BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang dan Perkembangan Bentuk Usaha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Lembaga Bentuk Lembaga

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

2 c. bahwa beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakila

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 72/PUU-X/2012 Tentang Keberadaan Fraksi Dalam MPR, DPR, DPD dan DPRD

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan magang ini, penulis mendapat kesempatan untuk menganalisa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian skripsi yang dipilih oleh penulis adalah penelitian deskriptif, yaitu jenis

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG

UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

TATA TERTIB DPR. Bab I Ketentuan Umum. Pasal 1. Dalam Peraturan Tata Tertib ini yang dimaksud dengan :

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

I. U M U M PASAL DEMI PASAL II.

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

II. PASAL DEMI PASAL - 2 -

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

PEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA DPR-RI. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah

PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep

- 4 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas.

PENJELASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 71. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang. Pasal 6

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN KEBERADAAN LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

-2- demokrasi serta menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mesk

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2007 T E N T A N G

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB

d. Mendeskripsikan perkembangan politik sejak proklamasi kemerdekaan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2001 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. Muchamad Ali Safa at

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR :16/DPR RI/I/ TENTANG KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PROSES PEMBENTUKAN PUU BERDASARKAN UU NO 10 TAHUN 2004 TENTANG P3 WICIPTO SETIADI

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

PROVINSI JAWA TENGAH

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Diterbitkan oleh ; SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI 2005

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN

R U J U K A N UNDANG UNDANG DASAR 1945 DALAM PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI

Tata Tertib DPR Bagian Kesatu Umum Pasal 99 Pasal 100 Pasal 101 Pasal 102

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 73/PUU-XII/2014 Kedudukan dan Pemilihan Ketua DPR dan Ketua Alat Kelengkapan Dewan Lainnya

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk Usaha, Bidang dan Perkembangan 1.1.1 Bentuk Usaha Dalam pelaksanaan magang ini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk menganalisa dunia kerja sebenarnya yang sesuai dengan pendidikan yang dapat dari perkuliahan. Sehingga dengan demikian segala teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan dapat diuji dan dipraktekkan dalam dunia kerja yang sesungguhnya sekaligus mengukur kemampuan dalam bekerja di suatu perusahaan/organisasi. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau sering disebut Dewan Perwakilan Rakyat (disingkat DPR-RI atau DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum. DPR mempunyai fungsi yaitu ; legislasi, anggaran, dan pengawasan yang dijalankan dalam kerangka representasi rakyat. 1. Legislasi, Fungsi Legislasi dilaksanakan untuk membentuk undang-undang bersama presiden. 2. Anggaran. Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan undangundang tentang APBN yang diajukan oleh Presiden. 3. Pengawasan, Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan undang-undang dan APBN. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) memiliki berbagai macam lembaga pengatur dan wadah penggerak fungsi dan tujuannya, diantaranya adalah : 1

1. Partai Fraksi Untuk mengoptimalkan pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang DPR, serta hak dan kewajiban anggota DPR, dibentuk fraksi sebagai wadah berhimpun anggota DPR. Dalam mengoptimalkan pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang DPR, serta hak dan kewajiban anggota DPR,fraksi melakukan evaluasi terhadap kinerja anggota fraksinya dan melaporkan kepada publik. Setiap anggota DPR harus menjadi anggota salah satu fraksi. Fraksi dapat dibentuk oleh partai politik yang memenuhi ambang batas perolehan suara dalam penentuan perolehan kursi DPR. Fraksi mempunyai sekretariat. Sekretariat Jenderal DPR menyediakan sarana, anggaran, dan tenaga ahli guna kelancaran pelaksanaan tugas fraksi. Dan salah satu dari sekian banyaknya frakasi yang menduduki kursi keanggotaan di DPR-RI adalah di tempat penulis melaksanakan tugas magang yaitu di Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) Partai Persatuan Pembagunan (PPP) didirikan tanggal 5 Januari 1973, sebagai hasil fusi politik empat partai Islam, yaitu Partai Nadhlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Perti. Fusi ini menjadi simbol kekuatan PPP, yaitu partai yang mampu mempersatukan berbagai faksi dan kelompok dalam Islam. Dewan Pimpinan Pusat PPP berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia, Dewan Pimpinan Wilayah berkedudukan di Ibukota Provinsi, Dewan Pimpinan Cabang berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota, Pimpinan Anak Cabang berkedudukan di Ibukota Kecamatan atau sebutan lainnya, serta Pimpinan Ranting berkedudukan di desa/kelurahan atau sebutan lainnya. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan mempunyai VISI dan MISI diantaranya adalah : a. Visi F-PPP Terwujudnya masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT dan negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, demokratis, tegaknya supremasi hukum, penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), serta menjunjung tinggi harkat-martabat kemanusiaan dan keadilan sosial yang berlandaskan kepada nilai-nilai keislaman. 2

a. Misi F-PPP PPP berkhidmat untuk berjuang dalam mewujudkan dan membina manusia dan masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, meningkatkan mutu kehidupan beragama, mengembangkan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim). Dengan demikian PPP mencegah berkembangnya faham-faham atheisme, komunisme/marxisme/leninisme, serta sekularisme, dan pendangkalan agama dalam kehidupan bangsa Indonesia. PPP berkhidmat untuk memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia sesuai harkat dan martabatnya dengan memperhatikan nilai-nilai agama terutama nilai-nilai ajaran Islam, dengan mengembangkan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia). Dengan demikian PPP mencegah dan menentang berkembangnya neofeodalisme, faham-faham yang melecehkan martabat manusia, proses dehumanisasi, diskriminasi, dan budaya kekerasan. PPP berkhidmat untuk berjuang memelihara rasa aman, mempertahankan dan memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengembangkan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa). Dengan demikian PPP mencegah dan menentang proses disintegrasi, perpecahan dan konflik sosial yang membahayakan keutuhan bangsa Indonesia yang ber-bhineka tunggal mika. PPP berkhidmat untuk berjuang melaksanakan dan mengembangkan kehidupan politik yang mencerminkan demokrasi dan kedaulatan rakyat yang sejati dengan prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat. Dengan demikian PPP mencegah dan menentang setiap bentuk otoritarianisme, fasisme, kediktatoran, hegemoni, serta kesewenang-wenangan yang mendzalimi rakyat. PPP berkhidmat untuk memperjuangkan berbagai upaya dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridlai oleh Allah SWT, baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Dengan demikian PPP mencegah berbagai bentuk kesenjangan sosial, kesenjangan ekonomi, kesenjangan budaya, pola kehidupan yang konsumeristis, materialistis, permisif, dan 3

hedonistis di tengah-tengah kehidupan rakyat banyak yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. 2. Komisi Susunan dan keanggotaan komisi ditetapkan oleh DPR dalam Rapat paripurna menurut perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiap-tiap Fraksi, pada permulaan masa keanggotaan DPR dan pada permulaan Tahun Sidang. Setiap Anggota, kecuali Pimpinan MPR dan DPR, harus menjadi anggota salah satu komisi. Jumlah Komisi, Pasangan Kerja Komisi dan Ruang Lingkup Tugas Komisi diatur lebih lanjut dengan Keputusan DPR yang didasarkan pada institusi pemerintah, baik lembaga kementerian negara maupun lembaga non-kementerian, dan sekretariat lembaga negara, dengan mempertimbangkan keefektifan tugas DPR. Tugas Komisi dalam pembentukan undang-undang adalah mengadakan persiapan, penyusunan, pembahasan, dan penyempurnaan Rancangan Undang-Undang yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya. Tugas Komisi di bidang anggaran lain: 1. mengadakan Pembicaraan Pendahuluan mengenai penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah; dan 2. mengadakan pembahasan dan mengajukan usul penyempurnaan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan pemerintah. Tugas komisi di bidang pengawasan antara lain: 1. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk APBN, serta peraturan pelaksanaannya; 2. membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan yang terkait dengan ruang lingkup tugasnya; 3. melakukan pengawasan terhadap kebijakan Pemerintah; serta 4. membahas dan menindaklanjuti usulan DPD. 4

Komisi dalam melaksanakan tugasnya dapat: mengadakan Rapat kerja dengan Presiden, yang dapat diwakili oleh Menteri; mengadakan Rapat Dengar Pendapat dengan pejabat pemerintah yang mewakili intansinya, mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum, mengadakan kunjungan kerja dalam Masa Reses 1.1.2 Bidang Usaha DPR-RI khususnya pada tempat penulis melaksanakan tugas magang yaitu di Fraksi Partai Persatuan Pembanguan merupakan suatu wadah organisasi untuk menunjang fungsi dari DPR-RI serta melaksanakan tugas tugas wewenang yang diberikan oleh DPR-RI dan juga menjadi tempat untuk melaksanakan Visi dan Misi F- PPP. Berdirinya F-PPP sampai saat ini terbukti bahwa F-PPP menjadi partai politik yang sudah dipercaya dengan sangat baik oleh masyarakat Indonesia dan senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip nilai keagamaannya, Visi dan Misi serta pengabdiannya terhadap bangsa, Negara dan masyarakat Republik Indonesia terlebih sejak pertama kalinya F-PPP didirikan yaitu pada 1973, ketika F-PPP memproklamirkan bahwa F-PPP adalah Rumah Besar Umat Islam Dalam menjalankan dan melaksanakan prinsip dan tanggung jawab serta memegang teguh amanah dan kepercayaan masyarakat Indonesia F-PPP menggunakan system penetapan anggotanya melalui Pemilihan Suara (Pemilu) yang dilakukan 5 th sekali oleh masyarakat dan masa jabatan adalah 1Periode yaitu 5 (lima) tahun. F-PPP juga meggunakan system rekrutment fresh graduate, merekrut orang-orang yang tepat sesuai dengan kompetensi dan mengembangkan kompetensi karyawan. 1.1.3 Perkembangan Usaha Sejalan dengan perkembangan zaman dan perubahan waktu dapat dipastikan bahwa persaingan akan berdatangan oleh partai-partai lain, atau partai yang baru terbentuk akan semakin banyak, sehingga untuk merebut kepercayaan atau minat 5

masyarakat akan semakin terpecah. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan saat ini bukanlah lagi satu satunya partai yang konsistensinya pada bidang keislamannya. Ini terbukti dengan naik turunnya jumlah perolehan kursi untuk calon Anggota Dewan, dan berikut perkembangan perolehan suara dari tahun 1977 sampai dengan 2009 : Tahun 1977 memperoleh suara sebanyak 18.743.491 (29,29%) dan mendapatkan kursi anggota dewan sebanyak 99 kursi dan juga menduduki peringkat ke-2 Tahun 1982 memperoleh suara sebanyak 20.871.880 (27,78%) dan mendapatkan kursi anggota dewan sebanyak 94 kursi dan juga menduduki peringkat ke-2 Tahun 1987 memperoleh suara sebanyak 13.701.428 (15,96%) dan mendapatkan kursi anggota dewan sebanyak 61 kursi dan juga menduduki peringkat ke-2 Tahun 1992 memperoleh suara sebanyak 16.624.647 (17%) dan mendapatkan kursi anggota dewan sebanyak 62 kursi dan juga menduduki peringkat ke-2 Tahun 1997 memperoleh suara sebanyak 25.340.028 (22,43%) dan mendapatkan kursi anggota dewan sebanyak 89 kursi dan juga menduduki peringkat ke-2 Tahun 1999 memperoleh suara sebanyak 11.329.905 (10,71%) dan mendapatkan kursi anggota dewan sebanyak 58 kursi dan juga menduduki peringkat ke-3 Tahun 2004 memperoleh suara sebanyak 9.248.764 (8,15%) dan mendapatkan kursi anggota dewan sebanyak 58 kursi dan juga menduduki peringkat ke-4 Tahun 2009 memperoleh suara sebanyak 5.533.214 (5,32%) dan mendapatkan kursi anggota dewan sebanyak 38 kursi dan juga menduduki peringkat ke-6 1.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Unit Kerja 1.2.1 Tujuan Unit Kerja Setiap bagian atau unit dari sebuah organisasi atau perusahaan mengadakan kegiatan, pasti telah menetapkan suatu rancangan tujuan yang telah 6

direncanakan dengan matang. Dengan adanya penetapan tujuan yang tegas dan jelas maka dapat mengarahkannya dengan baik sehingga diharapkan dengan berjalannya rencana tersebut, akan memperoleh keberhasilan tujuan yang telah ditetapkan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. 1.2.2 Ruang Lingkup Unit Kerja Penulis selama magang ditempatkan pada Angota Dewan F-PPP dan juga merupakan Anggota dari Komisi XI (sebelas), sebagai AA (Assistant anggota). Menjadi Asistant Anggota (AA) merupakan suatu pekerjaan yang sangan bertanggung jawab pada seluruh kegiatan dari Anggota Dewan. Ruang lingkup unit kerja Asistant Anggota (AA) dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Melakukan kegiatan manajemen perkantoran, seperti : a. Pengarsipan,pengandaaan,dan penyortiran dokumen. b. Membuat susunan kegiatan Anggota Dewan c. Mempersiapkan dokumen d. Menyampaikan informasi 2. Melakukan Kegiatan sekretaris, seperti : a. Melaksanakan pekerjaan rutin yang bersifat administratif Menelepon Mengagendakan kegiatan Mengatur jadwal kegiatan Menyiapkan dan pembuatan laporan 7

Menyusun/ membuat surat untuk kepentingan pimpinan Menerima tamu dan bertamu mewakili pimpinan Menginformasikan Menjaga kebersihan dan kerapian kantor untuk menciptakan kenyamanan kerja dan, kebutuhan dalam ruang lingkup ruang pekerjaan b. Melaksanakan kegiatan yang bersifat pribadi kepada pimpinan, seperti : Mengingatkan pimpinan mengenai kewajiban yang resmi atau perjanjian. Menemani pimpinan pada setiap kegiatan atau tugas pimpinan yang berhubungan dengan pekerjaan Menangani keuangan pimpinan yang bersifat pribadi 1.3 Hubungan Kerja Dengan Unit Lain Di Fraksi Partai Persatuan Pembanguan memiliki Anggota Dewan yang memiliki tugas dan wewenang yang diberikan oleh DPR-RI sebagai anggota yang memiliki karyawan / pekerja pada bagian yang dapat menunjang segala aktifitas dan tugas sebagai Anggota Dewan bagian itu adalah : 1. Anggota Dewan degan Tenaga Ahli Anggota (TAA) Tugas seorang Tenaga Ahli Anggota (TAA) sangatlah berkaitan dengan Anggota Dewan. Dikarenakan setiap kegiatan Rapat Anggota Dewan maka TAA yang akan membuat dan mengumpulkan bahan bahan rapat yang akan diserahkan oleh Anggota Dewan. Tugas TAA juga sangat penting karena tugas seorang TAA sangat 8

luas, contohnya pembangunan citra Anggota kepada masyarakat sebagai wakil rakyat. 2. Tenaga Ahli Anggota (TAA) dengan Tenaga Ahli Fraksi (TAF) Tenaga Ahli Anggota (TAA) dengan Tenaga Ahli Fraksi (TAF) berkaitan karena ketika akan diadakan rapat fraksi, TAA akan membuat dan menganalisis rangkuman kegiatan rapat untuk diserahkan kepada TAF dan di arsip guna untuk kepentingan TAF. 3. Tenaga Ahli Angota (TAA) dengan Asistant Anggota (AA) Tenaga Ahli Angota (TAA) dengan Asistant Anggota (AA) juga sangat berkaitan karena setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh anggota, harus diinformasikan kepada TAA. Contohnya informasi rapat yang akan dilakukan oleh ANggota Dewan, TAA harus mengumpulkan bahan-bahan dan menganalisis rapat. Begitu pula sebaliknya, TAA akan memberikan hasil analisis rapat untuk diarsipkan, ini berguna untuk keperluan Anggota Dewan. 4. Asistant Anggota (AA) dengan Anggota Dewan Tugas Asistant Anggota (AA) berkaitan penting dengan semua kegiatan yang akan dilakukan oleh Anggota Dewan, seperti jadwal rapat, penerimaan tamu, dan berbagai informasi yang harus diterima oleh Anggota Dewan. 5. Sekretariat Fraksi dengan Asistant Anggota (AA) Sekterariat Fraksi dengan Asistant Anggota memiliki keterkaitan pekerjaan, dimana setiap surat yang akan dikirimkan harus mempunyai cap fraksi untuk mengesahkan surat tersebut, dan pengesahan surat yang akan dikirimkan hanya secretariat fraksilah yang mempunyai wewenang itu. Serta surat masuk untuk anggota dikirimkan kesekretariat fraksi, maka dari itu setiap informasi atau tugas untuk anggota, Sekretariat yang mengetahui terlebih dahulu. Maka Asistant Anggota 9

keterkaitannya dengan Sekretariat sangatlah penting untuk melancarkan segala kegiatan atau pekerjaan Asistant Anggota itu sendiri. 1.4 Tujuan Magang dan Tujuan Penulisan Laporan 1.4.1. Tujuan Magang Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam pelaksanaan magang adalah : 1. Sebagai persiapan keterampilan kerja mahasiswa/i yang nanti akan memasuki dunia kerja. 2. Menciptakan dan memberikan pandangan yang luas wawasan kepada penulis tentang Organisasi,Lembaga,Perusahaan,dan usaha. 3. Rasa disiplin & penuh tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. 4. Agar penulis mampu memahami karakteristik orang lain & bagaimana bersosialisasi dengan orang lain. 5. Penulisan laporan merupakan sebuah bukti bahwa penulis telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti sidang akhir, guna menyelesaikan studinya pada program D III Manajemen. 1.4.2 Tujuan Penulisan Laporan 1. Syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) di Universitas Mercu Buana. 2. Memberikan gambaran yang jelas mengenai penerapan ilmu yang di terima selama praktek kerja. 3. Melatih penulis untuk dapat menganalisis pengalaman kerja yang pernah dilakukan pada Fraksi Partai Persatuan Pembanguan (F-PPP) di DPR-RI, dan dipadukan dengan teori yang pernah di serap selama masa perkuliahan. 10

4. Agar mahasiswa/i dapat menyeimbangkan antara kemampuan berkomunikasi secara lisan maupun dengan keterampilan berkomunikasi tulisan 5. Melatih & mendidik Mahasiswa/i dalam hal beradaptasi, bersosialisasi dan mendisiplinkan diri dalam menghadapi dunia kerja 11