Overview of Existing SNIs for Refrigerant

dokumen-dokumen yang mirip
MUSICOOL HYDROCARBON REFRIGERANT OVERVIEW

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

PEDOMAN TEKNIS PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR DAN PENGGUNAAN LPG UNTUK PENGGUNA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Air Conditioning (AC) adalah suatu mesin pendingin sebagai sistem pengkondisi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22.

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

Bab III. Metodelogi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

Bab III Metodelogi Penelitian

Menggunakan Musicool HC yang Hemat Listrik & Ramah Lingkungan Pada Mesin AC Sebagai Pengganti Freon

BAB III METODE PENELITIAN

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

MITIGASI DAMPAK KEBAKARAN

DAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

PEDOMAN TEKNIS PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR DAN PENGGUNAAN LPG UNTUK PENGGUNA

VII. TATA LETAK PABRIK

PENGGUNAAN REFRIGERAN HIDROKARBON (HC) DALAM BISNIS PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC

BAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4

Lampiran : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 02 Tahun 2007 Tanggal : 8 Pebruari 2007

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

KISI-KISI PENGEMBANGAN SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN PADA PROGRAM STUDI TEKNIK PENDINGIN DAN TATA UDARA.

BAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR

BAB I PENDAHULUAN. Sistem refrigerasi telah memainkan peran penting dalam kehidupan

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 15 TAHUN : 2003 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

BAB IV METODE PENELITIAN

PEDOMAN TEKNIS PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR DAN PENGGUNAAN LPG UNTUK PENGGUNA

PETUNJUK PENGGUNAAN. Chest freezer EFE EFI EFL

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya

Catatan : *) BPO : Bahan Perusak Ozon GRK : Gas Rumah Kaca

128 Universitas Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

SANITASI DAN KEAMANAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Obyek Penelitian

Tugas akhir Perencanan Mesin Pendingin Sistem Absorpsi (Lithium Bromide) Dengan Tinjauan Termodinamika

PEMBELAJARAN VIII PEMADAMAN KEBAKARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Energi dan Ketenagalistrikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN

SISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer

HUBUNGAN TEGANGAN INPUT KOMPRESOR DAN TEKANAN REFRIGERAN TERHADAP COP MESIN PENDINGIN RUANGAN

189. Setiap kuantitas yang lebih besar dari 50 liter harus dihapus dari ruang ketika tidak digunakan dan disimpan di toko yang dirancang dengan baik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Pengujian sistem refrigerasi..., Dedeng Rahmat, FT UI, Universitas 2008 Indonesia

VII. TATA LETAK PABRIK

KONDISI GEDUNG WET PAINT PRODUCTION

Handling dan Tata Cara Pemakaian Tabung ELPIJI.hingga. ke Outlet

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pemakaian Thermal Storage pada Sistem Pengkondisi Udara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA. Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2

Handling dan Tata Cara Pemakaian Tabung ELPIJI.hingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSEDUR PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN. A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. temperatur di bawah 123 K disebut kriogenika (cryogenics). Pembedaan ini

Bagian V: PENGKONDISIAN UDARA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

Bab IV Analisa dan Pembahasan

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT

BAB III INSTALASI PERALATAN UJI. sistem, kondisi udara pada titik masuk dan keluar evaporator. Data yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dilihat dengan semakin banyak digunakannya perlengkapan ini secara

STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN REFRIJERAN R-12 DENGAN HYDROCARBON MC-12 PADA SISTEM PENDINGIN DENGAN VARIASI PUTARAN KOMPRESOR. Ir.

TUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

PENGOSONGAN & PENGISIAN FREON DENGAN MESIN RECYCLE AC

STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA. Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2

REFRIGERAN & PELUMAS. Catatan Kuliah: Disiapakan Oleh; Ridwan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Udara di sekitar kita dewasa ini sangat peka terhadap pencemaran, hal ini erat

PENDINGINAN KOMPRESI UAP

2. DETONATOR 1. DEFINISI BAHAN PELEDAK

REFRIGERAN HIDROKARBON MUSICOOL (MC)

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut dikontrol.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

ANALISA KINERJA MESIN REFRIGERASI RUMAH TANGGA DENGAN VARIASI REFRIGERAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

{sidebar id=3} Disamping penghematan listrik, konversi Freon ke Musicool juga dapat mendukung Program Ramah Lingkungan ISO 14001

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

Lembaran Data Keselamatan Bahan

SURAT KETERANGAN No : 339B /UN /TU.00.00/2015

Bab IV Analisa dan Pembahasan

Proteksi Bahaya Kebakaran Kebakaran Kuliah 11

1.1 ISOLASI Gagal Mengisolasi

Cara uji viskositas aspal pada temperatur tinggi dengan alat saybolt furol

Transkripsi:

One day Seminar on Energy Efficient Machinery for Building 19 Mei 2016 Bromo Room, Gedung Pusat Niaga, 6th Floor JAKARTA INTERNATIONAL EXPO, KEMAYORAN Overview of Existing SNIs for Refrigerant Ari D. Pasek ASHRAE INDONESIA CHAPTER

SNI SERI 06-650X SNI-06-6500-2000, Refrigeran: Penggunaan pada Instalasi Tetap BS 4434: 1995, Safety and Environmental Aspects in the Design, Construction and Installation of Refrigerating Appliances and Systems AS/NZS 1677: 1998 Refrigeration Systems Part 1: Refrigerant Classification Part 2: Safety Requirement for Fixed Applications SNI-06-6501.1-2000, Refrigeran Kelompok A3: Keamanan pengisian, penyimpanan dan transportasi SNI 06-6501.2-2000, Refrigeran Kelompok A3 Pemakaian pada Mesin Tata Udara Kendaraan Bermotor

KLASIFIKASI REFRIGERAN MENURUT SNI-06-6500-2000 KELOMPOK TINGKAT NYALA KELOMPOK TINGKAT RACUN A B Kelas 1 A1 B1 Kelas 2 A2 B2 Kelas 3 A3 B3* KELOMPOK TINGKAT RACUN Refrigeran diklasifikasikan menjadi dua kelompok tingkat racun yaitu: Kelompok A: adalah refrigeran yang mempuyai LC50 10 000 ppm Kelompok B: adalah refrigeran yang mempunyai LC50 < 10 000 ppm KELOMPOK TINGKAT NYALA Refrigeran diklasifikasi menjadi tiga kelompok tingkat nyala yaitu: Kelas 1: refrigeran yang tidak menunjukkan perambatan api (flame propagation), jika diuji di udara pada 101 kpa (14.7 psia) dan 18oC (65oF) Kelas 2: LFL > 0,10 kg/m3 atau 3,5 % volume pada 21oC dan 101 kpa kalor pembakaran < 19 000 kj/kg Kelas 3: LFL < 0,10 kg/m3 atau 3,5 % volume pada 21oC dan 101 kpa kalor pembakaran > 19 000 kj/kg

Spesifikasi Sistem (a). Sistem Langsung (direct system) (b).sistem tak langsung terbuka (Indirect open system) Tabel Jenis sistem pendingin Sumber Ruang dimana refrigerasi udara atau zat didinginkan Rincian Evaporator berhubungan langsung dengan zat yang akan didinginkan Evaporator mendinginkan fluida penghantar panas yang berhubungan langsung dengan zat yang didinginkan KLASIFIKASI SISTEM TATA UDARA MENURUT SNI-06-6500-2000 (c) Sistem tak langsung terbuka berventilasi (Indirect vented open system) (d) Sistem tak langsung tertutup (Indirect closed system) (e) Sistem tak langsung berventilasi tertutup (Indirect vented closed system) (f) Sistem tak langsung ganda (Double indirect system) Sama seperti (b) tetapi refrigeran sekunder terbuka atau berventilasi Evaporator mendinginkan fluida penghantar panas yang bersikulasi dalam sirkuit tertutup dan berhubungan langsung dengan zat yang akan didinginkan Sama seperti (d) tetapi refrigeran sekunder terbuka atau berventilasi Kombinasi dari (b) dan (c) dimana fluida penghantar panas melewati penukar kalor kedua Kelompok sistem beresiko tinggi: adalah sistem dengan kemungkinan tinggi bagi refrigeran untuk memasuki daerah hunian. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah sistem langsung, sistem tak langsung terbuka, sistem tak langsung berventilasi terbuka. Kelompok sistem beresiko rendah: adalah sistem dengan kemungkinan rendah bagi refrigeran untuk memasuki daerah hunian. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah sistem tak langsung tertutup, sistem tak langsung berventilasi tertutup, dan sistem tak langsung ganda.

KLASIFIKASI RUANGAN MENURUT SNI-06-6500-2000 Tabel Klasifikasi jenis ruangan Kelompok Ruang I II III Kriteria Umum Ruangan, bagian gedung atau gedung dimana: Orang tidak dapat dengan cepat meninggalkan ruangan karena kondisi fisik orang tersebut, pintu keluar yang terbatas, atau jumlah orang yang banyak, Penghuni ruang tidak paham dengan prosedur keamanan ruangan. Ruang tempat orang beristirahat/tidur sehingga tidak cepat sadar jika terjadi bahaya Ruangan, bagian gedung atau gedung dimana: Terdapat orang dengan jumlah terbatas, Sebagian dari orang tersebut paham dengan persyaratan dan prosedur keamanan ruangan, Kondisi ruangan sedemikian rupa sehingga orang yang berada di dalamnya dapat segera sadar jika terjadi bahaya Ruangan, bagian gedung atau gedung dimana: Hanya dapat dimasuki oleh orang-orang tertentu, Orang-orang tersebut sangat paham dengan persyaratan dan prosedur keamanan ruangan tersebut. Kondisi ruangan sedemikian rupa sehingga orang yang berada di dalamnya cepat sadar jika terjadi bahaya Contoh Ruang publik dari suatu gedung, rumah sakit, ruang pengasingan, rumah jompo, penjara, gedung pertunjukan, pusat pertokoan, supermarket, restoran besar, asrama, hotel, dan rumah tinggal Perkantoran, restoran kecil, pasar tetapi bukan pusat pertokoan, laboratorium, toko kecil, ruang tempat pembuatan barang dan ruang dimana orang bekerja. Fasilitas produksi dan proses termasuk kimia, makanan, minuman, es, produk susu, peternakan, ruang pendingin, ruang non publik di supermarket, ruang di pabrik.

Tabel Ikhtisar aturan penggunaan refrigeran KELOMPOK REFRIGERAN A1 A2 A3 B1 B2 KELOMPOK ATURAN UNTUK TIAP KELOMPOK RUANG SISTEM I II III Resiko Tinggi 1 1 1 atau 3 Resiko Rendah 1 atau 4 1 atau 4 1 atau 4 Resiko Tinggi 1 1 2 dan 3 Resiko Rendah 1 atau 4 1 atau 4 1 atau 4 Resiko Tinggi 5, 7 dan 8 5, 7 dan 10 3, 5,6,7 dan 12 Resiko Rendah 6,7 dan 9 6,7 dan 11 3,6,7 dan 12 Resiko Tinggi 13 dan 14 13 dan 15 3 dan 16 Resiko Rendah 17 dan 19 18 dan 19 18 dan 20 Resiko Tinggi 3, 13 dan 14 3, 13 dan 15 3 dan 16 Resiko Rendah 17 dan 19 18 dan 19 18 dan 20 RINGKASAN STANDAR KEAMANAN UNTUK PENGUNAAN REFRIGERAN KELOMPOK A1 dan A2 ATURAN PENGGUNAAN REFRIGERAN PADA INSTALASI TETAP SNI-06-6500-2000 Tidak ada persayaratan khusus apabila batas p[raktek tidak dilewati Harus ada sensor dan ventilasi mekanik dalam ruanganapabila batas praktek dapat dilewati KELOMPOK A3 Jumlah pemakaian refrigeran < 8 g/m 3. Tidak ada persyaratan khusus Jumlah pemakaian refrigeran antara 8 s/d 40 g/m 3 Ruang harus berventilasi alami atau mekanik Jumlah pemakaian refrigeran > 40 g/m 3. Ruangan harus berventilasi mekanik terus menerus dengan sistem suplai listrik yang independen. Ruangan harus dilengkapi dengan detektor dan sistem alarm yang dapat memutuskan suplai listrik ke mesin. Cegah kemungkinan terjadinya percikan api dalam ruangan.

PENERAPAN REFRIGERAN A3 PADA TATA UDARA KENDARAAN BERMOTOR SNI 06-6501.2-2000 1. Refrigeran kelompok A3 lebih mudah menyala dibandingkan dengan refrigeran lain. Oleh karena itu, semua aspek yang mencakup keselamatan dan keamanan operasi harus mengikuti standar dan prosedur yang berlaku. 2. Informasi dan saran tentang penggunaan refrigeran kelompok A3 atau konversi refrigeran ke refrigeran kelompok A3 wajib disampaikan terlebih dahulu ke pemilik kendaraan bermotor, pengemudi atau operator oleh bengkel atau teknisi. 3. Dalam standar ini, sistem identifikasi yang wajib dipenuhi adalah: 1. Tanggal servis sistem tata udara terakhir dilakukan. 2. Jenis refrigeran yang digunakan. 3. Tanggal penggantian saringan/pengering. 4. Nama teknisi dan perusahaan yang mengganti refrigeran. 5. Nomor polisi kendaraan bermotor. 6. Pemasangan label Flammable Gas atau Gas Mudah Terbakar dan jenis refrigeran yang digunakan, pada tempat yang mudah dilihat (dekat kompresor). 4. Refrigeran kelompok A3 campuran harus diisi sesuai dengan petunjuk produsen refrigeran. 5. Tabung penyimpan refrigeran kelompok A3 harus sesuai dengan peruntukkannya. 6. Pengisian muatan refrigeran ke dalam sistem tidak boleh berlebihan, karena akan menyebabkan penurunan unjuk kerja dan kemungkinan terjadi tekanan lebih. 7. Pemasangan, commissioning dan servis peralatan yang mengandung refrigeran kelompok A3 harus dilakukan oleh teknisi yang berkompeten.

PERSYARATAN BENGKEL MENURUT SNI 06-6501.2-2000 Bengkel sistem tata udara kendaraan bermotor minimal harus memiliki kelengkapan sebagai berikut : 1. Teknisi yang berkompeten. 2. Unit recovery berikut kelengkapannya, untuk mengeluarkan refrigeran CFC, HCFC dan HFC dari sistem terpasang. 3. Pompa vakum. 4. Selang pengisi, manifold gauge dan pengukur tekanan. 5. Alat ukur temperatur. 6. Larutan pendeteksi kebocoran (misalnya air sabun) atau detektor elektronik khusus untuk jenis refrigeran yang digunakan. 7. Tabung refrigeran kelompok A3.

Penanganan dan PenyimpananTabung (a) Semua penanganan dan penyimpanan tabung harus dilakukan dalam keadaan tegak, kecuali jika dinyatakan lain secara khusus (b) Tabung harus ditangani dengan sangat hati-hati supaya kerusakan tabung atau katup dapat dicegah. (c) Tidak boleh melepaskan tutup pelindung saluran keluar katup sebelum yakin bahwa katup dalam keadaan tertutup rapat. (d) Katup tabung yang telah kosong harus tetap tertutup, dan tutup pelindung saluran keluar katup juga harus terpasang pada tempatnya. (e) Dilarang memanaskan tabung. (f) Pemeriksaan kemungkinan kebocoran tidak boleh dilakukan dengan menggunakan nyala terbuka. (g) Tata letak tempat penyimpanan tabung harus memungkinkan pemindahan tabung secara cepat dan mudah pada saat keadaan darurat. (h) Tabung tidak boleh disimpan dalam lingkungan yang korosif atau bersamasama dengan bahan yang sangat mudah terbakar. (i) Jika tabung disimpan di ruang terbuka (luar bangunan), maka hal-hal berikut harus diperhatikan: (i) tempat penyimpanan harus bersih dan kering, (ii) cegah orang yang tidak berkepentingan memasuki tempat penyimpanan, (iii) cegah hal-hal yang dapat menimbulkan kerusakan tabung, misalnya akibat tertabrak kendaraan, dll. (j) Tabung harus disimpan di tempat dengan ventilasi yang cukup. Letak ventilasi harus di sekitar ketinggian lantai. (k) Tabung tidak boleh disimpan dalam ruang bawah tanah atau dekat dengan gudang, saluran buang, lubang, dan lain-lain yang memungkinkan refrigeran terperangkap di dalamnya. (l) Tabung harus terhindar dari panas yang berlebihan (temperatur maksimum 55 0 C), termasuk dari panas matahari langsung. (m) Gudang penyimpanan tabung harus diperlengkapi dengan alat pemadam kebakaran dalam jumlah yang memadai dan dapat dicapai dengan mudah. Jumlah pemadam kebakaran yang tersedia untuk setiap 230 m 2 luas lantai adalah 4 (empat) buah @ 10-15 lb (5-8 kg) CO 2 atau 15-20 lb (8 12 kg) serbuk kimia kering. (n) Katup pada semua tabung yang berada dalam tempat penyimpanan harus tertutup, walaupun tabung dalam keadaan kosong dari refrigeran. (o) Tabung harus tersusun rapi di dalam gudang sedemikian rupa sehingga semua tabung dapat terjangkau untuk pemeriksaan dan dapat dipindahkan dengan mudah. Dianjurkan untuk setiap 4 baris tabung diberikan jalan. Untuk tabung kurang dari 12 kg dapat disusun sampai 2 tingkat. Tabung berukuran 50 kg tidak boleh ditumpuk. (p) Selama dalam penyimpanan atau pengangkutan, tutup pelindung saluran keluar harus dalam keadaan terpasang pada tempatnya. PENYIMPANAN REFRIGERAN KELOMPOK A3, SNI-06-6501.1-2000

Rancangan dan Konstruksi Tabung portable harus dirancang, dibuat dan diuji sesuai dengan standard yang ada. Warna Tabung dan Label Tabung harus diberi label yang menjelaskan isinya secara jelas. Catatan: Warna tabung dianjurkan mengikuti ketentuan yang dituliskan pada tabel berikut Tabel Warna tabung refrigeran kelompok A3 REFRIGERAN WARNA TABUNG R-290/R-600/R-600a pengganti R-12 Putih R-290/R-600/R-600a pengganti R-134a Biru Muda R-600/R-600a Biru Tua R-290 pengganti R-502 Ungu Muda R-290 pengganti R-22 Hijau Muda TABUNG REFRIGERAN A3, SNI-06-6501.1-2000 Katup Tabung (a) Bahan dan proses pembuatan katup harus sesuai dengan jenis refrigeran kelompok A3 dan keadaan pada saat pemakaian. (b) Katup harus ditutup dengan pelindung lubang keluar katup, sebelum tabung disimpan dalam gudang atau dikirim ke luar stasiun pengisian. Alat Pengaman Tabung harus diperlengkapi dengan alat pembatas tekanan. Pembatas tekanan jenis leleh atau jenis cakram tidak boleh digunakan pada tabung refrigeran kelompok A3. Pengujian Setiap tabung baru atau tabung yang baru diperbaiki harus diuji sesuai dengan standar pengujian yang ada. Tabung harus diuji secara berkala setiap 5 tahun sekali atau lebih sering.