BAB I PENDAHULUAN. Karakterisasi Morfologi Dan Hubunagn Filogenetik Sepuluh Kultivar Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Di Kabupaten Subang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh para pelaut Spanyol dan Portugis sekitar tahun 1599 (Afrianti, 2010:78).

I. PENDAHULUAN. unggulan, baik untuk tujuan ekspor mau pun kebutuhan dalam negeri. Ditinjau

TINJAUAN PUSTAKA. tersebar ke seluruh penjuru dunia, terutama di sekitar daerah khatulistiwa yaitu

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang terkenal dengan sebutan negara agraris,

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas

I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Nenas Nenas merupakan tanaman buah berbentuk semak yang mempunyai nama latin Ananas

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. sebagai satu dari empat jenis buah yang ditetapkan sebagai komoditas prioritas

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Pada Tahun Kelompok

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terkenal di seluruh dunia dengan kekayaan anggreknya yang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor pertanian Indonesia memiliki peranan penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Nenas

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 :

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selebihnya tumbuh di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan pulau

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus L. Merr.) merupakan salah satu komoditas hortikultura

nanas madu (cayenne), nanas queen, panduan praktikum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buahnya. Dilihat dari bentuk daun dan buah dikenal ada 4 jenis nanas, yaitu Cayene

BAB I PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. memegang peranan penting bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Fungsi

KEANEKARAGAMAN 36 GENOTIPE CABAI (Capsicum SPP.) KOLEKSI BAGIAN GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

I. PENDAHULUAN. seperti China Asia Free Trade Area (CAFTA) dapat memperparah keadaan krisis

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional saat ini dihadapkan pada tantangan berupa kesenjangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI KARAKTER SPESIFIK UNGGUL KARET BERDASARKAN. Budi Martono Edi Wardiana Meynarti SDI Rusli KODE JUDUL: X.26

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di wilayah tropis dan subtropis. Dalam skala internasional, pisang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pisang (Musa paradisiaca) adalah tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis maupun sub tropis.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. di muka bumi ini merupakan bagian keindahan dari ciptaan Allah swt.

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus L. (Merr)) merupakan salah satu tanaman yang banyak

I. PENDAHULUAN. Produk hortikultura memiliki peranan penting bagi pembangunan pertanian yang

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mayoritas masyarakatnya bermata

PENDAHULUAN. dengan megabiodiversity terbesar kedua. Tingginya tingkat keanekaragaman

SIMULASI UJI BUSS (BARU, UNIK, SERAGAM, STABIL) TIGA VARIETAS NENAS (Ananas comosus L. Merr) Oleh Efi Mulyati A

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PISANG INDONESIA SKRIPSI. Oleh : DEVI KUNTARI NPM :

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil umbi-umbian, antara lain

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dan luar negeri terhadap tanaman selada, komoditas ini mempunyai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan pasal 1 ayat (6) menyatakan bahwa buah lokal adalah semua jenis buahbuahan

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat

PENDAHULUAN. Sumatera Utara, karena mempunyai keunggulan komperatif dan kompetitif

VII ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KERAGAAN PASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pembangunan ekonomi nasional abad ke-21 masih tetap berbasis

ANALISIS FILOGENETIK TIGA POPULASI DUKU TURAK (Lansium domesticum Corr.) ASAL KABUPATEN KUANTAN SINGINGI BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nenas diyakini berasal di Selatan Brazil dan Paraguay kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Tropis. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki posisi geografi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. ekuator, memiliki iklim tropis dan curah hujan yang tinggi mendukung berbagai

KARAKTERISASI TIGA GENOTIPE NENAS cv. QUEEN (Ananas comosus L. Merr) DI KECAMATAN TAMBANG

BAB I PENDAHULUAN. secara luas. Selain memiliki peran yang sangat penting dalam bidang ekologi,

I. PENDAHULUAN. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan buah yang berasal dari hutan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Nenas ( Ananas comosus L. Merr) Taksonomi Tanaman Nenas ( Ananas comosus L. Merr) Deskripsi Tanaman Nenas

BAB I PENDAHULUAN. pertanian haruslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintah sedang berkembang.

I. PENDAHULUAN. pangan, tanaman hias, hortikultura, perkebunan dan kehutanan. Potensi ekonomi

I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang

UJI KARAKTERISTIK SIFAT FISIS & MEKANIS SERAT AGAVE CANTULA ROXB (NANAS) ANYAMAN 2D PADA FRAKSI BERAT (30%, 40%, 50%, 60%)

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sentra pertanaman kacang panjang yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Nanas merupakan salah satu tanaman buah yang banyak. dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis. Volume ekspor terbesar

BAB. I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Daya Terima Varian Rasa Koktail Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr) Dalam Menunjang Diversifikasi Produk

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam menopang kehidupan

PENDAHULUAN Latar Belakang

KELOMPOK USAHA ROTI DI DESA PECALONGAN KECAMATAN SUKOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kontribusi besar dalam pengembangan pertanian di Indonesia. Dalam beberapa

ha1 memberikan peluang kerja bagi masyarakat. Sektor agribisnis holtimtura

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey merupakan sentra produksi strawberry di Indonesia tepatnya di

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Potensi Ekonomi Nenas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara mega biodiversitas karena memiliki

I. PENDAHULUAN. banyak menghadapi tantangan dan peluang terutama dipacu oleh proses

I PENDAHULUAN

INVENTARISASI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN BUAH SPESIFIK KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI

Eksplorasi dan Karakterisasi Keanekaragaman Plasma Nutfah Mangga (Mangifera) di Sumatera Tengah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Buah-buahan merupakan komoditas yang mudah sekali mengalami kerusakan

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan beragam buah buahan. Iklim tropis di Indonesia merupakan keuntungan alamiah, sehingga dapat dijadikan sebagai negara salah satu penghasil buah buahan tropis terbesar di dunia. Salah satu komoditas buah tropis penting di Indonesia yang berperan sebagai produk andalan dalam negeri adalah buah nanas. Indonesia memiliki berbagai macam kultivar nanas yang telah dibudidayakan oleh para petani mulai Sumatra sampai Irian Jaya (Irfandi, 2005). Nanas memiliki daya tarik dari segi rasa asam manis yang segar sehingga mejadikannya komoditas buah buahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Dinas Pertanian Tanaman Pangan (2008) menyatakan bahwa daya serap pasar (konsumen) yang semakin tinggi mengindikasikan agribisnis ini mempunyai prospek cerah. Untuk pengembangan usaha nanas skala komersial, diperlukan perencanaan yang cermat, terutama dalam hal teknik budidayanya. Nanas nanas tersebut kemungkinan mempunyai potensi unggul untuk industri pengolahan maupun konsumsi buah segar (Irfandi, 2005). Menurut Verheji dan Coronel (Malihah, 2006) ukuran buah, warna, pinggiran daun rata atau berduri dan rasa pada buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) dapat dibedakan menjadi enam kelompok yaitu Red Spanish, Queen, Abacaxi, Cayenne, Cabezone, dan Singapore Spanish. Buah nanas di Indonesia sendiri sudah menjadi trademark bagi suatu daerah atau wilayah. Kultivar nanas yang paling banyak ditanam di Indonesia adalah Cayenne dan Queen. Kultivar Cayenne dikenal dengan nama lokal nanas Subang dan nanas 1

2 minyak (Bogor), sedangkan kultivar Queen dikenal dengan nama lokal seperti nanas Bogor, Palembang, Pemalang, dan Blitar (Miswar et al., 2012). Daerah penghasil buah nanas adalah Palembang, Riau, Jambi, Bogor, Subang, Pandeglang, Tasikmalaya dan Kutai (Sari, 2002). Berdasarkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Standar Operasional Prosedur (SOP) Nanas Kabupaten Subang (2008), kota Subang merupakan salah satu sentra produksi nanas di Indonesia. Nanas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 10 kultivar. 10 kultivar ini berasal dari Perkebunan Toto Mariuk di Jalan Cagak Subang dan Kebun Percobaan Subang, Jawa Barat yang terdiri dari nanas Cayenne Biasa, Cayenne Simadu, Cayenne Duri, Cayenne Leor, Cayenne Bulat, Cayenne Hilo, Cayenne Gelung Duri, Cayenne Bottleneck, Cayenne Big Eye dan Queen Blitar. Dari 10 kultivar nanas di atas tentu memiliki perbedaan satu sama lain yang menunjukkan ciri khas masing masing, diantaranya perbedaan pada segi morfologi. Untuk dapat memahami perbedaan dari masing masing kultivar tersebut tentunya dibutuhkan informasi mengenai karakter morfologi yang berkenaan dengan 10 kultivar nanas Subang tersebut. Hingga saat ini karakter morfologi merupakan dasar utama sebagai alat identifikasi tanaman (Hidayat et al., 2012). Namun, hal ini merupakan salah satu permasalahan pengembangan buah nanas di Indonesia, yaitu kurangnya informasi tentang karakteristik morfologi (Irfandi, 2005). Davis dan Heywood (Rahayu dan Handayani, 2008) menyatakan bahwa karakter morfologi mempunyai peran penting di dalam sistematika. Walaupun banyak pendekatan yang dipakai dalam menyusun sistem klasifikasi, namun semuanya berpangkal pada karakter morfologi. Selain itu menurut Rifai (Rahayu dan Handayani, 2008) pendekatan ini memberikan

3 jalan tercepat memperagakan keanekaragaman dunia tumbuhan dan dapat dipakai sebagai sistem pengacuan umum yang dapat memberikan informasi dan data data untuk bidang lainnya. Stace (Rahayu dan Handayani, 2008) menambahkan karakter morfologi merupakan karakter-karakter yang mudah dilihat dan bukan karakter karakter yang tersembunyi, sehingga variasinya dapat dinilai dengan cepat jika dibandingkan dengan karakter karakter lainnya. Kebanyakan masyarakat khususnya para petani nanas hanya mengenal nanas dari segi morfologi secara terbatas, tanpa memperhatikan karakteristik morfologi yang lebih rinci, contohnya saja hanya mampu membedakan tanaman nanas dari segi morfologi bentuk dan warna buah. Hal ini sering disebut dengan istilah klasifikasi rakyat, yang hanya dapat membedakan jenis kultivar nanas secara terbatas. Keterbatasan ini dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam membedakan kultivar kultivar nanas, terutama jika akan dilakukan hibridisasi tanaman untuk mendapatkan nanas unggul. Jika dikaji lebih lanjut, perbedaan secara morfologi pada kultivar nanas tidak hanya terlihat dari bentuk dan warna buah, tetapi daun, duri, mata serta bentuk mahkota pun merupakan organ tanaman yang memiliki perbedaan, karena terdapat ciri khas masing masing dari setiap kultivarnya. Oleh karena itu, klasifikasi rakyat ini dapat diangkat dan dikembangkan dengan karakterisasi morfologi yang lebih rinci dalam ruang lingkup ilmiah untuk mendapatkan data secara akurat sebagai pembeda beragam kultivar nanas. Kartikaningrum et al. (Rejeki, 2011) mengemukakan karakterisasi morfologi secara ilmiah dapat digunakan sebagai alat penanda untuk dapat mempelajari hubungan kekerabatan dari suatu populasi organisme. Salah satu metode kontemporer yang digunakan untuk mengetahui kekerabatan antar

4 tumbuhan yaitu dengan menggunakan analisis filogenetik (Maharani, 2008). Dengan analisis filogenetik dapat diketahui jauh dekatnya hubungan kekerabatan pada tumbuhan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas tanaman adalah dengan menyilangkan antar tetua yang memiliki karakter karakter tertentu dan mengetahui terlebih dahulu hubungan kekerabatan tanaman tersebut (Yunianti et al., 2010). Beberapa penelitian tentang karakter morfologi dan kekerabatan kultivar nanas yang telah dilakukan diantaranya adalah penelitian Karakterisasi Morfologi dan Filogenetik pada Kultivar Nanas Malaysia oleh Syafiqah (2012) dan Identifikasi Molekuler pada Kultivar Nanas Malaysia Berdasarkan Daerah Internal Transcribed Spacer oleh Hidayat et al. (2012). Di negara Indonesia sendiri, khususnya mengenai nanas Subang penelitian yang berkenaan dengan karakter morfologi dan hubungan kekerabatan kultivar nanas belum dilakukan. Dilakukannya penelitian ini akan menjadi sumber informasi karakter morfologi dan filogenetik yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dengan memberikan informasi baru mengenai kultivar nanas komersial yang banyak diminati untuk dikonsumsi dan sebagai referensi bagi mahasiswa ataupun peneliti untuk melengkapi informasi dalam bidang morfologi. Hasil analisis mengenai kekerabatan ini dapat dijadikan dasar untuk memudahkan hibridisasi antara kultivar kultivar nanas serta penelitian masa depan dalam bidang lain mengenai tanaman nanas, misalnya dalam bidang biologi molekuler. Oleh karena itu, diperlukan penelitian mengenai keanekaragaman morfologi yang meliputi karakteristik daun, duri, mata, buah dan mahkota serta membangun pohon filogenetik 10 kultivar terpilih dari Kabupaten Subang. B. Rumusan Masalah

5 Rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah : Bagaimana hubungan kekerabatan pada 10 kultivar nanas Subang berdasarkan keanekaragaman morfologi daun, duri, mata, buah dan mahkota?. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat dibuat menjadi beberapa pertanyaan penelitian, yaitu: 1. Bagaimana keanekaragaman morfologi daun, duri, mata, buah dan mahkota pada 10 kultivar nanas Subang? 2. Kultivar manakah yang memiliki hubungan kekerabatan paling dekat berdasarkan morfologi daun, duri, mata, buah dan mahkota? 3. Bagaimana hubungan kekerabatan antara nanas Subang dan nanas Malaysia berdasarkan data penelitian yang sebelumnya? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui keanekaragaman morfologi daun, duri, mata, buah dan mahkota pada 10 kultivar nanas Subang. 2. Mengetahui hubungan kekerabatan 10 kultivar nanas Subang. 3. Mengetahui kultivar yang memiliki hubungan kekerabatan terdekat berdasarkan analisis filogenetik. D. Batasan Masalah Agar penelitian ini memiliki arah dan ruang lingkup yang jelas, maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun batasan-batasan dalam penelitian ini yaitu: 1. Sampel nanas yang akan digunakan berasal dari Kabupaten Subang, Jawa Barat berjumlah 10 kultivar yang berasal dari Perkebunan Toto Mariuk di Jalan Cagak Subang dan Kebun Percobaan Subang, Jawa Barat yaitu nanas

6 Cayenne Biasa, Cayenne Simadu, Cayenne Duri, Cayenne Leor, Cayenne Bulat, Cayenne Hilo, Cayenne Gelung Duri, Cayenne Bottleneck, Cayenne Big Eye dan Queen Blitar. 2. Buah nanas yang diamati adalah buah nanas yang matang, dengan umur tanaman yang sama (2 tahun satu minggu). 3. Karakter yang diamati pada penelitian ini adalah karakter secara morfologi, meliputi daun, duri, mata, buah dan mahkota dengan pemberian skor 0 5. 4. Data morfologi nanas Malaysia yang digunakan berdasarkan penelitian Syafiqah (2012). 5. Metode analisis secara filogenetik menggunakan software MEGA (Molecular Evolutionary Genetics Analysis) Versi 4.0.2. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah dengan terkumpulnya data mengenai karakterisasi morfologi yang diperoleh dapat bermanfaat bagi masyarakat dengan memberikan informasi baru mengenai ciri morfologi kultivar nanas komersial yang banyak diminati untuk dikonsumsi dan dapat juga menjadi referensi bagi mahasiswa ataupun peneliti untuk melengkapi informasi dalam bidang morfologi. Hasil analisis filogenetik mengenai hubungan kekerabatan dapat memberikan informasi awal untuk penelitian masa depan dalam bidang lain mengenai tanaman nanas serta dapat menjadi dasar untuk memudahkan hibridisasi antara kultivar kultivar nanas untuk meningkatkan kualitas buah.

7