I. PENDAHULUAN. berasal dari peternakan dan pertanian. Pada tahun 1986 sampai tahun 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi terus berkembang dengan hadirnya perangkat-perangkat baru

BAB 1 PENDAHULUAN. Travel Agent merupakan usaha yang bergerak di bidang jasa yang memiliki tujuan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman yang cepat, dan modern serta diiringi dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

Aplikasi Matematika Asyik Kelas VI Sekolah Dasar Berbasis Android

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Keywords: app inventor, android, interruptiontrain, traintechnician

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berumur 4-7 tahun sebanyak 33 ekor yang mengikuti perlombaan pacuan kuda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kambing tipe dwiguna yaitu sebagai penghasil daging dan susu (tipe

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang pesat pada saat ini mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama dengan munculnya beberapa smartphone yang masuk ke Indonesia.

Pemrograman Mobile (C) TI APLIKASI KONVERSI TEMPERATUR. Oleh : Rolan Danang Wijaya ( ) I Dewa G Asmara Jaya ( )

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi tersebut, salah satunya dengan menggunakan handphone. Fungsi awal

PENDAHULUAN. tubuh yang akhirnya dapat dijadikan variable untuk menduga bobot badan. Bobot

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin berhasil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

IMPLEMENTASI APLIKASI MONITORING PENGENDALIAN PINTU GERBANG RUMAH MENGGUNAKAN APP INVENTOR BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. kemanapun sehingga memudahkan kegiatan sehari-hari. (PDA), pemutar audio, camcorder, Global Positioning System (GPS) receiver, dan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Brebes, Propinsi Jawa Tengah. Kondisi umum desa Grinting pada bulan

INFORMATION SYSTEM INTEGRATED STUDENT (ISIS) BERBASIS ANDROID STUDI KASUS PRODI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas pilihan bagi para siswa/i Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 2841/Kpts/LB.430/8/2012 TENTANG PENETAPAN RUMPUN SAPI PERANAKAN ONGOLE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

I PENDAHULUAN. tunggang dan juga dapat digunakan dalam bidang olahraga. Salah satu bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan di berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan pada aplikasi game atau permainan digabungkan dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesatnya globalisasi yang menjalar ke semua sektor kehidupan. Perubahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, tentunya masyarakat membutuhkan alat komunikasi mobile atau. dan fitur dalam mobile phone yang mereka kembangkan.

EBOOK HANDPHONE PENGHASIL UANG

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia akan komputer, karena tidak hanya pada Smartphone yang dapat memadukan gaya hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Perusahaan Cisco dalam aplikasi buatannya yang berjudul Cisco IT Essentials Virtual

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tabel.1 Data Populasi Kerbau Nasional dan Provinsi Jawa Barat Sumber : Direktorat Jendral Peternakan 2008

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MATERI DAN METODE. Materi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Source : Strategy Analytics. Gambar 1.1 : Market Share Mobile Phone berdasarkan sistem operasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. mengangkat kasus dan penggunaan teknologi yang berbeda-beda, pada tabel 2.1

PENDAHULUAN. sapi Jebres, sapi pesisir, sapi peranakan ongole, dan sapi Pasundan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Mengenal dan Bermain dengan Android

BAB I PENDAHULUAN. Android adalah sistem operasi open source smartphone. layar sentuh seperti Windows, iphone dan OS BlackBerry.

BAB I PENDAHULUAN.

1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM ADMINISTRASI PEMESANAN AKSESORIES MOTOR BERBASIS MOBILE PADA HITAM JAYA

Perancangan Aplikasi Cerita Rakyat Indonesia dengan Menggunakan Metode Rapid Application Development Berbasiskan Android

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin tinggi. Tidak sedikit masyarakat yang menghabiskan waktunya untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Adapun tinjauan pustaka yang digunakan sebagai berikut : Table 2.1 Tabel Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pasar penjualan handphone berkembang dengan cepat. Banyak

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dengan perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dikembangkan dan berperan sangat penting dalam penyediaan kebutuhan pangan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi "kewajiban" yang harus dilakukan. Ring. optimal untuk menjamin keamanan. Disebabkan ring yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pengenalan Aplikasi Perangkat Bergerak

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terlihat dengan adanya beberapa sistem serta Undang-Undang (UU)

PELUANG BISNIS Di Bidang Tenkhnologi Informasi (TI) Nama : Nabila Oper NIM : Kelas : S1.SI.04

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah informasi yang akurat. Sistem informasi pengolahan data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang, kambing Peranakan Etawa (PE) dan kambing Kejobong

PENDUGAAN BOBOT BADAN SAPI PASUNDAN MENGGUNAKAN RUMUS WINTER PADA BERBAGAI SKOR KONDISI TUBUH DI KECAMATAN TEGAL BULEUD KABUPATEN SUKABUMI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini manusia telah menggunakan handphone untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan ekonomi. Perubahan-perubahan yang terjadi di dunia bisnis

BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Aplikasi dengan model pemesanan secara online ini sebelumnya. sudah pernah dibuat dan digunakan, namun dengan media dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat banyak orang

Android memiliki empat karakteristik sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. menjadi ponsel pintar atau smartphone sehingga semakin mempermudah. pemakainya dengan tersedianya fasilitas yang lebih lengkap.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembang cepatnya kemajuan IPTEK di era globalisasi seperti

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan memberikan beberapa hal-hal baru di dalam dunia Informatika.

PENDAHULUAN. atau kuda Sandelwood Pony, hasil perkawinan silang kuda poni lokal (grading

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mayoritas pendapatan penduduknya berasal dari peternakan dan pertanian. Pada tahun 1986 sampai tahun 2015 tercatat masyarakat yang bergerak dalam sektor pertanian dan peternakan masih menempati posisi teratas. Bulan Agustus 2015 tercatat jumlah penduduk yang bergerak dalam bidang pertanian mencapai 37.748.228 orang dari keseluruhan penduduk yang terdata 114.819.199 orang (BPS, 2016). Pendapatan penduduk di bidang peternakan didukung oleh kemampuan dalam mengatur jenis usaha peternakan yang mereka tekuni. Namun, kurangnya kemampuan peternak di beberapa faktor dalam peternakan sering sekali membuat peternak Indonesia mengalami kerugian baik yang bergerak dalam bidang ternak ruminansia besar seperti penggemukan dan pembudidayaan maupun dalam bidang ternak unggas seperti peternakan ayam broiler dan ayam petelur. Usaha peternakan di Indonesia yang bergerak dalam bidang penggemukan dan pembudidayaan terbilang sangat tinggi dengan jumlah sapi jantan sebanyak 4.190.260 ekor dan betina 8.499.679 ekor apabila dibandingkan dengan jumlah sapi perah jantan yang hanya 73.698 ekor dan betina 364.286 ekor (BPS, 2013). Industri peternakan yang fokus pada ruminansia besar terlebih lagi yang bergerak dalam bidang penggemukan ini sangat menitik beratkan pada bobot badan sapi yang dihasilkan selama pemeliharaan. Kegiatan penggemukan biasanya dilakukan selama tiga sampai enam bulan setelah masuknya sapi bakalan. Pertambahan bobot badan sapi menjadi hal pokok untuk menentukan rugi atau labanya usaha tersebut.

Peternak lokal masih menaksir bobot badan sapi dengan hanya melihat ukuran badan dari sapi tersebut tanpa menimbang atau mengukurnya terlebih dahulu, hal ini sering menimbulkan kerugian bagi peternak. Hal tersebut dikemukakan oleh Latulumamina (2013) yang menyatakan bahwa bobot badan sangat sulit diketahui karena alat pengukur bobot badan terlalu besar dan mahal, sehingga para petani dalam menentukan harga jual atau beli sapi lebih sering dilakukan berdasarkan eksteriornya dengan melihat besar kecilnya ukuran tubuh. selain itu yang menentukan harga sapi tersebut bukan pemilik sapi atau peternak melainkan toke atau tengkulak yang akan membeli sapi tersebut. Kendala pengembangan yang sering dialami oleh peternak adalah harga sapi yang lebih banyak ditentukan oleh tengkulak (Bank Indonesia, 2013). Harga sapi sering dipermainkan oleh para tengkulak untuk mengambil keuntungan lebih banyak dan tidak jarang merugikan para peternak yang sudah lama memelihara sapi mereka. Permainan harga sapi bahkan sampai jauh dibawah harga yang seharusnya didapatkan oleh peternak bahkan kecacatan kecil yang terjadi pada ternak seperti tanduk yang patah ataupun bengkok yang seharusnya tidak ada hubungannya dengan bobot badan ternak memberikan pengaruh yang besar terhadap harga jual ternak tersebut. Toke atau tengkulak memang mempermudah proses penjualan sapi oleh peternak lokal dikarenakan fasilitas transportasi yang masih belum memadai. Namun tidak jarang keuntungan yang didapatkan oleh para tengkulak jauh lebih besar dari hasil jerih payah peternak selama pemeliharaan. Dengan demikian tingkat ekonomi dan kesejahteraan peternak Indonesia akan sulit untuk ditingkatkan.

Pada saat sekarang ini sudah tersedia rumus pendugaan bobot badan ternak menggunakan lingkar dada yaitu Schoorl, Winter, dan Denmark (Badriyah, 2014). Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengukuran badan ternak yang meliputi panjang badan adalah panjang dari titik bahu ke titik tulang (pin bone) dan lingkar dada diukur pada tulang rusuk paling depan persis pada belakang kaki depan (Awaluddin dan Tanda, 2010). Namun hal ini masih belum banyak diaplikasikan oleh peternak lokal dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu teknologi dan informasi sudah berkembang sangat pesat pada satu dekade terakhir, perkembangan ilmu teknologi ini juga berdampak sangat besar pada dunia peternakan yang dibuktikan dengan banyaknya inovasiinovasi baru yang lebih efektif dan meningkatkan hasil produksi ternak dengan aplikasi teknologi ini. Pada saat ini sudah banyak software komputer yang mendukung untuk keefektifan pengelolaan peternakan mulai dari penyusunan ransum, pengelolaan data hasil penelitian dan termasuk software penghitungan laba rugi suatu usaha peternakan. Namun demikian banyaknya software yang didesain untuk peternakan belum dapat difungsikan secara maksimal oleh para peternak, hal ini dikarenakan kurangnya kemampuan peternak untuk mengoperasikan komputer. Android merupakan sistem operasi yang baru diperkenalkan pada dunia gadget. Pengenalan OS android ini lansung menarik perhatian dunia yang sebelumnya menggunakan sistem operasi symbian, java dan IOS pada gadget. Android telah menjamur di dunia dan disenangi oleh masyakat dunia karena sistem operasi yang mudah dioperasikan. Android merupakan sistem operasi yang bersifat open source yaitu sistem operasi yang membebaskan penggunanya

untuk berkreasi dalam pengembangan aplikasi. Salah satu software yang dapat digunakan dalam pengembangan aplikasi android yaitu App Inventor. App Inventor adalah aplikasi web sumber terbuka yang awalnya dikembangkan oleh Google, dan saat ini dikelola oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT). App Inventor memungkinkan pengguna baru untuk memprogram komputer dalam menciptakan aplikasi perangkat lunak bagi sistem operasi android. App Inventor menggunakan antarmuka grafis, serupa dengan antarmuka pengguna pada scratch dan starlogo TNG, yang memungkinkan pengguna untuk men-drag-and-drop obyek visual untuk menciptakan aplikasi yang bisa dijalankan pada perangkat android. Dalam menciptakan App Inventor, Google telah melakukan riset yang berhubungan dengan komputasi edukasional dan menyelesaikan lingkungan pengembangan online Google. Android merupakan sistem operasi yang mudah digunakan oleh masyarakat, kelebihan ini sudah sangat banyak diakui oleh masyarakat dunia, tidak terkecuali Indonesia. Saat ini sangat banyak brand smartphone yang mengunakan sistem operasi ini, harga yang ditawarkan untuk smartphone android ini beragam sesuai dengan tingkat ekonomi masyarakat Indonesia, mulai dari kalangan tingkat bawah, menengah dan atas. Smartphone android sudah menjadi gaya hidup masyarakat modern dari berbagai kalangan. Hampir setiap individu sudah bisa menggunakan smartphone ini. Android menawarkan berbagai aplikasi yang sangat memudahkan penggunanya dan android mempunyai fitur yang lengkap untuk berkomunikasi tanpa batas jarak dan waktu. Namun, OS android masih belum banyak diaplikasikan pada dunia peternakan yang sebenarnya juga dapat dipermudah

dengan menggunakan OS android. Software-software yang mendukung keefektifan bidang peternakan kebanyakan masih menggunakan sistem operasi Windows, Linux, dan Unix yang masih harus memakai PC ataupun laptop. Pada masa sekarang, masyarakat Indonesia masih terbilang banyak yang belum dapat mengoperasikan perangkat komputer, namun android sudah sangat melekat dengan kehidupan mereka sehari-hari, maka dari itu dibutuhkan suatu software pendukung peternakan yang mudah dioperasikan oleh masyarakat umum dengan sistem operasi android pada smartphone. 1.2 Rumusan Masalah Pendugaan bobot badan sapi belum dapat dilakukan oleh peternak dikarenakan keterbatasan pengetahuan peternak. 1.3 Tujuan Penelitian badan sapi. Pembuatan software ini bertujuan untuk mempermudah pendugaan bobot 1.4 Manfaat Penelitian Software yang dihasilkan dapat membantu peternak dalam menaksir dan menentukan harga standar penjualan sapi mereka berdasarkan bobot badan yang dimiliki sapi tersebut. 1.5 Hipotesis Penelitian Hipotesis dari penelitian ini adalah penggunaan aplikasi ini dapat mempermudah peternak dalam menduga bobot badan.