PENGADILAN AGAMA BANGLI

dokumen-dokumen yang mirip
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Kepala, Drs. Abdillah Benteng, M.Pd NIP

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN (01)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun JL.DEPATI SAID,No. 01, Kel.

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

LAPORAN KEUANGAN TA 2017 (audited) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun JL.DEPATI SAID,No. 01, Kel.

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA NEGARA (402572) LAPORAN KEUANGAN

Kata Pengantar Daftar Isi Pernyataan Telah Direviu Pernyataan Tanggung Jawab

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau

BPS KOTA TOMOHON. Laporan Keuangan. Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No. 14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Raya Pendidikan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI DEMAK. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Jl. Sultan Trenggono No. 27 Demak

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BULUKUMBA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl.Lanto Dg.Pasewang No.18. Bulukumba - Sulawesi Selatan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Gajah Mada No.

Catatan Atas Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sultan Trenggono No

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

PENGADILAN AGAMA PURWOKERTO LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Gerilya No. 7A Purwokerto - Jawa Tengah 53143

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 UAPPA-W NUSA TENGGARA TIMUR

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Hanoman No. 18 Semarang

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No

Catatan atas Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Putri Tujuh

POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sultan Trenggono No

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MAROS. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman No. 9 Maros

C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 masingmasing

PENGADILAN NEGERI BINTUHAN LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA TUAL LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. Jenderal Soedirman.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 TAHUN ANGGARAN 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, 20 Januari 2016 Kepala, Dr. Haris Munandar N., Ma, NIP

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Rawasari Selatan No.

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300)

KATA PENGANTAR. Jakarta, 28 April 2017 Kepala, Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain NIP

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Pengadilan Agama Bangli adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan Laporan Keuangan Pengadilan Agama Bangli mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel. Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas / pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Pengadilan Agama Bangli. Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). - 1 -

DAFTAR ISI Kata Pengantar 1 Daftar Isi 2 Pernyataan Tanggung Jawab 3 Ringkasan 4 I. Laporan Realisasi Anggaran 6 II. Neraca 7 III. Laporan Operasional 8 IV. Laporan Perubahan Ekuitas 10 V. Catatan atas Laporan Keuangan 11 A. Penjelasan Umum 11 B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 23 C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 32 D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 49 E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 56 F. Pengungkapan Penting Lainnya 58 VI. Lampiran dan Daftar 60 Hal - 2 -

PENGADILAN AGAMA BANGLI JL. MERDEKA NO. 140 BANGLI BALI 80614 TELEPON 0366 91143, FAXIMILE 0366 91143 PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan Pengadilan Agama Bangli yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. - 3 -

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Pengadilan Agama Bangli Tahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidahkaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi: 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2016. Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp5.301.320 atau mencapai 95,11 persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp5.573.520. Realisasi Belanja Negara pada TA 2016 adalah sebesar Rp1.595.930.473 atau mencapai 63,50 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp2.513.212.000. 2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 30 Juni 2016. Nilai Aset per 30 Juni 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp2.808.326.530 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp22.114.550; Aset Tetap (neto) sebesar Rp2.773.211.980; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp0; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp13.000.000. Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp21.000.000 dan Rp2.787.326.530. 3. LAPORAN OPERASIONAL Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-lo, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit- LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp5.301.320, - 4 -

sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp1.373.000.931 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp(1.367.699.611). Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-masing sebesar Rp0 dan sebesar Rp0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp(1.367.699.611). 4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2016 adalah sebesar Rp2.563.967.138 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp(1.367.699.611) kemudian ditambah dengan Penyesuaian Nilai Aset sebesar Rp111.250, ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp1.590.947.753 dan Kenaikan Ekuitas sebesar Rp223.359.392 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 30 Juni 2016 adalah senilai Rp2.787.326.530. 5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 30 Juni 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2016 disusun dan disajikan dengan basis akrual. - 5 -

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENGADILAN AGAMA BANGLI LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Dalam Rupiah) - 6 -

II. NERACA PENGADILAN AGAMA BANGLI NERACA PER 30 JUNI 2016 DAN 2015 (DalamRupiah) - 7 -

III. LAPORAN OPERASIONAL PENGADILAN AGAMA BANGLI LAPORAN OPERASIONAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Dalam Rupiah) - 8 -

- 9 -

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PENGADILAN AGAMA BANGLI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Dalam Rupiah) - 10 -

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Pengadilan Agama Bangli Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis Pengadilan Agama Bangli didirikan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Entitas berkedudukan di Jalan Merdeka No. 140, Bangli, Bali. Pengadilan Agama Bangli mempunyai tugas dan fungsi dalam memberikan bimbingan dan dukungan implementasi akuntansi pemerintah berbasis akrual pada Kementerian Negara/Lembaga. Melalui peran tersebut diharapkan kualitas laporan K/L dapat ditingkatkan yang pada akhirnya Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dapat disajikan dengan akuntabel, akurat dan transparan. Untuk mewujudkan tujuan di atas Pengadilan Agama Bangli berkomitmen dengan visi mewujudkan pelaksanaan penyelenggaraan keuangan negara yang efisien, akuntabel dan transparan melalui akuntansi pemerintah menuju Laporan Keuangan Kementerian/Negara yang berkualitas. Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkahlangkah strategis sebagai berikut: Menyelenggarakan yang berkelanjutan berkaitan implementasi akuntansi pemerintah kepada Kementerian Negara/Lembaga. Membina secara efektif Kementerian Negara/Lembaga dalam pemanfaatan informasi keuangan yang dihasilkan oleh sistem akuntansi yang - 11 -

diimplementasikan. Mengembangkan sistem yang profesional dan terpercaya. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal kepada para pemangku kepentingan. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Pengadilan Agama Bangli. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Basis Akuntansi A.3. Basis Akuntansi Pengadilan Agama Bangli menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. - 12 -

Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dasar Pengukuran A.4. Dasar Pengukuran Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Pengadilan Agama Bangli dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Kebijakan Akuntansi A.5. Kebijakan Akuntansi Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016-13 -

telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang merupakan entitas pelaporan dari Pengadilan Agama Bangli. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Pengadilan Agama Bangli adalah sebagai berikut: LRA (1) Pendapatan- LRA Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN). Akuntansi pendapatan-lra dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. Pendapatan- Pendapatan- LO (2) Pendapatan- LO Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. - 14 -

Belanja Secara khusus pengakuan pendapatan-lo pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai berikut: o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode waktu sewa. o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan Akuntansi pendapatan-lo dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. (3) Belanja Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. - 15 -

Beban Aset (4) Beban Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. (5) Aset Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya. Aset Lancar a. Aset Lancar Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal. Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut: a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang - 16 -

mempunyai kekuatan hukum tetap. b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut: Kualitas Piutang Uraian Penyisihan Lancar Kurang Lancar Diragukan Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan 0.5% 10% 50% Macet Ketiga tidak dilakukan pelunasan 100% 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN - 17 -

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA. Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan: harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya. Aset Tetap b. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun. Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp 300.000 (tiga ratus ribu rupiah); b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah); c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, - 18 -

diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya. Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD. Penyusutan Aset Tetap c. Penyusutan Aset Tetap Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah; b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP); dan c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan. Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa - 19 -

memperhitungkan adanya nilai residu. Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat. Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut: Penggolongan Masa anfaat Aset Tetap Kelompok Aset Tetap Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Jaringan dan Irigasi Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) Masa Manfaat 2 s.d. 20 tahun 10 s.d. 50 tahun 5 s.d 40 tahun 4 tahun Piutang Jangka Panjang d. Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan. - 20 -

Aset Lainnya e. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya. Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi. Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Kewajiban (6) Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar - 21 -

Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Ekuitas (7) Ekuitas Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas. Implementasi Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pertama Kali (8) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2015 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pada tahun 2015 adalah merupakan implementasi yang pertama. - 22 -

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Selama periode berjalan, Pengadilan Agama Bangli telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan pejabat perbendaharaan dan tidak merubah jumlah anggaran. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut: 2016 Uraian Pendapatan ANGGARAN AWAL ANGGARAN SETELAH REVISI Pendapatan Jasa 0 0 Pendapatan Lain-lain 5.573.520 5.573.520 Jumlah Pendapatan 5.573.520 5.573.520 Belanja Belanja Pegawai 1.750.342.000 1.750.342.000 Belanja Barang 431.870.000 431.870.000 Belanja Modal 331.000.000 331.000.000 Jumlah Belanja 2.513.212.000 2.513.212.000 Realisasi Pendapatan Rp 5.301.320 B.1 Pendapatan Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp 5.301.320 atau mencapai 95,11 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp5.573.520. Pendapatan Pengadilan Agama Bangli terdiri dari Pendapatan Jasa dan Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai berikut: - 23 -

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan No. Uraian Estimasi Pendapatan Realisasi % 1. Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan 2. Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah Pada Panitera Badan Pengadilan (Peradilan) 0 0 0,00 0 0 0,00 3. Pendapatan Ongkos Perkara 0 0 0,00 4. Pendapatan Kejaksanaan dan Peradilan Lainnya 5. Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji 6. Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu 0 0 0,00 5.573.520 5.301.320 95,11 0 0 0,00 Total Pendapatan 5.573.520 5.301.320 95,11 Realisasi Pendapatan TA 2016 mengalami kenaikan 9,62 persen dibandingkan TA 2015. Hal ini disebabkan karena pada TA 2016 terdapat pendapatan yang berasal dari penerimaan kembali persekot/uang muka gaji yang lebih besar dibandingkan TA 2015. Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2016 dan 2015 Uraian TA 2016 2015 Perubahan Rp. % Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah Pada Panitera Badan Pengadilan (Peradilan) Pendapatan Ongkos Perkara 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00-24 -

Pendapatan Kejaksanaan dan Peradilan Lainnya Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu 0 0 0 0,00 5.301.320 4.833660 467.660 9,67 0 2.160 (2.160) (0,05) Total Pendapatan 5.301.320 4.835.820 465.500 9,62 Realisasi Belanja Negara Rp1.595.930.472 B.2 Belanja Realisasi Belanja instansi pada TA 2016 adalah sebesar Rp1.595.930.473 atau 63,50% dari anggaran belanja sebesar Rp2.513.212.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2016 adalah sebagai berikut: Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2016 Uraian 30 Juni TA 2016 Pagu Realisasi % Belanja Pegawai 1.750.342.000 1.049.154.758 59,94 Belanja Barang 431.870.000 231.071.335 53,50 Belanja Modal 331.000.000 315.704.380 92,35 Total Belanja Bruto 2.513.212.000 1.595.930.473 63,50 Pengembalian Belanja 0 0 0 Total Belanja Netto 2.513.212.000 1.595.930.473 63,50-25 -

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini: 2.000.000.000 1.800.000.000 1.600.000.000 1.400.000.000 1.200.000.000 1.000.000.000 800.000.000 600.000.000 400.000.000 200.000.000 - Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Anggaran Belanja Dibandingkan dengan TA 2015, Realisasi Belanja TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 54,22% dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain: 1. Belanja Pegawai yang lebih besar pada TA 2016. 2. Pengadaan belanja modal yang lebih besar pada TA 2016. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan 2015 Uraian TA 2016 TA 2015 Naik (Turun) Rp. % Belanja Pegawai 1.049.154.758 899.034.675 150.120.083 16,69 Belanja Barang 231.071.335 135.758.569 95.312.766 70,20 Belanja Modal 315.704.380 0 315.704.380 100 Total Belanja 1.595.930.473 1.034.792.524 561.137.949 54,22-26 -

Belanja Pegawai Rp 1.049.154.758 B.3 Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 adalah masing - masing sebesar Rp. 1.049.154.758 dan Rp. 899.034.675. Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Realisasi belanja TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 16,69 persen dari TA 2015. Hal ini disebabkan antara lain oleh: 1. Adanya penambahan pegawai dalam rangka mendukung program maupun kegiatan dalam beberapa tahun mendatang. Perbandingan Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 Uraian TA 2016 TA 2015 Naik(Turun) % Belanja Gaji Pokok PNS 423.549.400 306.514.940 117.034.460 38,18 Belanja Pembulatan Gaji PNS 5.290 12.821 (7.531) (58,73) Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 32.208.180 25.702.304 6.505.876 25,31 Belanja Tunj. Anak PNS 11.975.978 8.788.932 3.187.046 36,26 Belanja Tunj. Struktural PNS 14.560.000 9.780.000 4.780.000 48,87 Belanja Tunj. Fungsional PNS 414.890.000 420.960.000 (6.070.000) (1,44) Belanja Tunj. PPh PNS 56.369.490 54.152.258 2.217.232 4,09 Belanja Tunj. Beras PNS 21.798.420 24.817.420 (3.019.000) (12,16) Belanja Uang Makan PNS 44.138.000 46.326.000 (2.188.000) (4,72) Belanja Tunjangan Umum PNS 1.260.000 1.980.000 (720.000) (36,36) Belanja Uang Lembur 28.400.000 0 28.400.000 100 Total Belanja Brutto 1.049.154.758 899.034.675 150.120.083 16,69 Pengembalian Belanja 0 (720) 720 100 Total Belanja Netto 1.049.154.758 899.033.955 150.120.803 16,69-27 -

Belanja Barang Rp 231.071.335 B.4 Belanja Barang Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 231.071.335 dan Rp 135.758.569. Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami kenaikan (70,20)% dari Realisasi Belanja Barang TA 2015. Hal ini antara lain disebabkan oleh penambahan anggaran belanja barang tahun 2016. Perbandingan Belanja Barang TA 2016 dan 2015 Uraian TA 2016 TA 2015 Perubahan Realisasi Realisasi Rp. % Belanja Barang Operasional 91.512.890 70.874.500 20.638.390 29,11 Belanja Non Operasional 0 2.450.000 (2.450.000) (100) Belanja Jasa 5.819.745 6.195.372 (375.627) (6,06) Belanja Pemeliharaan 74.210.140 12.088.497 62.121.643 513,89 Belanja Perjalanan Dinas 59.528.560 44.150.200 15.378.360 34,83 Total Belanja Brutto 231.071.335 135.758.569 95.312.766 70,20 Pengembalian Belanja 0 0 0 0 Total Belanja Netto 231.071.335 135.758.569 95.312.766 70,20 Belanja Modal Rp315.704.380 B.5 Belanja Modal Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 315.704.380 dan Rp. 240.500.000. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi Belanja Modal pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 31,27% dibandingkan TA 2015 disebabkan oleh adanya belanja modal gedung dan - 28 -

bangunan berupa penataan tata ruang gedung kantor, peralatan dan mesin berupa 5 (lima) unit perangkat PC. Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 URAIAN REALISASI TA. 2016 REALISASI TA. 2015 NAIK (TURUN) % Belanja Modal Tanah 0 0 0 Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 131.000.000 41.500.000 215,66 184.704.380 199.000.000 (7,18) 0 0 0 Belanja Modal Lainnya 0 0 0 Jumlah Belanja Kotor 315.704.380 240.500.000 31,27 Pengembalian 0 0 0 Jumlah Belanja 315.704.380 240.500.000 31,27 B.5.1 Belanja Modal Tanah Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Tidak ada Realisasi belanja modal tanah pada TA 2016 hal ini disebabkan Pengadilan Agama Bangli tidak mempunyai pagu dipa Belanja Modal Tanah. B.5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 adalah sebesar Rp. 131.000.000, mengalami kenaikan sebesar 215,66 persen bila dibandingkan dengan realisasi TA 2015 sebesar Rp. 41.500.000. Hal ini disebabkan oleh adanya belanja modal berupa lima unit - 29 -

perangkat PC dan AC. Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 Uraian TA 2016 TA 2015 Perubahan Rp. % Pengolah Data dan Informasi 106.000.000 0 106.000.000 100 Fasilitas Perkantoran 25.000.000 0 25.000.000 100 Pengadaan Server 0 41.500.000 (41.500.000) (100) Total Belanja Brutto 131.000.000 41.500.000 89.500.000 215,66 Pengembalian Belanja 0 0 0 0 Total Belanja Netto 131.000.000 41.500.000 89.500.000 215,66 B.5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 184.704.380 dan Rp. 199.000.000. Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami penurunan sebesar (7,18) persen dibandingkan Realisasi TA 2015. Belanja Gedung dan Bangunan ini berupa Penataan Tata Ruang Gedung Kantor. Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2016 dan 2015 Uraian TA 2015 TA 2014 Perubahan Rp. % Renovasi Ruang Sidang dan Jembatan Penataan Tata Ruang Gedung Kantor 0 199.000.000 (199.000.000) (100) 184.704.380 0 184.704.380 100 Total Belanja Brutto 184.704.380 199.000.000 (14.295.620) (7,18) Pengembalian Belanja 0 0 0 0 Total Belanja Netto 184.704.380 199.000.000 (14.295.620) (7,18) - 30 -

B.5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Tidak ada Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan pada TA 2016 hal ini disebabkan Pengadilan Agama Bangli tidak mempunyai pagu dipa Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan. B.5.5 Belanja Modal Lainnya Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Tidak ada Realisasi Belanja Modal Lainnya pada TA 2016 hal ini disebabkan Pengadilan Agama Bangli tidak mempunyai pagu dipa Belanja Modal Lainnya. Belanja Bantuan Sosial Rp0 B.6 Belanja Bantuan Sosial Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Tidak ada Realisasi Belanja Bantuan Sosial pada TA 2016 hal ini disebabkan Pengadilan Agama Bangli tidak mempunyai pagu dipa Belanja Bantuan Sosial. - 31 -

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA Kas di Bendahara Pengeluaran Rp. 21.000.000 C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 21.000.000 dan Rp0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening Kas Negara per tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut: Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran No. Jenis TA 2016 TA 2015 1. Uang Tunai di brankas 21.000.000 0 2. Uang di rekening bank 0 0 3. Kuitansi 0 0 Jumlah 21.000.000 0 Kas di Bendahara Penerimaan Rp0 C.2 Kas di Bendahara Penerimaan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 adalah sebesar masing-masing Rp0 dan Rp0. Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak. - 32 -

Rincian Kas di Bendahara Penerimaan No. Jenis TA 2016 TA 2015 1. Kas di Bendahara Penerimaan 0 0 Jumlah 0 0 Kas Lainnya dan Setara Kas Rp0 C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas No. Jenis TA 2016 TA 2015 1. Kas Lainnya dan Setara Kas 0 0 Jumlah 0 0 Piutang PNBP Rp0 C.4 Piutang PNBP Saldo Piutang PNBP per tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp0 dan Rp0. Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan pembayarannya. Rincian Piutang PNBPdisajikan sebagai berikut: - 33 -

Rincian Piutang PNBP No. Jenis TA 2016 TA 2015 1. Piutang PNBP 0 0 Jumlah 0 0 Bagian Lancar Tagihan TP/TGR Rp0 C.5 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut: Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2016 dan 2015 No. Jenis TA 2016 TA 2015 1. Bagian Lancar TP/TGR 0 0 Jumlah 0 0 Bagian Lancar TPA Rp0 C.6 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 masingmasing adalah sebesar Rp0 dan Rp0. Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai berikut: Rincian Bagian Lancar TPA No. Jenis TA 2016 TA 2014-34 -

1. Bagian Lancar TPA 0 0 Jumlah 0 0 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Lancar Rp 0 C.7 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Lancar Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Lancar per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp0 dan Rp0. Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Lancar pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar No. Jenis TA 2016 TA 2015 1. Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Lancar 0 0 Jumlah 0 0 Beban Dibayar di Muka Rp0 C.8 Beban Dibayar di Muka Saldo Beban Dibayar di Muka per tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp0 dan Rp8.955.210. Beban dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Beban Dibayar di Muka adalah sebagai berikut: - 35 -

Rincian Beban Dibayar di Muka No. Jenis TA 2016 TA 2015 1. Persekot Gaji 0 8.955.210 Jumlah 0 8.955.210 Pendapatan Masih Harus Diterima Rp0 C.9 Pendapatan yang Masih Harus Diterima Pendapatan yang Harus Diterima per tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 masing-masing adalahsebesar Rp0 dan Rp0. Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa. Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan sebagai berikut: Perbandingan Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2016 dan 2015 No. Jenis TA 2016 TA 2015 1. Pendapatan yang masih harus diterima 0 0 Jumlah 0 0 Persediaan Rp 1.114.550 C.10 Persediaan Nilai Persediaan per 30 Juni 2016 dan 2015 masingmasing adalah sebesar Rp. 1.114.550 dan Rp1.277.550. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk - 36 -

mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Rincian Persediaan No. Uraian 30 Juni 2016 31 Desember 2015 1 Barang Konsumsi 760.550 1.098.550 2 Bahan Untuk Pemeliharaan 54.000 179.000 3 Pita Cukai, Materai dan Leges 300.000 0 4 Suku Cadang 0 0 5 Persediaan lainnya 0 0 Total 1.114.550 1.277.550 Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik. Tagihan TP/TGR Rp0 C.11 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 30 Juni 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena kelalaiannya. Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan - 37 -

Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut: Perbandingan Rincian Tagihan TP/TGR TA 2016 dan 2015 No. Jenis TA 2016 TA 2015 1. Tagihan TP/TGR 0 0 Jumlah 0 0 Tagihan Penjualan Angsuran Rp0 C.12 Tagihan Penjualan Angsuran Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-masing debitur adalah sebagai berikut: Rincian Tagihan TPA No. Jenis TA 2016 TA 2015 1. Tagihan Penjualan Angsuran 0 0 Jumlah 0 0 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang Rp0 C.13 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Penyisihan - 38 -

Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masingmasing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut: Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang TA 2016 No. Jenis TA 2016 TA 2015 1. Penyisihan Piutang Tak Tertagih Jangka Panjang 0 0 Jumlah 0 0 Tanah Rp578.750.000 C.14 Tanah Nilai Aset Tetap berupa Tanah per 30 Juni 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp. 578.750.000 dan Rp. 578.750.000. Nilai Perolehan Aset Tetap berupa Tanah yang terletak di Jalan Merdeka No. 140 Bangli tidak mengalami kenaikan atau tetap karena sepanjang tahun 2016 tidak terdapat pagu belanja modal pengadaan Nilai Perolehan Aset Tetap berupa Tanah. Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2015 578.750.000 Mutasi Tambah Pembelian 0 Mutasi Kurang Penyitaan Pengadilan 0 Saldo per 30 Juni 2016 578.750.000-39 -

Rincian saldo Tanah per 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut: Rincian Tanah No KIB Luas (m 2 ) No. Atas Nama Peruntuka Jumlah. Sertifikat n 1. 2.01.01.04.001 1.250 23 Pemerinta Bangunan 578.750.00 (1) h Republik Gedung 0 Indonesia Kantor Cq. Mahkama h Agung Republik Indonesia Jumlah 578.750.00 0 Peralatan dan Mesin Rp1.545.932.682 C.15 Peralatan dan Mesin Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah Rp1.545.932.682 dan Rp1.414.932.682. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2015 1.414.932.682 Mutasi Tambah Pembelian 131.000.000 Mutasi Kurang Kehilangan 0 Penghentian dari penggunaan 0 Saldo per 30 Juni 2016 1.545.932.682 Akumulasi Penyusutan s.d 30 Juni 2016 (1.265.608.768) Nilai Buku 30 Juni 2016 280.323.914 Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa: a. Pembelian Alat Pengolah Data dan Informasi senilai - 40 -

Rp. 106.000.000; b. Pembelian Peralatan dan Fasilitas Perkantoran senilai Rp. 25.000.000. Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini. Gedung dan Bangunan Rp2.070.222.000 C.16 Gedung dan Bangunan Nilai Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah Rp. 2.070.222.000 dan Rp. 2.070.222.000. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2015 2.070.222.000 Mutasi Tambah Renovasi Ruang Sidang dan Jembatan 0 Mutasi Kurang 0 Saldo per 30 Juni 2016 2.070.222.000 Akumulasi Penyusutan s.d 30 Juni 2016 (369.558.614) Nilai Buku 30 Juni 2016 1.700.663.386 Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini. Jalan,Jaringan dan Irigasi Rp10.000.000 C.17 Jalan, Irigasi, dan Jaringan Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp10.000.000 dan Rp10.000.000. Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2015 10.000.000 Mutasi Tambah 0-41 -

Mutasi Kurang 0 Saldo per 30 Juni 2016 10.000.000 Akumulasi Penyusutan s.d 30 Juni 2016 (1.000.000) Nilai Buku 30 Juni 2016 9.000.000 Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini. Aset Tetap Lainnya Rp19.770.300 Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp184.704.380 C.18 Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah,peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.saldo Aset Tetap Lainnya per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah Rp19.770.300 dan Rp19.451.700. Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini. C.19 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp184.704.380 dan Rp0. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp (1.636.167.382) C.20 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah masing-masing Rp(1.636.167.382) dan Rp(1.552.555.454). Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). - 42 -

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut: Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap No. Uraian Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 1 Peralatan dan Mesin 1.545.932.682 (1.265.608.768) 280.323.914 2 Gedung dan Bangunan 2.070.222.000 (369.558.614) 1.700.663.386 3 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 10.000.000 (1.000.000) 9.000.000 4 Aset Tetap Lainnya 19.770.300 0 19.770.300 Jumlah 3.645.924.982 (1.636.167.382) 2.009.757.600 Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini. Aset Tak Berwujud Rp13.000.000 C.21 Aset Tak Berwujud Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah Rp13.000.000 dan Rp13.000.000. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada Pengadilan Agama Bangli berupa software yang digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2015 13.000.000 Mutasi Tambah 0 Mutasi Kurang 0 Saldo per 30 Juni 2016 13.000.000 Akumulasi Penyusutan s.d 30 Juni 2016 0 Nilai Buku 30 Juni 2016 13.000.000-43 -

Rincian Aset Tak Berwujud per 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut: Rincian Aset Tak berwujud No. Uraian Nilai 1. Software Komputer 13.000.000 Jumlah Total 13.000.000 Aset Lain-Lain Rp 32.134.000 C.22 Aset Lain-Lain Saldo Aset Lain-lain per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah Rp 32.134.000 dan Rp 32.134.000. Aset Lainlain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2015 32.134.000 Mutasi Tambah Reklasifikasi 0 Mutasi Kurang Penghapusan BMN 0 Saldo per 30 Juni 2016 32.134.000 Akumulasi penyusutan (32.134.000) Nilai buku per 30 Juni 2016 0 Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku tersaji pada Lampiran Laporan Keungan ini. - 44 -

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Rp(32.134.000) C.23 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah masing-masing Rp(32.134.000) dan Rp(32.134.000). Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut: Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya N o. Uraian Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi Nilai Buku 1 Aset Tak Berwujud 13.000.000 0 13.000.000 2 Aset Lain-lain 32.134.000 (32.134.000) 0 Jumlah 45.134.000 (32.134.000) 13.000.000 Uang Muka dari KPPN Rp 21.000.000 C.24 Uang Muka dari KPPN Saldo Uang Muka dari KPPN per per 30 Juni 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 21.000.000 dan Rp 0. Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. - 45 -

Utang kepada Pihak Ketiga Rp0 C.25 Utang kepada Pihak Ketiga Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 30 Juni 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp66.650. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada Kantor Akuntansi Istimewa Papua per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Rincian Utang kepada Pihak Ketiga Uraian Jumlah Penjelasan Potongan pajak yang belum disetor 0 - Utang kepada pihak ketiga lainnya 0 - Total 0 Pendapatan yang Ditangguhkan Rp0 C.26 Pendapatan yang Ditangguhkan Nilai Pendapatan Ditangguhkan per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Pendapatan yang Ditangguhkan merupakan pendapatan negara yang belum disetorkan ke Kas Negara pada tanggal pelaporan. Pendapatan tersebut merupakan pendapatan PNBP, pengembalian belanja, serta pungutan/potongan pajak yang belum disetorkan ke kas negara pada tanggal 30 Juni 2016. Rincian Pendapatan yang Ditangguhkan pada Pengadilan Agama Bangli per tanggal pelaporan disajikan sebagai berikut: - 46 -

Rincian Pendapatan yang Ditangguhkan Uraian Jumlah Pendapatan PNBP 0 PPh yang belum disetor 0 Total 0 Pendapatan Diterima di Muka Rp0 C.27 Pendapatan Diterima di Muka Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan Pendapatan Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa konsultasi akuntansi yang jangka waktu kontraknya lebih dari satu tahun, dengan rincian sebagai berikut: Rincian Pendapatan Diterima di Muka Uraian Jumlah - 0 Total 0 Beban yang Masih Harus Dibayar Rp0 C.28 Beban yang Masih Harus Dibayar Beban yang Masih Harus Dibayar per 30 Juni 2016 dan 2015 sebesar Rp0 dan Rp66.650, merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal pelaporan keuangan belum diterima - 47 -

tagihannya, dengan rincian sebagai berikut: Perbandingan Rincian Beban yang Masih Harus Dibayar TA 2016 dan TA 2015 Uraian Tahun 2016 Tahun 2015 Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar 0 0 Belanja Barang Yang Masih Harus Dibayar 0 66.650 Jumlah 0 66.650 Ekuitas Rp2.787.326.530 C. 29 Ekuitas Ekuitas per 30 Juni 2106 dan 2015 adalah masingmasing sebesar Rp 2.787.326.530 dan Rp 2.563.967.138. Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas. - 48 -

D.PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL Pendapatan PNBP Rp 5.301.320 D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp 5.301.320 dan Rp 4.833.660. Pendapatan tersebut terdiri dari: Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2016 dan 2015 Naik Uraian TA 2016 TA 2015 (Turun) % Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya 5.301.320 4.833.660 - Jumlah 5.301.320 4.833.660 - Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya merupakan Pendapatan-LO yang diperoleh dari Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji. Beban Pegawai Rp 1.058.109.968 D.2 Beban Pegawai Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 1.058.109.968 dan Rp 907.398.435. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. - 49 -