III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik Provinsi Lampung ( time series ) pada jangka waktu 6 tahun. terakhir yakni pada tahun 2006 hingga tahun 2007.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Provinsi Lampung adalah data sekunder berupa PDRB tiap kabupaten/kota di

III. METODE PENELITIAN. menggunakan data sekunder yang berasal dari instansi atau dinas terkait.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Provinsi Lampung dengan menggunakan data

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

I. PENDAHULUAN. dengan jalan mengolah sumberdaya ekonomi potensial menjadi ekonomi riil

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

III. METODE PENELITIAN. menggunakan alat uji statistik berupa uji beda maka variabel yang digunakan

METODE PENELITIAN. kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Anggaran

I. PENDAHULUAN. pada hakekatnya pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. serta kesejahteraan penduduk. Kesenjangan laju pertumbuhan ekonomi

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan suatu daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam

BAB IV GAMBARAN UMUM. Bujur Timur sampai 105º50 (BT) Bujur Timur dan 3º45 (LS) Lintang Selatan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT. 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Sumatera Barat. - Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

METODE PENELITIAN. terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Lampung

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder periode tahun dari instansi

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder rangkai waktu (Time

III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

I. PENDAHULUAN. setiap negara yang ada di dunia untuk berlomba lomba meningkatkan daya

III. METODE PENELITIAN. time series yang bersifat kuantitatif, yaitu data berbentuk angka-angka

I. PENDAHULUAN. setiap negara, terutama di negara-negara berkembang. Negara terbelakang atau

I. PENDAHULUAN. Tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB III METODE PENELITIAN

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2012

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian bersifat kuantitatif yaitu berupa data tahunan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TULUNGAGUNG

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam data ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data

III. METODE PENELITIAN. 2010, serta data-data lain yang mendukung. Data ini diperoleh dari BPS Pusat,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2013

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006

PENGARUH PEMBANGUNAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP EKONOMI REGIONAL DAERAH RIAU

Produk Domestik Regional Bruto

I. PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan (Arsyad, 2010).

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kota dan desa, antara pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa maupun antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis ketimpangan wilayah menggunakan Indeks Williamson, diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pringsewu dan Produk Domestik

III. METODE PENELITIAN. sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan dan data antar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pembangunan ekonomi selalu diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. institusi nasional tanpa mengesampingkan tujuan awal yaitu pertumbuhan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. kapita Kota Kupang sangat tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

V. ANALISIS SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN KARIMUN

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang memiliki

I. PENDAHULUAN. suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya. Dari satu periode ke

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN KEEROM TAHUN Chrisnoxal Paulus Rahanra 1

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, rincian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem negara kesatuan. Tuntutan desentralisasi atau otonomi yang lebih

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

Analisis Pendapatan Regional Kabupaten Pulau Morotai 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rumus. 9. Jasa-Jasa 0,47 0,50 0,52 0,54 0,56 0,52 Non Basis. = Nilai produksi subsektor i pada provinsi. = Total PDRB Provinsi

Analisis Sektor Unggulan Kota Bandar Lampung (Sebuah Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB)

I. PENDAHULUAN. menyebabkan GNP (Gross National Product) per kapita atau pendapatan

I. PENDAHULUAN. 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN IV TAHUN 2013

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN IDENTIFIKASI SEKTOR- SEKTOR UNGGULAN DI PROVINSI LAMPUNG (PERIODE ) OLEH : BENI HARISMAN H

PEREKONOMIAN DAERAH KOTA BATAM

Lampiran 1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (Jutaan Rupiah)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan lapangan kerja dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. seluruh stakeholders untuk memberikan kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi

PROFIL PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA di DKI JAKARTA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. membangun seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, yaitu

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

Transkripsi:

31 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini seluruhnya adalah data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung ( time series ) pada jangka waktu 6 tahun terakhir yakni pada tahun 2006 hingga tahun 2007. B. Batasan Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data yang diambil dari pihak lain atau merupakan data yang diolah dari pihak kedua. Karena data yang digunakan adalah data sekunder, maka tidak dilakukan pengumpulan data primer sehingga tidak diperlukan teknik sampling atau kuesioner. Adapun data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika Provinsi Lampung yaitu berupa : a. PDRB Propinsi Lampung periode tahun 2006-2011. b. PDRB 10 Kabupaten/Kota di Propinsi Lampung periode tahun2006-2011. c. PDRB Perkapita Propinsi Lampung periode tahun 2006-2011.

32 d. PDRB Perkapita 10 Kabupaten / Kota di Propinsi Lampung periode 2006-2011. e. Jumlah Penduduk Propinsi Lampung Tahun 2006-2011. f. Jumlah Penduduk 10 Kabupaten/Kota di Propinsi Lampung tahun 2006-2011. C. Analisis Data 1. Analisis Indeks Williamson Indeks Williamson digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat disparitas pendapatan antar wilayah Untuk mengukur ketimpangan pembangunan wilayah antar kabupaten/kota yang terjadi di Provinsi Lampung, tahun 2006 hingga 2011 dapat dianalisis dengan menggunakan indeks ketimpangan regional ( regional inequality) yang dinamakan indek ketimpangan Williammson (Sjafrizal,1997): Keterangan : Yi : PDRB Kab/Kota i di Provinsi Lampung : PDRB rata-rata seluruh kabupaten/kota. Fi N Iw : Jumlah penduduk kabupaten/ kota i di Provinsi Lampung : Jumlah Penduduk Provinsi Lampung : Nilai indeks ketimpangan williamson.

33 2. Tipology Klassen Melalui analisis ini diperoleh empat klasifikasi melalui pendekatan wilayah. Kabupaten/kota yang masing-masing mempunyai karakteristik pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita yang berbeda-beda diklasifikasikan dengan tipologi Klassen pendekatan wilayah (Syafrizal,1997). Melalui pendekatan sektoral, analisis Tipologi Klassen merupakan perpaduan antara alat analisis LQ dengan Model Rasio Pertumbuhan. Sektor ekonomi di tiap kabupaten/kota yang memiliki karakteristik pertumbuhan dan pangsa yang berbeda-beda dapat diklasifikasikan dengan tipologi Klassen pendekatan sektoral. Tabel.3 Klasifikasi Tipologi Klassen Pendekatan Sektoral/Daerah Kuadran I Kuadran II, Kuadran III, Kuadran IV PDRB Pertumbuhan Y 1 > Y Y 1 < Y r 1 > r r 1 < r Sumber: Syafrizal, 1997 Daerah maju dan tumbuh cepat Daerah maju tapi tertekan Daerah berkembang cepat Daerah relatif tertinggal

34 D. Gambaran Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan sosial ekonomi Provinsi Lampung Besarnya masing-masing sektor dalam pembentukan total PDRB mencerminkan struktur wilayah yang bersangkutan. Pengamatan struktur ekonomi wilayah dalam kurun waktu tertentu akan memberikan gambaran apakah perubahan struktur ekonomi yang terjadi mengakibatkan pergeseran struktur ekonomi dari primer ke sekunder ataukah dari sekunder ke tersier. Pergeseran struktur ekonomi akan mendorong peningkatan pendapatan wilayah. Dengan demikian diharapkan pergeseran struktur ekonomi wilayah sesuai dengan potensi wilayah dan struktur ekonomi yang ideal. Perekonomian di provinsi Lampung di dominasi oleh 4 sektor ekonomi yang utama, yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan/hotel/restoran, sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa. Kontribusi dari ke empat sektor ini dalam perekonomian provinsi Lampung selalu mempunyai nilai tertinggi dibandingkan sektor yang lainnya.

35 Tabel 4. Kontribusi Sektor Ekonomi di Provinsi Lampung Tahun 2006 dan 2011 SEKTOR 2006 2011 Pertanian 42,5 38,28 Penambangan dan Penggalian 5,7 6,2 Industri Pengolahan 13,24 13,30 Litrik, Gas dan Air Bersih 7,53 7,62 Bangunan 3,41 4,5 Perdagangan, Hotel dan Restoran 15,50 15,84 Pengangkutan dan Komunikasi 6,2 7,1 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 7,20 7,67 Jasa-jasa 7,54 7,68 Sumber Data : Lampung dalam angka 2011 Berdasarkan table di atas sektor pertanian dalam kurun waktu lima tahun terakhir tetap memberikan kontribusi terbesar. Secara deskriftif dapat digambarkan bahwa sektor pertanian mempunyai persentase sebesar 42,5 persen di tahun 2006 dan menurut menjadi 38,28 persen di tahun 2011. Sektor perdagangan/hotel/restoran menjadi kontributor terbesar kedua setelah sektor pertanian. Sembangan dari sektor perdagangan/hotel/restoran relatif stabil dari tahun ke tahun yakni 15,50 persen di tahun 2006 menjadi 15,84 persen di tahun 2011. Sektor industri pengolahan yang menjadi posisi ketiga mempunyai kontribusi sebesar 13,24 persen di tahun 2006 menjadi 13,30 persen di tahun 2011. Sektor lainnya yang memberikan kontribusi terbesar adalah sektor jasa-jasa. Sektor ini memberikan

36 kontribusi sebesar 7,54 persen di tahun 2006 menjadi 7,68 di tahun 2011. ( BPS Provinsi Lampung:2012) 2. Keadaan Penduduk Penduduk provinsi Lampung terdiri atas berbagai suku bangsa yang dapat dibedakan menjadi dua yaitu asli dan pendatang yang populasinya tersebar di berbagai daerah di Provinsi Lampung. Keadaan sosial penduduk provinsi Lampung sangat bervariasi dari bekerja sebagai petani, wiraswasta, pedagang dan pemerintahan. Tabel.5 Jumlah Penduduk Provinsi Lampung KABUPATEN/KOTA 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Bandar Lampung 803.922 812.133 822.88 833.517 881.801 1.264.758 Metro 130.348 132.044 134.162 136.273 145.471 166.452 Lampung Barat 380.208 381.439 393.818 401.095 419.037 439.826 Lampung Selatan 1.312.527 1.341.258 929.702 943.885 912.49 1.079.791 Lampung Tengah 1.146.158 1.160.221 1.177.967 1.195.623 1.170.717 1.183.427 Lampung timur 929.159 936.734 947.193 957.479 951.639 1.109.015 Lampung utara 559.172 562.314 567.164 571.883 548.277 780.108 Tanggamus 824.922 826.61 845.777 486.284 536.613 542.439 Tulang Bawang 763.360 774.264 787.673 418.802 397.906 417.651 Waykanan 361.830 362.749 364.778 3266.707 406.123 410.532 LAMPUNG 4.752.921 4.788.287 5.793.147 8.015.925 5.199.357 2.757.008 Sumber data : Badan Pusat Statistik Berdasarkan tabel diatas, penduduk provinsi Lampung mempunyai variasi yang cukup spasial. Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota provinsi masih menjadi kota terpadat pada tahun 2011. Sedangkan kepadatan penduduk degan angka tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 8.015.925

37 3. Keadaan Wilayah Provinsi lampung meliputi areal dataran rendah seluas 53.288,35 Km 2 termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau sumatra,dan dibatasi oleh provinsi Sumatera Selatan dab Bengkulu disebalah utara, Selat Sunda disebelah Selatan, Laut Jawa disebelah timur, dan Samudera Indonesia di sebelah barat. Secara geografis Provinsi Lampung terdapat pada kedudukan :Timur Barat berada antara : 103º 40º 105º 50º Bujur Timur, Utara Selatan berada antara : 6º45-3º45 Lintang Selatan. Dilihat dari segi tata guna tanah maka lahan yang tersedia dapat digunakan untuk berbagai sektor, seperti sektor pertanian, industri, perdagangan, prtambangan maupun sektorsektor lainnya.

38 Tabel 6. Luas Wilayah Kab/Kota Provinsi Lampung Kabupaten/Kota Ibu Kota Luas (Km2) Bandar Lampung Bandar Lampung 19,296 Metro Metro 62 Lampung Barat Liwa 4,951 Lampung timur Sukadana 4,338 Lampung Tengah Gunung sugih 4,791 Lampung Selatan Kalianda 3,181 Lampung Utara Kotabumi 2,726 Tanggamus Kota Agung 3,357 Waykanan Blambangan Umpu 392,163 Tulang Bawang Menggala 777,084 Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2012 Dari Tabel.6 di atas dapat kita lihat masing-masing daerah memiliki keadaan geografis yang berbeda-beda. Hal ini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kesenjangan antar wilayah.