BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 46 TAHUN 2000 (46/2000) TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 19 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KUTAI KARTANEGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PELAYANAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

BUPATI LANDAK PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2001 SERI B.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

BUPATI BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAN BERMOTOR

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 09 TAHUN 2005 SERI C NOMOR 05 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 08 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 3 PERATURAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR : 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 08 TAHUN 2006 TENTANG PENGUJIAN KENDARAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN ILIR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 1 Tahun : 2011 Seri : C

WALIKOTA PARIAMAN PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 5 TAHUN 2012 T E N T A N G RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA UTARA NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

- 2 - Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN DI BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GOWA RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWA NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KABUPATEN CIANJUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2010 NOMOR

TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 15 TAHUN 2012

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI JASA DIBIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA NOMOR 04 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 58 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 6 TAHUN 2017 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 04.A TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDERAAN BERMOTOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2002 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, maka perlu diatur petunjuk pelaksanaannya; 1. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Kotawaringin Barat tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang - Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang - Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tabun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444); 5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96); 6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009-1 -

- 2 - Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3527); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1993 tentang Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 60 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3528); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 63 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3529); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 64 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3530); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 15. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 63 Tahun 1993 tentang Persyaratan Ambang Batas Laik Jalan Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, Kereta Tempelan, Karoseri dan Bak Muatan serta Komponenkomponennya; 16. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 Tahun 1993 tentang Tata Cara Pemeriksaan Persyaratan Teknis dan Laik Jalan Kendaraan Bermotor di Jalan; 17. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 69 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan; 18. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 71 Tahun 1993 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor; 19. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 72 Tahun 1993 tentang Perlengkapan Kendaraan Bermotor; 20. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 9 Tahun 2004 tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);

- 3-23. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama; 24. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2007 Nomor 32); 25. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang menjadi kewenangan Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008, Nomor 14); 26. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008, Nomor 18, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 3); 27. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2012 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008, Nomor : 23). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NO 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan 1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat; 4. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika yang selanjutnya disingkat DISHUBKOMINFO adalah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kotawaringin Barat. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kotawaringin Barat. 6. Pejabat adalah pegawai negeri yang diberi tugas tertentu di bidang pengujian kendaraan bermotor sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengujian Kendaraan bermotor yang selanjutnya disebut UPTD-PKB adalah unsur pelaksana Dinas yang melaksanakan sebagian tugas operasional tertentu di lapangan. 8. Penguji adalah setiap Tenaga Penguji yang dinyatakan memenuhi Kualifikasi Teknis tertentu dan diberi tanda Kualifikasi sesuai dengan jenjang Kualifikasi. 9. Pengujian kendaraan bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan atau memeriksa bagian-bagian kendaraan wajib uji dan kendaraan dapat uji, rangka pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan.

- 4-10. Pengujian berkala kendaraan bermotor yang selanjutnya disebut uji berkala adalah pengujian kendaraan bermotor yang dilakukan secara berkala terhadap setiap kendaraan wajib uji. 11. Kendaraan bermotor wajib uji adalah setiap kendaraan bermotor jenis mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang dioperasikan di jalan. 12. Kendaraan bermotor dapat uji adalah kendaraan bermotor jenis di luar wajib uji dan tidak termasuk dalam pengujian berkala kendaraan bermotor. 13. Kendaraan Bermotor Umum adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang dan / atau orang dengan dipungut bayaran. 14. Mobil penumpang adalah kendaraan bermotor angkutan orang yang memiliki tempat duduk maksimal 8 (delapan) orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya tidak lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram. 15. Mobil bus adalah kendaraan bermotor angkutan orang yang memiliki tempat duduk lebih dari 8 (delapan) orang, termasuk untuk pengemudi, atau yang beratnya lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram. 16. Mobil barang adalah kendaraan bermotor yang digunakan untuk angkutan barang. 17. Kendaraan khusus adalah kendaraan bermotor yang dirancang khusus yang memiliki fungsi dan rancang bangun tertentu, antara lain : a. Kendaraan bermotor Tentara Nasional Indonesia; b. Kendaraan bermotor Kepolisian Negara Republik Indonesia; c. Alat berat antara lain buldoser, traktor, mesin gilas (stoomwaltz), forklift, loader, excavator, dan crane, serta d. Kendaraan khusus penyandang cacat. 18. Kereta Gandengan adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengangkut barang yang seluruh bebannya ditumpu oleh alat itu sendiri dan dirancang untuk ditarik oleh kendaraan bermotor. 19. Kereta Tempelan adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengangkut, barang yang dirancang untuk ditarik dan sebagian bebannya ditumpu oleh kendaraan penariknya. 20. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang telah memiliki surat izin mengemudi. 21. Buku Uji Berkala adalah buku yang berisi data dan legitimasi wajib pengujian setiap kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan atau kendaraan khusus yang sudah lulus uji. 22. Tanda Uji adalah bukti suatu kendaraan telah diuji dengan hasil baik, berupa lempengan plat alumunium atau plat kaleng yang ditempelkan pada plat nomor atau rangka kendaraan. 23. Nilai Teknis adalah hasil penilaian terhadap komponen-komponen kendaraan dalam satuan persentase. 24. Bak Muatan adalah rumah-rumah yang dirancang untuk tempat barang yang dipasangkan pada landasan kendaraan bermotor. 25. Uji Ulang adalah pemeriksaan ulang kendaraan yang sebelumnya dinyatakan tidak lulus uji. 26. Pengujian emisi kendaraan bermotor adalah pengujian emisi gas buang yang wajib dilaksanakan oleh kendaraan bermotor. 27. Jumlah berat yang diperbolehkan yang selanjutnya disingkat JBB adalah berat maksimum kendaraan bermotor berikut muatannya yang diperbolehkan menurut rancangannya. 28. Jumlah berat yang diizinkan adalah berat maksimum kendaraan bermotor berikut muatannya yang diizinkan berdasarkan kelas jalan yang dilalui.

- 5-29. Kendaraan Bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di atas rel, 30. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya. 31. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa pengujian berkala kendaraan bermotor dan jasa pengujian tidak berkala kendaraan bermotor. 32. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi. 33. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu. 34. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang retribusi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 35. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang. 36. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda. 37. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkat SKRDLB adalah surat keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar dari retribusi yang terutang atau tidak seharusnya terutang. 38. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan dan SKRDLB yang diajukan oleh Wajib Retribusi. BAB II NAMA,OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI Pasal 2 Dengan nama Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor dipungut retribusi atas setiap pelaksanaan dan atau pemberian pelayanan di bidang pengujian kendaraan bermotor. Pasal 3 Objek Retribusi adalah pelayanan pengujian kendaraan bermotor wajib uji sesuai dengan ketentuan perundang-undangan berlaku oleh Pemerintah Daerah, yang meliputi: a. Biaya pengujian; b. Buku uji; c. Tanda uji yang terdiri dari plat uji, kawat uji, dan segel uji; d. Tanda lulus uji emisi; e. Tanda samping dan atau sticker serta pengecatan identitas lainnya; f. Numpang uji;

- 6 - g. Mutasi; h. Penggantian buku uji karena hilang dan rusak; i. Penggantian tanda uji karena hilang dan rusak; j. Penggantian tanda samping dan atau sticker serta pengecatan identitas lainnya, karena hilang dan rusak. Pasal 4 (1) Subjek Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi dan atau badan yang mendapatkan pelayanan pengujian kendaraan bermotor dari Pemerintah Daerah. (2) Subjek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan Wajib Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi. BAB III GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 5 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum. BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA Pasal 6 (1) Dasar pengenaan retribusi adalah tingkat penggunaan jasa pengujian. (2) Tingkat penggunaan jasa pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan pada JBB maupun biaya penggantian material kelengkapan pengujian. BAB V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARAN TARIF RETRIBUSI Pasal 7 Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besaran tarif didasarkan pada kebijakan daerah dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa, kemampuan masyarakat dan keadilan.

- 7 - BAB VI STRUKTUR DAN BESARAN TARIF RETRIBUSI Pasal 8

- 8 -

- 9 - BAB VII MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG Pasal 9 (1) Untuk Kendaraan Bermotor Wajib Uji masa retribusi selama 6 (enam) bulan, terhitung sejak tanggal pembayaran retribusi. (2) Untuk Kendaraan Wajib Uji emisi masa retribusi selama 12 (dua belas) bulan, terhitung sejak tanggal pembayaran retribusi. Pasal 10 Saat Retribusi terutang adalah pada saat diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan BAB VIII PROSEDUR DAN PERSYARATAN UJI BERKALA Pasal 11 (1) Setiap Kendaraan bermotor jenis Mobil Bus, Mobil Barang, Kendaraan Khusus, Kereta Gandengan dan Kereta Tempelan, serta Kendaraan Umum yang dioperasikan di jalan wajib dilakukan Uji Berkala. (2) Uji Berkala sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini dilaksanakan di UPTD / Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, dan di tempat lain yang ditentukan serta dilakukan oleh Tenaga Penguji yang memiliki Kualifikasi Teknis tertentu pada bidang PKB dengan ketentuan yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. (3) Prosedur dan Persyaratan Uji Kendaraan Bermotor : (4) Prosedur dan Persyaratan Uji Pertama adalah : a. Pemohon pendaftaran Uji.Berkala untuk pertama kali selambatlambatnya 6 (enam) bulan sejak dikeluarkannya Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) b. Mengisi Formulir Pendaftaran c. Menyerahkan Foto copy STNK yang masih Berlaku; d. Menyerahkan Foto copy KTP / SIM yang masih berlaku; e. Menyerahkan Sertifikat Registrasi Uji Tipe kendaraan; f. Memiliki bukti pembayaran biaya Uji yang sah; g. Membawa kendaraan yang akan di Uji ke UPTD pelaksana pengujian atau Kantor Dinas Perhubungan dan Informatika atau tempat lain yang telah ditentukan ; (5) Prosedur dan Persyaratan Uji Berkala adalah a. Mengisi Formulir Pendaftaran; b. Menyerahkan Foto copy STNK yang masih Berlaku; c. Menyerahkan Foto copy KTP / SIM yang masih berlaku; d. Memiliki bukti pembayaran biaya Uji yang sah;, e. Membawa kendaraan yang akan di Uji ke UPTD pelaksana pengujian atau Kantor Dinas Perhubungan dan Informatika atau tempat lain yang telah ditentukan ; (6) Bagi kendaraan dari luar Daerah yang mengajukan Uji berkala (Numpang Uji) harus melampirkan Surat Keterangan Numpang Uji dari Dinas Perhubungan domisili kendaraan. (7) Permohonan Pengujian berikutnya diajukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum habis masa berlakunya Tanda Hasil Uji di Buku Uji.

- 10 - (8) Sebagai tanda bukti pendaftaran diberikan surat keterangan (kuitansi tanda lunas) pelaksanaan Pengujian Berkala / Uji Pertama dan dilengkapi Tanda Samping. (9) Tanda Samping untuk setiap Kendaraan Wajib Uji sebagaimana dimaksud pada ayat (6) pasal ini sekurang-kurangnya memuat mengenai: a. Berat kosong Kendaraan; b. Jumlah Berat yang diperbolehkan dan Jumlah Berat yang Di izinkan untuk kendaraan bermotor tunggal; c. Jumlah Berat yang Diperbolehkan, Jumlah Berat Kombinasi yang diperbolehkan, Jumlah berat yang diizinkan, Jumlah Berat kombinasi yang diizinkan untuk kendaraan bermotor yang dirangkaikan dengan kereta gandengan atau tempelan; d. Daya angkut orang dan barang; e. Masa berlaku Uji kendaraan; f. Kelas jalan terendah yang dilalui. (10) Tanda samping untuk kendaraan wajib uji (kereta gandengan dan kereta tempelan) sebagaimana dimaksud ayat (6) pasal ini sekurang kurangnya memuat keterangan mengenai a. Berat kosong kereta gandengan atau tempelan; b. Jumlah Berat yang Diperbolehkan dan Jumlah Berat yang Diizinkan; c. Daya Angkut Orang; d. Masa Berlaku Surat dan Tanda Uji; e. Kelas Jalan Terendah yang di lalui. Pasal 12 Kendaraan Bermotor yang tidak dikenakan Wajib Uji berkala dan merupakan pengecualian dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada pasal 11 ayat (1) Peraturan Bupati ini adalah a. Kendaraan Bermotor untuk TNI dan POLRI b. Kendaraan Bermotor yang ada dalam persediaan dagang atau untuk dipamerkan; c. Kendaraan bermotor yang menggunakan tanda nomor korps diplomatik CC, CD; d. Kendaraan bermotor yang tidak digunakan/dioperasikan karena disegel/disita oleh Negara; e. Kendaraan Bermotor yang berada di bengkel - bengkel untuk perbaikan; f. Sepeda Motor dan Mobil Penumpang Pribadi; Pasal 13 Sebagai Bukti Lulus Uji Berkala, kendaraan sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 ayat (1) diberikan Tanda Bukti Lulus Uji berupa Buku dan Tanda Uji berkala yang berlaku di seluruh Wilayah Indonesia. Pasal 14 Bukti pengujian kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada Pasal 13,dinyatakan tidak berlaku lagi atau dicabut karena : a. Sudah habis masa berlakunya dan tidak melaksanakan uji kembali; b. Melakukan perubahan atau mengganti sebagian atau seluruhnya atas buku uji dan tanda uji sehingga tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku; c. Kendaraan Bermotor tidak memenuhi Persyaratan Teknis dan Laik Jalan lagi, baik disebabkan karena dilakukan perubahan teknis, kecelakaan

- 11 - maupun hal-hal lain yang dapat merubah spesifikasi teknisnya sehingga tidak sesuai dengan data yang ada pada buku uji kendaraan yang bersangkutan; Pasal 15 (1) Apabila suatu kendaraan dinyatakan tidak lulus uji, Penguji wajib memberitahukan secara tertulis kepada pemilik / pemegang kendaraan yang tidak lulus uji sekurang kurangnya meliputi : a. Perbaikan yang harus dilakukan; b. Waktu dan tempat pengujian ulang; (2) Dalam hal perbaikan yang harus dilakukan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini diberikan batas waktu selama-lamanya 14 (empat belas) hari dan tidak dianggap sebagai pemohon baru serta tidak dipungut biaya; (3) Apabila hasil pengujian sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini ternyata tetap tidak lulus uji, pemilik atau pemegang kendaraan tidak diberi kesempatan uji ulang kembali dan untuk pengujian berikutnya diperlakukan sebagai pemohon baru. Pasal 16 (1) Apabila Pemilik / Pemegang kendaraan tidak menyetujui keputusan Penguji sebagai mana dimaksud pada pasal 15 ayat (1) Peraturan Bupati ini dapat mengajukan permohonan keberatan secara tertulis kepada Pimpinan Petugas Penguji dan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika; (2) Pimpinan Petugas Pengujian atau Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari harus memberitahukan jawaban diterima atau ditolaknya permohonan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini setelah mendengar keterangan dari Penguji; (3) Apabila permohonan keberatan diterima, Pimpinan petugas Penguji atau Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika segera memerintahkan kepada Penguji lainnya untuk melakukan Uji Ulang dan tidak dikenakan biaya lagi; (4) Apabila Permohonan keberatan ditolak dan / atau setelah dilakukan Uji Ulang Sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pasal ini ternyata tetap dinyatakan tidak lulus Uji, maka Pemilik / Pemegang Kendaraan tidak dapat mengajukan Permohonan keberatan lagi. BAB IX PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN KENDARAAN Pasal 17 (1) Untuk pemeliharaan kondisi teknis kendaraan bermotor agar dapat memenuhi Persyaratan Teknis dan Laik Jalan harus dilakukan perawatan dan pemeliharaan; (2) Perawatan dan pemeliharaan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini dapat dilaksanakan oleh bengkel umum yang telah memiliki rekomendasi dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika.

- 12 - BAB X TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN Pasal 18 (1) Pembayaran Retribusi harus dilakukan secara tunai / lunas; (2) Pembayaran Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor melalui Petugas Pemungut yang di tunjuk oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan disetor kepada Pemegang Kas Dinas dalam waktu 1 X 24 jam; (3) Retribusi yang diterima oleh Pemegang Kas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika sebagai mana dimaksud ayat (2) pasal ini disetor langsung seluruhnya ke Kas Daerah (Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah cabang Pangkalan Bun) dalam waktu 1 24 jam; (4) Petugas pemungut dan pemegang Kas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dilarang menggunakan uang yang diterimanya untuk membiayai pengeluaran - pengeluaran dalam bentuk apapun; (5) Petugas Pemungut dan Pemegang Kas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika sebagaimana di maksud ayat (2), (3) dan ayat (4) pasal ini yang lalai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dikenakan sanksi sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Pasal 19 (1) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD / STRD / SKRDKBT dan atau dokumen lain yang dipersamakan; (2) Retribusi terutang dilunasi selambat-lambatnya 15 hari (lima belas) hari sejak diterbitkannya SKRD / STRD / SKRDKBT dan atau dokumen lain yang dipersamakan; (3) Bentuk, isi dan tata cara penerbitan SKRD / STRD / SKRDKBT dan atau dokumen lain dipersamakan sebagaimana tercantum pada lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini; BAB XI WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB Pasal 20 (1) Menunjuk, menugaskan dan memberi wewenang kepada Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika untuk melaksanakan ketentuan - ketentuan yang telah di tetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 18 tahun 2012 tentang Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor. (2) Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas dan tanggung jawab : a. Mengoordinasikan seluruh kegiatan proses Administrasi Pengujian Kendaraan Bermotor; b. Melakukan upaya pembinaan, pengaturan, penertiban dan pengawasan atas kegiatan Pengujian Kendaraan Bermotor, c. Memproses dan menyelesaikan Administrasi Pengujian Kendaraan Bermotor; d. Melakukan Pendataan dan Teknik Operasional pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor; e. Melakukan pungutan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

- 13 - BAB XII PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 21 (1) Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor dilakukan oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika; (2) Dalam rangka untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor serta realisasi penerimaan Retribusi, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika berkewajiban melaporkan pelaksanaan kegiatannya kepada Bupati setiap bulan dan setiap akhir tahun anggaran dengan tembusan Dinas Pengelola Keuangan Daerah; BAB XIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 22 (1) Bagi kendaraan bermotor yang sudah beroperasi dan belum memenuhi ketentuan seperti yang diatur dalam Peraturan Daerah ini untuk segera melaksanakan kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (2) Hasil pengujian yang dikeluarkan berdasarkan Peraturan yang ada sebelum berlakunya peraturan ini dinyatakan tetap berlaku sampai berakhir masa berlakunya, kecuali bila ditentukan lain menurut perundang-undangan yang berlaku; BAB XIV KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Peraturan Bupati ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal 13 Pebruari 2012 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT ttd MASRADIN Ditetapkan di Pangkalan Bun pada tanggal 13 Pebruari 2012 BUPATI KOTAWARINGIN BARAT ttd UJANG ISKANDAR BERITA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2012 NOMOR : 10.

- 14 - LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR : 10 TAHUN 2012 TANGGAL : 13 Februari 2012 TENTANG : PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR. BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, TTD UJANG ISKANDAR

- 15 - LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR : 10 TAHUN 2012 TANGGAL : 13 Februari 2012 TENTANG : PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR. BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, TTD UJANG ISKANDAR

- 16 - LAMPIRAN III : PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR : 10 TAHUN 2012 TANGGAL : 13 Februari 2012 TENTANG : PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR. BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, TTD UJANG ISKANDAR

- 17 - LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR : 10 TAHUN 2012 TANGGAL : 13 Februari 2012 TENTANG : PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR. BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, TTD UJANG ISKANDAR