PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KIOS BELAJAR KOMUNITAS CERDAS ALTERNATIF PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SEBUAH KONSEP PEMBERDAYAAN HOLISTIK

dokumen-dokumen yang mirip
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM PENGEMBANGAN PAUD TERBUKA DI DESA PRAWIRODIREJAN BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Berdasarkan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional (sisdiknas), disebutkan dalam pasal 1 ayat (14), Pendidikan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUKU AJAIB SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI ANTARA GURU DAN ORANG TUA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helga Annisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

Template Penulisan PKM-GT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci utama bagi suksesnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA APLIKASI MADU SEBAGAI PEMANFAATAN ALAMI UNTUK MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA KULIT BIDANG KEGIATAN: PKM-GT

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

METODE BERMAIN LEGO DALAM UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK PADA ANAK USIA DINI (Sudi Kasus di Lembaga Pendidikan Manusia Unggul)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)

Ngatmini, M.Pd., Ekie W,S.Pd., Suhartatik, Nailis S, Mada AI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

LEMBAR PENGESAHAN. a. Nama Lengkap : Rianah Sary NIM. H

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi menuntut seseorang untuk meningkatkan kualitas diri sesuai

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KABUPATEN DEMAK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MODIFIKASI LIMBAH KERTAS SEBAGAI BAHAN BAKU MEMBRAN: ALTERNATIF DALAM MENGATASI DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI METODE OUT BOND DI KELOMPOK BERMAIN PUTRA BANGSA PASUNGAN, CEPER, KLATEN TAHUN AJARAN

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia. Hal ini sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas BAB VI Pasal 13

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

LEMBAR PENGESAHAN. (Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc.) ( Umu Rosidah )

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

BAB I PENDAHULUAN. hendaknya dibangun dengan empat pilar, yaitu learning to know, learning

BAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak dari usia 0-8 tahun disebut masa emas (golden age)

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung tinggi nilai pendidikan dan dengan pendidikan manusia menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. hlm 3. 1 Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011),

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TEKNOLOGI UNTUK SEMUA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahun-tahun pertama kehidupan anak atau yang sering dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang. 20 tahun 2003 terdapat tujuan pendidikan nasional yaitu untuk

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

LEMBAR PENGESAHAN. a. Nama Lengkap : Heni Habibah NIM. H

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 1

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. layak, hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM POJOK TANI LEMBAGA KEMASYARAKATAN PENINGKAT KUALITAS PERTANIAN BIDANG KEGIATAN: PKM-GT Diusulkan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG

Pengertian Ujian Akhir Nasional Makalah Tujuan Standarisasi dan Partisipasi Pemerintah Dalam Pendidikan

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Eksistensi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DIDIK KELOMPOK B MELALUI TEKNIK MENCETAK DENGAN PELEPAH PISANG DI TK WASINTALALO KECAMATAN BATUPOARO KOTA BAUBAU

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

Transkripsi:

1 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KIOS BELAJAR KOMUNITAS CERDAS ALTERNATIF PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SEBUAH KONSEP PEMBERDAYAAN HOLISTIK BIDANG KEGIATAN: PKM GT Diusulkan oleh: Siti Fatimah 109154425272/2009 Henik Masfufah 109154425273/2009 Eva Nurohmah 109154425870/2009 UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG 2010

2 HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM-GT 1. Judul Kegiatan : KIOS BELAJAR KOMUNITAS CERDAS ALTERNATIF PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SEBUAH KONSEP PEMBERDAYAAN HOLISTIK 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI ( ) PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Siti Fatimah b. NIM : 109154425272 c. Jurusan/Prodi : KSDP/S1 PG PAUD d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Malang e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Senggani No.37 Malang 085233381645 f. Alamat email : Fat_fauziah@yahoo.com 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Pramono, S.Pd,M.Or b. NIP : 197608262008121001 Menyetujui, Malang, 25 Februari 2010 Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan Drs. H. Sutrisno, S.Pd, M.Pd NIP.195303121982031003 Pembantu Rektor III Siti Fatimah NIM.109154425272 Dosen Pembimbing Drs. H. Kadim Masjkur, M.Pd NIP. 195412161981021001 Pramono, S.Pd,M.Or NIP.197608262008121001

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ilahi Robbi atas terselesaikannya makalah PKM GT yang berjudul Menggagas KIOS BELAJAR KOMUNITAS CERDAS ALTERNATIF PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SEBUAH KONSEP PEMBERDAYAAN HOLISTIK. Makalah ini menggagas tentang optimalisasi keluarga dan komunitas masyarakat dalam memahami karakteristik dan pertumbuhan peserta didik sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan dimasa usia dini. Serta pelaksanaannya melalui pembinaan yang dilakukan kepada orangtua dan masyarakat awam. Semoga bermanfaat. Malang, 25 Februari 2010 Tim penulis

4 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv RINGKASAN... v PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 TUJUAN dan MANFAAT... 2 Tujuan... 2 Manfaat... 2 GAGASAN... 2 KESIMPULAN... 7 DAFTAR PUSTAKA... 8 CURRICULUM VITAE... 9

5 KIOS BELAJAR KOMUNITAS CERDAS ALTERNATIF PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SEBUAH KONSEP PEMBERDAYAAN HOLISTIK Siti Fatimah, Henik Masfufah, Eva Nurohmah UNIVERSITAS NEGERI MALANG RINGKASAN Pendidikan anak usia dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan pada anak usia 0-6 tahun untuk membantu mengembangkan potensi anak secara optimal dan seimbang. Banyak masyarakat yang telah mendirikan sekolah untuk anak usia dini yang bermodal dari ketelatenan dan pengetahuan yang terbatas tentang mendidik anak. Sehingga hasil yang mereka wujudkan adalah anak-anak yang berkembang sesuai dengan kebutuhan pendidik orang dewasa, yaitu anak usia dini harus bisa dengan cepat membaca, menulis dan menurut apa kata orang tua. Anak yang mendapat perlakuan yang tidak tepat akan tumbuh dan berkembang kurang optimal yang akan mempengaruhi kualitas dirinya kelak di kemudian hari. Bagaimana upaya yang dapat dikembangkan untuk membantu masyarakat agar memiliki kepedulian tentang arti penting pendidikan anak usia dini dan terlibat aktif dalam pendidikan anak usia dini. Gagasan kreatif yang ingin kami sampaikan adalah model masyarakat yang peduli terhadap arti penting pendidikan anak usia dini khususnya mulai umur 0-3 tahun. Gagasan kreatif kami tuangkan dengan cara membuat bimbingan pada para orang tua, dengan tujuan mengembangkan pusat belajar bagi orang tua dan anak serta mengembangkan model belajar anak sejak usia 0-3 tahun. Dalam bimbingan tersebut kita memberi pemahaman tentang PAUD dan bagaimana cara mendidik anak usia dini mulai usia 0-3 tahun. Gagasan tersebut diharapkan orang tua dapat memandu serta memahami anak usia dini dalam suatu komunitas masyarakat dan dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini di lingkungan masyarakat awam. Implementasi yang dilakukan yaitu dengan mewujudkan kios belajar komunitas peduli PAUD yaitu tempat belajar yang memiliki program untuk masyarakat yang terdiri dari dukungan pustaka, layanan konsultasi, layanan edukasi dan pendampingan serta dukungan untuk mengadakan kegiatan pendidikan anak usia dini. Kios belajar tersebut berada di dalam tim dari universitas yang memiliki tanggung jawab dan mampu bekerja sama dengan komunitas peduli pendidikan anak usia dini untuk memahami arti penting pendidikan anak usia dini. Sedangkan komunitas peduli pendidikan anak usia dini terdiri dari beberapa kelompok yang berasal dari ibu-ibu dan masyarakat yang aktif berperan dalam kegiatan peningkatan pengetahuan dan keterampilan penanganan pendidikan anak usia dini. Dari hasil kios belajar tersebut diharapkan komunitas peduli pendidikan anak usia dini mampu mendirikan kios belajar pada masyarakat luas di tempat lain.

6 PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan pada anak usia 0-6 tahun untuk membantu mengembangkan potensi anak secara optimal dan seimbang. Prinsip Pendidikan yang harus dimiliki oleh pendidikan anak usia dini adalah pendidikan harus dapat berlangsung dimana dan kapan saja, dengan melibatkan anak secara aktif untuk melakukan pengamatan melalui pengalaman langsung. Anak usia dini disebut sebagai masa keemasan yakni sebagai penentuan kepribadian anak dikemudikan hari. sifat dan kepribadian anak di masa dewasa pada umumnya adalah pembentukan tabiat dan pendidikan yang telah diberikan terutama pada saat usia dini demikian halnya di masyarakat kekeliruan anak belajar di lingkungan masyarakat akan berdampak luas terhadap pola perilaku anak dikemudikan hari. masyarakat memang tidak secara langsung membelajarkan anak tetapi melalui peniruan, penglihatan dan pendengaran anak telah belajar mengenai proses kehidupan. Pada masa ini, otak anak bagaikan spon yang dapat menyerap cairan. Agar dapat menyerap, spon tersebut tentu harus ditempatkan dalam air. Air inilah yang diumpamakan sebagai pengalaman. Dan disinilah peranan orangtua atau orang yang berada di lingkungan terdekat anak yang bertugas memberikan pengalaman kepada anak-anak dan mengenalkan mereka pada aktivitas yang diminatinya. Jika sejak bayi anak sudah distimulasi dengan berbagai rangsangan, otak kecilnya pun akan menyerap. Pendidikan dapat dilakukan melalui tiga jalur, yaitu pendidikan formal, informal dan nonformal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan informal adalah pendidikan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Sedangkan pendidikan nonformal adalah pendidikan yang diselenggarakan warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan dan berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Dalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Banyak masyarakat yang telah mendirikan sekolah untuk anak usia dini yang bermodal dari ketelatenan dan pengetahuan yang terbatas tentang mendidik anak. Sehingga hasil yang mereka wujudkan adalah anak-anak yang berkembang sesuai dengan kebutuhan pendidik orang dewasa, yaitu anak usia dini harus bisa dengan cepat membaca, menulis dan menurut apa kata orang tua. Orang tua pasti menginginkan anak-anaknya mendapatkan dan menjadi yang terbaik. Dengan mengetahui dan memahami cara belajar serta tahapan-tahapan perkembangan anak, kita bisa memberi mereka banyak pengalaman dan aktivitas di rumah yang sesuai untuk membantu perkembangan potensi anak secara maksimal.

7 Beberapa anak dapat berkembang dan melangkah lebih cepat ke tahap berikutnya, sementara ada juga anak yang membutuhkan waktu yang lebih lama dalam tahapan tertentu, jika dibandingkan dengan anak pada umumnya, tetapi hal itu tidak selalu mencerminkan tinggi rendahnya kecerdasan mereka. Mereka mungkin memiliki kepribadian yang membutuhkan pergerakan yang lebih lambat guna menikmati kehidupan dan mengintetrnalisasi secara mendalam proses mereka. Anak yang mendapat perlakuan yang tidak tepat akan tumbuh dan berkembang kurang optimal yang akan mempengaruhi kualitas dirinya kelak di kemudian hari. Faktanya meski sudah banyak informasi, tentang tumbuh kembang anak baik di majalah, televisi, seminar, ceramah, dan kursus, tetapi itu belum dapat dipahami dan diterapkan pada keluarga menengah ke bawah. Dengan demikian perlu dilakukan upaya dan kerja keras untuk dapat meyakinkan para orang tua, dan masyarakat banyak mengenai pentingnya perhatian kepada anak usia dini sebagai penentu kualitas bangsa di masa yang akan datang. Sehingga bagaimana upaya yang dapat dikembangkan untuk membantu masyarakat, agar memiliki kepedulian tentang arti penting pendidikan anak usia dini dan terlibat aktif dalam pendidikan anak usia dini. TUJUAN dan MANFAAT Tujuan Adapun tujuan dari penulisan ini adalah 1. Mengembangkan pusat belajar bagi orang tua dan anak. 2. Mengembangkan model belajar anak usia dini sejak usia 0-3 tahun bagi masyarakat awam. Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah 1. Orang tua dapat memandu dan memahami anak usia dini dalam suatu komunitas masyarakat. 2. Dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini di lingkungan masyarakat awam. GAGASAN Kondisi Kekinian Pecetus Gagasan Kondisi yang terjadi saat ini yakni kelamnya nasib anak-anak diseluruh pelosok negeri ini, seperti kasus penelantaran anak oleh orang tuanya. Anak-anak usia dini ditinggalkan begitu saja oleh orangtuanya dirumah kontrakan dengan

alasan himpitan ekonomi. Banyak anak-anak yang menjadi korban kekerasan bahkan kerap dilakukan oleh orang-orang terdekatnya yang semestinya menyayangi bahkan melindungi mereka seperti; orang tua, guru, oknum aparat, dan teman-temannya. Namun, ada juga orang tua yag menginginkan anakanaknya mendapatkan dan menjadi yang terbaik. Tetapi dengan pengaruh dari lingkungan sekitar membuat para orang tua memaksakan tumbuh kembang anak, sehingga pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh anak tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak. Anak usia dini ialah anak yang berada pada rentang masa usia lahir sampai usia 8 tahun (Santoso, 2002; Ramli dalam pendampingan perkembangan anak usia dini:1). Namun demikian, dalam kerangka pelaksanaan pendidikan anak usia dini (PAUD), UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (SISDIKNAS), menyiratkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang masa usia lahir sampai 6 tahun. Dalam segi keilmuan, anak usia dini di konsepsikan berada pada masa 8 tahun yang pertama dari kehidupan anak karena pada masa tersebut terjadi perkembangan yang sangat pesat pada diri anak yang menjadi dasar perkembangan selanjutnya (Depdiknas, 2003). Di samping itu sampai usia 8 tahun perkembangan anak sudah mencapai 80% (Morrison, 1988). Lebih jauh, buktibukti penelitian yang berkaitan dengan kemampuan intelektual, sosial dan fisik anak menunjukkan bahwa perubahan yang berarti dalam perkembangan anak terjadi pada usia sekitar 8 tahun (Kostelnik, Soederman, & Whiren,1999). Implementasi PAUD di Indonesia, bab1 pasal 1 ayat 14 pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS mengemukakan "bahwa pendidikan PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilaksanakan melalui pemberian rangsangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut". Ketentuan dalam undang-undang tersebut merupakan aturan tentang pelaksanaan PAUD di Indonesia yang saat ini lebih menekankan cakupannya pada usia 6 tahun pertama dalam kehidupan anak. Hal ini terjadi karena anak yang berusia 7-8 tahun telah berada di sekolah dasar yang menjadi cakupan pendidikan dasar, sedangkan menurut undang- undang nomor 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pada pasal 28 ayat 1, PAUD diselenggarakan sebelum pendidikan dasar. Kemampuan pertumbuhan dan perkembangan anak hanya terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Padahal pada masa usia dini inilah terjadi perkembangan otak yang akan menjadi modal untuk tahapan selanjutnya. Pada masa ini, stimulasi sangat penting bagi optimalisasi fungsi organ tubuh sekaligus mendorong perkembangan otak. Jika anak menerima rangsangan setelah masa kritis ini terlewati, maka akan berdampak pada kurang optimalnya perkembangan otak anak. Masa kritis ini sering disebut sebagai the golden age, masa kejayaan yang hanya datang sekali seumur hidup. Maka masa usia dini merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan kehidupan selanjutnya (Depdiknas, 2003; nur aini,1997). Berbagai hasil penelitian menyebutkan bahwa masa usia dini merupakan periode emas bagi perkembangan anak. Di mana 50% perkembangan kecerdasan terjadi pada usia 0-4 tahun dan 30% berikutnya hingga usia 8 tahun. Periode emas ini sekaligus merupakan periode kritis bagi anak di mana perkembangan yang dihadapkan pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan pada periode berikutnya hingga masa usia dewasanya. Periode ini hanya sekali dan 8

9 tidak dapat ditunda kehadirannya apabila terlewat berarti habislah peluang bagi anak untuk mengembangkan semua aspek yang dimiliki secara optimal dan seimbang. Dalam masyarakat yang belum memahami konsep tersebut, pendidikan anak usia dini untuk membantu tumbuh kembang anak biasanya kurang optimal. Pada umumnya masyarakat berpandangan bahwa pendidikan identik dengan sekolah yang notabene memerlukan biaya meskipun pemerintah telah menganggarkan bantuan operasional sekolah (BOS). Memang keberhasilan PAUD merupakan tanggung jawab pemerintah bersama masyarakat terutama keluarga yang menjadi penanggung jawab utama dalam optimalisasi tumbuh kembang anak. Salah satu peran pemerintah dalam PAUD yakni sebagai penyedia fasilitas bagi masyarakat dalam mengoptimalisasikan tumbuh kembang anak. Tetapi masyarakat itu sendiri juga perlu meningkatkan peran sertanya secara aktif dalam pelaksanaan, pembinaan dan pelembagaan pembinaan anak. Peran serta tersebut diperlukan untuk membantu atau mendukung anak dalam proses melalui tahap-tahap perkembangan. Selain lingkungan masyarakat terdapat lingkungan yang terdekat dengan anak yakni lingkungan keluarga. Peran keluarga tidak dapat terlepas dalam membantu perkembangan dan pertumbuhan anak. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan tumbuh kembang anak yang pertama. Dalam keluarga inilah anak pertama kali mendapat didikan dan bimbingan. Sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga, tugas utama dari keluarga ialah merupakan peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Lingkungan yang baik untuk anak usia dini adalah lingkungan yang mendukung anak untuk melakukan suatu kegiatan. Faktor pembawaan atau bakat memungkinkan pada seorang anak untuk berkembang menjadi sesuatu. Pembawaan hanya merupakan potensi-potensi hanya merupakan kemungkinankemungkinan. Berkembang atau tidaknya potensi yang ada pada seorang anak, ini masih tergantung kepada orang lain, tanpa adanya potensi-potensi itu tidak mungkin terjadi suatu perkembangan. Faktor lain dalam hal ini yakni peran masyarakat secara holistik. Solusi yang Pernah ditawarkan Solusi yang ditawarkan datang dari berbagai pihak. Mereka berusaha memberikan perlindungan terhadap anak agar terhindar dari perbuatan- perbuatan yang merugikan. Ada Komisi Nasional Perlindungan Anak (KPAI) yang betujuan untuk meningkatkan efektivitas penyelengaraan perlindungan anak. KPAI juga dibentuk sebagai konsekuensi dari Konvensi Hak Anak (KHA). Sebagai lembaga independent, KPAI diharapkan mampu secara aktif memperjuangkan kepentingan anak. KPAI juga dituntut memberikan saran, laporan, masukkan dan pertimbangan kepada presiden dalam rangka perlindungan anak. Eksistensi KPAI pun dipertanyakan karena minimnya minat serta pengetehuan masyarakat dalam menjadikan KPAI sebagai saran untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan anak. Ada atau tidaknya KPAI tidak menimbulkan dampak apa-apa terhadap kelangsungan pemenuhan hak serta perlindungan pada anak Indonesia.

10 Departemen Pendidikan Nasional saat ini juga menawarkan program Pendidikan Anak Usia Dini pada masyarakat yakni Pos PAUD yang dikelola oleh kepengurusan tingkat RT, akan tetapi sampai saat ini lembaga Pos PAUD yang ditawarkan oleh pemerintah kepada masyarakat masih menyamakan diri dengan lembaga-lembaga PAUD yang lain (KB,TK,TPA) padahal seharusnya lembaga Pos PAUD yang ada dalam masyarakat bertujuan untuk membantu keluarga yang kurang mampu dan membantu orang tua dalam memahami tumbuh kembang serta karakteristik anak usia dini khususnya usia 0-3 tahun. Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus gagasan Fakta yang ada dalam masyarakat menunjukkan bahwa, banyak lembaga pendidikan yang muncul untuk membantu anak dalam mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri anak, yaitu seperti: kelompok bermain, TPA, TK, dan lainlain. Kenyataanya lembaga-lembaga tersebut belum dapat membantu mengoptimalkan potensi sesungguhnya yang ada dalam diri anak. Kelemahan yang dapat diidentifikasi antara lain: 1. Pendidikan anak usia dini yang dilakukan pada kelompok bermain jauh dari pengawasan orangtua, padahal usia 0-3 tahun anak membutuhkan pendampingan orangtua dalam menghadapi tahap- tahap perkembangan yang akan dialami oleh anak. Sehingga ketika adanya pendampingan dari orangtua yang paham akan pendidikan anak usia dini, maka anak akan lebih nyaman dan aman dalam menghadapi tahap- tahap perkembangannya. 2. Kurikulum di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini usia 0-3 tahun berasal dari penyederhanaan pembelajaran TK usia 4-5 tahun. 3. Pengajar atau pendidik anak usia dini yang ada di lembaga banyak yang belum menguasai tentang pendidikan anak usia dini. 4. Dengan adanya lembaga Pendidikan Anak Usia Dini maka orangtua merasa bahwa pendidikan sepenuhnya adalah tanggung jawab sekolah, sehingga mereka tidak terpacu untuk berperan aktif. Pihak-pihak yang Dipertimbangkan dapat Membantu Kelemahan yang terdapat pada lembaga PAUD yang ada, membutuhkan solusi yang tepat dalam Pendidikan Anak Usia Dini khususnya usia 0-3 tahun. Oleh karena itu perlu adanya model Pendidikan Anak Usia Dini yang sistem pembelajarannya berpusat pada anak dan orangtua, sehingga diperlukan peran serta aktif pemerintah dan instansi terkait yaitu 1. Universitas sebagai pihak yang mendukung mahasiswa untuk melaksanakan program kios belajar komunitas cerdas 2. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai pihak yang memantau pertumbuhan dan perkembangan ditiap keluarga.

11 3. Departemen Kesehatan sebagai pihak yang membantu dan memberikan layanan konsultasi bagi orangtua dalam mengoptimalkan kesehatan dan gizi anak usia dini. 4. Kementrian pemberdayaan perempuan sebagai pihak yang memberikan penyuluhan tentang peranan perempuan dalam pendidikan anak usia dini. Peran aktif dari pihak yang terkait, diharapkan dapat menyukseskan program pendidikan anak usia dini berbasis komunitas dan berpusat pada orang tua dan anak. Langkah-langkah Strategis Dari analisis yang kami lakukan, kami memiliki gagasan yang kreatif yaitu mengembangkan model komunitas masyarakat mandiri yang peduli terhadap arti penting Pendidikan Anak Usia Dini mulai usia 0-3 tahun. Gagasan kreatif ini kami tuangkan dengan cara membuat bimbingan pada para orang tua. Dalam bimbingan tersebut akan diberikan pemahaman tentang Pendidikan Anak Usia Dini dan bagaimana cara mendidik anak usia dini mulai usia 0-3 tahun kepada orang tua, sehingga akan terwujud kelompok kegiatan anak usia dini, dengan orang tua sebagai pendidik utama bagi anak anak mereka dalam komunitas masyarakat tertentu. Model komunitas masyarakat mandiri yang peduli terhadap arti penting Pendidikan Anak Usia Dini mulai 0-3 tahun yang akan dikembangkan digambarkan pada bagan berikut: Kelompok 1 Dukungan Pustaka Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Komunitas Masyarakat Peduli PAUD Kios Belajar Layanan Konsultasi Layanan Edukasi dan Pendampingan Dukungan untuk mengadakan pendidikan anak usia dini di rumah dan komunitasnya Gambar 1 : Bagan Model Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Komunitas dan Berpusat pada Orang tua dan Anak. Keterangan : 1. Kios belajar yang memiliki komunitas masyarakat peduli Pendidikan Anak Usia Dini 0-3 tahun. 2. Memiliki 5 kelompok yaitu setiap kelompok memiliki anggota yang terdiri dari 5 keluarga yang ada di masyarakat 3. Kios belajar memiliki program yang terdiri dari:

12 a. Dukungan Pustaka yaitu berbagai macam materi dalam bentuk buku yang disediakan untuk mendukung proses kegiatan tiap kelompok dalam kios belajar. b. Layanan Konsultasi yaitu suatu progaram yang ada dalam kios belajar untuk membantu masyarakat atau kelompok ketika mengalami kesulitan dalam pendidikan anak usia dini. c. Layanan Edukasi dan Pendamping yaitu kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh tiap kelompok masyarakat peduli pendidikan anak usia dini dengan tutor kios belajar dalam memahami pendidikan anak usia. d. Dukungan untuk mengadakan pendidikan anak usia dini di rumah dan komunitasnya yaitu pendampingan atau pendidikan anak usia dini yang dilakukan oleh kelompok masyarakat peduli pendidikan anak usia dini dan tetap dalam pengawasan tutor kios belajar. Mekanisme kerja dan tanggung jawab kios belajar komunitas peduli PAUD yaitu tempat belajar yang memiliki program untuk masyarakat yang terdiri dari dukungan pustaka, layanan konsultasi, layanan edukasi dan pendampingan serta suport untuk mengadakan kegiatan pendidikan anak usia dini. kios belajar tersebut berada di dalam tim dari universitas yang memiliki tangung jawab dan mampu bekerjasama dengan komunitas peduli pendidikan anak usia dini untuk memahami arti penting pendidikan anak usia dini. Sedangkan komunitas peduli pendidikan anak usia dini terdiri dari beberapa kelompok yang berasal dari ibu-ibu dan masyarakat yang aktif berperan dalam kegiatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan penanganan pendidikan anak usia dini. Dari hasil kios belajar tersebut diharapkan komunitas peduli pendidikan anak usia dini mampu mendirikan kios belajar pada masyarakat luas di tempat lain. KESIMPULAN Gagasan yang diajukan Gagasan kreatif yang ingin kami sampaikan adalah model masyarakat yang peduli terhadap arti penting pendidikan anak usia dini mulai umur 0-3 tahun. Gagasan kreatif kami tuangkan dengan cara membuat bimbingan pada para orangtua, dimana tujuan mengembangkan model belajar anak sejak usia 0-3 tahun dan mengembangkan pusat belajar bagi orang tua dan anak. Dalam bimbingan tersebut kita memberi pemahaman tentang PAUD dan bagaimana cara mendidik anak usia dini mulai usia 0-3 tahun. Teknik implementasi Implementasi yang dilakukan yaitu dengan mewujudkan kios belajar komunitas peduli PAUD yaitu tempat belajar yang memiliki program untuk masyarakat yang terdiri dari dukungan pustaka, layanan konsultasi, layanan edukasi dan pendampingan serta dukungan untuk mengadakan kegiatan pendidikan anak usia dini. Kios belajar tersebut berada di dalam tim dari

13 universitas yang memiliki tangung jawab dan mampu bekerjasama dengan komunitas peduli pendidikan anak usia dini untuk memahami arti penting pendidikan anak usia dini. Sedangkan komunitas peduli pendidikan anak usia dini terdiri dari beberapa kelompok yang berasal dari ibu-ibu dan masyarakat yang aktif berperan dalam kegiatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan penanganan pendidikan anak usia dini. Dari hasil kios belajar tersebut diharapkan komunitas peduli pendidikan anak usia dini mampu mendirikan kios belajar pada masyarakat luas di tempat lain. Manfaat Gagasan Manfaat yang dapat diperoleh dari Kios Belajar Komunitas Cerdas bagi orang tua yakni orang tua dapat memandu dan memahami anak usia dini dalam suatu komunitas masyarakat. Sedangkan manfaat bagi anak yakni anak mendapatkan pendampingan secara penuh dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga proses tersebut terarah dan berjalan sesuai tahapan perkembangan anak. Anak juga akan melalui proses tahap tumbuh kembang tanpa paksaan. Maka diperlukan peran serta aktif pemerintah dan instansi terkait (Universitas, BKKBN, Departemen Kesehatan, Kementrian pemberdayaan perempuan) untuk menyukseskan program Pendidikan Anak Usia Dini berbasis komunitas dan berpusat pada orang tua dan anak. Dampak Gagasan Dampak dari keberadaan Kios Belajar Komunitas Cerdas yakni orang tua dan masyarakat akan lebih cerdas dalam Pendidikan Anak Usia Dini serta memiliki peran aktif dalam Pendidikan Anak Usia Dini, khususnya pada anak usia dini yang berada di lingkungan terdekat dan anak usia dini yang berada dalam lingkup yang lebih luas pada umunya. DAFTAR PUSTAKA Suwarno, Drs. 1982. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru. Indrakusuma, Drs. Amir Daien.1973. Pengantar Ilmu Pendidikan. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan- IKIP Malang. Depdiknas. 2002. Acuan Menu Pembelajaran pada Pendidikan Anak usia Dini(Menu Pembelajaran Generik). Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PLS, Depdiknas. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

14 CURRICULUM VITAE Nama : Siti Fatimah Tempat tanggal lahir : Malang, 06 April 1986 NIM/DNI : 109154425272 Jurusan/Fak. : KSDP PRODI S1 PGPAUD/ FIP Telp/Hp : 085233381645 Alamat Rumah : Jl. Senggani No.37 Malang RIWAYAT PENDIDIKAN 1. TK PGRI I MALANG lulus tahun 1992 2. SDN JATIMULYO IV MALANG lulus tahun1998 3. SLTP MUHAMMADIYAH I MALANG lulus tahun 2001 4. SMKN 2 MALANG lulus tahun 2004 5. D2 PGTK UNIVERSITAS NEGERI MALANG lulus tahun 2009 6. S1 PG-PAUD UNIVERSITAS NEGERI MALANG (2009-Sekarang) Malang, 25 Februari 2010 Siti Fatimah

15 CURRICULUM VITAE Nama : Henik Masfufah Tempat tanggal lahir : Lamongan, 04 Januari 1986 NIM/DNI : 109154425273 Jurusan/Fak. : KSDP PRODI S1 PG-PAUD/ FIP Telp/Hp : 081554766220 Alamat Rumah : Jl. Sikatan no.411 RT1/RW5 Desa. Godog- Kec. Laren- Kab. Lamongan 62262 RIWAYAT PENDIDIKAN 1. TK ABA 10 GODOG 1993 2. MI MUHAMMADIYAH 1 GODOG 1999 3. SLTP MUHAAMMADIYAH 8 LAREN 2002 4. MAN LAMONGAN 2005 5. D2 PGTK UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2009 6. S1 PG-PAUD UNIVERSITAS NEGERI MALANG (2009-Sekarang) Malang, 25 Februari 2010 Henik Masfufah

16 CURRICULUM VITAE Nama : Eva Nurohmah Tempat tanggal lahir : Malang, 06 Maret 1989 NIM/DNI : 109154425870 Jurusan/Fak. : KSDP PRODI S1 PGPAUD/ FIP Telp/Hp : 0341-835773 / 085755037607 Alamat Rumah : Jl. Kepuh 1A/37 Malang 65148 RIWAYAT PENDIDIKAN 1. RA PERWANIDA MALANG lulus tahun 1994 2. MIN II MALANG lulus tahun 2000 3. MTs SURYA BUANA MALANG lulus tahun 2003 4. MAN 3 MALANG lulus tahun 2006 5. D2 PGTK UNIVERSITAS NEGERI MALANG lulus tahun 2009 6. S1 PGPAUD UNIVERSITAS NEGERI MALANG (2009-Sekarang) Malang, 25 Februari 2010 Eva Nurohmah