LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 NOMOR 18 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2007

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA DI KABUPATEN KUDUS

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA DI KOTA SURABAYA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENDIRIAN, PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENYELENGGARAAN MENARA TELEKOMUNIKASI

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SERTA PEMANFAATAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 62 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 23 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA DI KABUPATEN TANGERANG

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON. menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Menara Bersama Telekomunikasi; NOMOR 9 TAHUN 2012 SERI E

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN BADUNG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENATAAN, PEMBANGUNAN DAN PENGGUNAAN BERSAMA MENARA TELEKOMUNIKASI

1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerahdaerah

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENATAAN, PEMBANGUNAN DAN PENGGUNAAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA

- 1 - BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PENEMPATAN MENARA TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN TEMANGGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

Walikota Tasikmalaya

BUPATI BANGKA TENGAH

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PEMANFAATAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN

KANTOR KOMUNIKASI & INFORMATIKA KOTA BOGOR PROSEDUR MONITORING DAN EVALUASI MENARA

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENATAAN PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 13 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2010

TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN OPERASIONAL MENARA TELEKOMUNIKASI WALIKOTA SURABAYA,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 21 Tahun : 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 08 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BUPATI TABANAN PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2012 SERI E.2 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA SORONG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

`PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN NOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2012 Seri : E

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 33 TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN, PEMBANGUNAN DAN PENGGUNAAN BERSAMA MENARA TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN JEPARA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 31 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 841 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 6 SERI E

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN, PENGENDALIAN, DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2006 TENTANG PELAYANAN PENERBITAN PERIZINAN BANGUNAN

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN MENARA TELEKOMUNIKASI TERPADU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 174 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 6 Tahun 2002 Seri: C

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN MENARA TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN BANJAR

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG IZIN GANGGUAN

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 NOMOR 18 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA DI KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pembangunan infrastruktur menara telekomunikasi perlu adanya peraturan, pengaturan dan pengendalian agar sesuai dengan Estetika Kota dan Rencana Tata Ruang Kota; b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas, maka perlu diterbitkan Peraturan Walikota Semarang tentang Tata cara Penyelenggaraan Penempatan Menara Telekomunikasi Bersama di Kota Semarang. Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang - Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3481, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247); 3. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881); 4. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang - Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 5. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134); 6. Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4075); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4146); 11. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang Tahun 2000-2010 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2004 Nomor 5 Seri E); Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNlKASI BERSAMA DI KOTA SEMARANG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Semarang. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Semarang. 3. Walikota adalah Walikota Semarang. 4. Dinas adalah Dinas Perhubungan Kota Semarang. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang. 6. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui system kawat, optic, radio atau system elektromagnetik lainnya. 7. Operator adalah penyelenggara jasa dan atau jaringan telekomunikasi yang mendapat Persetujuan untuk melakukan kegiatan usahanya. 8. Pengelola Menara adalah Perusahaan berbadan hukum Indonesia yang mengelola menara yang digunakan secara bersama untuk keperluan Telekomunikasi. 9. Menara Telekomunikasi adalah seperangkat bangunan yang berfungsi sebagai kelengkapan perangkat telekomunikasi yang desain/bentuk konstruksinya disesuaikan dengan keperluan kelengkapan telekomunikasi. 10. Menara Telekomunikasi Bersama, yang selanjutnya disingkat MTB adalah Menara Telekomunikasi yang penggunaannnya dapat dilakukan oleh lebih dari satu operator. 11. Menara Telekomunikasi Existing adalah Menara Telekomunikasi yang sudah terbangun sebelum ditetapkannya peraturan ini. 12. Barang Daerah adalah semua kekayaan yang berwujud atau Aset Pemerintah Daerah, yang dimiliki maupun dikuasai yang bergerak atau tidak bergerak berupa tanah dan bangunan yang merupakan aset daerah yang dapat dimanfaatkan untuk membangun menara telekomunikasi.

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud pengaturan/penempatan MTB adalah untuk menjaga kepentingan umum, menata dan mengatur penyelenggaraan telekomunikasi di daerah. Pasal 3 Tujuan pengaturan penempatan MTB adalah untuk mengendalikan pertumbuhan menara telekomunikasi yang ada, dengan mengarahkan pada penggunaan/ pengelolaan menara bersama sehingga dapat dicapai daya guna dan basil guna dalam penggunaan I pengelolaannya maupun penggunaan lahan. BAB III POLA PENYEBARAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA, TITIK LOKASI, BENTUK. DAN KETINGGIAN LOKASI Pasal 4 (1)Pola penyebaran titik lokasi MTB dilakukan dengan memperhatikan kepadatan gedung, gedung bertingkat, permukiman, geomorfologi kota, keberadaan menara telekomunikasi yang ada (existing) serta kepadatan pemakai jasa. (2) Dalam penempatan MTB, menara telekomunikasi yang dapat dibangun disesuaikan dengan kaidah tata ruang, keamanan dan ketertiban lingkungan serta estetika dan kebutuhan telekomunikasi. Pasal 5 (1)Pembangunan menara telekomunikasi yang mendapat persetujuan adalah pembangunan MTB dengan mempertimbangkan keselamatan operasi penerbangan, kenyamanan, keselamatan masyarakat, estetika dan kelestarian lingkungan. (2) Pembangunan MTB dapat dilakukan oleh Badan Hukum maupun oleh Pemerintah Daerah. (3)Pembangunan infrastruktur MTB dimaksudkan untuk menyediakan jasa layanan telekomunikasi yang dapat dimanfaatkan secara bersama-sama dari berbagai jenis Iayanan antara lain GSM,CDMA, Wireless LAN, 3G, TV, Radio dan yang sejenisnya. Pasal 6 (1) Pembangunan MTB diklasifikasi dalam 2 (dua) bentuk, yaitu: a. Menara Tunggal (Monopole); dan b. Menara Rangka (Self Support); (2) Menara tunggal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah menara telekomunikasi yang bangunannya berbentuk tunggal tanpa adanya simpul-simpul rangka yang mengikat satu sama lain. (3) Menara rangka sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah menara telekomunikasi yang bangunannya merupakan rangka baja yang diikat berbagai simpul untuk menyatukannya. Pasal 7 (1) Menara MTB dapat diletakkan di atas tanah maupun di atas bangunan gedung. (2) Menara MTB yang diletakkan di atas tanah sebagaimana dimaksud ayat (1) harus memperhitungkan kekuatan tanah. (3) Menara MTB yang diletakkan di atas bangunan gedung sebagaimana dimaksud ayat (1) harus memperhitungkan kekuatan konstruksi bangunan gedung untuk menyangga, serta prediksi terhadap beban-beban yang mungkin timbul.

Pasal 8 Khusus ketinggian menara telekomunikasi yang berada dalam Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB IV PENEMPATAN MTB Pasal 9 (l) Penempatan MTB dapat dilakukan oleh operator atau Badan Hukum yang bergerak di bidang konstruksi menara. (2) Setiap penempatan MTB wajib mendapatkan Persetujuan dari Walikota. (3) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didelegasikan kepada Kepala Dinas. BAB V TATA CARA DAN PERSYARATAN Pasal l0 (l) Permohonan untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) dilakukan dengan cara mengajukan permohonan secara tertulis kepada Walikota. (2) Untuk mendapatkan persetujuan penempatan MTB sebagaimana dimaksud pada ayat (I), pemohon melampirkan persyaratan sebagai berikut: a. Akte Pendirian Perusahaan; b. Tanda Bukti KepemilikanlPenguasaan Atas Tanah lbangunan; c. Gambar rencana yang terdiri dari Sket, Situasi Gambar Site Plan dan Gambar Konstruksi; d. Persetujuan Penyelenggaraan Jaringan/Jasa Telekomunikasi; e. KTP/Surat Keterangan Domisili; f. Persetujuan Lingkungan diketahui Lurah; dan g. Asuransi keselamatan lingkungan. (3) Persetujuan penempatan MTB sebagaimana dimaksud ayat (2) menjadi salah satu persyaratan bagi pengajuan KRK, 1MB dan Ijin Gangguan (HO). (4) Sebelum persetujuan Penempatan MTB diberikan oleh Kepala Dinas, terlebih dahulu dilakukan penelitian dan pengkajian teknis oleh too yang terdiri dari unsur instansi terkait yang ditetapkan oleh Walikota. BABVI PENGELOLAAN MTB Pasal 11 (1) Untuk meminimalkan jumlah menara telekomunikasi, operator diwajibkan memanfaatkan MTB. (2) Apabila secara teknis memungkinkan, operator dapat memanfaatkan Menara yang ada untuk digunakan MTB. (3) Apabila dalam suatu wilayah belum tersedia Menara Telekomunikasi Bersama maka di wilayah tersebut wajib dibangun MTB. (4) MTB sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diselenggarakan oleh Operator atau Badan Hukum setelah memperoleh Persetujuan Walikota. (5) Operator sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berbentuk Badan Hukum Indonesia yang bergerak di Bidang Pengelolaan Menara Bersama.

Pasal 12 Menara telekomunikasi yang dibangun dengan memanfaatkan aset yang dimiliki/dikuasai oleh Pemerintah Daerah, pelaksanaannya diatur sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pasal 13 Pemerintah Daerah dapat melakukan kerjasama dengan Operator Menara untuk membangun MTB dengan memanfaatkan aset yang dimiliki/dikuasai oleh Pemerintah Daerah. Pasal 14 Untuk kepentingan pembangunan menara telekomunikasi khusus yang memerlukan kriteria khusus seperti untuk keperluan meteorologi dan geofisika, televisi siaran, radio siaran, navigasi, penerbangan, pencarian dan pertolongan kecelakaan, amatir radio dan radio komunikasi antar penduduk dan penyelenggaraan telekomunikasi khusus instansi pemerintah tertentu/swasta serta keperluan transmisi jaringan telekomunikasi utama (backbone) dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud Pasa16. BAB VII MASA BERLAKUNYA PERSETUJUAN Pasal 15 (1) Persetujuan penempatan MTB berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun; (2) Setelah jangka waktu persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir, pemegang Persetujuan dapat mengajukan permohonan perpanjangan Persetujuan. (3) Pengajuan permohonan perpanjangan Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus sudah diajukan kepada Kepala Dinas paling lambat 2 (dua) bulan sebelum Persetujuan tersebut berakhir dengan dilampiri Persetujuan asli. BAB VIII PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 16 (1) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian MTB secara berkala dilakukan oleh Dinas. (2) Setiap pengelola MTB wajib memberikan laporan operasional MTB yang dikelola kepada Kepala Dinas setiap 6 bulan. (3)Dalam rangka pengendalian pembangunan MTB setiap pengelola MTB diwajibkan untuk menyerahkan rencana pengembangan pembangunan MTB I (satu) Tahun mendatang kepada Kepala Dinas yang diterima selambatiambatnya bulan ke-i 0 tahun berjalan. BAB IX KEWAJIBAN Pasal 17 (1) Untuk menjaga keamanan dan keselamatan Iingkungan, dan keindahan kota, operator dan pengelola menara wajib : a. Melakukan perawatan secara berkala terhadap MTB; dan b. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang dibuktikan dengan Berita Acara. (2) Dalam pengelolaan MTB, operator dan pengelola menara wajib berlaku adil dan tidak berpihak.

BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18 Menara telekomunikasi yang telah dibangun sebelum Peraturan walikota ini diterbitkan dan ijin Gangguannya (HO) masih berlaku, tetap diperkenankan berdiri sampai habis jangka waktu berlaku ijinnya. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas. Pasal 20 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Semarang. Ditetapkan di Semarang pada tanggal 20 Juni 2007 WALIKOTA SEMARANG ttd Diundangkan di Semarang pada tanggal 22 Juni 2007 SEKRETARIS DAERAH KOTA SEMARANG ttd H. SOEMARMO HS H. SUKAWI SUTARIP LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 8 SERl E