KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

dokumen-dokumen yang mirip
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL KNKT

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOYOTA KIJANG NOMOR KENDARAAN T 1756 DC TERJUN KE SUNGAI LUBAI, JEMBATAN BERINGIN

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN HASIL INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL DI KM PASAR GUGUAK KAYU TANAM, KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT SELASA, 1 JULI 2014 KNKT

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TABRAKAN ANTARA BUS DOA IBU DENGAN MOBIL ELF DI JALAN RAYA NAGREK KM 37

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL MOBIL BUS L 300 NOMOR KENDARAAN BK-1045-GA JATUH KE JURANG

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL MOBIL BUS PO. GIRI INDAH B-7297-BI MENABRAK MOBIL BARANG BAK MUATAN TERBUKA F-8723-FK DAN KEMUDIAN MASUK JURANG

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN AWAL HASIL INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

FINAL DI TANJAKAN KRUMPUT KM. 20, DESA PAGERALANG, KECAMATAN KEMRANJEN, KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH SABTU, 10 AGUSTUS 2013 KNKT

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

REKOMENDASI SEGERA. Nomor : KNKT/ 001/7/XII/REK.KJ/13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Alat pendukung. aman, nyaman, lancar, cepat dan ekonomis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya ini terjadi dengan

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

REKOMENDASI SEGERA Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas Angkutan Jalan

DATA INVESTIGASI KECELAKAAN LLAJ TAHUN

Komite Nasional Keselamatan Transportasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Inspeksi Keselamatan Jalan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana pelayanan untuk memenuhi

Laporan Investigasi dan Penelitian Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA. Laporan Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan

KA Nomor Urut Kecelakaan:

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

II. TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PERISTIWA KECELAKAAN KERETA API

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan. Namun, perkembangan

LAPORAN PERISTIWA KECELAKAAN KERETA API

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KAWASAN PASAR TANAH MERAH BANGKALAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA SIMPANG TAK SEBIDANG

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain.

FINAL KNKT Laporan Investigasi Kecelakaan Laut

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB III LANDASAN TEORI. tahun dan saat ini sudah menjadi permasalahan global dan bukan semata-mata

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

FINAL KECELAKAAN TUNGGAL MOBIL BARANG DUMP TRUK DS-9675-AB MASUK JURANG DI JL. ALTERNATIF PERUMNAS III WAENA ENTROP, JAYAPURA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017

VI. DAMPAK PENINGKATAN VOLUME LALU LINTAS TERHADAP LINGKUNGAN. Volume lalu lintas pada dasarnya merupakan proses perhitungan yang

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

2. Mengurangi jumlah korban kecelakaan pada pemakai jalan lainnya.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Kecelakaan. 1. Jumlah kecelakaan dan jumlah korban kecelakaan

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.653/AJ.202/DRJD/2001 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN ANGKUTAN SEWA

D E P A R T E M E N P E R H U B U N G A N Komite Nasional Keselamatan Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. Mobil Penumpang (emp) adalah faktor yang menunjukkan pengaruh berbagai tipe

BAB III LANDASAN TEORI

Auditorium KNKT, Kementerian Perhubungan 28 Desember Interviewing Techniques in Accident Investigation NTSC In-House Training

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Keselamatan Jalan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan

BAB IV ANALISIS DATA. Data simpang yang dimaksud adalah hasil survey volume simpang tiga

Perencanaan Geometrik & Perkerasan Jalan PENDAHULUAN

TABRAKAN BERUNTUN BUS PO. PARAHYANGAN EXPRESS T-7035-DL

LAPORAN HASIL PENELITIAN DOSEN KAJIAN TINGKAT PELAYANAN JALAN PADA JALAN GAJAH MADA KABUPATEN JEMBER. Oleh : Ir. Noor Salim, M.Eng

EVALUASI PENERAPAN ZONA SELAMAT SEKOLAH DI KOTA PADANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA

STUDI PENANGANAN JALAN RUAS BUNDER LEGUNDI AKIBAT PEKEMBANGAN LALU - LINTAS

PENDAHULUAN. Sebagai gambaran pada pada kondisi puncak, yaitu saat lebaran jumlah total pemudik pada tahun 2012 ini adalah sebanyak 14,41 juta

DATA INVESTIGASI KECELAKAAN PERKERETAAPIAN TAHUN Sumber: Database KNKT Desember 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

Nomor 25 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 25 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Persyaratan Teknis jalan

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB 3 PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

DATA INVESTIGASI KECELAKAAN PERKERETAAPIAN TAHUN

KRITERIA PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN ANTAR KOTA

No Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta


BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus. kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materil.

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA

Transkripsi:

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-08-02-07-01 LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN KECELAKAAN TABRAKAN ANTARA MOBIL BUS BH 7768 FU DENGAN MOBIL PENUMPANG KIA CARNIVAL B 8615 LT DESA TANJUNG TELANG KEC. MERAPI KAB. LAHAT, SUMATERA SELATAN KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA 2010

KESELAMATAN MERUPAKAN PERTIMBANGAN UTAMA KOMITE UNTUK MENGUSULKAN REKOMENDASI KESELAMATAN SEBAGAI HASIL SUATU INVESTIGASI DAN PENELITIAN. KOMITE MENYADARI BAHWA DALAM PENGIMPLEMENTASIAN SUATU REKOMENDASI KASUS YANG TERKAIT DAPAT MENAMBAH BIAYA OPERASIONAL DAN MANAJEMEN INSTANSI/PIHAK TERKAIT. PARA PEMBACA SANGAT DISARANKAN UNTUK MENGGUNAKAN INFORMASI LAPORAN KNKT INI HANYA UNTUK MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN KESELAMATAN TRANSPORTASI; LAPORAN KNKT TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR UNTUK MENUNTUT DAN MENGGUGAT DIHADAPAN PERADILAN MANAPUN. Laporan ini diterbitkan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Gedung Karya Lantai 7, Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat No. 8, JKT 10110, Indonesia, pada tahun 2010

DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal Daftar Isi...... ii Daftar Gambar... iii Sinopsis...... 1 I. Informasi Faktual... 2 I.1 Data Kendaraan... 2 I.2 Data Prasarana dan lingkungan... 4 I.3 Lokasi Kejadian... 5 I.4 Kronologis... 5 I.5 Korban... 6 I.6 Informasi Awak Bus, Awak Kereta Api Dan Penumpang... 6 I.7 Informasi Cuaca... 6 II. Temuan... 7 II.1 Aspek Administrasi... 7 II.2 Aspek Sarana... 7 II.3 Aspek Prasarana... 7 III. Analisis... 8 III.1 Aspek Manusia... 8 III.2 Aspek Sarana... 8 III.3 Aspek Prasarana dan Lingkungan... 11 IV. Kesimpulan... 12 V. Rekomendasi... 13 VI. Lampiran... 14 ii

DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Peta lokasi kejadian Kondisi bagian depan mobil bus Kondisi bagian sebelah kanan mobil bus Kondisi kerusakan mobil penumpang pasca kecelakaan Kondisi ruas jalan lintas Sumatera Lahat Muara Enim Gambar 6. Kronologis Kecelakaan Lahat 21 Juli 2008 iii

SINOPSIS SINOPSIS Senin, 21 Juli 2008 sekitar pukul 02.15 WIB mobil penumpang KIA Carnival B. 8615 LT meluncur dari arah Muara Enim menuju Jakarta dengan membawa penumpang sebanyak 7 orang. Mobil penumpang B 8615 LT meluncur dengan kecepatan sedang. Tiba-tiba mobil penumpang B. 8615 LT berjalan melewati marka tengah dan masuk ke jalur berlawanan. Dari arah berlawanan meluncur Mobil Bus Family Raya Trans BH 7768 FU membawa penumpang sebanyak 37 orang tidak termasuk pengemudi. Melihat kendaraan masuk ke jalurnya, pengemudi Mobil Bus Family Raya Trans BH 7768 FU berusaha menghindar ke kiri dengan melakukan pengereman namun tabrakan tidak dapat dihindari. Tabrakan terjadi pukul 02.30 WIB. Tabrakan yang cukup keras menyebabkan mobil penumpang B. 8615 LT terpental mundur sampai 16 m dan mobil bus PO. Family Raya Trans BH. 7768 FU keluar jalan dan menabrak rumah penduduk sekitar lokasi kejadian. Ditemukan skid mark di sekitar lokasi kejadian. Pengemudi mobil penumpang B 8615 LT dan 4 orang penumpangnya meninggal dunia di tempat kejadian, dan 2 orang penumpang mobil bus BH. 7768 FU meninggal dunia di rumah sakit. Kecelakaan ini juga mengakibatkan 2 (dua) orang luka berat dan 33 orang luka ringan. Seluruh korban dievakuasi ke RSD Lahat dan RS Dinas Ketentaraan Lahat (DKT). Dari investigasi dan penelitian KNKT yang dilakukan, diketahui hal-hal yang menonjol, yaitu : Lokasi kecelakaan terletak pada jalan Nasional, kondisi jalan lurus dan jarak pandang pengemudi bebas. Terdapat marka tengah dan tepi namun sangat kurang rambu-rambu seperti rambu peringatan dan papan himbaun. Mobil penumpang B. 8615 LT yang tiba-tiba berjalan melewati marka tengah dan masuk ke jalur berlawanan disebabkan kondisi pengemudi dalam keadaan kelelahan/lengah. Sebagai hasil dari investigasi dan penelitian oleh KNKT, disampaikan beberapa rekomendasi kepada Kementerian Perhubungan c.q. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Dinas yang bertanggung jawab di bidang Perhubungan Propinsi Sumatera Selatan, Kapolres Lahat, Dinas yang bertanggung jawab di bidang Perhubungan Kabupaten Lahat. 1

INFORMASI FAKTUAL I. INFORMASI FAKTUAL I.1 DATA KENDARAAN I.1.1 Data mobil penumpang B 8615 LT Jenis Kendaraan : Mobil Penumpang Merek / Tipe : KIA Jumlah Tempat Duduk : 6 (enam) tidak termasuk pengemudi Karoseri : Korea (Complete Build Up) No. Kendaraan : B 8615 LT Tahun Pembuatan : 2001 No. Mesin : 5021133 No. Rangka : KNAUOP 7523Y6145140 Masa Berlaku STNK : - Masa Berlaku Uji : - Data Operator Operator/ Pemilik Alamat : Darwin Sihombing : Jl. H. Najih RT 09/01 Petukangan Jakarta Selatan Data Awak Kendaraan Umur Jenis Kelamin SIM Pengemudi : 30 Tahun : Laki-laki : A Pendidikan : - Alamat terakhir Pengalaman Kerja (mengemudi) : Jl. H. Najih RT 09/01 Petukangan Jakarta Selatan : - 2

INFORMASI FAKTUAL I.1.2 Data mobil bus Jenis Kendaraan Merek / Tipe Jumlah Tempat Duduk : 57 Karoseri No. Kendaraan : Mobil bus : Hino : Laksana Semarang : BH 7768 FU Tahun Pembuatan : 2005 No. Mesin : - (mesin rusak parah/nomor mesin tidak terbaca) No. Rangka : MJEAKIJRK4GA 11521 Masa Berlaku STNK Masa Berlaku Uji : - (tidak ditemukan STNK) : - (tidak ditemukan buku uji) Data Operator Operator/ Pemilik Alamat : H. Gusmaliadi : Jl. Lintas Sumatera KM 2 Kab. Merangin Data Awak Kendaraan Pengemudi Pembantu Pengemudi Umur : - - Jenis Kelamin : - - SIM : - - Pendidikan : - - Alamat terakhir : - - Pengalaman Kerja (mengemudi) : - - 3

INFORMASI FAKTUAL I.2 DATA PRASARANA DAN LINGKUNGAN Nama Jalan : Jalan Lintas Sumatera Lahat Muara Enim Kelas Jalan : II Status Jalan : Nasional Fungsi jalan : Arteri Primer Lebar jalan : 7,1 Meter Lebar Bahu Jalan : 2 Meter Lebar Drainase : Tidak ada Kemiringan jalan : 5 º Pola Arus Lalu Lintas : 2 Arah Jumlah Jalur : 2 Lajur Tipe Perkerasan bahu jalan : Tanah + Koral Konstruksi Perkerasan Jalan : Aspal Hotmix Kualitas Permukaan Jalan : Bagus Keadaan Permukaan Jalan : Halus Kering Kapasitas : 3976 Smp/jam Jarak Lahat ke TKP : 9,3 kilo meter Volume : 796 Smp/jam V/C Ratio : 0,2 Tingkat Pelayanan Jalan : B Kecepatan Rata rata : 70 80 Km/jam (Jalan Lurus) Marka Jalan : Ada Perlengkapan Jalan : Tidak ada Penerangan Jalan Umum : Tidak ada 4

INFORMASI FAKTUAL I. 3 LOKASI KEJADIAN Lokasi Kejadian Gambar 1. Peta lokasi kejadian I.4 KRONOLOGIS Senin, 21 Juli 2008 sekitar pukul 02.15 WIB mobil penumpang KIA Carnival B. 8615 LT meluncur dari arah Muara Enim menuju Jakarta dengan membawa penumpang sebanyak 7 orang. Mobil penumpang B 8615 LT meluncur dengan kecepatan sedang. Tiba-tiba mobil penumpang berjalan melewati marka tengah dan masuk ke jalur berlawanan. Dari arah yang berlawanan meluncur Mobil Bus Family Raya Trans BH 7768 FU membawa penumpang sebanyak 35 orang tidak termasuk pengemudi. Melihat kendaraan masuk ke jalurnya, pengemudi Mobil Bus Family Raya Trans BH 7768 FU berusaha menghindar ke kiri dengan melakukan pengereman namun tabrakan tidak dapat dihindarkan. Tabrakan terjadi pukul 02.30 WIB. Tabrakan yang cukup keras menyebabkan mobil penumpang B. 8615 LT terpental mundur sampai 16 m dari titik terjadinya tabrakan dan mobil bus PO. Family Raya Trans BH. 7768 FU keluar dari badan jalan dan menabrak salah satu rumah penduduk di sekitar lokasi kejadian. Ditemukan jejak pengereman (skid mark) di sekitar lokasi kejadian. Pengemudi mobil penumpang B 8615 LT dan 4 orang penumpangnya meninggal dunia di tempat kejadian, dan 2 orang penumpang mobil bus BH. 7768 FU meninggal dunia di rumah sakit. Selain itu juga mengakibatkan 2 (dua) orang luka berat dan 33 orang luka ringan. Untuk lebih jelasnya, gambar kronologis kejadian kecelakaan dapat dilihat pada lembar lampiran. 5

INFORMASI FAKTUAL I.5 KORBAN Korban Awak Kendaraan Penumpang mobil penumpang Penumpang Bis Meninggal 1 4 2 7 Total Luka ringan - - 33 33 Luka Berat - 2-2 Total 1 6 35 42 Tabel 1. Data Jumlah dan Rincian Korban I.6 INFORMASI AWAK BUS DAN PENUMPANG Tidak dapat dilakukan wawancara terhadap pengemudi mobil penumpang B 8615 LT disebabkan pengemudi meninggal dunia. Dan pengemudi mobil bus BH. 7768 FU melarikan diri dan sampai saat ini masih belum melapor/ditemukan. I.7 INFORMASI CUACA Pada saat kejadian cuaca cukup cerah 6

TEMUAN II. TEMUAN II.1 ASPEK ADMINISTRASI a. Tidak ditemukan buku uji mobil bus BH 7768 FU b. Plat Samping tidak ada c. Nomor uji tidak diketok pada chassis d. STNK dan SIM pengemudi mobil penumpang B. 8615 LT tidak ditemukan; e. STNK, Buku Uji dan SIM pengemudi mobil Bus Family Raya Trans BH. 7768 FU tidak ditemukan; f. Mobil bus Family Raya Transport BH. 7768 FU tidak memiliki izin trayek AKAP. II.2 ASPEK SARANA Mobil bus BH 7768 FU a) Dimensi panjang kendaraan berkurang 20 cm disebabkan bengkok/patah karena benturan; b) Ban tidak sesuai standar pabrik, ukuran ban depan (1000 20 14 ply) dan ukuran ban belakang (900 20 14 ply); c) Ban depan sebelah kanan menggunakan merk Michelin dan sebelah kiri merk Gajah Tunggal; d) Ban belakang sisi luar memakai ban vulkanisir dan ban belakang sisi dalam standar (tidak vulkanisir); e) Kondisi ban depan sebelah kanan sudah aus / gundul (kedalaman alur ban sebelah luar 1 mm dan sebelah dalam 0 mm). II.3 ASPEK PRASARANA a. Tidak ada rambu pembatas kecepatan, rambu peringatan b. Kondisi lingkungan pemukiman penduduk yang cukup padat dan relatif terbuka, sehingga jarak pandang cukup jauh lebih dari 200 m. Pada saat kejadian kecelakaan (pukul 02.30 WIB) cuaca cerah, kondisi jarak pandang relatif jauh. c. Ditemukan jejak pengereman (skid mark) pada permukaan jalan d. Ditemukan kerusakan pada marka batas tepi jalan e. Tidak ditemukan kerusakan pada permukaan jalan 7

ANALISIS III. ANALISIS III.1 ASPEK MANUSIA Pengemudi Mobil Penumpang B 8615 LT dan pengemudi mobil bus Family Raya Transport BH 7768 FU Berdasarkan keterangan dari penduduk sekitar lokasi kejadian, ditemukan bahwa pengemudi mobil penumpang B 8615 LT dan pengemudi mobil bus Family Raya Transport BH. 7768 FU sama-sama berjalan melewati marka tengah. Tetapi jika dilihat dari skid mark (jejak rem) posisi mobil bus Family Raya Transport BH. 7768 FU tepat di marka garis pembatas jalur. Hal ini mengindikasikan pengemudi mobil penumpang B. 8615 LT mengambil jalur terlalu ke kanan sehingga tabrakan tidak dapat terhindarkan. III.2 ASPEK SARANA a. Mobil Bus Family Raya Transport BH. 7768 FU Dari hasil investigasi dan penelitian yang dilakukan bahwa secara administrasi mobil bus Family Raya Transport BH 7768 FU dalam kondisi tidak layak operasi disebabkan tidak memiliki izin trayek (kartu pengawasan). Tabrakan yang cukup keras menyebabkan mobil penumpang B 8615 LT terpental mundur sampai sejauh 16 m dari titik terjadinya tabrakan dan mobil bus PO. Family Raya Trans BH 7768 FU keluar dari badan jalan dan menabrak salah satu rumah penduduk di sekitar lokasi kejadian. Ditemukan jejak pengeremam (skid mark) di sekitar lokasi kejadian. Dimensi panjang kendaraan berkurang 200 mm. Kondisi kendaraan rusak parah, antara lain: - Pipa rem putus karena benturan yang keras; - Booster rem atas dan bawah rusak; - Klem per depan kanan patah; - Per bengkok karena benturan; - Rumah setir (steering house) lepas; - As setir (steering column) patah; - As cabin patah; - Peredam kejut (shock absorber) rusak. Berdasarkan data dan informasi yang didapat melalui : Jumlah penumpang yang diangkut; Hasil pemeriksaan fisik kondisi ban kendaraan bus tersebut; Hasil pemeriksaan fisik kondisi rem kendaraan bus tersebut. 8

ANALISIS Dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut : Jumlah penumpang yang diangkut : Saat kejadian mobil bus tersebut mengangkut penumpang sebanyak 36 orang termasuk pengemudi. Hasil pemeriksaan fisik kondisi ban kendaraan tersebut Hasil pemeriksaan fisik kondisi rem kendaraan tersebut : a. Ban tidak sesuai standar pabrik, ukuran ban depan (1000 20 14 ply) dan ukuran ban belakang (900 20 14 ply). b. Ban depan sebelah kanan menggunakan merk Michelin dan sebelah kiri merk Gajah Tunggal c. Ban belakang sisi luar memakai ban vulkanisir dan ban belakang sisi dalam standar (bukan vulkanisir). d. Kondisi ban depan sebelah kanan sudah aus/gundul (kedalaman alur ban sisi luar 1 mm dan ban sisi dalam 0 mm). Kondisi rem dalam keadaan baik. Hal itu dapat dilihat dari ketebalan kanvas rem. Artinya apabila kendaraan dipacu dan dikendalikan dengan baik, maka rem tersebut masih dapat berfungsi dengan baik pula. Dari kondisi tersebut diatas, kendaraan Mobil Bus Family Raya Trans tidak laik jalan karena masa uji berkalanya tidak diketahui (tidak ada buku uji), tidak laik operasi (tidak memiliki ijin trayek/kartu pengawasan), ukuran dan merk ban yang bervariasi (dari berbagai merk) dan kondisi permukaan ban tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku (kedalaman alur bannya kurang dari 1 mm). 9

ANALISIS Kerusakan pada mobil bus Family Raya Trans BH 7768 FU: Gambar 2. Kondisi bagian depan mobil bus Gambar 3. Kondisi bagian sebelah kanan mobil bus b. Mobil penumpang KIA Carnival B. 8615 LT Kondisi kendaraan rusak parah antara lain: - Dimensi panjang kendaraan berkurang 200 mm. - Pipa rem putus karena benturan yang keras; - Booster rem atas dan bawah rusak; - Klem-per depan kanan patah; - Per Bengkok karena benturan; - Rumah setir (steering house) lepas; - As setir (steering column) patah; - As cabin patah; - Peredam kejut (shock absorber) rusak. 10

ANALISIS Kerusakan pada mobil penumpang B 8615 LT: Gambar 4. Kondisi kerusakan mobil penumpang pasca kecelakaan III.3 ASPEK PRASARANA DAN LINGKUNGAN a. Kondisi permukaan jalan bagus dan relatif lurus b. Kondisi marka median bagus dan ada marka batas tepi jalan c. Tidak ada rambu pembatas kecepatan, rambu peringatan d. Kondisi lingkungan pemukiman penduduk yang cukup padat dan relatif terbuka, sehingga jarak pandang cukup jauh lebih dari 200 m. Pada saat kejadian kecelakaan (pukul 02.30 WIB) cuaca cerah, kondisi jarak pandang relatif jauh e. Kondisi pasca kecelakaan ditemukan beberapa tanda sbb : Ditemukan jejak pengereman (skid mark) pada permukaan jalan Ditemukan kerusakan pada marka batas tepi jalan Tidak ditemukan kerusakan pada permukaan jalan Arah Palembang Arah Muara Enim Gambar 5. Kondisi ruas jalan lintas Sumatera Lahat Muara Enim 11

KESIMPULAN IV. KESIMPULAN Hasil investigasi dan penelitian tim di lokasi kejadian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Mobil bus Family Raya Trans BH. 7768 FU tidak laik jalan disebabkan masa uji berkalanya tidak diketahui (tidak ada buku uji), tidak laik operasi (tidak memiliki ijin trayek/kartu pengawasan), ukuran dan merk ban yang bervariasi (dari berbagai merk) dan kondisi permukaan ban tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku (kedalaman alur bannya kurang dari 1 mm). 2. Kondisi prasarana dan lingkungan relatif baik dengan jarak pandang yang cukup jauh (lebih dari 200 m) dengan level of service pada tingkat B. Pada kondisi tersebut pengemudi mempunyai kebebasan memilih kecepatan yang diinginkan tanpa adanya gangguan yang berarti. 3. Kondisi pengemudi yang kelelahan/lengah saat mengemudi menyebabkan yang bersangkutan tidak berkonsentrasi dalam mengemudikan kendaraan sehingga tidak mampu/trampil pada saat menghadapi kondisi kritis/bahaya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemungkinan penyebab (probable cause) terjadinya peristiwa kecelakaan ini, bersumber dari faktor manusia kelelahan/fatique yang mengakibatkan kelalaian atau ketidakcakapan dalam berlalu lintas di jalan terutama pada saat menghadapi situasi kritis yang datang secara tiba-tiba, kondisi teknis laik jalan kendaraan (diantaranya penggunaan ban dengan ukuran dan merk yang berbeda, kedalaman alur ban tidak memenuhi persyaratan teknis (minimal 1 mm) sehingga pada saat dilakukan pengereman secara mendadak kendaraan tidak dapat berhenti secara sempurna karena cengkraman ban terhadap permukaan jalan tidak bagus/buruk. 12

REKOMENDASI V. REKOMENDASI Berdasarkan hasil kesimpulan diatas dan agar tidak terjadi kejadian serupa di masa yang akan datang dengan penyebab yang sama, maka direkomendasikan hal-hal sebagai berikut: V.1 Kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat a. Tidak mengizinkan kepada Dishub Kabupaten/Kota yang tidak memiliki alat pengujian, tenaga penguji yang tidak punya kompetensi untuk melakukan proses pengujian kendaraan bermotor. b. Memberikan sanksi kepada PO. Family Raya Trans karena mengoperasikan kendaraan yang tidak laik jalan dan tanpa dilengkapi perizinan angkutan (ijin trayek/kartu pengawasan). V.2. Kepada Dinas yang bertanggung jawab di bidang Perhubungan Propinsi Sumatera Selatan Agar melakukan pemasangan rambu, khususnya rambu-rambu peringatan dan himbauan di kawasan lokasi kejadian kecelakaan dan sekitarnya. V.3. Kepada Kapolres Lahat Melakukan pemanggilan terhadap pemilik/pengurus PO Family Raya Trans terkait pengemudi mobil bus Family Raya Trans BH. 7768 FU yang melarikan diri. V.4. Kepada Dinas yang bertanggung jawab di bidang Perhubungan Kabupaten Lahat a. Melakukan pengawasan terhadap kelengkapan administrasi perizinan (Kartu Pengawasan/Trayek dan Buku Uji); b. Melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor dengan menggunakan peralatan uji mekanis dan tenaga penguji yang memiliki kompetensi. Demikian agar dapat diperhatikan sebagai masukan untuk keputusan kebijakan tindak lanjut dalam rangka memperbaiki tingkat keselamatan transportasi lalu lintas jalan di masa akan datang. 13

LAMPIRAN CARNIVAL B. 8615 LT DESA TANJUNG TELANG KAB.LAHAT, SUMATERA SELATAN KEC. MERAPI 14

LAMPIRAN 15