PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

Mila Nadi Rozako, Rusianah, Nuniek Nizmah F, Siska Yuliana Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan Pekalongan

STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dinding abdomen dan uterus (Fraser, 2009). Sedangkan menurut Wiknjosastro

BAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

MUHAMMAD PRABU ARYANDA J

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

PENGARUH BERMAIN ORIGAMI TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG MAWAR RSUD KRATON PEKALONGAN.

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda vital, juga dalam pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan lunak untuk. memperbaiki kerusakan yang dideritanya disebut menua aging

BAB I PENDAHULUAN. akut di Indonesia (Sjamsuhidayat, 2010 dan Greenberg et al, 2008).


PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB I PENDAHULUAN. target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium (MDG s)

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu defek pada fasia dan muskuloaponeuretik dinding perut, secara

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

CHARISA CHAQ ( S) RIZKA YUNI FARCHATI ( S)

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS II DI SMA N 1 KARANGNONGKO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua

PENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

BAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.K DENGAN POST OPERASI HERNIOTOMI DI RUANG ANGGREK RS PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan data World Health Organization (2010) setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

PERBEDAAN PERUBAHAN INTENSITAS NYERI SELAMA PERAWATAN POST SEKSIO SESAREA ANTARA PASIEN YANG MENGGUNAKAN TEHNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI DI RSU.

PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI IBU PASCASALIN DENGAN SEKSIO SESARIA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow, dan untuk manusia

PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP WAKTU FLATUS PADA PASIEN POST OPERASI SECTIOCAESAREA DENGAN ANESTESI SPINALDI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien lebih sering merasa cemas

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG

BAB I PENDAHULUAN. perut kuadran kanan bawah (Smeltzer, 2002). Di Indonesia apendisitis merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Group Pre-Test Post-Test Desain Tanpa Kelompok Control dimana desain

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, yaitu

Kata kunci : Tekanan darah, Terapi rendam kaki air hangat, Lansia.

Pengaruh ROM Aktif Asistif Terhadap Peristaltik Usus Pada Pasien Post Operasi Dengan General Anestesi Di RSUD Ambarawa

PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN KRATON PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak timbul penyakit yang ditimbulkan salah satu hernia, penyakit ini

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh : AHMAD AFIF J

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN

: Lansia Dengan Hipertensi, Melakukan Gerakan Shalat

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan ibu maupun bayinya. kejadian SC di Cina, Mexico, Brazil lebih dari 35%. Angka kejadian terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan

EFEKTIFITAS METODE HIPNOTERAPI LIMA JARI (HP MAJAR) TERHADAP TINGKAT STRES AKADEMIK REMAJA DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KABUPATEN MAGELANG

MUHAMMAD IBNU ABIDDUNYA NIM : S

BAB I PENDAHULUAN. tindakan perbaikan kemudian akan diakhiri dengan penutupan dengan cara. penjahitan luka (Sjamsuhidajat & De Jong, 2013).

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. bayi yang dilakukan dengan cara insisi pada dinding abdomen ibu (WHO,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semua pasien yang dirawat di rumah rakit setiap tahun 50%

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

Transkripsi:

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI HERNIA DI RSUD WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi DIAN APRIANTO NIM : 08.0263.S SAEPU YASIR NIM: 08.322.S PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN 2012

Perbedaan Terapi Imajinasi Terpimpin Dengan Mendengarkan Musik Keroncong Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi Hernia Di RSUD Wilayah Kabupaten Pekalongan Dian Aprianto, Saepu Yasir Mokhamad Arifin, Siti Rofiqoh Hernia adalah penonjolan pada daerah dinding usus manusia melemah sehingga dibutuhkan tindakan pembedahan. Penatalaksanaan pada pasien hernia adalah dengan operasi (herniorafi). Akibat operasi ini adalah nyeri. Untuk menurunkan nyeri dapat dilakukan dengan imajinasi terpimpin dan mendengarkan musik keroncong. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan terapi imajinasi terpimpin dengan mendengarkan musik keroncong terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi hernia di RSUD Wilayah Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian ini adalah quasi experimental study dengan rancangan two grup pre testpost test design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 20 responden. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t-test dengan α 5%. Hasil uji statistik menunjukkan nilai ρ value penurunan nyeri pada pasien post operasi hernia adalah 0,015, lebih kecil dari α (0,05) sehingga H 0 ditolak artinya terdapat perbedaan secara signifikan pada terapi imajinasi terpimpin dengan mendengarkan musik keroncong terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi hernia di RSUD Wilayah Kabupaten Pekalongan. Saran peneliti, terapi imajinasi terpimpin dengan mendengarkan musik keroncong dapat dijadikan tindakan keperawatan non farmakologis yang dilakukan perawat untuk menurunkan nyeri post operasi hernia secara mandiri. Kata kunci : Hernia, Nyeri, Imajinasi Terpimpin, Musik Keroncong. PENDAHULUAN Hernia yang terjadi ditandai dengan adanya benjolan yang terdiri atas setiap struktur yang ditemukan di dalam cavitas abdominalis dan dapat bervariasi dari sebagian kecil omentum sampai organ besar seperti ren melalui bagian dinding perut yang lemah, kelainan ini terutama ditemukan di daerah lipat paha. Sekitar 20 juta penduduk di dunia terdapat 1 intervensi pembedahan hernia di tiap tahunnya. Prosentase penderita hernia di Spanyol sendiri pada tahun 2003 untuk kategori usia adalah pada usia 25 tahun terdapat sekitar 24 %, usia 65 tahun terdapat sekitar 40 %

dan usia 70 tahun sekitar 47 % (Sus in, 2003). Pada penelitian yang dilakukan oleh Fra nneby et al, 2003 di Stockholm, Swedia tahun 2006 terhadap 2456 penderita hernia yang dilakukan pembedahan, terdapat 758 penderita yang melaporkan terjadinya nyeri sampai batas tertentu. Di Indonesia diperkirakan terdapat 15 % populasi dewasa menderita hernia, 5-8 % pada rentang usia 25-40 tahun dan mencapai 45 % pada usia 75 tahun. Hernia dijumpai 25 kali lebih banyak pada pria dibanding perempuan (Simarmata, 2003). Hernia terjadi karena kelainan kongenital, kehamilan, resiko kerja, dan proses mengejan saat BAK maupun BAB terlalu kuat. Penatalaksanaan pada pasien hernia adalah operasi yang lazim dikenal dengan nama herniorafi. Pada penatalaksanaan pasien di ruang operasi, anastesi spinal diberikan sebelum operasi dilakukan. Efek samping dari pembedahan ini adalah nyeri. Klien akan mengalami nyeri yang diakibatkan karena respon dari luka insisi yang akan merangsang sistem saraf pusat. Mekanisme penghantaran impuls nyeri ini melibatkan neuron delta A dan C yang akan mengaktivasi endorphin (Potter & Perry 2006, h.1507). Endorphin pada manusia akan aktif dengan bantuan tindakan non farmakologi seperti imajinasi terpimpin dan mendengarkan musik keroncong. Imajinasi terpimpin yang diberikan selama 5 menit akan memiliki efek relaksasi yang akan menekan sensasi nyeri (Johnson 2005, h. 712). Menurut Avram Goldstein dari Addiction Research Center, California dalam Campbell (2002, h. 87) menyatakan bahwa mendengarkan musik tradisional dengan tempo lambat akan mengaktivasi endorphin manusia melalui mekanisme relaksasi yang dihasilkan.

METODE Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra-eksperimental dengan rancangan one grup pretest-postest design yaitu dua kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi. Populasi penelitian ini adalah semua pasien post operasi hernia dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kraton dan Rumah Sakit Umum Daerah Kajen pada tanggal 27 Juni - 27 Agustus 2012. Teknik pengambilan sampel menggunakan menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel di RSUD Kajen adalah 4 responden post hernia di ruang Mawar. Jumlah responden di RSUD Kraton adalah 3 responden post hernia di ruang Nusa Indah dan 13 responden post hernia di ruang Wijaya Kusuma. Uji statistik menggunakan uji t-test dengan tingkat kepercayaan 95% dengan α 5%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian mengenai rasa nyeri sebelum diberikan terapi imajinasi terpimpin sebagian besar responden mengalami skala nyeri 6 (50%) dengan rata-rata 5,90 dan sebelum mendengarkan musik keroncong menunjukkan skala nyeri terbanyak adalah 6 (40%) dengan rata-rata 6,20. Penelitian ini menggunakan 20 responden. Peneliti membagi responden menjadi dua kelompok, kelompok pertama adalah responden yang dilakukan intervensi dengan imajinasi terpimpin. Kelompok kedua adalah kelompok yang diberikan intervensi mendengarkan musik keroncong. Hasil penelitian pada responden menunjukkan skala nyeri pada responden post operasi hernia sesudah pemberian terapi imajinasi terpimpin sebagian

besar menunjukkan skala 4 dan 5. Hasil rata rata skala nyeri sesudah diberikan imajinasi terpimpin adalah 4,40. Hasil penelitian pada responden menunjukkan skala nyeri pada responden post operasi hernia sesudah mendengarkan musik keroncong sebagian besar menunjukkan skala 4. Hasil rata rata skala nyeri responden sesudah mendengarkan musik keroncong 4,00. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji t-test independen dengan tingkat kepercayaan yang diambil sebesar 95 % dengan α 5 % (0,05), didapatkan ρ value 0,015. Nilai value kurang dari nilai α (0,05) sehingga H 0 ditolak artinya terdapat perbedaan secara signifikan pada skala nyeri antara terapi imajinasi terpimpin dengan musik keroncong. Pada 10 responden mengalami rerata penurunan skala nyeri sebesar 1,50 sesudah diberikan intervensi imajinasi terpimpin dan 10 responden mengalami rerata penurunan skala nyeri sebesar 2,20 sesudah diberikan intervensi mendengarkan musik keroncong. Perbedaan penurunan skala nyeri pada responden dengan terapi imajinasi terpimpin dan mendengarkan musik keroncong terjadi karena kemampuan konsentrasi dan penggunaan instrumen penelitian yang berbeda. Responden diharuskan berkonsentrasi penuh selama 5 menit agar dapat mengalihkan nyeri dengan menggunakan terapi imajinasi terpimpin. Responden harus fokus terhadap instruksi yang diberikan peneliti dan mengatur pola nafas. Sedangkan mendengarkan musik keroncong dengan menggunakan headphone lebih memudahkan responden dalam berkonsentrasi. Responden hanya mendengarkan musik keroncong selama 15 menit dengan headphone yang telah peneliti sediakan. Penurunan skala nyeri pada responden

terlihat secara signifikan baik dengan pemberian intervensi imajinasi terpimpin dan mendengarkan musik keroncong. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji t-test independen dengan tingkat kepercayaan yang diambil sebesar 95 % dengan α 5 % (0,05), didapatkan ρ value 0,015. Nilai value kurang dari nilai α (0,05) sehingga H 0 ditolak artinya terdapat perbedaan secara signifikan pada skala nyeri antara terapi imajinasi terpimpin dengan musik keroncong. Peneliti menyarankan agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan dapat dijadikan sebagai tindakan mandiri yang dapat diajarkan oleh mahasiswa pada pasien post operasi hernia untuk menurunkan nyeri saat dilahan praktek sesuai dengan prosedur yang ada. Peneliti menyarankan bagi profesi perawat untuk menggunakan terapi imajinasi terpimpin dan mendengarkan musik keroncong sebagai tindakan mandiri keperawatan non-farmakologis untuk menurunkan nyeri. Dengan melihat hasil penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan terapi imajinasi terpimpin dengan mendengarkan musik keroncong terhadap penurunan rasa nyeri, peneliti menyarankan agar pihak rumah sakit dapat memasukkan terapi imajinasi terpimpin dan musik keroncong ini dalam standar operasional tindakan perawatan. Oleh karena itu, rumah sakit untuk dapat memberikan informasi dan pelatihan tentang terapi imajinasi terpimpin dan musik keroncong. Hasil penelitian ini dapat sebagai bukti dan panduan bahwa terapi imajinasi dan musik ini dapat dipakai dalam manajemen nyeri untuk menurunkan rasa nyeri akut. Serta dapat digunakan sebagai dasar pengembangan penelitian selanjutnya tentang terapi imajinasi terpimpin dan mendengarkan musik keroncong terhadap

penurunan nyeri dengan responden selain pasien post operasi hernia. Peneliti berharap peneliti lain dapat menggunakan kelompok kontrol sehingga hasil yang diperoleh ada jaminan perubahan. Peneliti berharap peneliti lain dapat menggunakan lagu yang sudah ditetapkan sebelum penelitian kepada responden sehingga hasil yang didapatkan tidak terjadi bias dan bisa diketahui apakah musik tersebut benar-benar dapat mempengaruhi penurunan nyeri. ACKNOWLEDGEMENT AND REFERENCES Campbell, Don 2001, Efek Mozart : Memanfaatkan Kekuatan Musik untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas, dan Menyehatkan Tubuh, Alih Bahasa Hermaya T, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Fra nneby, U. et all 2006, Risk Factors for Long Term Pain After Hernia Surgery, Department of Surgery, So dersjukhuset, Stockholm, Vol. 244, No. 2, h. 213. Johnson, JY 2005, Prosedur Perawatan di Rumah : Pedoman untuk Perawat, trans. Ester M, EGC, Jakarta. Potter, P.G & Perry, A.G 2006, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik vol 2. Komalasari, R; Evriyani, D; Novieastari, E; Hany, A; Kurnianingsih, S (Penerjemah). edisi 4. Cetakan Pertama. EGC; Jakarta Simarmata, A. 2003, Perbandingan Nyeri Pasca Hernioplasty Shuoldice Pure Tissue Dengan Lichtenstein Tension Free, Bagian Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, h.3. Sus in, A. 2006, Dynamical Analysis of Lower Abdominal Wall in The Human Inguinal Hernia, Universitat Politechnica De Catalunya, Spanyol.