BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap individu memiliki kondisi internal, dimana kondisi internal tersebut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai bagian kehidupan masyarakat dunia pada era global harus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan. semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara yang ditempuh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pembelajaran pada lembaga pendidikan formal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Efektivitas pembelajaran di sekolah merupakan indikator penting yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang dalam prosesnya akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman saat ini, setiap bangsa mengusahakan negaranya maju dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia bukan tentang ilmu bahasa atau ilmu sastra, melainkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan perkembangan zaman yang begitu cepat dan pesat terutama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberhasilan sebuah proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Mella Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. fenomena-fenomena dunia. Permasalahan pendidikan dewasa ini, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya dalam aspek fisik intelektual, emosional, sosial dan spiritual

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan sebagai objek dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. adalah bagaimana mengupayakan agar siswa memperoleh hasil belajar yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan prilaku sosial dan penanaman dasar keilmuan. Tentu saja, kemampuan numerik maupun kemampuan-kemampuan sosio-kultural.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan pola dan urutan kegiatan guru dan siswa

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resty Wijayanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber belajar, selalu berusaha memberikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pendidikan. Terlebih lagi masalah pendidikan geografi, sudah banyak

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara masalah pendidikan sudah barang tentu tidak bisa lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Oleh : Pratiwi Narti A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran yang kreatif serta membangkitkan minat belajar

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena sistem pembelajaran matematika dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, kebanyakan siswa tidak diajarkan bagaimana untuk belajar

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan suatu bangsa adalah mengembangkan ilmu. Diperlukan strategi maupun model pembelajaran yang tepat agar proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari seluruh rakyat Indonesia, baik dari pemerhati pendidikan, birokrasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. hanya memberikan materi melalui ceramah dan pemberian hafalan. Guru

BAB I PEDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. IPA atau sains merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang alam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sekolah dasar sebagai jenjang paling dasar pada pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perkembangan potensi bagi manusia agar bermanfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dipengaruhi oleh lingkungan dan instrumen pengajaran, komponen yang. pendidik dengan peserta didik yang didukung oleh proses.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikanlah peserta dapat memiliki kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan wadah kegiatan sebagai pencetak

Dwi Oktaviani Wulandari, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pernapasan manusia adalah sistem organ yang terjadi dalam tubuh manusia. Pada materi ini siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki kondisi internal, dimana kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktifitas dirinya sehari-hari.salah satu dari kondisi internal tersebut adalah motivasi. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi yang mendasarinya. Motivasi lebih dekat dengan mau melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Istilah motivasi berasal dari kata motiv yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motiv tidak dapat diamati secara langsung, tetapi tidak diinterprestasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motiv adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.

Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga siswa mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila siswa tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh didalam diri siswa. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya pengerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan pengarahan pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Siswa yang diberikan motivasi yang kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Ibaratnya seorang siswa mengikuti proses pembelajaran, akan tetapi karena siswa tidak tertarik pada materi yang diajarkan, maka tidak akan merespon isi dari pada materi pembelajaran tersebut. Kemudian hubungannya dengan kegiatan belajar, yang terpenting bagaimana menciptakan kondisi atau suatu proses yang mengarahkan siswa itu mekukan aktivitas belajar. Dalam hal ini sudah tentu peran seorang guru sangat penting. Bagaimana guru melakukan usaha-usaha untuk dapat menumbuhkan dan memberikan motivasi agar siswa melakukan akticfitas belajar dengan baik. Motivasi juga dapat berperan dalam penguatan belajar apabila siswa yang sedang belajar diharapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Maka dapat dipahami bahwa sesuatu dapat menjadi penguat belajar untuk seluruhakan dicapai.

Ketidakmampuan siswa untuk mencurahkan pendapatnya dipengaruhi oleh dua hal yaitu factor internaldan factor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam individu siswa seperti kurangnya percaya diri pada siswa ketika diminta dapat mengenai sebuah masalah. Kepercayaan diri sangat perlu dimiliki karena merupakan dorongan dari dalam diri siswa untuk berani memberikan pendapat atau solusi dalam penyelesaian masalah. Karena siswa tidak berani, maka semakin lama kebiasaan ini akan berkembang menjadi takut salah dalam berbicara, dan akhirnya fikiran siswa tidak terevaluasi yang menjadikan siswa tidak akan pernah memberikan pendapatnya. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 24 Mei2012 bersama-sama dengan guru kelas IV SD Perguruan Islam Teladan Medan TP. 2011-2012, peneliti menemukan kesulitan pada siswa dalam menyampaikan sesuatu pada orang lain, baik itu berupa saran atau pertanyaan. Siswa tersebut tidak mampu mengungkapkan pendapatnya secara lisan, bahkan siswa tidak bias memberi pendapat tentang suatu keadaan yang telah terjadi disekitar lingkungan sekolah ataupun di lingkungan dimana tempat tinggal siswa tersebut. Ketidakmampuan siswa untuk mengungkapkan pendapat menjadi salah satu hambatan siswa untuk memberanikan diri menyampaikan sesuatu. Dari hasil pengamatan peniliti saat penelitian pada bulan mei 2012 melalui tes pembelajaran, bahwa hanya 5 siswa dari 25 siswa yang termotivasi dalam pelajaran IPA atau berjumlah sekitar 20% dan siswa yang kurang termotivasi dalam pelajaran IPA berjumlah 20 siswa dari 25 siswa atau berjumlah sekitar 80%. Masalah/kendala yang dihadapi dalam proses belajar mengajar khususnya pada pelajaran IPA,

diantaranya guru kurang memberikan motivasi belajar kepada siswa agar siswa dapat termotivasi dan semangat untuk belajar dan guru sangat kurang dalam menggunakan strategi (metode) belajar mengajar terlihat lebih aktif. Didalam wawancara dan observasi, kebanyakan guru dalam mengajar hanya menggunakan metode ceramah saja dan kurangnya pemberian motivasi belajar sehingga siswa kurang berani untuk mengungkapkan pendapat dan kurangnya penguasaan materi pembelajaran dikarenakan tidak terlatih untuk memberikan pendapat serta fasilitas dan sarana prasarana pembelajaran tidak mendukung sehingga suasana belajar di dalam kelas tidak terlihat aktif, dan tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik. Apabila guru hanya menggunakan metode caramah saja suasana pada saat melakukan KBM sangat monoton dan siswa merasa bosan. Proses belajar mengajar mempunyai makna yang sangat berharga bagi diri sendiri untuk menimbulkan dan mengembangkan pengetahuan belajar siswa. Dengan demikian, guru harus dapat mengambil suatu tindakan guna mengamati apa yang kurang dalam pemberian pembelajaran, agar guru mengetahui sampai mana kemampuan siswa tersebut. Sebagai guru (Pendidik) harus dapat menggunakan metode (Strategi) belajar agar siswa dapat termotivasi dalam mengikuti dan menerima pelajaran yang disampaikan. Untuk itu alternatif solusi yang di kemukakan oleh peneliti yaitu siswa memperbanyak latihan untuk mengeluarkan pendapat, rajin bertanya, dan rajin menjawab, guru menggunakan variasi metode pembelajaran, dalam mengajar guru

perlu menggunakan media yang menarik dalam proses belajar mengajar, lebih meningkatkan perhatian dan memberikan motivasi yang membantu siswa. Dari alternatif solusi di atas,solusi yang paling tepat menurut peneliti adalah menggunakan variasi metode pembelajaran khususnya metode Brainstorming. Menurut peneliti, melakukan variasi metode pembelajaran adalah salah satu alat yang dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar. Peneliti melihat bahwa ciri-ciri siswa yang termotivasi dalam belajar antara lain : siswa tersebut aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas, siswa tersebut berani memberikan pendapat dan materi pembelajaran dapat di kuasai. Alasan peneliti menggunakan metode brainstorming untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu peneliti melihat di dalam proses belajar mengajar kebanyakan siswa hanya diam mendengarkan guru menjelaskan materi pelajaran, setelah guru selesai menjelaskan seluruh siswa tidak di latih untuk bertanya dan memberikan pendapatnya. Maka dengan menggunakan metode brainstorming ini siswa di latih untuk berani mencurahkan pendapat dan meningkatkan cara belajar yang melatih siswa untuk terus berfikir. Keberanian untuk mengungkapkan pendapat adalah salah satu bahwa adanya motivasi belajar siswa yang timbul dari dalam diri siswa sehingga siswa dapat mengikuti proses KBM dengan baik dan aktif. Dalam hal ini, penelitian mengkhususkan metode yang digunakan adalah metode Brainstorming.

Metode Brainstorming merupakan strategi yang dapat dipakai untuk mengaktifkan siswa dalam belajar agar suasana di dalam kelas tidak monoton dan tidak merasa bosan. Siswa diminta memberikan ide atau menyebutkan contoh sebanyak-banyaknya dalam waktu yang singkat. Dalam hal ini siswa diminta mengomentari tentang suatu masalah yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran misalnya pendapat mengenai materi Kenampakan Permukaan Bumi. Siswa biasanya lebih berani mengemukakan pendapatnya sebab guru tidak akan menyalahkan jawaban siswa dan semua pernyataan siswa diterima dan ditulis di papan tulis. Melalui metode curah pendapat ini, siswa tanpa disadari sedang berlatih mengungkapkan ide-ide atau pendapat yang yang sudah ada dalam pikirannya. Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan judul MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRAINSTORMING KELAS IV SD PERGURUAN ISLAM TELADAN MEDAN TP. 2011-2012 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan masalahmasalah yang terjadi sehubungan dengan kemampuan siswa dalam pelajaran IPA untuk mencurahkan pendapat sebagai berikut : 1. Metode pembelajaran yang digunakan tidak bervariasi dan cenderungmenggunakan metode ceramah sehingga suasana di dalam kelas tidak terlihat aktif.

2. Siswa kurang berani mengungkapkan pendapat karena kurang diberi motivasi dari guru pada pelajaran IPA sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar. 3. Siswa kurang terlatih untuk menyatakan pendapat karena penguasaan materi pada pelajaran IPA masih tergolong rendah. 4. Fasilitas dan sarana prasarana pembelajaran tidak mendukung. 1.3 Batasan Masalah Dari identifikasi masalah tersebut diatas, maka dalam melaksanakan penelitian perlu dibatasi masalah yang diteliti. Adapun batasan masalah tersebut adalah Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Dengan Menggunakan Metode Brainstorming di Kelas IV SD Perguruan Islam Teladan Medan TP. 2011-2012 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Apakah dengan menggunakan metode brainstorming dapat meningkatkanmotivasi belajar siswa pada materi perubahan kenampakan bumi di kelas IV SD Perguruan Islam Teladan Medan TP. 2011-2012? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode Brainstorming pada pelajaran IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi di kelas IV SD Perguruan Islam Teladan Medan TP. 2011-2012.

1.6 Manfaat penelitian Adapun penelitian ini diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan-masukan berupa sumbangan pikiran bagi guru IPA agar dapat mengajar pada pelajaran IPA kepada siswa yang lebih baik b. Bagi siswa, penilitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran IPA sehingga dapat memahami materi yang diajarkan c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi positif pada seekolah dalam rangka perbaikan kualitas proses kegiatan belajar mengajar dan hasil pembelajaran d. Bagi peneliti, untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan mencurahkan pendapat siswa setewlah dilakukan proses pembelajaran IPA dengan menggunakan metode brainstorming, serta menambah wawasan pengetahuan tentang penggunaan metode brainstorming dan sebagai bekal peneliti untuk menjadi tenaga pendidikan di masa yang akan datang.