PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER POSITIF SISWA SD

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

P 32 ANALISIS PEMBENTUKAN KARAKTER CINTA LINGKUNGAN PADA MATERI GEOMETRI DI LABORATORIUM ALAM

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH

Volume 1 Nomer 2 Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center learning) menjadi

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK BERBASIS IT PADA POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA. Syitaul Umaha, Sri Wahyuni, Subiki

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

Jurnal Pendidikan Matematika & Matematika

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ke arah positif. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya

Evriani Yudi Kurniawan Riski Muliyani Prodi Pendidikan Fisika, STKIP Singkawang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 01 Tahun 2014, ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. khususnya teknologi sekarang ini telah memberikan dampak positif dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam menghadapi dan. dalam perkembangan anak (Suryosubroto, 2010).

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

Unnes Physics Education Journal

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUIZ TEAM. ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII F Semester Genap

PENINGKATAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH DAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 TAPEN BONDOWOSO

A. Latar Belakang Masalah

Penerapan modul pembelajaran learning cycle pada materi momentum dan impuls

Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

Pengembangan Modul Pembelajaran IPA dengan Tema Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VII

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI IRISAN KERUCUT DENGANN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sebagaimana dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dalam sistem pendidikan nasional termuat dalam UU Sisdiknas, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

PERANAN DOSEN DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI PADA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

Arif Widiyatmoko Jurusan IPA Terpadu, FMIPA Universitas Negeri Semarang

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUAI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin terbuka. Hal ini dapat dicontohkan, ketika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal dengan stoikiometri ini merupakan materi pelajaran yang

LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. Media dalam pendidikan digunakan untuk membantu dalam menyampaikan

Journal of Innovative Science Education

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 42-46

BAB I PENDAHULUAN. Majunya suatu Negara ditentukan oleh kualitas pendidikannya. sistematis untuk merangsang pertumbuhan, perkembangan, meningkatkan

PENGEMBANGAN MODEL BUKU PANDUAN PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PEMBELAJARAN DI SMK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertujuan: Untuk mengembangkan potensi

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ALJABAR DENGAN MODEL ELABORASI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) KIMIA DI SMA/MA KELAS X TERINTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 03, September 2016, ISSN:

JKPM,VOLUME 1 NOMOR 1 JANUARI 2014 ISSN :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

Unnes Physics Education Journal

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PELAJARAN MATEMATIKA DARI RPP SD INTI SE-KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO

PROSIDING ISBN :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS MUATAN KARAKTER PADA BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP/MTS KELAS VII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA BERBASIS CULTURAL PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP. Abstract

Pengembangan Alat Praktikum Gelombang Stasioner untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas XI

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

BAB I PENDAHULUAN. Rumusan fungsi dan tujuan pendidikan nasional dalam Undang-undang. pada pasal 3 menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

Arifin Rahmola 1, dan Mursalin 2. Program Magister Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mengembangkan berbagai ragam potensi anak didik,

OPTIMALISASI PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA KURIKULUM 2013 MENGGUNAKAN STRATEGI 3M DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

Pengembangan Multimedia Interaktif pada Materi Sistem Saraf untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Santi Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengaturan Sistem Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan tuntutan baru dalam masyarakat. Perubahan tersebut. terlebih jika dunia kerja tersebut bersifat global.

Ernita Vika Aulia dan Ismono Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:

Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning

E-journal Prodi Edisi 1

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Salah satu media atau sumber belajar yang dapat dijadikan sebagai penunjang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE

Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : Surabaya, 25 Pebruari 2012

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER POSITIF SISWA SD M. Nur Mannan, Achmad Sopyan, Sunarno Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang (UNNES), Semarang, Indonesia, 50229 email: mnurmannan@gmail.com Abstrak: Perangkat pembelajaran berbasis kearifan lokal merupakan salah satu inovasi dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Dengan berbagai macam budaya yang ada di Indonesia, sangatlah mendukung untuk dikembangkan suatu perangkat yang terintegrasi dengan kearifan lokal daerah setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan perangkat pembelajaran berbasis kearifan lokal yang dapat mengembangkan karakter positif siswa sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian ini memodifikasi dari model 4-D Thiagarajan dan Semmel dengan non tahap penyebaran. Prosedur penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu studi pendefinisian, perancangan, dan pengembangan. Perangkat pembelajaran diuji kelayakan oleh ahli. Data karakter siswa diperoleh dari observasi pre-test dan post-test. Dari hasil penelitian ini didapatkan satu set perangkat pembelajaran berbasis kearifan lokal yang telah diuji kelayakannya. Pengintegrasian pendidikan karakter dalam perangkat pembelajaran berbasis kearifan lokal juga dapat dikembangkan untuk semua karakter. Hasil analisis uji gain didapatkan peningkatan karakter siswa sebesar 33 % dari total indikator yang dikembangkan atau berada pada kriteria sedang. Kata kunci: perangkat pembelajaran; kearifan lokal karakter PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana termuat dalam Pasal 3 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Setiap satuan pendidikan secara bertahap harus melaksanakan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 yang berkaitan dengan standar proses mengisyaratkan bahwa guru diharapkan dapat mengembangkan perencanaan pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mengisyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk 141

142 JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015. mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dewasa ini terjadi perubahan paradigma pembelajaran yang semula orientasi pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada peserta didik (student centered), pendekatan yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah menjadi kontekstual. Oleh karena itu diperlukan adanya inovasi pembelajaran yang mampu mengembangkan dan menggali pengetahuan peserta didik secara konkret dan mandiri. Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan terobosan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang disarankan pada tiap satuan pendidikan adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pengembangan suatu perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan potensi daerah diharapkan dapat mengembangkan potensi tiap wilayah serta meningkatkan kreativitas dan karakter peserta didik. Untuk itu diperlukan adanya suatu perangkat pembelajaran untuk mengintegrasikan pendidikan karakter dalam mata pelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis kearifan lokal dan mengujinya untuk mengetahui peningkatan karakter positif siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode Research and Development. Bentuk desain eksperimennya memodifikasi model 4-D Thiagarajan dan Semmel dengan jenis Pre-test and Post-test One Group Design. Penelitian ini mencakup tiga tahap, yaitu define atau pendefinisian, design atau rancangan, dan develop atau pengembangan. Tahap studi pendefinisian atau define dalam penelitian ini dimulai dengan melakukan observasi untuk mengetahui kondisi wilayah, kondisi siswa, kegiatan belajar mengajar dan perangkat pembelajaran yang digunakan. Setelah itu, menganalisis kurikulum KTSP bidang studi IPA untuk SD kelas V, kemudian dipelajari dan dikembangkan sehingga dapat terintegrasi dengan kearifan lokal yang ada. Tahap perencanaan atau design merupakan tahapan menyusun materi. Materi dalam penelitian ini adalah perubahan sifat benda. Setelah itu, melakukan pemetaan terhadap materi dan kearifan lokal daerah Kandri Kecamatan Gunungpati. Perangkat pembelajaran disusun dengan mengacu pada kurikulum dan diintegrasikan dengan kearifan lokal daerah Kandri. Pada perangkat pembelajaran dimuati kegiatan yang dapat mengembangkan karakter positif siswa. Setelah didapatkan perangkat pembelajaran berbasis kearifan lokal, langkah selanjutnya adalah tahap pengembangan atau develop yang merupakan tahap untuk menguji kelayakan perangkat tersebut. Perangkat pembelajaran di uji oleh pakar yang ahli di bidang pendidikan dan pengembangan. Setelah diuji ahli, perangkat dianalisis untuk mengetahui kelayakan dari perangkat yang dibuat. Apabila sudah melakukan perbaikan akhirnya perangkat

Pengembangan Perangkat Pembelajaran, M. Nur Mannan, Achmad Sopyan, Sunarno. 143 divalidasi oleh ahli yaitu dosen pembimbing dan siap diujikan. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan observasi. Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui kearifan lokal yang terdapat di suatu daerah yang nantinya akan diintegrasikan ke dalam perangkat pembelajaran. Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui karakter siswa. Peningkatan karakter siswa dianalisis menggunakan uji gain. HASIL DAN PEMBAHASAN Desain perangkat pembelajaran berbasis kearifan lokal untuk mengembangkan karakter positif siswa terdiri dari perangkat pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kontekstual berbasis kearifan lokal dan di dalamnya diintegrasikan nilainilai karakter. Bentuk integrasi kearifan lokal daerah Kandri dengan materi perubahan sifat benda disajikan dalam tabel 1. Tabel.1 Bentuk integrasi kearifan lokal daerah Kandri dengan materi perubahan sifat benda Kompetensi Dasar Kearifan Lokal Bentuk Integrasi Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap 1. Hasil bumi berupa buahbuahan dan singkong 2. Kegiatan masyarakat memanfaatkan sumber daya alam berupa pembuatan batu bata dan batako 3. Beberapa hasil kerja manusia berupa jembatan yang terdapat di daerah Kandri 4. Pada proses pengerjaan Waduk Jatibarang di Kelurahan Kandri 5. Pemanfaatan hasil bumi berupa singkong untuk membuat dodol 6. Kerja bakti setelah acara Ndibaan di Sendang Kidul Hasil bumi disajikan dalam bentuk gambar yang digunakan sebagai contoh kegiatan dalam LKS untuk peristiwa perubahan benda karena proses pembusukkan dan pemanasan Contoh dalam kegiatan LKS adalah penggunaan panas dalam proses pembuatan batu bata yang menyebabkan sifat benda menjadi keras Sebagai salah contoh perubahan sifat benda karena proses pengkaratan Pada peristiwa pembuatan waduk dapat digunakan sebagai media untuk penyampaian materi perubahan benda setelah pemanasan yaitu contoh pekerja yang menggunakan es batu untuk menghilangkan rasa haus Digunakan sebagai salah satu peristiwa yang memanfaatkan perubahan sifat benda karena pemanasan Merupakan contoh peristiwa pemanfaatan proses pembakaran sebagai salah satu cara untuk

144 JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015. Kompetensi Dasar Kearifan Lokal Bentuk Integrasi 7. Gua Kreo sebagai situs budaya daerah Kandri 8. Buah durian sebagai hasil bumi unggulan Desa Kandri membersihkan sampah setelah acara Ndibaan selesai Dimanfaatkan sebagai salah satu contoh adanya peristiwa pengkaratan yang terjadi pada jembatan pada pintu masuk Gua Kreo Sebagai media untuk mengamati perubahan sifat benda karena peristiwa pembusukkan Perangkat pembelajaran ini disusun berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa silabus, RPP, LKS, dan tes hasil belajar. Nilai karakter yang dikembangkan meliputi karakter religius, jujur, disiplin, teliti, cermat, tekun, tanggung jawab, hati- hati, terbuka, ingin tahu, peduli lingkungan. Untuk memperoleh perangkat pembelajaran yang memenuhi kriteria valid dan efektif, penelitian mengikuti prosedur pengembangan perangkat mengacu pada model 4-D yang dimodifikasi dan telah divalidasi oleh ahli. Setelah layak, perangkat diuji coba untuk memperoleh data perkembangan karakter dan menganalisis data hasil penelitian. Dari penelitian didapatkan Hasil perhitungan gain dapat dilihat pada Tabel 2. Aspek Karakter Tabel.2 Uji Gain Tiap Aspek Karakter Siswa Gain Pertemuan Ket Pertemuan Ket ke 1-2 ke 2-3 Pertemuan ke 1-3 Ket Religius 0.09 rendah 0.30 sedang 0.37 sedang Jujur 0.08 rendah 0.24 rendah 0.30 sedang Disiplin 0.18 rendah 0.23 rendah 0.37 sedang Cermat 0.03 rendah 0.14 rendah 0.17 rendah Teliti 0.12 rendah 0.36 sedang 0.44 sedang Tekun 0.36 rendah 0.07 rendah 0.41 sedang Hati-hati 0.15 rendah 0.30 sedang 0.41 sedang Terbuka 0.11 rendah 0.08 rendah 0.18 rendah Tanggung Jawab 0.20 rendah 0.33 sedang 0.46 sedang Ingin Tahu 0.18 rendah 0.07 rendah 0.23 rendah Peduli Lingkungan 0.18 rendah 0.12 rendah 0.28 rendah

Pengembangan Perangkat Pembelajaran, M. Nur Mannan, Achmad Sopyan, Sunarno. 145 Setelah didapatkan gain untuk setiap karakter, dihitung pula besarnya gain rata-rata untuk semua karakter tersebut. Hasil perhitungan rata-rata untuk semua karakter disajikan pada Tabel 3. Tabel.3 Hasil Analisis Uji Gain Rata-Rata Semua Karakter Nilai Gain Ket Pertemuan 1-2 0.16 Rendah Pertemuan 2-3 0.21 Rendah Pertemuan 1-3 0.33 Sedang Hasil analisis uji gain rata-rata untuk semua karakter dapat dilihat dalam bentuk diagram batang seperti pada Gambar 1. Gambar.1 Uji Gain Karakter Rata-Rata Dari hasil analisis data observasi pengembangan karakter menggunakan uji gain menunjukkan adanya pengembangan karakter religius, jujur, disiplin, teliti, cermat, tekun, tanggung jawab, hati- hati, terbuka, ingin tahu, peduli lingkungan. Peningkatan kesemua aspek karakter dari pertemuan ke 1 hingga 3 sebesar 0,33 termasuk kategori sedang. Pada hasil analisis lembar observasi, karakter mengalami peningkatan persentase skor untuk tiap aspek karakter. Pencapaian keefektifan perangkat pembelajaran juga ditunjukkan dengan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil belajar. Pala (2011:31) mengemukakan bahwa sekolah yang menangani pendidikan karakter siswa dengan serius cenderung memiliki prestasi akademik yang tinggi. Dari hasil analisis gain didapatkan peningkatan aspek kognitif sebesar 47 % dengan kriteria sedang. Berdasarkan analisis perkembangan karakter siswa, pengembangan perangkat pembelajaran berbasis kearifan lokal telah mampu mengembangkan karakter positif siswa walaupun belum signifikan. Peningkatan karakter dalam penelitian ini tergolong sedang karena penelitian hanya dilakukan dalam tiga kali pertemuan sehingga belum bisa membentuk suatu kebiasaan. Kemendiknas (2010:11) mengemukakan bahwa salah satu prinsip pendidikan karakter adalah berkelanjutan, yang mengandung makna bahwa proses pengembangan nilainilai karakter merupakan sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Selain itu, pengintegrasian perangkat pembelajaran dengan kearifan lokal efektif dalam meningkatkan aspek kognitif siswa. Dengan pengembangan perangkat pembelajaran berbasis kearifan lokal secara berkelanjutan diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan aspek kognitif tetapi juga dapat mengembangkan karakter siswa. Prinsip berkelanjutan ini sangat penting karena jika pendidikan karakter dilakukan secara terusmenerus, siswa akan terbiasa dengan sendirinya sehingga perlahan-lahan kebiasaan itu akan terbentuk menjadi suatu karakter yang positif. SIMPULAN Telah didapatkan perangkat pembelajaran berbasis kearifan lokal yang dapat mengembangkan karakter positif siswa SD. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi silabus, rencana

146 JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015. pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS), dan tes hasil belajar. Perangkat pembelajaran diintegrasikan dengan kearifan lokal daerah Kandri di Gunungpati. Perangkat yang dikembangkan juga diintegrasikan dengan pengembangan karakter siswa yaitu religius, jujur, disiplin, teliti, cermat, tekun, tanggung jawab, hati- hati, terbuka, ingin tahu, peduli lingkungan. Perangkat pembelajaran yang telah disusun telah divalidasi oleh ahli sehingga perangkat pembelajaran layak untuk digunakan. Perangkat pembelajaran yang telah layak diujicobakan di kelas untuk mengetahui perkembangan karakter siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan observasi mengunakan beberapaa indikator didapatkan gain ratarata untuk pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga sebesar 0.33. Hasil analisa karakter menunjukkan adanya peningkatan sedang, sehingga dapat dikatakan bahwa perangkat pembelajaran berbasis kearifan lokal dapat meningkatkan karakter siswa. DAFTAR PUSTAKA Arief S. Sadiman, dkk. 2009. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press. BSNP. 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP/ MTs. Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan. Hake, Richard. 1997. Interactive-engagement versus traditional methods: A six thousand student survey of mechanics test data for introductory physics courses. Indiana University : Department of Physisc. Jacques S., Marvin W., Phyllis K., Karen S. 2003. The Relationship of Character Education Implementation and Academic Achievement in Elementary Schools. Journal of Research in Character Education Vol. 1, No. 1. Kemendiknas. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Familia. Pala, Aynur. 2011. The Need For Character Education. International Journal of Social Sciences and Humanity Studies Vol 3, No 2, 1309-8063. Suastra, I.W (2010). Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal di SMP. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Volume 43, No.2. Universitas Pendidikan Ganesha. Suyanto.2000.Urgensi Pendidikan Karakter. http://waskitamandiribk.wordpress.com, diakses tanggal 20 Juni 2013. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana.