PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG. Ramaini ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ANGKA DI RAUDHATUL ATHFAL AL MUTTAQIN KABUPATEN AGAM ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG. Eva Mirmiyanti ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK ANANDA PARIAMAN

Oleh: Tri Astuti TK Dharmawanita 1 Jatiprahu, Karangan, Trenggalek

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

PERMAINAN KARTU HURUF DI TAMAN KANAK-KANAK AGAM ELIFIA

ISSN X Volume II Nomor 1. Maret

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MELENGKAPI HURUF MENJADI KATA TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI DONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK PEMBINA AGAM. Monalisa

memenuhi tuntutan sosial, kultural, dam religius dalam lingkungan kehidupannya. Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. Bermain adalah dunia anak. Jean Piaget (dalam Moeslichatoen R.,1996)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN PAPAN SELUNCUR KELERENG DI TAMAN KANAK-KANAK FADHILAH PADANG IRNAWATI REVINA.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program studi PG PAUD FKIP UNP Kediri.

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK 03 SEPANJANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial,

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KOTAKMATEMATIKA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

Disusun oleh : A TAHUN 20122

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/perilaku, dan

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

Jurnal Pesona PAUD Vol. 1 No. 1 RATNA JUITA,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 Universitas Negeri Padang

BAB I PENDAHULUAN. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK TELADAN PPI SRAGEN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

PEMANFAATAN MEDIA BIJI-BIJIAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIDANG PENGEMBANGAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA DINI

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU KATA DENGAN KANTONG PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK GADIH RANTI AGAM

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN

ELMI SUSRIANTI NIM / 10127

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN CELEMEK KARTU BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM. Desriwati Hasan

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL WARNA MELALUI BERMAIN BOLA PADA ANAK KELOMPOK A. Sokhibah Dewi Komalasari

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK DALAM MENGENAL ANGKA MENGGUNAKAN PERMAINAN COMPUTER TUTOR ARTIKEL. Oleh ISNAYANI NIM.2010/58531

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan kognitif ini berisikan akal, pikiran, dan lain-lainnya seperti

Transkripsi:

1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG Ramaini ABSTRAK Kemampuan mengenal konsep bilangan anak di Taman Kanakkanak Negeri Pembina Lubuk Basung masih rendah. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak melalui permainan tabung pintar. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan permainan tabung pintar dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak di TK Negeri Pembina Lubuk Basung. Kata Kunci : Konsep Bilangan; Pendidikan Anak Usia Dini; Tabung Pintar.

2 PENDAHULUAN Pendidikan memiliki peranan dan posisi penting dalam proses pembangunan. Secara keseluruhan pembangunan mempersiapkan peserta didik agar dapat berperan dimasa yang akan datang. Usia dini merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Upaya pengembangan berbagai potensi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. Menurut Hartati (2007:10) pengertian Anak Usia Dini memiliki batasan usia dan pemahaman yang beragam, tergantung dari sudut pandang yang digunakan. Di sini orang tua beraharap agar semua potensi yang dimilki anaknya berkembang seoptimal mungkin. Untuk mengoptimalkan semua aspek pengembangan anak maka diharapkan semua pihak yang terlibat berupaya semaksimal mungkin untuk merealisasikannya. Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yang ada di jalur pendidkan sekolah, sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 ayat 3 yang menyatakan Pendidikan anak usia dini pada pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak Raudatul Atfhal (RA) dan bentuk lain yang sederajat. Salah satu bentuk awal pendidikan sekolah yang dikenal oleh anak usia dini adalah Taman Kanak-kanak. Maka, pendidik perlu menciptakan situasi pendidikan yang kondusif, yaitu mampu memberikan rasa aman, tentram dan menyenangkan bagi anak. Bermaian merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Upaya pendidikan yang diberikan oleh pendidik hendaknya dilakukan dengan kegiatan yang menyenangkan yang menggunakan strategi, metode, materi/bahan, media yang menarik dan mudah dipahami peserta didik. Melalui kegiatan bermain peserta didik diajak untuk bereksplorasi menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengannya, sehingga pembelajaran jadi menyenangkan. Bermain merupakan kegiatan yang menyenagkan bagi anak karena dengan bermain anak dapat melakukan apa yang diinginkannya. Bruner (dalam suyanto 2005;102) menyatakaan bahwa : anak belajar dari kongkrit ke abstrak melalui tiga tahapan, salah satunya adalah symbolic. Pada tahap simbolik (4-5 tahun) anak mulai mampu menghubungkan ketertarikan antara berbagai benda, orang atau objek dalam suatu urutan kejadian. Ia mulai mengembangkan arti atau makna dari suatu kejadian.

3 Sebagaimana diketahuai dalam kurikulum TK bahwa tujuan pendidikan TK adalah; membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai agama sosial, emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk memasuki pendidikan dasar. Berdasarkan tujuan tersebut kemampuan kognitif harus dikembangkan, karena apapun suatu pekerjaan memerlukan pemikiran, dengan berkembangnya kognitif, anak dapat berfikir logis, cepat tanggap dan meningkatkan imajinasi anak serta apapun pekerjaan yang akan dikerjakan oleh anak memerlukan pemikiran. Pengembangan pembelajaran yang pakem dapat di lakukan melalui permainan. Karena permainan adalah alat bagi anak untuk menjelajahi dunianya, dari yang tidak ia kenali sampai pada yang ia ketahui, dan dari yang tidak dapat diperbuatnya sampai ia mampu melakukannya. Menurut Brunner (dalam Susanto 2011:56), ada tiga tingkat perkembangan kognitif yaitu: (1) Tingkat enactiva. Bayi akan belajar dengan baik bila belajar ini dilakukan lewat hubungan sensorimotoriknya. (2) Iconic. Tahap ini terjadi pada saat anak telah menginjakan kakinya di taman kanak-kanak. Di sini anak belajar lewat gambaran mental dan bayangan ingatannya. (3) Penggunaan lambang ( symbolic ). Pada saat ini anak telah duduk di sekolah dasar kelas akhir atau SMP di mana anak secara prima mampu menggunakan bahasa dan berpikir secara abstrak. Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan anak tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak. Sesuai dengan pengertian tersebut, menurut Piaget dalam Ensiklopdi Nasional Indonesia (2004;319), bahwa bermain pada anak sangat erat pertumbuhan intelegensinya. Bermain membantu anak dalam menyesuaikan diri dengana lingkungan dan dalam merasukkan realitas kehidupan sekitar pada dirinya sebagai individu. Dengan bermain anak menemukan dunianya sendiri, karena bermain merupakn kegiatan yang menyenangkan bagi anak dengan demikian anak dapat melakukan apa saja yang diinginkannya. Salah satu perminan tersebut adalah permainan berhitung. Permainan berhitung merupakan bagian dari matematika diperlukan untuk menumbuh kembangkan

4 keterampilan berhitung yang sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan matematis, dengan kata lain pengembangan pengetahuan dasar matematika, sehingga anak secara mental siap mengikuti pembelajaran matematika, lebih lanjut di Sekolah Dasar, seperti mengenalkan konsep bilangan melalui berbagai alat, dan kegiatan bermain yang menyenangkan. Adapun fungsi alat permainan Sudono (1995;8) yaitu untuk mengenal lingkungan dan juga mengajar anak mengenal kekuatan maupun kelemahan dirinya. Dengan alat permainan anak akan melakukan kegiatan yang jelas dan menggunakan semua panca indranya secara aktif. Cara-cara yang dapat dilakukan di Taman Kanak-kanak dalam pengenalan konsep bilangan antara lain dengan menggunakan sarana pendukung yang berupa alat peraga atau alat permainan yang dapat digunakan oleh anak maupun guru dalam kegiatan pembelajaran. Alat tersebut sekaligus dapat memberikan informasi atau menghasilkan pengertian, memberi kesenangan serta mengembangkan imajinasi anak selain itu dapat juga dengan menggunakan metoda yang bervariasi. Namun kenyataan di lapangan peneliti menyadari bahwa anak belum memiliki kemapuan yang optimal dalam mengenal konsep bilangan, hal ini terlihat dalam membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda), menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda, dan dan mengelompokkan benda menurut warna. Meningkatkan kemampuan tersebut, seorang guru harus mengerti cara berfikir anak, menghargai pengalaman dan memahami bagaimana anak mengatasi suatu persoalannya. Dengan demikian guru hendaknya menyediakan dan memberikan materi sesuai taraf perkembangan anak agar dapat membantu cara berfikir dalam membentuk pengetahuan, serta menggunakan metode dan media yang bervariasi untuk mengembangkan seluruh kemampuan dasar yang dimilikinya. Konsep bilangan adalah himpunan benda-benda atau angka yang dapat memberikan sebuah pengertian. Konsep bilangan ini selalu dikaitkan dengan pekerjaan menghubung-hubungkan baik benda-benda maupun dengan lambang bilangan. Menurut montessori dalam sudono (1995;26), mengatakan bahwa dengan bermain anak memiliki kemampuan untuk memahami konsep dan pengertian secara alamiah tanpa paksaan seperti konsep bilangan dan konsep warna.

5 Berdasarkan uraian tersebut peneliti sangat tertarik melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Permainan Tabung Pintar di Taman Kank-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung. Melalui permainan ini diharapkan anak semakin tertarik dengan pembelajaran berhitung, seperti membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda), menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda karena guru menyajikan dengan media tabung pintar. Dalam kamus bahasa Indonesia (1999:988) tabung adalah tempat bekas yang bentuknya seperti bumbung, misalnya kotak pembuluh dari kaca yang panjangnya terdiri dari beberapa cm. Sedangkan pintar artinya pandai atau cakap. Jadi dapat disimpulkan bahwa permainan tabung pintar adalah permainan yang menggunakan tempat bekas yang bentuknya seperti bumbung memiliki panjang beberapa centimeter (cm), dan dalam tabung tersebut diisi dengan bola kecil sehingga anak cakap dalam mengenal konsep bilangan. Pada permainan ini penulis menggunakan dadu berbentuk kubus yang terbuat dari kayu, tiap penampang dadu diberi titik terdiri dari 1-6. Jumlah titik pada muka dadu yang berlawanan selalu 7. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan melalui permainan tabung pintar di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas atau PTK ( class room action research ) memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik artinya, pihak yang terlibat dalam PTK (guru ) mencoba sadar dan mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran dikelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilan. Subjek dalam penelitian ini adalah anak didik kelompok B-2 ditaman Kanakkanak Negeri Pembina Lubuk Basung Kabupaten Agam, dengan jumlah murid 20 orang pada tahun ajaran 2011/2012 yang terdiri 9 anak laki-laki dan 11 anak perempuan yang didampingi 3 orang guru.

6 Peneliti merancang pembelajaran dengan menggunakan alat peraga/alat permainan sebagai berikut: tabung yang terbuat dari karton jerami, dadu, bola warnawarni, kartu angka. Prosedur pelaksanaan penelitian dilakukan secara bersiklus, dimulai siklus pertama. Hasil siklus pertama menentukan hasil siklus kedua. Setiap siklus terdiri dari beberapa langkah antara lain; perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: (1)Observasi, data yang didapat dari kegiatan anak yang diamati selama proses belajar berlangsung dilakukan melalui observasi, kemudian hasilnya ditulis dalam lembaran observasi dan RKH. (2)Wawancara, dilakukan untuk tanggapan keaktifan anak terhadap kegiatan setelah pembelajaran berlangsung. (3)Dokumentasi, berupa kamera untuk merekam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan mengunakan model analisis data kualitatif. Data yang diperoleh dari observasi belajar mengajar akan dianalisis, setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan merupakan sebagian bahan untuk menentukan tindakan berikutnya. Disamping itu seluruh data digunakan untuk mengambil kesimpulan data dan tindakan yang dilakukan. Untuk menganalisis data digunakan teknik persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Data yang dianalisis dalam persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P = F N X 100% Keterangan : P = Persentase aktivitas F = Frekuensi aktivitas yang dilakukan anak N = Jumlah anak dalam suatu kelas HASIL Pada kondisi awal sebelum penelitian dilakukan perkembangan kemampuan mengenal konsep bilangan anak masih rendah. Terlihat pada hasil persentase kategori amat baik pada kondisi awal yaitu membilang (mengenal konsep bilangan dengan

7 benda) 15%, menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 15%, mengelompokkan benda menurut warna 20%. Hasil rata-rata yang di peroleh siklus I pertemuan pertama adalah anak yang berada pada kategori sangat tinggi 22%, yang berada pada kategori tinggi 30%, dan anak yang berada pada kategori rendah 48%. Pertemuan ke dua adalah anak yang berada pada kategori sangat tinggi 30%, yang berada pada kategori tiggi 38%, dan anak yang berada pada kategori rendah 32%. Dan pada pertemuan ketiga adalah anak yang berada pada kategori sangat tinggi 55%, yang berada pada kategori tinggi 35%, dan anak yang berada pada kategori rendah 10%. Pelaksanaan kegiatan bermain lebih dahulu dikomunikasikan pada anak dan diutarakan apa yang akan diperoleh dari kegiatan bermain. Berdasarkan tingkat penelitian Siklus I dapat dijabarkan keberhasilan penggunaan alat permainan tabung pintar sebagai berikut : a Ditinjau dari aktifitas guru, pembelajaran pada Siklus I sudah berjalan dengan baik dan berhasil b Kemampuan mengenal konsep bilangan anak melalui permainan tabung pintar sudah meningkat c Pemberian metode pembelajaran yang menarik bagi anak akan menimbulkan minat anak dalam peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan anak melalui permainan tabung pintar Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa permainan tabung pintar untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak dapat dilihat dari Tabel dan Grafik berikut;

8 Tabel 1. Persentase peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan melalui permainan tabung pintar pada proses pembelajaran (anak kategori nilai Sangat Tinggi) No Aspek Sebelum Siklus I Keterangan tindakan 1 Menghitung bola warna warni sesuai mata dadu 15% 60% Naik 2 Menghubungkan lambang bilangan dengan benda (bola) 3 Mengelompokkan bola menurut warna 15% 40% Naik 20% 50% Naik Rata-rata 17% 55% Naik Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata persentase perkembangan kemampuan mengenal konsep bilangan dengan menggunakan permainan tabung pintar dalam proses pembelajaran. Anak kategori sangat tinggi mengalami kenaikan, dimana sebelum tindakan 17%, dan pada Siklus I 55%. Sesuai Tabel di atas, dapat dilihat pada Gravik di bawah ini. Grafik 1. Peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan melalui permainan tabung pintar pada proses pembelajaran (anak kategori nilai Sangat Tinggi)

9 Tabel 2. Persentase Peningkatan Kemampuan mengenal konsep bilangan Melalui Permainan tabung pintar pada Proses Pembelajaran (Anak Kategori Tinggi) No Aspek Sebelum Siklus Keterangan tindakan I 1 Mengelompokkan bola menurut warna 25% 25% Turun 2 Menghitung bola warna warni sesuai mata dadu 3 Menghubungkan lambang bilangan dengan benda (bola) 25% 35% Turun 20% 45% Turun Rata-rata 20% 35% Turun Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata persentase perkembangan kemampuan mengenal konsep bilangan melalui permainan tabung pintar dalam proses pembelajaran. Anak kategori sedang mengalami penurunan, dimana sebelum tindakan 20%, pada Siklus 35% dan pada Siklus II menurun menjadi 5%. Hal ini dikarenakan oleh naiknya persentase nilai tinggi. Sesuai Tabel di atas, dapat dilihat pada Grafik di bawah ini. Grafik 2. Persentase ningkatan Kemampuan mengenal konsep bilangan Melalui Permainan tabung pintar pada Proses Pembelajaran(Kategori Tinggi) Tabel 3. Persentase Peningkatan Kemampuan mengenal konsep bilangan Melalui Permainan tabung pintar pada Proses Pembelajaran (Kategori Rendah)

10 No Aspek Sebelum Siklus I Keterangan tindakan 1 Mengelompokkan bola menurut warna 55% 10% Turun 2 Menghitung bola warna warni sesuai mata dadu 3 Menghubungkan lambang bilangan dengan benda (bola) 60% 5% Turun 65% 15% Turun Rata-rata 60% 10% Turun Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata persentase perkembangan kemampuan mengenal konsep bilangan dengan menggunakan permainan tabung pintar dalam proses pembelajaran. Anak kategori sedang mengalami penurunan, dimana sebelum tindakan 60%, pada Siklus I, 10% dan pada Siklus II sudah tidak ada anak yang mendapat nilai rendah. Sesuai Tabel di atas, dapat dilihat pada Grafik di bawah ini. Grafik 3. Persentase Peningkatan Kemampuan mengenal konsep bilangan Melalui Permainan tabung pintar pada Proses Pembelajaran (Kategori Rendah) PEMBAHASAN Berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus pertama, ada beberapa hal yang menjadi catatan peneliti, baik positif maupun negatif sebagai konsekuensi dari diterapkannya strategi pembelajaran ini. Beberapa catatan negatif yang belum teratasi pada kondisi awal, telah dilakukan perbaikan pada siklus I agar capaian hasil yang diperoleh lebih baik.

11 Upaya perbaikan terhadap optimaliasi yang berupa peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelihatan semakin baik dan semakin nyata hasilnya. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar yang dicapai oleh anak. Peningkatan persentase kemampuan mengenal konsep bilangan anak melalui permainan tabung pintar meningkat dari kondisi awal dan siklus I,pada pertemuan I, II, Dan pertemuan III memberikan arti bahwa perbaikan yang telah dilakukan terhadap kelemahan yang ditemukan pada kondisi awal telah berhasil dicapai dengan baik. Ketertarikan anak dengan permainan tabung pintar, dapat diartikan semakin tinggi persentase kemampuan mengenal konsep bilangan anak akan meningkat. Berdasarkan tingkatan penelitian pada siklus I dapat dijabarkan rata-rata keberhasilan anak sebagai berikut : 1. Ditinjau dari aktifitas guru, pembelajaran pada siklus I sudah berjalan dengan baik dan berhasil 2. Kemampuan anak melalui permainan tabung pintar meningkat dapat dilihat dari uraian sebagai berikut : a. Anak dapat menghitung bola sesuai mata dadu yang muncul, dari kondisi awal nilai kemampuan tiggi dari 15%, pada siklus I meningkat menjadi 60% b. Anak dapat menghubungkan lambang bilangan dengan benda (bola) dari kondisi awal nilai kemampuan tinggi dari 15% pada siklus I meningkat menjadi 40% c. Anak dapat mengelompokkan bola menurut warna dari kondisi awal nilai tinggi adalah 20% meningkat menjadi 65% Berdasarkan keterangan di atas terjadinya peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan anak pada siklus I dan siklus II, hal ini disebabkan karena guru memberikan pembelajaran melalui bermain, dan media yang menarik. Permainan tabung pintar ini merupakan salah satu dari banyak cara untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak, secara sederhana penelitian ini telah berhasil dalam meningkatkan kemampuan menegnal konsep bilangan anak. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan permainan tabung pintar dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak dan dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap peningkatan pembelajaran. Pada siklus I dengan tiga kali pertemuan kemampuan mengenal konsep bilangan anak sudah meningkat dan sudah mecapai KKM, hanya 6 orang anak yang

12 nilainya rendah. Tapi dapat dikatakan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak kelompok B2 sudah meningkat. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan pada Bab-bab sebelumnya sebagai berikut: 1. Anak belum memiliki kemampuam yang optimal dalam mengenal konsep bilangan. 2. Agar tujuan kemampuan mengenal konsep bilangan anak dapat meningkat maka diperlukan media yang menarik dan metode yang bervariasi 3. Rancangan penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk memperbaiki pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak. 4. Melalui Permainan tabung pintar dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak khususnya pada kelompok B2 di TK Negeri pembina Lubuk Basung. Ini terlihat dari tingkat keberhasilan anak pada siklus I dan setiap aspek sudah mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), sehingga penelitian ini tidak perlu di lanjutkan pada siklus II seperti yang telah direncanakan sebelumnnya. Saran Berdasarkan dari uraian kesimpulan di atas ada beberapa saran yang ingin penulis uraikan sebagai berikut: 1. Agar pembelajaran lebih menarik perhatian dan minat anak hendaknya guru lebih kreatif menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi anak. 2. Untuk penyelenggaraan Taman Kanak-kanak hendaknya mampu menyediakan alat peraga yang mampu menunjang perkembangan anak. 3. Dalam pembelajaran guru harus mampu menciptakan srategi pembelajaran agar anak tidak bosan dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai. 4. Bagi peneliti lebih lanjut diharapkan dapat mengembangkan kemampuan menegnal konsep bilangan anak melalui metode dan media yang lain.

13 DAFTAR RUJUKAN Hartati, Sofia. 2007. How To Be A Good Teacher and To Be a Good Mother. Jakarta: Enno Media Sudono, Anggani. 1995. Alat Permainan dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Depdikbud. W.J.S Poerwadarminta. 1999. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai Pustaka.. 2004. Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta; PT. Delta Pamungkas. Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Suyanto, Slamet. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakata; Depdiknas.