PERKEMBANGAN INFLASI ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN INFLASI ACEH

PERKEMBANGAN INFLASI ACEH

PERKEMBANGAN INFLASI ACEH

PERKEMBANGAN INFLASI ACEH

PERKEMBANGAN INFLASI ACEH

PERKEMBANGAN INFLASI ACEH

RELEASE NOTE INFLASI JULI 2016

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2016

RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2016

RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2016

RELEASE NOTE INFLASI APRIL 2016

RELEASE NOTE INFLASI APRIL 2017

RELEASE NOTE INFLASI JULI 2017

ANALISIS INFLASI MARET 2016

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2017

No. 01/3307/2017, 9 Mei 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

RELEASE NOTE INFLASI FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA KEBUMEN BULAN MARET 2015 INFLASI 0,03 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

2007 No

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

RELEASE NOTE INFLASI JANUARI 2017


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

RELEASE NOTE INFLASI NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

RELEASE NOTE INFLASI MARET 2017


2008 No

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1. Inflasi Januari 2016 Melambat dan Terkendali

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm -1,52% yoy 0,35% ytd 0,35% avg yoy 1 7,11% Beras.

RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2017

RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

2008 No

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

2007 No

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN

RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA DUMAI

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI NOVEMBER 2016 INFLASI 0,38 PERSEN

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm 0,01% yoy 0,78% ytd -0,93% avg yoy 1 6,83% Beras.

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN BOYOLALI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

LAPORAN PERKEMBANGAN HARGA : JANUARI 2008

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm 2,86% yoy 3,67% ytd 1,90% avg yoy 1 6,51% Beras.

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) DESEMBER 2016, KOTA DUMAI INFLASI 0,07 PERSEN.

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

I. Inflasi bulan Oktober sebesar 0,79%, sumbangan terbesar berasal dari kelompok bahan makanan sebesar 0,44%, dan kelompok sandang sebesar 0,11%.

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN FEBRUARI 2017 INFLASI 0,41 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm -0,68% yoy 2,28% ytd -0,94% avg yoy 1 6,41% Beras.

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG BULAN APRIL 2011 DEFLASI 0,38 PERSEN

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BPS KOTA TEGAL. BULAN FEBRUARI 2014 KOTA TEGAL INFLASI 0,79 persen

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA DUMAI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

BERITA RESMI STATISTIK K A B U P A T E N W O N O G I R I

BAB I PENDAHULUAN. Pencerminan tingkat inflasi merupakan persentasi kecepatan naiknya harga-harga

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

BULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

BERITA RESMI STATISTIK K A B U P A T E N W O N O G I R I

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KARIMUN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

Transkripsi:

PERKEMBANGAN INFLASI ACEH

Hingga pertengahan tahun 2013, inflasi tahunan Aceh berada pada tren yang meningkat. Realisasi inflasi tahunan Aceh pada triwulan laporan sebesar 3,45% (yoy) dengan inflasi triwulanan sebesar 1,77% (qtq). Meski tercatat terus mengalami peningkatan, namun inflasi Aceh masih lebih rendah dibanding inflasi nasional yang mencapai 5,9% (yoy) dan masih menjadi yang terendah di Pulau Sumatera. Tekanan inflasi Aceh masih bersumber dari kelompok bahan makanan terutama harga bumbu-bumbuan yang masih bertahan tinggi akibat aturan pembatasan impor hortikultura yang diperparah dengan ekspektasi masyarakat terhadap kenaikan BBM bersubsidi. Realisasi inflasi tahunan di kedua kota pantauan yaitu Banda Aceh dan Lhokseumawe sama-sama mengalami kenaikan dengan nilai berturut-turut sebesar 3,26% dan 3,65% (yoy). 2.1. KONDISI UMUM PERKEMBANGAN INFLASI ACEH % 5.0 Gambar 2.1. 4.0 3.0 2.0 2.22 2.68 3.45 1.77 1.0 0.0-1.0 0.16 1.23 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2012 2013-2.0-3.0 Inflasi Bulanan (mtm) Inflasi Triwulanan (qtq) Inflasi Tahunan (yoy) Inflasi Aceh yang dihitung berdasarkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) di dua kota pada triwulan II tahun 2013 tercatat sebesar 1,77% (qtq), menurun bila dibandingkan posisi triwulan sebelumnya yang sebesar 2,68% (qtq). Secara tahunan, realisasi inflasi tahunan di Provinsi Aceh tersebut memperlihatkan tren yang makin menanjak sejak akhir tahun 2012 lalu. Namun demikian, bila dibandingkan dengan realisasi inflasi tahunan nasional yang dihitung dari 66 kota pantauan, yang sebesar 5,9% (yoy), realisasi inflasi Provinsi Aceh tercatat jauh lebih rendah. 28 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN II-2013

Gambar 2.2. Perbandingan Inflasi Tahunan Peningkatan inflasi hingga tengah Aceh dan Nasional (yoy) tahun ini masih berumber dari yoy,% 6.0 Aceh (2 kota pantauan) Nas (66 kota pantauan) 5.90 5.90 tekanan inflasi di kelompok bahan makanan. Dampak dari 5.0 4.0 4.30 3.46 aturan pembatasan impor hortikultura masih terasa hingga bulan Mei yang kemudian kembali 3.0 2.0 1.0 0.0 2.22 0.22 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2012 2013 stabil seiring dengan terjadinya kesetimbangan harga baru dan penambahan pasokan dengan masuknya beberapa komoditas impor yang dilonggarkan aturan pembatasannya per Juni 2013. Isu rencana kenaikan BBM yang sudah beredar jauh sebelum akhirnya Gambar 2.3. Perbandingan Inflasi Tahunan di Pulau Sumatera (yoy) diputuskan berlaku pada 22 Juni 2013 turut menstimulus kenaikan harga berbagai barang lainnya, termasuk barang-barang terkait perumahan. Sementara itu, di sisi lain, deflasi kelompok sandang yang bersumber dari penurunan harga emas perhiasan akibat terjun bebasnya harga emas dunia telah menarik inflasi Aceh. Hal tersebut menyebabkan inflasi tahunan Aceh secara agregat tidak terlalu 10.0 9.0 8.0 7.0 6.0 5.0 4.0 3.0 2.0 1.0 0.0 Jan Feb Mar Apr May Jun 2013 Aceh Sumut Sumbar Riau Jambi Sumsel Bengkulu Lampung Babel Kepri setinggi realisasi inflasi seluruh provinsi lain di pulau Sumatera. Tabel 2.1. Perbandingan Inflasi Kumulatif (ytd) 2013 1 2 3 4 5 6 Banda Aceh 1.22 1.52 1.39 1.69 1.50 3.28 Lhokseumawe 1.74 3.56 4.03 4.12 5.04 5.77 Aceh 1.48 2.51 2.68 2.87 3.22 4.49 Medan 1.21 2.02 2.45 3.20 3.55 4.88 Nasional 1.03 1.79 2.43 2.32 2.30 3.35 Hingga bulan Juni 2013, laju inflasi kalender (kumulatif-ytd) Aceh mencapai 4,49%, sedikit lebih rendah dibanding inflasi kumulatif kota Medan yang sudah mencapai 4,88% (ytd), namun tercatat lebih tinggi dibanding inflasi nasional yang sebesar 3,35% (ytd). KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN II-2013 29

2.2. PERKEMBANGAN INFLASI BULANAN (MTM) Laju inflasi bulanan di sepanjang triwulan II tahun 2013 diwarnai dengan inflasi yang berada di atas rata-rata inflasi bulanan pada periode yang sama di tahun 2012, namun sedikit lebih rendah dibanding rata-rata inflasi di sepanjang triwulan sebelumnya. Rata-rata inflasi bulanan selama periode laporan adalah 0,59% (mtm), rata-rata inflasi bulanan pada triwulan II tahun 2012 adalah 0,19% (mtm), sementara rata-rata inflasi pada triwulan lalu sebesar 0,89% (mtm). Tabel 2.2. Perkembangan Inflasi Bulanan Aceh (mtm) 2012 Ratarata 2013 Rata- 2013 Rata- Apr Mei Jun Jan Feb Mar rata Apr Mei Jun rata UMUM 0.03-0.73 1.27 0.19 1.48 1.02 0.16 0.89 0.19 0.34 1.23 0.59 Bahan Makanan -0.12-2.33 3.38 0.31 4.79 2.81 0.30 2.63 0.94 0.78 2.86 1.53 Makanan jadi, minuman, rokok 0.29 0.29 0.43 0.33 0.08 0.44 0.56 0.36 0.14 0.14 0.37 0.22 Perumahan, air, listrik, gas, b.bakar 0.16-0.07 0.01 0.03 0.15 0.35-0.03 0.16 0.08 0.51 0.04 0.21 Sandang -0.46-0.46 0.77-0.05-0.10-0.80-0.86-0.59-1.50-1.05-0.31-0.96 Kesehatan 0.05 0.08 0.51 0.21 0.04 0.19 0.48 0.24-0.05 0.03 0.13 0.04 Pendidikan, rekreasi, olahraga -0.02 0.26 0.03 0.09-0.01 0.21 0.01 0.07 0.19 0.16 0.18 0.18 Transpor, komunikasi, jasa keu. 0.02 0.01 0.05 0.03 0.00 0.02 0.10 0.04 0.01 0.02 3.00 1.01 Bila dicermati berdasarkan kelompok pengeluaran, ratarata inflasi kelompok Bahan Makanan masih tercatat jauh lebih tinggi dibanding kelompok lain. Lonjakan harga buahbuahan impor yang menstimulus turut naiknya harga buah-buahan lokal serta kenaikan harga bumbubumbuan (terutama bawang putih, bawang merah dan cabe merah) akibat pembatasan impor hortikultura masih menjadi penyumbang tekanan inflasi tertinggi di bulan April. Gambar 2.4. Inflasi Kelompok Bahan Makanan - April mtm,% 12.00 10.51 10.00 8.00 6.00 4.00 3.27 1.93 2.00 0.00 3.11-2.00-0.85-0.49-0.62-0.56-1.86-1.87 0.05 Di sisi lain, panen raya yang sedang terjadi hampir di seluruh sentra gabah di Aceh membuat harga beras anjlok. Angin timur yang bersahabat dengan nelayan juga membuat pasokan ikan segar melimpah sehingga harga komoditi di sub kelompok tersebut stabil cenderung turun. Penurunan harga secara drastis juga terjadi di komoditi emas perhiasan sebagai dampak ikutan dari melemasnya harga emas dunia. 30 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN II-2013

Gambar 2.5. Inflasi Kelompok Bahan Makanan - Mei 20.00 19.32 mtm,% 15.00 10.00 5.00-0.58-0.05-3.26 0.32 0.00-5.00-0.16-0.12 0.38-2.79-4.38-1.58 Kenaikan harga bumbu-bumbuan sebagai dampak pembatasan impor hortikultura masih terjadi di bulan Mei, dengan tekanan yang lebih besar. Di sisi lain, meski di pertengahan bulan Mei, ombak tinggi dan angin kencang kerap terjadi di perairan Aceh dan membuat nelayan enggan melaut namun secara rata-rata, harga berbagai jenis ikan segar di Provinsi Aceh tercatat lebih rendah dari harga bulan sebelumnya. Hal ini karena stok ikan segar tidak hanya dipasok dari perairan Aceh, namun juga dipasok dari Medan. Menurunnya pasokan ikan akibat cuaca ekstrim, turut meningkatnya harga daging sapi dan daging ayam ras sebagai substitusi utama ikan, terganggunya panen cabe merah di Bener Meriah dan Takengon serta peningkatan rata-rata harga emas perhiasan di bulan Juni bila dibandingkan rata-rata harga komoditi tersebut pada bulan sebelumnya menjadi sumber tekanan inflasi pada bulan Juni 2013. Gambar 2.6. Inflasi Kelompok Bahan Makanan - Juni mtm,% 8.00 6.32 6.02 6.13 6.00 3.88 4.00 1.09 1.45 2.17 2.00 1.34 0.37 0.00-0.18-2.00-4.00-6.00-6.41-8.00 2.3. PERKEMBANGAN INFLASI TRIWULANAN (QTQ) Tabel 2.3. Inflasi dan Sumbangan Inflasi Triwulanan Aceh (qtq) qtq,% 2012 2013 Sumbangan qtq II III IV I II II-12 III-12 IV-12 I-13 II-13 UMUM 0.56-0.14-0.86 2.68 1.77 0.56-0.14-0.86 2.68 1.77 Bahan makanan 0.85-2.54-3.43 8.06 4.64 0.26-0.76-1.00 2.48 1.47 Makanan jadi dll 1.00 0.99 0.16 1.08 0.66 0.19 0.18 0.03 0.20 0.12 Perumahan dll 0.09 0.27 0.77 0.47 0.64 0.02 0.06 0.17 0.10 0.14 Sandang -0.15 3.06-0.29-1.75-2.85-0.02 0.31-0.03-0.17-0.26 Kesehatan 0.64 0.24 0.60 0.72 0.11 0.03 0.01 0.03 0.03 0.00 Pendidikan dll 0.26 2.01 0.32 0.20 0.53 0.01 0.07 0.01 0.01 0.02 Transportasi dll 0.08 0.64 0.20 0.12 3.04 0.01 0.07 0.02 0.01 0.33 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN II-2013 31

Padi-padian, Umbi- Daging dan Hasil- Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Sayur-sayuran Kacang - kacangan Buah - buahan Bumbu - bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan BAB 2 Perkembangan IHK secara triwulanan tercatat menurun menjadi sebesar 1,77% (qtq), dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 2,68% (qtq). Inflasi bersumber dari seluruh kelompok Barang dan Jasa kecuali kelompok Sandang yang dalam tiga triwulan berturut-turut masih mengalami deflasi. Penurunan harga emas dunia menjadi pendorong terjadinya deflasi pada kelompok Sandang sejalan dengan proses pemulihan ekonomi Amerika Serikat. Membaiknya tingkat pengangguran di Amerika merupakan penyebab utama penguatan Dollar AS. Dengan membaiknya ekonomi Amerika tersebut, The Fed tetap mempertahankan kebijakan Quantitative Easing yang telah dijalankannya yang kemudian berimbas pada penurunan harga emas. Gambar 2.7. Inflasi Triwulanan Kelompok Sandang (qtq) Gambar 2.8. Pertumbuhan Harga Emas Triwulanan di Pasar Internasional qtq,% 2.00 0.00 Apr Mei Jun -2.00-4.00-6.00-8.00-10.00-8.46-9.46-8.87-12.00 Sandang Sandang Lakilaki Sandang Wanita Sandang Anak-anak $/Oz 2,000 1,600 1,200 800 400 0 24.53 26.34 38.75 22.8921.93 6.87 Sumber : Bloomberg, diolah Harga Emas Dunia Pertumbuhan triwulanan -2.75 2.05-3.53-12.27 I II III IV I II III IV I II 2011 2012 2013 qtq,% 50 40 30 20 10 0-10 -20 qtq,% Gambar 2.9. Inflasi Triwulanan Kelompok Bahan Makanan (qtq) 35.0 30.77 30.0 25.0 20.0 15.0 10.0 5.0 0.0-5.0 Gambar 2.10. Sumbangan Inflasi Triwulanan Kelompok Bahan Makanan (qtq) % 1.43 1.60 1.20 0.80 0.40 0.00-0.40 32 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN II-2013

Sumbangan terbesar inflasi triwulanan bersumber dari kelompok Bahan Makanan, terutama pada subkelompok Bumbu-bumbuan. Penurunan pasokan menjadi penyebab kenaikan harga pada subkelompok tersebut. Seperti telah disebutkan sebelumnya, aturan pembatasan impor hortikultura telah melambungkan harga berbagai komoditi impor yang dibatasi tersebut. 2.4. PERKEMBANGAN INFLASI TAHUNAN (YOY) Secara tahunan, inflasi triwulan laporan yang sebesar 3,45% (yoy) berada pada tren yang terus meningkat sejak akhir tahun 2012. Sumbangan inflasi tahunan tertinggi bersumber dari inflasi kelompok Bahan Makanan yang sebesar 2,03%. Tabel 2.4. Perbandingan Inflasi Tahunan (yoy) menurut Kelompok Pengeluaran yoy,% 2012 2013 Sumbangan YoY II III IV I II II-12 III-12 IV-12 I-13 II-13 UMUM 4.56 2.06 0.22 2.22 3.45 4.56 2.06 0.22 2.22 3.45 Bahan makanan 8.76 1.75-3.95 2.56 6.42 2.69 0.53-1.15 0.79 2.03 Makanan jadi dll -2.03 3.33 2.84 3.27 2.92-0.38 0.62 0.54 0.61 0.54 Perumahan dll -7.12 1.53 1.36 1.61 2.16-1.58 0.34 0.31 0.36 0.47 Sandang 11.39 2.32 3.07 0.80-1.92 1.11 0.23 0.31 0.08-0.18 Kesehatan 3.41 1.38 1.60 2.21 1.67 0.14 0.06 0.07 0.09 0.07 Pendidikan dll -7.07 2.92 2.99 2.81 3.08-0.25 0.11 0.11 0.10 0.11 Transportasi dll -18.03 1.03 1.24 1.05 4.03-1.95 0.11 0.14 0.11 0.44 Bila dibedah lebih dalam, sebenarnya tren kenaikan terjadi pada kelompok vollatile food dan kelompok administered prices dengan porsi kontribusi yang relatif berimbang. Seperti telah disebutkan di atas, inflasi kelompok vollatile food didorong oleh naik tajamnya kenaikan harga subkelompok Bumbu-bumbuan akibat aturan pembatasan impor hortikultura. Sementara itu, pendorong inflasi kelompok administered prices bersumber dari kebijakan kenaikan cukai rokok dan ekspektasi kenaikan BBM bersubsidi. Gambar 2.11 Disagregasi Inflasi Tahunan Provinsi Aceh Gambar 2.12 Kontribusi Disagregasi Inflasi Provinsi Aceh 10 yoy,% 5 yoy,% 8 6 4 2 0-2 -4 6.12 5.94 3.45 1.07 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2012 2013 4 3 2 1 0-1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2012 2013-6 -8 Inflasi IHK Volatile Core Adm Price -2-3 Core Volatile Adm Price -10-4 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN II-2013 33

2.5. PERKEMBANGAN INFLASI MENURUT KOTA Inflasi tahunan di kedua kota yang menjadi pantauan IHK Provinsi Aceh menunjukkan kenaikan. Inflasi kota Banda Aceh naik tajam dari 1,29% di triwulan awal tahun menjadi 3,26% (yoy), sementara inflasi kota Lhokseumawe naik dari 3,19% menjadi 3,65% (yoy). Dari dua kota tersebut, tercatat bahwa inflasi kota Lhokseumawe hampir selalu lebih tinggi dibanding inflasi kota Banda Aceh. Tabel 2.5 Inflasi 2 Kota di Provinsi Aceh qtq,% yoy,% II-12 III-12 IV-12 I-13 II-13 II-12 III-12 IV-12 I-13 II-13 Banda Aceh -0.09 0.44-0.46 1.39 1.86 3.28 1.67 0.05 1.29 3.26 Lhokseumawe 1.23-0.73-1.28 4.03 1.67 5.92 2.47 0.39 3.19 3.65 Padahal bila dilihat dari sudut kedekatan dengan produsen berbagai bahan pangan seperti Sumatera Utara, idealnya inflasi di kota Lhokseumawe lebih rendah dibanding inflasi kota Banda Aceh. Tampaknya terdapat permasalahan yang lebih kompleks terkait dengan kemudahan distribusi dalam perdagangan antar daerah di Lhokseumawe dengan daerah pemasoknya. Namun demikian hipotesis ini memerlukan penelitian lapangan lebih lanjut sehingga penyebab cukup tingginya persistensi inflasi di Lhokseumawe dan besarnya gap antara inflasi kedua kota dapat diketahui penyebabnya. Tabel 2.6 Inflasi Kota Banda Aceh qtq,% Sumbangan qtq II-12 I-13 II-13 II-12 I-13 II-13 UMUM -0.09 1.39 1.86-0.09 1.39 1.86 Bahan makanan -0.31 4.73 5.08-0.09 1.32 1.46 Makanan jadi dll 0.20 1.15 0.99 0.03 0.20 0.06 Perumahan dll -0.10 0.31 0.73 0.00 0.07 0.02 Sandang -0.61-2.10-3.17-0.06-0.20-0.24 Kesehatan 0.47 0.73-0.14 0.02 0.03 0.00 Pendidikan dll 0.20 0.14 0.42 0.01 0.01 0.01 Transportasi dll 0.17 0.05 3.04 0.02 0.01 0.05 yoy,% Sumbangan yoy II-12 I-13 II-13 II-12 I-13 II-13 UMUM 3.28 1.29 3.26 3.28 1.29 3.26 Bahan makanan 5.98 0.28 5.70 1.68 0.08 1.64 Makanan jadi dll 3.24 3.01 3.83 0.57 0.54 0.68 Perumahan dll 1.37 0.84 1.67 0.33 0.20 0.39 Sandang 6.93 0.40-2.18 0.67 0.04-0.20 Kesehatan 0.88 2.74 2.11 0.04 0.12 0.09 Pendidikan dll 1.80 2.89 3.11 0.07 0.11 0.12 Transportasi dll -0.10 1.70 4.60-0.01 0.22 0.59 Secara triwulanan, kota Banda Aceh mengalami inflasi sebesar 1,86% (qtq), meningkat tipis dari triwulan lalu yang sebesar 1,39%. Sementara itu, kota Lhokseumawe justru mengalami penurunan inflasi triwulanan yaitu dari 4,03% menjadi 1,67% (qtq). Sumbangan tertinggi inflasi triwulanan di kedua kota bersumber dari kelompok Bahan Makanan dan sebaliknya penahan inflasi triwulanan berasal dari koreksi (deflasi) kelompok Sandang. 34 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN II-2013

Tabel 2.7 Inflasi Kota Lhokseumawe qtq,% Sumbangan qtq II-12 I-13 I-13 II-12 I-13 II-13 UMUM 1.23 4.03 1.67 1.23 4.03 1.67 Bahan makanan 2.03 11.52 4.20 0.67 3.98 1.46 Makanan jadi dll 1.87 0.99 0.30 0.39 0.20 0.06 Perumahan dll 0.29 0.62 0.54 0.06 0.12 0.11 Sandang 0.45-1.30-2.43 0.04-0.13-0.24 Kesehatan 0.88 0.70 0.47 0.04 0.03 0.02 Pendidikan dll 0.33 0.26 0.64 0.01 0.01 0.02 Transportasi dll -0.02 0.20 3.03 0.00 0.02 0.24 yoy,% Sumbangan yoy II-12 I-13 I-13 II-12 I-13 II-13 UMUM 5.92 3.19 3.65 5.92 3.19 3.65 Bahan makanan 11.67 4.90 7.13 3.86 1.69 2.48 Makanan jadi dll 3.71 3.54 1.94 0.78 0.72 0.40 Perumahan dll 1.58 2.39 2.64 0.32 0.48 0.52 Sandang 5.33 1.32-1.59 0.54 0.13-0.16 Kesehatan 2.48 1.48 1.07 0.10 0.06 0.04 Pendidikan dll 6.01 2.73 3.05 0.19 0.09 0.10 Transportasi dll 1.60 0.34 3.41 0.13 0.03 0.27 Box. 1 Laporan Survei Harga Daging Sapi Pemantauan Tradisi Meugang di Kota Banda Aceh 2013 Tradisi meugang setiap menjelang Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha yang berupa pembelian daging sapi baik untuk konsumsi keluarga masing-masing, maupun untuk dihantarkan kepada kerabat telah mendorong lonjakan permintaan yang tentunya diikuti dengan lonjakan harga. Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah, Bank lndonesia menyelenggarakan quick survey untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan harga daging sapi dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harganya pada tanggal 9 Juli 2013, bertepatan dengan meugang hari pertama. Survei insidentil ini dilaksanakan di dua pasar di Banda Aceh, yaitu pasar Peunayong dan pasar Beurawe dengan melibatkan 20 pedagang berusia di atas 20 tahun sebagai responden. Beberapa fakta yang berhasil diperoleh dalam survei tersebut antara lain adalah : 1. Rata-rata harga daging sapi pada saat Meugang tahun 2013 adalah sebesar Rp.122.500,-. Nilai tersebut naik 18,4% hingga 34,7% dari harga sebelum Meugang yang berkisar antara Rp.80.000,- hingga Rp.100.000,-. 2. Menurut pedagang, lonjakan harga lebih disebabkan karena permintaan daging lembu (sapi) di pasaran meningkat tajam, sementara stok lembu kampung cenderung meningkat tipis. Namun demikian, beberapa pedagang mengakui bahwa harga perolehan sapi dari petani ataupun pedagang besar tidak mengalami kenaikan yang berarti. 3. Daging sapi yang beredar di masyarakat berasal dari sapi lokal yang dibeli dari pedagang besar atau dibeli dari desa yang juga berasal dari Provinsi Aceh dengan detail 20% berasal dari Sibreh, Aceh Besar, dan Lambaro, sementara sisanya berasal dari Aneuk galong, Meureubo, Lamjame, Cot Keueng, Laweung, dan Lambhuk. 4. Sebagian pedagang yang berjualan di pasar Peunayong dan Beurawe merupakan pedagang dadakan yang memanfaatkan saat Meugang untuk berjualan daging sapi. Hal ini cukup KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN II-2013 35

terkonfirmasi dari sedikitnya rata-rata jumlah sapi yang dijual oleh pedagang-pedagang tersebut yaitu hanya 1,5 ekor sapi untuk setiap penjual. 5. Sebagian besar pedagang memperoleh sapi baik dari petani maupun pedagang besar adalah menggunakan sistem kredit. 6. Preferensi masyarakat Aceh adalah membeli daging sapi lokal sehingga meski harga daging sapi impor lebih rendah, masyarakat tetap memilih daging sapi lokal. Berdasarkan fakta-fakta yang ditemui di lapangan tersebut, dipandang perlu dan penting untuk melakukan pendataan produksi sapi (pasokan) pada daerah-daerah produsen (asal) sapi sekaligus melakukan pengontrolan harga transaksi yang terjadi pada daerah-daerah tersebut. Hal ini dilakukan untuk secara tidak langsung turut memberikan batasan marjin normal yang diterima pedagang. Peran-peran pemerintah daerah dalam rangka pengendalian harga daging sapi saat meugang dapat lebih difokuskan dengan cara memberikan pasokan daging sapi bersubsidi dan mengatur harga penjualan daging sapi sehingga terjangkau masyarakat kurang mampu. 36 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN II-2013