PENGGUNAAN STANDAR, PEDOMAN DAN MANUAL DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KONSTRUKSI

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN PENERAPAN STANDAR BIDANG BIDANG PEKERJAAN UMUM KHUSUSNYA BIDANG KE-CIPTA KARYA-AN

Kebijakan Penerapan Standar Pedoman dan Manual Sekretariat Komite Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil

3.3.1 Diseminasi/Sosialisasi di kota Makasar

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PETUNJUK PELAKSANAAN SIMPUL LAYANAN INFORMASI STANDAR

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Permentan/OT.140/8/ TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN

PSN Pedoman Standardisasi Nasional

- 2 - Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:

3.3.1 Diseminasi/Sosialisasi di kota Surabaya

Spesifikasi bangunan pelengkap unit instalasi pengolahan air

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G

PEDOMAN Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil

STANDARDISASI (STD) Oleh: Gunadi, M.Pd NIP (No HP ) data\:standardisasi_gun 1

3.3.1 Diseminasi/sosialisasi di Kota Batam

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi Untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Lampiran A...15 Bibliografi...16

PENGEMBANGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DALAM MENDUKUNG PRODUK UNGGULAN DAERAH SULAWESI SELATAN

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Kepada Yth.: Para Pejabat Eselon I di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURAT EDARAN NOMOR : 46/SE/M/2015 TENTANG

j ajo66.wordpress.com 1

Pengembangan SNI. Y Kristianto Widiwardono Pusat Perumusan Standar-BSN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 58/Permentan/OT.140/8/2007 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN

Spesifikasi material baja tahan karat unit instalasi pengolahan air

Pengelolaan panitia teknis perumusan Standar Nasional Indonesia

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 110KEP/BSN/ 12/2008 /12/2005 TENTANG PENETAPAN 52 (LIMA PULUH DUA) STANDAR NASIONAL INDONESIA

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

6.16 Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 3 PP Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 4 PP

LAMPIRAN IX. 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

REKOMENDASI TEMU KOMITE TEKNIS 2017

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMM PETUNJUK PELAKSANAAN PELAYANAN PELANGGAN DOKUMEN STANDAR, PEDOMAN, MANUAL (SPM)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL

TENTANG STANDARDISASI KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KHUSUS BIDANG GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN

Tahapan dan Proses Perumusan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Agens Pengendali Hayati (APH)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEINDUSTRIAN. SNI. Industri.

Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun Tentang : Standardisasi Nasional

Pengembangan Standar Nasional Indonesia

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat penyelenggaraan kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, hur

Lampiran Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2006 Tanggal : 02 Agustus 2006 PEDOMAN UMUM STANDARDISASI KOMPETENSI PERSONIL DAN

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM

BAB III STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) 3.1 Peraturan Perundang Undangan Standar Nasional Indonesia (SNI)

SISTEM STANDARDISASI NASIONAL (SSN)

KEBIJAKAN STANDARDISASI KETENAGALISTRIKAN DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Spesifikasi material baja unit instalasi pengolahan air

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

PSN Pedoman Standardisasi Nasional

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Perumusan Standar dan Peraturan oleh BSN, BPOM, dan CAC

Revisi SNI Daftar isi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 35/PRT/M/2006

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NAMA & JABATAN. M. Mulya Permana, ST, MT Kasubag Pemasyarakatan Standar. Dra. Enny Kusnaty, M.Si Kepala Bagian Standardisasi

SNI Pengukuran

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Revisi SNI Daftar isi

DAFTAR ISI. 6.9 Memasang 1 m 2 plesteran 1 PC :

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENTANG KOMITE TEKNIS PERUMUSAN STANDAR NASIONAL INDONESIA MESIN LISTRIK

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

PENYUSUNAN MEKANISME ALIH TEKNOLOGI PENYELENGGARAAN JALAN VOLUME LALU LINTAS RENDAH DAN BIAYA MURAH SECARA PARTISIPATIF

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 62 Tahun : 2016

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DATA LAPANGAN WAKTU DASAR INDIVIDU WAKTU NORMAL INDIVIDU TABULASI DATA TES KESERAGAMAN DATA TES KECUKUPAN DATA WAKTU NORMAL WAKTU STANDAR

BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Revisi SNI Daftar isi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

Pedoman Panitia Teknik Survei dan Pemetaan (Pedoman Pantek 211S) oleh: Tim Penyusun Pedoman Pantek 211S

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah. untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

Revisi SNI Daftar isi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

2 global sebagai sarana peningkatan kemampuan ekonomi bangsa Indonesia. Untuk melindungi kepentingan negara dalam menghadapi era globalisasi tersebut

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional

SSN) BADAN STANDARDISASI NASIONAL KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENTANG

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL JALAN PATTIMURA NO. 20 KEBAYORAN BARU JAKARTA TELP. (021) , FAX (021)

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

Revisi SNI Daftar isi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Revisi SNI T C. Daftar isi

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA MADIUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN STANDARDISASI NASIONAL. SNI. Pemberlakuan. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA

Transkripsi:

PENGGUNAAN STANDAR, PEDOMAN DAN MANUAL DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KONSTRUKSI oleh BADAN LITBANG DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Disusun dalam rangka Konsolidasi Perumusan Standar Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil Jakarta, 21 Desember 2006

Pembangunan Konstruksi yang Terkait dengan Ruang Lingkup Bidang PU meliputi : Bidang Sumber Daya Air Bidang Bina Marga Bidang Cipta Karya Bidang Tata Ruang

Pembangunan Konstruksi dapat terselenggara dengan adanya ketersediaan perangkat standar, pedoman dan manual yang mendukung pada tahapan : Pra Konstruksi, yaitu Kegiatan: Perencanaan : Survey Investigasi Studi Desain Konstruksi Pasca Konstruksi, yaitu Operasi, Pemeliharaan, Monitoring, dan Evaluasi

Kegiatan-kegiatan yang tercakup pada tahap : Pra Konstruksi Konstruksi Pasca Konstruksi Diatur dalam suatu ketentuan tertulis dan dilandasi oleh Dasar Hukum yang berlaku yang keseluruhannya dituangkan dalam Standar, Pedoman, Manual

STANDARDISASI I. Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar, yang dilaksanakan secara tertib dan bekerjasama dengan semua pihak (PP 102 2000).

Tujuan Standardisasi 1. Meningkatkan kepastian dan efisiensi transaksi perdagangan; 2. Memberikan acuan bagi pelaku usaha dan membentuk persaingan pasar yang transparan; 3. Melindungi kepentingan konsumen, kesehatan masyarakat, dan perlindungan kelestarian fungsi lingkungan; 4. Meningkatkan sofistikasi pasar dan kelancaran perdagangan internasional

II. Dasar hukum yang terkait : 1) UU Nomor : 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen; 2) UU Nomor : 7 tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The WTO, Lampiran tentang TBT; 3) Peraturan Pemerintah Nomor : 102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional; 4) Kepres Nomor : 166/ 2000 tentang Kedudukan BSN dan pembagian tugas/ wewenang antara BSN dan Instansi Teknis;

5) SK Kepala BSN Nomor : 3401/ BSN/ - 71/ 11/ 2001 tentang Sistem Standardisasi Nasional (SSN). 6) Keputusan Kepala BSN Nomor: 95/KEP/BSN/ 4/2006 Tentang Penetapan Panitia Teknis Perumusan SNI 91-01: Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil 7) Permen PU Nomor: 23/PRT/M/2006 tentang Tata Kerja Panitia Teknis Standardisasi Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil di lingkungan Departemen PU.

III. Prinsip Dasar Perumusan Standar : Merupakan proses merumuskan standar sampai konsensus yang melibatkan pemangku kepentingan dan Masyarakat Standar dengan memegang prinsip dasar perumusan standar, antara lain : a. Terbuka; b. Transparan; c. Konsensus dan tidak memihak; d. Efektif dan relevan; e. Koheren; f. Dimensi pengembangan. Perumusan RSNI dilaksanakan oleh Panitia Teknis melalui konsensus dari semua pemangku kepentingan yang terkait. Panitia Teknis dikoordinasikan oleh instansi teknis sesuai kewenangan;

IV. Pengertian Norma, Standar, Pedoman, Manual (NSPM) Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat sebagai panduan dan pengendali dalam melaksanakan kegiatan (PP 25 tahun 2000) (Diberlakukan nasional) Contoh : Undang-Undang, Peraturan.

Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tatacara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memper-hatikan syarat-syarat keselamatan, ke-amanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya besarnya (PP 102 tahun 2000) (Diberlakukan nasional) Contoh : Standar Nasional Indonesia (SNI)

Pedoman adalah acuan yang bersifat umum yang harus dijabarkan lebih lanjut dan dapat disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan daerah setempat (PP 25 tahun 2000) (Diberlakukan nasional) Contoh : Pedoman Perencanaan, Pedoman Pelaksanaan dll.

Manual adalah acuan operasional yang penerapannya disesuaikan dengan ke- butuhan dan karakteristik objek, dalam hal ini berupa petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (PP 25 Tahun 2000) (Diberlakukan internal Dep. PU) Contoh : Manual Penentuan Kapasitas Jalan, Manual Pemeriksaan Jalan Dengan Alat Benkelman Beam dll.

V. Panitia Teknis (Pantek) : Permen PU Nomor : 23/PRT/M/2006 tentang Tata Kerja Panitia Teknis Standardisasi Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil (91-01). - Ketua Pantek Kepala Badan Litbang - Wakil Ketua Pantek Direktur Bina Teknik Ditjen Bina Marga; - Sekretaris Pantek, Sekretaris Badan Litbang; - Anggota 22 orang (wakil dari berbagai pemangku kepentingan)

Panitia Teknis adalah unit organisasi dalam sistem standardisasi nasional yang dibentuk dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (Pedoman Standardisasi Nasional 02-2005) 2005) Subpanitia Teknis adalah unit organisasi yang dibentuk oleh panitia teknis. (Pedoman Standardisasi Nasional 02-2005). 2005).

Tugas dan Fungsi Panitia Teknis : A.Tugas Panitia Teknis: 1. Membantu Menteri dalam mengkoordinasi-kan kegiatan perumusan dan revisi SNI Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, perumusan dan revisi Pedoman, Manual dilingkungan Departemen Pekerjaan Umum termasuk berdasarkan usulan dari pemrakarsa; 2. Mengusulkan dan memberi pertimbangan program pengembangan SNI kepada BSN, yang mencakup usulan perumusan SNI, pemeliharaan SNI yang telah ada dan penyelesaian perumusan RSNI yang sedang berjalan;

3. Melaksanakan program pengembangan SNI, sebagaimana dimaksud pada butir 1, yang di-tetapkan oleh BSN; 4. Membentuk Sub Pantek dan gugus kerja sesuai kebutuhan; 5. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi kegiatan Sub Pantek;

6. Mengadakan pertemuan koordinasi dan evaluasi kegeiatan Standar, pedoman, dan manual minimal 3 kali dalam setahun; 7. Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan BSN termasuk lembaga standardisasi nasional/internasional;

8. Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi teknis, asosiasi profesi, dan masyarakat bidang bahan konstruksi bangunan dan rekayasa sipil termasuk unitunit yang berada di lingkungan Departemen PU; 9. Melaksanakan semua ketentuan yang diatur dalam pedoman Standardisasi Nasional (PSN).

B. Fungsi Panitia Teknis 1. Perumusan Kebijakan Standar, Pedoman, dan Manual Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil; 2. Penyampaian laporan hasil pelaksanaan, evaluasi, saran dan pertimbangan kegiatan standardisasi kepada Menteri

ORGANISASI PANTEK KETUA PANTEK : 1. Ketua Pantek dapat merangkap sebagai Ketua dari Panitia Teknis lain atau Sub Panitia Teknis lain; 2. Ketua Panitia Teknis maksimum boleh merangkap 2 (dua) jabatan Ketua Panitia Teknis atau Subpanitia Teknis;

3. Ketua Panitia Teknis harus memenuhi kriteria sebagai berikut : Mewakili kepentingan salah satu Stakeholder atau kepakaran bidang yang relevan; Tingkat pendidikan minimal D3 dalam bidang yang relevan dengan ruang lingkup Pantek atau memiliki penguasaan dan pengalaman kerja minimal 3 tahun; Memiliki minat di bidang standardisasi dan komitmen untuk aktif dinyatakan dengan pernyataan tertulis 4. Memiliki keahlian yang memadai; 5. CV

ANGGOTA PANTEK 1. Mempresentasikan pihak-pihak yang berkepentingan (produsen, konsumen, instansi pemerintah, pakar di bidang yang relevan) ) dengan komposisi yang seimbang; 2. Keahlian anggota harus mencakup ruang lingkup Panitia Teknis; 3. Jumlah anggota termasuk Ketua, Sekretaris disesuaikan dengan kebutuhan di atas, minimal 9 (sembilan( ) orang;

4. Anggota Panitia Teknis harus memenuhi kriteria sebagai berikut: Mewakili kepentingan salah satu Stakeholder atau kepakaran bidang yang relevan; Tingkat pendidikan minimal D3 dalam bidang yang relevan dengan ruang lingkup Pantek atau memiliki penguasaan dan pengalaman kerja minimal 3 tahun pada bidang yang relevan; Memiliki minat di bidang standardisasi dan komitmen untuk aktif berpartisipasi dalam pekerjaan teknis perumusan standar yang dinyatakan dengan pernyataan tertulis Setiap anggota Pantek harus memahami dan mema- tuhi ketentuan Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) yang berkaitan dengan kegiatan tugas dan tanggung jawab Panitia Teknis. 5. CV

Pantek Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil meliputi; 1. Bidang Sumber Daya Air: Sub Pantek Sumber Daya Air; 2. Bidang Jalan dan Jembatan: Sub Pantek Rekayasa Jalan dan Jembatan; 3. Bidang Cipta Karya: a. Sub Pantek Perumahan dan Sarana dan Prasarana Permukiman b. Sub Pantek Bahan, Sains, Struktur, dan Konstruksi Bangunan; 4. Bidang Tata Ruang: Sub Pantek Tata Ruang

VI. PROSES PERUMUSAN DAN PENETAPAN STANDAR, PEDOMAN, DAN MANUAL Pem Pusat, Prov, Kab/Kota R0 R1 R2 R3 Kebutuhan Standar Naskah Akademis Gugus Kerja Drafting Rapat teknis Konsensus Sub pantek Masyarakat Pengguna Profesional Perguruan Tinggi Tidak Penetapan/ Pemutakhiran Pantek Setuju Ya Evaluasi BSN Penetapan RASNI jadi SNI (BSN) Jajak Pendapat E-baloting MASTAN Pemberlakuan SNI Menteri RSNI Pedoman SNI (Wajib( Wajib) bila diperlukan Eselon I a/n Menteri Manual (Juklak/Juknis) Penetapan Catatan : Rapat Teknis (R2) dan Rapat konsensus (R3) wajib melibatkan Subpanitia Teknis. (Dalam masa peralihan bagi kegiatan yang sudah terlanjur diselesaikan tetap wajib diklarifikasikan dengan Subpanitia Teknis sebelum ditetapkan dalam rapat Panitia Teknis) Penetapan oleh Panitia Teknis bagi semua produk yang akan diundangkan dengan Peraturan Menteri Pemberlakuan didukung dengan Surat Edaran, bila perlu diberlakukan SNI wajib harus didukung dengan Peraturan Menteri

Kebutuhan NSPM untuk - Prakonstruksi - Konstruksi - Paska Konstruksi Penentuan Judul 2 Penanggungjawab Unit Es. I (Ditjen, Sekjen, BPKSDM) 1 Kegiatan 1 2 3 4a* - 5a - 6 7-9 Balitbang 1 2 3 4a 4b 5a - 6 7-9 Itjen 1 - VII. Role Sharing Perumusan dan Penerapan Standar, Pedoman, Manual Konsolidasi Program - - - - - - - 8 BSN 1 - - - - - 5b Pemda 1 - - - - - - 6 7 Mastan 1 - - - 3 Perumusan Manual Pedoman (Non SNI)* SNI EVALUASI - - - - 7 8 9 b a 4 6 9 - - - Penetapan Manual Pedomana RSNI (Menteri) ** SNI (BSN) 9-9 b 5 Diseminasi Pengawasan oleh Lembaga Pengawas, & MASTAN NSPM yang benar Penggunaan/ Penerapan Catatan : 4a * ; wajib melibatkan Subpantek bila menggunakan gugus/ Tim di luar Subpanitia Teknis 5a **; Kepala Balitbang duduk sebagai Ketua Pantek ( legal Aspek oleh Biro Hukum) 6 7 8

VIII. Tahapan Perumusan SNI sesuai PSN 01-2005 : Dokumen Terkait Tahapan Perumusan Pelaksana Nama dokumen Singkatan Penyusunan konsep (drafting) Panitia Teknis/ Sub Panitia Teknis/ Gugus Kerja Rancangan SNI-1 RSNI-1 Perbaikan konsep Panitia Teknis/ Sub Panitia Teknis Rancangan SNI-2 RSNI-2 Konsensus Panitia Teknis/ Sub Panitia Teknis Panitia Teknis/ Sub Panitia Teknis Rancangan SNI-3 RSNI-3 Jajag Pendapat (enquiry) Perbaikan akhir Pemungutan suara/ e- balloting (konsensus nasional) BSN dan MASTAN --- --- Panitia Teknis/ Sub Panitia Teknis BSN dan MASTAN Rancangan SNI-4 Rancangan akhir SNI RSNI-4 RASNI Penetapan BSN Standar Nasional Indonesia SNI

REKAPITULASI JUMLAH STANDAR BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM (NOVEMBER- 2006) No. I. UMUM II. III. IV. Metode S N I Petunjuk Teknis TOTAL Tata Cara Spek. Jumlah SNI+RSNI+Pt Tanah, Batuan, Sedimen, Beton, Agregat, Semen, Aspal, Kayu, Air, Baja dan Bahan Lain 319 57 56 432 44 0 476 SUMBER DAYA AIR BIDANG Bendungan, Bendung, Sungai, Air Tanah, Standar Perencanaan Irigasi, dan Pantai 43 24 7 74 61 0 135 PRASARANA TRANSPORTASI Perkerasan Jalan, Jalan dan Jembatan, Lalu lintas, Peralatan, pemeliharaan jalan & jembatan dan Lingkungan Jalan 26 28 40 94 157 0 251 PERMUKIMAN TATA RUANG, KAWASAN Pedoman Teknis Tata Ruang, Kawasan, Rumah&Gedung, Struktur & konstruksi bangunan, Keselamatan Bangunan, Perumahan, Air bersih, Air minum, Persampahan, Sanitasi dan lain-lain 36 78 59 173 122 273 568 T o t a l 424 187 162 773 384 273 1430

Web Site SNI: www.pu.go.id/balitbang/sni/