKOMSEL 4G LONG TERM EVOLUTION (LTE) DI AREA PURWOKERTO

ANALISIS DROP CALL PADA JARINGAN 3G PADA BEBERAPA BASE STATION DI KOTA MEDAN

BAB II TEORI DASAR. Public Switched Telephone Network (PSTN). Untuk menambah kapasitas daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS OPTIMASI JARINGAN 3G WCDMA PADA RUTE PINTU TOL PASTEUR PARIS VAN JAVA

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pada sistem komunikasi nirkabel dan bergerak sangatlah kompleks

Modul 8 Drive Test Analysis (DTA) 4G LTE Lanjut

ANALISIS SISTEM PENGUKURAN & PERAWATAN JARINGAN 3G DENGAN METODE DRIVE TEST IDLE MODE & DATA MOBILE

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METDOLOGI PENELITIAN

ANALISIS LAYANAN VOICE CALL DAN DATA PACKET PADA OPERATOR TELEPON SELULER DI WILAYAH BALI INNER CITY

PERFORMASI AKSESBILITAS JARINGAN 3G (STUDI KASUS SITE CIREBON) PERFORMANCE ACCESIBILITY ON 3G NETWORK (CASE STUDY SITE CIREBON)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya dunia teknologi telekomunikasi dan informasi sejalan dengan kebutuhan akan kecepatan dan

Analisa Unjuk Kerja Jaringan Operator 3G(WCDMA-UMTS) Menggunakan Metode Drivetest

ANALISIS KUALITAS RF PADA JARINGAN SELULER 2G & 3G DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peningkatan jumlah pengguna jaringan GSM (Global System for

: HSDPA,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung. Tabel 3.1. Jadwal kegiatan Penelitian

ANALISA PENERAPAN TEKNOLOGI UMTS UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN KAPASITAS PADA JARINGAN 2G (GSM) STUDI KASUS DI PT. INDOSAT.

HALAMAN PERNYATAAN. : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Drive Test and RF Optimization Overview. Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Keyword : GSM,UMTS, MLSLOT Allocation blocking,capacity

ANALISIS UNJUK KERJA JARINGAN 3G (UMTS) MENGGUNAKAN METODE DRIVE TEST VOICE MODE

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

BAB IV ANALISA HASIL SIMULASI

ANALISIS KUALITAS LAYANAN PANGGILAN PADA TELEKOMUNIKASI BERGERAK 3G

PERENCANAAN KEBUTUHAN NODE B PADA SISTEM UNIVERSAL MOBILE TELECOMMUNICATION SYSTEM (UMTS) DI WILAYAH UBUD

ANALISIS AVAILABILITY DAN RSSI TERHADAP TINGGINYA DROP RATE DI JARINGAN 3G UMTS (STUDI KASUS PT.XL Axiata Jakarta)

Analisis Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Jaringan Seluler PT. XL Axiata pada Area Jawa Tengah bagian Utara melalui Proyek Swap dan Modernisasi

OPTIMASI JARINGAN UMTS UNTUK LAYANAN VOICE DAN DATA PADA WILAYAH TOL CILEUNYI-PASTEUR, KOTA BANDUNG

PERENCANAAN ANALISIS UNJUK KERJA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)PADA KANAL MULTIPATH FADING

OPTIMASI JARINGAN DAN INVESTIGASI SITE WCDMA 3G MENGGUNAKAN PROGRAM MAP INFO PROFFESIONAL 8.5 DAN TEMS DATA COLLECTION 8.1

Analisis Pengaruh Model Propagasi dan Perubahan Tilt Antena Terhadap Coverage Area Sistem Long Term Evolution Menggunakan Software Atoll

ANALISIS OPTIMALISASI JARINGAN 3G IBC (INDOOR BUILDING COVERAGE) DI PT.BINTANG SRIWIJAYA

Analisis Pengaplikasian MCPA pada Perusahaan Provider GSM di Daerah Sumatera Utara

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK DRIVE TEST BERBASIS ANDROID UNTUK ANALISIS KUALITAS VOICE CALL

Drive Test Untuk Layanan Mobile Broadband Di Bandung

ANALISA PERFORMANSI JARINGAN 3G. STUDI KASUS: INDOSAT BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan performa pada jaringan telekomunikasi. diharapkan akan diikuti semakin tingginya jumlah trafik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3G/UMTS. Teknologi WCDMA berbeda dengan teknologi jaringan radio GSM.

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PERHITUNGAN EIRP SISTEM MULTI NETWORK

IMPLEMENTASI METODE DRIVETEST DAN DOWNTILT MENGGUNAKAN TEMS INVESTIGATION UNTUK MENGURANGI DAMPAK INTERFERENSI

Indra Surjati, Yuli Kurnia Ningsih & Hendri Septiana* Dosen-Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti

Analisis Pengaruh Penggunaan Physical Cell Identity (PCI) Pada Perancangan Jaringan 4G LTE

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi yang cenderung memerlukan data rate tinggi, hal ini terlihat dari

PENGUKURAN LANGSUNG (DRIVE TEST) JARINGAN 3G DENGAN METODE BENCHMARK DI AREA TEBET

TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH PERUBAHAN TILTING ANTENA SEKTORAL BTS SECARA ELECTRICAL DAN MECHANICAL TERHADAP PEROLEHAN SINYAL MS DAN KUALITAS LAYANAN

ANALISIS OPTIMASI AKSES RADIO FREKUENSI PADA JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE) DI DAERAH BANDUNG

Analisa Pengaruh Perubahan Tilt Antena Sektoral BTS Secara Electrical Dan Mechanical Site XL 3G Pakubuwono

ANALISIS PERBANDINGAN POWER TRANSMIT PADA JARINGAN 3G TERHADAP KUALITAS EC/NO DAN RECEIVED SIGNAL CODE POWER DALAM HUBUNGAN INTENSITAS TRAFIK

Analisis Penataan Sel Untuk Layanan Sistem WCDMA di Area Jalan Tengah I Kerobokan

TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G

ANALISIS KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) JARINGAN TELEKOMUNIKASI GSM PADA PT. HUTCHISON 3 INDONESIA (H3I) PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PERFORMANSI INTERNET BROADBAND LONG TERM EVOLUTION INNER CITY DAN RURAL DI KOTA PALEMBANG (STUDY KASUS : PT. TELKOMSEL)

Analisa Unjuk Kerja Layanan 3G di Surabaya

Rekayasa Elektrika. Unjuk Kerja Jaringan Seluler 2G dan 3G PT. XL Axiata di Area Jawa Tengah Bagian Utara setelah Proyek Swap dan Modernisasi

Setyo Budiyanto 1,Mariesa Aldila 2 1,2

PENGANTAR SISTEM KOMUNIKASI SELULER

ANALISIS OPTIMASI COVERAGE JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE) TDD PADA FREKUENSI 2300 MHZ DI WILAYAH DKI JAKARTA

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pada Tugas Akhir ini data diperoleh dari data drive test dan optimasi pada

BAB III METODE PENELITIAN

Studi Perencanaan Jaringan Long Term Evolution (LTE) Pada Spektrum 1800 MHz Area Kota Bandung Menggunakan Teknik FDD, Studi Kasus PT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman kebutuhan manusia akan bidang telekomunikasi juga semakin meningkat,

OPTIMASI LAYANAN DATA PADA JARINGAN LTE DENGAN GENEX ASSISTANT DI DELANGGU KLATEN

ANALISIS KINERJA JARINGAN 3G PADA CLUSTER RNC PALEMBANG 2 MENGGUNAKAN DRIVE TEST

ABSTRAK. vii. Kata Kunci : Site Survey, Visiwave, Antena, Channel, Transmit Power, Sinyal Wireless.

PENANGANAN INTERFERENSI PADA JARINGAN SELULER 2G PT. INDOSAT UNTUK AREA BANDUNG

Makalah Seminar Tugas akhir

BAB I PENDAHULUAN. ini dan bertambah ketat persaingan diantara operator telepon bergerak membuat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang dilakukan pada BTS-

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK. i ABSTRACT.. ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI.. v DAFTAR TABEL.. viii DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

OPTIMASI JARINGAN 3G BERDASARKAN ANALISIS BAD SPOT DI AREA JAKARTA PUSAT 3G NETWORK OPTIMIZATION BASED ON BAD SPOT ANALYSIS IN CENTRAL JAKARTA Hamam Wira Wardani 1 Hafidudin ST,.MT 2 Atik Novianti, S.ST.,MT 3 123 Prodi D3 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom 1 Hamamwardani@gmail.com, 2 Hafid@tass.telkomuniversity.ac.id, 3 Atiknovianti@tass.telkomuniversity.ac.id ABSTRAK Pada area Jakarta Pusat sering terjadi ganguan jaringan 3G dan pengguna jaringan tersebut dirasa sangat banyak. Selain itu di Jakarta pusat juga banyak gedung-gedung tinggi yang mengakibatkan banyaknya gangguan obstacle. Untuk itu dirasa perlu untuk diadakan drive test dan dilakukan optimasi. Pada Proyek Akhir ini, dilakukan pengukuran kualitas jaringan 3G dengan menggunakan metode drive test Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan software TEMS Investigation 11.0.1. Dari hasil pengukuran ini dilakukan analisis terhadap bad spot. Bad spot adalah daerah yang coverage dan quality tidak sesuai standar operator, jika ditemukan permasalahan maka dilakukan optimasi pada area tersebut. Setelah dilakukan optimasi pada 3 area bad spot, Nilai-nilai yang diperoleh adalah RSCP lebih dari -95 dbm, Ec/No lebih dari -15 db dan throughput diatas 33 kbps. Optimasi yang dilakukan adalah dengan melakukan re-azimuth dan tilting antenna kemudian telah diimplementasikan dan diperoleh data after. nilai-nilai diatas sudah terpenuhi dan terjadi peningkatan performansi, sehingga optimasi dikatakan berhasil. Kata kunci: Drive Test, Bad spot, 3G, Optimasi. ABSTRACT In the area of Central Jakarta frequent disturbances 3G network and the network user feels very much. Also in central Jakarta too many tall buildings that resulted in many disorders obstacle. For that it is necessary to place a test drive and do optimization. In this final project, carried out the 3G network quality measurement using drive test measurement is performed using software TEMS Investigation 11.0.1. From the results of these measurements carried out an analysis of the bad spot. Bad spot is an area of coverage and the quality does not match the standard operator, if it is found that the optimization problems in these areas. After optimization of the three area bad spot, The values obtained are more than -95 dbm RSCP, Ec / No more than -15 db and throughput above 33 kbps. Optimization is done by re-azimuth and tilting antenna then has been implemented and the data obtained after. values above have been met and an increase in performance, so optimization is successful. Keywords: Drive Test, Bad spot, 3G, Optimization

1. Pendahuluan bad spot adalah kondisi dimana suatu daerah memiliki kualitas sinyal tidak sesuai dengan Key Performance Indicator (KPI), keterbatasan kapasitas kanal akibat banyaknya user, serta perangkat yang bermasalah. Selain itu di Jakarta Pusat juga banyak gedung-gedung tinggi yang mengakibatkan terjadi obstacle atau blocking building. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu layanan maka penulis melakukan optimasi performansi jaringan 3G di Kawasan Jakarta Pusat. Optimasi jaringan dilakukan dengan cara drive test, melihat statistik serta menganalisa data dari hasil drive test, kemudian menentukan daerah mana saja yang terjadi bad spot untuk dilakukan optimasi. Optimasi dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan performansi jaringan. Sisi kualitas dan kapasitas merupakan hal yang paling utama untuk melihat kinerja sebuah jaringan. Pada Proyek Akhir ini kualitas dan kapasitasnya ditinjau berdasarkan parameter RSCP, Ec/No dan Throughput. Dalam Proyek Akhir ini dilakukan optimasi jaringan 3G pada layanan voice dan data salah satu operator yaitu Three. Dengan kualitas jaringan yang baik maka kepercayaan konsumen untuk menggunakan layanan komunikasi jaringan 3G tetap terjaga. 2. Dasar teori 2.1 Pengenalan 3G [1] 3G adalah standar yang ditetapkan oleh international telecommunicatioan Union (ITU) yang digunakan pada perkembangan teknologi seluler versi ketiga. (ITU) international telecommunicatioan Union mengartikan 3G adalah sebagai teknologi yang bisa bekerja pada kecepatan tranfer data 144 Kbps pada kecepatan user 100km/jam, pada saat user berjalan kaki kecepatan transfer data 384 Kbps serta kecepatan 2 Mbps pasa user diam (stationer). Standar 3G dibagi menjadi 3 standar sistem yang diberlakukan di dunia antara lain: 1. Wideband-CDMA (WCDMA) di dukung oleh (ETSI) European Telecommunications Standards Intitute dan operator GSM di eropa dan yang menggunakannya. WCDMA diikutsertakan dalam standar ETSI yaitu UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) dan ini yang digunakan di Indonesia. 2. (TD-SCDMA) digunakan dan didukung di cina 3. CDMA2000 digunakan oleh komunitas CDMA Amerika Utara dan dipimpim oleh CDMA development group.penulisan simbol matematika di dalam paragraf isi tulisan hendaknya tidak menggunakan equation editor, tetapi menggunakan insert symbol. 2.2 Arsitektur Jaringan 3G/UMTS [5] Gambar 1 Dari gambar diatas terlihat bahwa arsitektur jaringan UMTS terdiri dari perangkat-perangkat yang saling mendukung, yaitu User Equipment (UE), UMTS Terresterial Radio Access Network (UTRAN) dan Core Network (CN). 2.3 Pengenalan Drive Test [3] 2.3.1 Drive Test Drive Test merupakan salah satu bagian pekerjaan dalam optimasi jaringan radio. Tujuan drive test adalah mengumpulkan informasi jaringan secara real di lapangan seperti untuk mengetahui coverage, mengetahui performansi jaringan, mengetahui adanya interferensi antar sel, dan lain-lain. Informasi yang dikumpulkan merupakan kondisi aktual Radio Frequency (RF) di suatu Node B maupun dalam lingkup Radio Network Controller (RNC) yang dilakukan dengan kendaraan sehingga pengukuran dilakukan secara bergerak. 2.3.2 Parameter Drive Test 3G Parameter drive test pada jaringan 3G tersebut terdiri dari : 1) RSCP (Received Signal Code Power) RSCP adalah tingkat kekuatan sinyal di jaringan 3G yang diterima ponsel sama halnya dengan RxLev pada GSM dengan satuan - dbm. 2) Ec/No (Energy Chips/Noise)

Ec/No adalah perbandingan antara kekuatan sinyal (signal strength) dengan kekuatan derau (noise level) atau SNR (Signal Noise Ratio) yang dipakai untuk menunjukkan kualitas jalur (medium) koneksi. Fungsinya sama dengan RxQual di jaringan 2G. 3) Throughput Throughput adalah parameter jaringan 3G yang menunjukan kecepatan transfer maksimum dari suatu sesi transfer data upload maupun download ke suatu server. 2.4 Site Audit Site audit merupakan kegiatan melakukan perubahan pada bagian antena Node B. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan azimuth yaitu perubahan sudut arah pancaran antena, kemudian tilting antena adalah suatu pengaturan kemiringan antena yang berfungsi untuk menetapkan area yang akan menerima cakupan sinyal. Derajat kemiringan antena yaitu antara 0 sampai 8 derajat. Jika derajat bertambah disebutdowntilt dan jika berkurang uptilt 2.4.1 Mechanical Tilting Mechanical tilting yaitu perubahan antena dengan mengubah tilt angel yang terletak pada antena calm. Mechanical tilting mengakibatkan perubahan bentuk pada horizontal pattern. Semakin besar derajat mechanical tilt maka coverage pada main lobe berkurang sedangkan pada sisi side lobe akan melebar. Berikut ini gambaran mechanical tilting 2.4.2 Electrical Tilting Electrical Tilting adalah mengubah coverage antenna dengan cara mengubah fasa antena, sehingga terjadi perubahan pada beamwidth antena. Mengubah fasa antena dapat dilakukan dengan cara mengubah konfigurasi electrical tilt pada bagian bawah antenna dimana skala maksimum derajat kemiringan 0-14 o baik dilakukan secara manual maupun di control oleh remote. Rumus tilting = tan -1 ( ) (1) Keterangan dari rumus tilting antena : Hb = Tinggi antena + altitude (m) Hr = Altitude badspot atau spot yang bermasalah (m) Jarak antena ke spot (m Keterangan dari rumus tilting antena : Hb = Tinggi antena + altitude (m) Hr = Altitude blindspot atau spot yang bermasalah (m) Jarak antena ke spot (m) 3. Analisa Drive Test mulai Drive Test 1 Analisa Hasil Drive Test 1 Bad spot? Ya Tidak Optimasi Drive Test II dan analisa Parameter Sesuai Standar? Tidak Ya selesai Gambar 2 Diagaram Alir Pengukuran

3.1 Drive test 1 Drive test 1 dilakukan untuk mengetahui kondisi real dilapangan, parameter yang dilihat dalam drive test adalah RSCP, Ec/No dan Throughput. Drive test dilakukan dijakarta Pusat bagian Utara. 3.2 Analisa Hasil Pada tahapan analisis ini hasil drive test akan dilihat apakah sudah memenuhi parameter yang ditentukan operator atau belum memenuhi, berikut ini merupakan nilai yang ditentukan oleh operator there a) RSCP (Received Signal Code Power) Received Signal Code Power merupakan parameter yang menunjukan level penerimaaan signal yang diterima oleh ponsel..tabel 1 skala parameter RSCP three RSCP 0 sampai -74 Sangat baik -74 sampai -78 Baik -78 sampai -83 Cukup baik -83 sampai -86 Cukup -86 sampai -90 Kurang baik -90 sampai -95 Buruk -95 sampai -120 Sangat Buruk b) Energy Chip per Noise (Ec/No) Warna Energy Chip per Noise merupakan perbandingan antara kekuatan sinyal (signal strength) dengan kekuatan derau (noise level) atau SNR (Signal Noise Ratio) yang dipakai untuk menunjukkan kualitas jalur (medium) koneksi. Tabel 2 skala parameter Ec/No three EC/NO 0 sampai -4 Sangat baik -4 sampai -8 Baik -12 sampai -15 Kurang baik -15 sampai -30 Cukup c. Throughput merupakan salahsatu parameter jaringan 3G yang menunjukan kecepatan maksimum dari suatu sesi transfer data upload maupun download ke suatu server Tabel 3 skala parameter Throughput three Throughput Warna 3601 to 42000 Sangat baik 1601 to 3600 Baik 513 to 1600 Cukup baik 256 to 512 Cukup 65 to 256 Kurang baik 33 to 64 Buruk 0 to 33 Sangat Buruk Setelah dilakukan analisa maka terlihat antara layanan data dan voice kedua layanan ini saling keterkaitian karena dalam satu antenna e-node B. RSCP pada layanan data ada yang berwarna merah atau ping, namum pada layanan data yang lebih diutamakan adalah parameter throghputnya 3.3 Penentuan Bad Spot Bad spot merupakan kawasan atau area yang nilai RSCP dan Ec/No dan throughput tidak sesuai dengan standar yang ditentukan operator atau yang sangat buruk apabila melihat pada table 1,2,3.. setelah dilakukan drive test dan analisis maka akan terlihat daerah mana saja yang ada bad spot, di bad spot inilah optimasi dilakukan.

Gambar 4 penentuan bad spot 3.4 Bad Spot 1 Pada bad spot 1 ditemukan bad coverage yang disebakan no dominant serving cell yaitu tidak ada cell yang dominan serving ke MS. Antara site jembatan latumentan dan site PROF_DR_Latumentan tidak ada yang serving terhadap daerah ini. Daerah jalan jembatan besi seharusnya terlayani oleh site jembatan latumentan, namun site tersebut tidak dapat melayani. sehingga terjadi overshoot kesite 090435_Pngern_Tubagus_angke Gambar 5 RSCP before bad spot 1 Gambar 6 Ec/No before bad spot 1 Gambar 7 Througput before bad spot 1 4. Optimasi Pada Bad Spot 1 Untuk mengatasi adanya overshoot dan bad coverage didaerah bad spot 1 dilakukan optimasi pada site yang mencover daerah tersebut, dengan merubah tilling antenna serta melakukan re-azimuth. daerah jembatan besi overshoot kesite 090435_Pngern_Tubagus_angke. Untuk itu dilakukan Downl tilt pada sector 2 site jembatan 2 latumentan Rumus tilting Keterangan : sektor 2 = dengan rumus persamaan 1 maka didapatkan = tan -1 ( ) = 4.3 4 o Hb = Tinggi Antena + Altittude Tinggi Penerima= 22 + 6= 28 Hr = Altittude Tinggi Penerima = 6 Jarak = 287 Dari penghitungan diatas dapat dijelaskan bahwa tinggi antenna pada Node b adalah 22 meter, altitude tinggi penerima adalah 6 meter yang dapat diketahui dari google earth. Sedangkan jarak antara site jembatan2latumentan dengan penerima adalah 287 meter Hasil yang didapat dari down Tilt diatas adalah Setelah dilakukan drive test kedua adalah sebagai berikut.

Gambar 8 RSCP After bad spot 1 Gambar 9 Ec/No after bad spot 1 5.1 Kesimpulan Gambar 10 Throughput after bad spot 2 Berdasarkan hasil analisis dan optimasi yang telah dilakukan, pada jaringan 3G, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Dari hasil analisis drive test ditemukan adanya masalah pada bad coverage bad quality dan low throughput yang disebabkan adanya blocking building ataupun karena ada masalah lain, optimasi yang dilakukan adalah dengan melakukan re-azimuth dan tilting antena. 2. Pada bad spot 1 dilakukan optimasi di site Jembatan2latumenten terjadi peningkatan pada parameter RSCP dari yang sebelumnya ada yang bernilai kurang dari 90 dbm menjadi lebih 90 dbm pada semua titik. Pada parameter Ec/No terjadi peningkatan dari yang sebelumnya ada yang bernilai kurang dari -15 db menjadi diatas -15 db, pada parameter throughput juga terjadi peningkatan performansi 5.2 Saran Adapun saran yang diberikan berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada proyek akhir ini : 1. Perlu adanya optimasi di semua site. 2. Optimasi perlu dilakukan dengan melihat data dari OSS (operating Sub System). 3. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap dapat dilakukan optimasi dengan data internet berupa throughput berupa upload