BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. menulis, yaitu menulis teks laporan hasil observasi, menulis teks prosedur

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut;

Shita Dwika Ratna Timory

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi penting yang digunakan manusia.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Graaves dalam Masnur Muslich (2010:121). Fungsi dasar pengajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Pada umumnya, orang-orang memilih menggunakan media tulisan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Memiliki bahasa adalah salah satu kemampuan spesial manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

2015 KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB 1 PENDAHULUAN. ide, gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam bentuk tulisan. Kegiatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB 1 PENDAHULUAN. kenyataan hal tersebut seringkali tidak terjadi. Pembelajaran menulis cerpen masih dianggap

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. memprihatinkan. Guru dengan lancarnya menerangkan berbagai macam teori,

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan yang penulis

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam pengajaran bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rafina Widowati, 2013

BAB II LANDASAN TEORI. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikhlasiah As ar, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill),

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. baru tersebut, maka badan bahasa bertindak menjadi agen perubahan

BAB I PENDAHULUAN. baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Winaya (2013: 3) yang mencakup keterampilan berbicara dan menulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab kelima ini, penulis akan memaparkan kesimpulan dari penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. kesulitan menuangkan ide-ide dalam bentuk tulisan. Bisa karena terbiasa. terkungkung dalam keterbelakangan dan kebodohan.

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap telah belajar. Siswa dikatakan telah belajar apabila tujuan pembelajaran yang dirumuskan dapat dikuasai siswa. Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian pada siswa. Program pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah pengajaran keterampilan berbahasa, bukan pelajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan berbahasa yang perlu ditekankan adalah keterampilan mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis, semua keterampilan tersebut disajikan secara terpadu. (sumber: http://etd.eprints.ums.ac.id/8784/1/a510070629.pdf). Rangkaian keterampilan berbahasa diawali dengan aspek mendengarkan dan membaca, kedua keterampilan tersebut termasuk ke dalam reseptif karena mendengarkan dan membaca merupakan kemampuan seseorang dalam menangkap atau menerima suatu pesan, dalam hal ini diharapkan siswa mampu atau terampil menerima sejumlah informasi dari orang lain. Sementara itu, keterampilan berbicara dan menulis termasuk ke dalam produktif. Dalam hal ini 1

2 siswa diharapkan mampu menyampaikan pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan lisan dan tertulis. Aspek dalam pembelajaran keterampilan bahasa salah satunya keterampilan menulis, dimana siswa dilatih untuk menyampaikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses belajar selama siswa menuntut ilmu di sekolah. Untuk terampil dalam menulis terdapat dua unsur yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu unsur bahasa dan nonbahasa. Unsur bahasa merupakan unsur yang berkaitan dengan aspek tata bahasa, seperti ejaan, struktur kalimat, kohesi dan koherensi, serta unsur kebahasaan yang lainnya. Sementara itu, unsur nonbahasa yang dijadikan ide atau gagasan dalam sebuah tulisan meliputi unsur di luar aspek tata bahasa, seperti pengetahuan dan pengalaman penulis. Agar komunikasi melalui tulisan dapat seperti yang diharapkan, penulis hendaknya menuangkan gagasannya ke dalam bahasa yang tepat, teratur, dan lengkap. Namun demikian, siswa mengalami hambatan ketika diberi tugas oleh guru untuk menulis karangan. Siswa mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat, kurang menguasai tata bahasa, dan kurang mampu mengembangkan kemampuan bernalar dalam berbahasa. Kesulitan-kesulitan tersebut menyebabkan siswa tidak mampu menyampaikan pikiran dan gagasan dengan baik sehingga siswa enggan untuk menulis. Berdasarkan observasi awal yaitu hasil wawancara terhadap guru Bahasa dan Sastra Indonesia yang mengajar di Kelas X SMA Negeri 15 Bandung yaitu Hj. Ninin Suharti S.Pd, diketahui bahwa pembelajaran menulis masih dirasa sulit

3 dikarenakan kurangnya media pembelajaran. Selain itu siswa masih melakukan kesalahan dalam menentukan ejaan dan tanda baca serta belum mampu merangkai paragraf menjadi karangan yang kohesif dan koheren. Sementara itu, dalam menulis karangan argumentasi, siswa hanya mampu menyebutkan bantahan/alasan dan kurang meyakinkan pembaca secara detail berdasarkan ide (pendapat) dan fakta yang mendukung. Selain itu, pengetahuan siswa tentang unsur-unsur karangan argumentasi masih tertukar dengan unsur-unsur karangan lainnya seperti karangan persuasi. Atas dasar kenyataan itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk mengaktifkan siswa dalam belajar dan memperoleh hasil belajar yang baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran tersebut adalah dengan cara melakukan inovasi. Inovasi tersebut dapat berupa pengembangan media pembelajaran, sebab penggunaan media pembelajaran memiliki peranan penting bagi siswa dan guru. Sebagaimana diungkapkan oleh Sudjana dan Rivai (2010: 3) bahwa, penggunaan media pembelajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir konkret menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks. Penggunaan media pembelajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut sebab melalui media pembelajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.

4 Selain itu, Rumampuk (1986: 1) mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran antara lain menyediakan stimulus belajar, membangkitkan motivasi belajar, mengulang apa yang telah dipelajari, mengaktifkan respons siswa, memberikan umpan balik pada siswa, dan menggalakan latihan yang serasi. Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut di atas, terlihat jelas bahwa media pembelajaran memiliki peranan penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan bertolak pada pemikiran tersebut, penulis menerapkan media dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi. Media grafis dalam bentuk komik menjadi alternatif agar siswa berkonsentrasi pada materi Bahasa dan Sastra Indonesia yang sedang disampaikan oleh guru. Dengan menggunakan media komik, diharapkan ingatan siswa akan lebih lama, dan mengerti terhadap materi Bahasa dan Sastra Indonesia yang diajarkan guru. Selain gambar yang menarik dari media pembelajaran yang berbentuk komik, juga terdapat sisi interaktif yang diharapkan mampu merangsang proses belajar siswa secara aktif. Peneliti menggunakan salah satu jenis komik yaitu komik strip sebagai media pembelajaran karena berisi fakta-fakta yang dapat menguatkan penulisan karangan argumentasi. Penggunaan media komik strip diharapkan dapat menarik perhatian siswa dan membantu kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi. Media komik banyak digunakan dalam pembelajaran menulis terutama menulis karangan narasi. Salah satunya adalah Pembelajaran Menulis Karangan

5 Narasi dengan Menggunakan Media Komik Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa Kelas 1 SMKN 12 Bandung Tahun Ajaran 2004/2005 oleh Ai Umay Nurjanah. Penelitian tersebut membuktikan bahwa, dari dua siklus dalam penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa penggunaan media komik tepat digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Sementara itu, penggunaan media komik dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi belum pernah digunakan, maka peneliti memanfaatkan media komik dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi. Uraian di atas mendorong ketertarikan peneliti melakukan penelitian sekaligus upaya perbaikan yang diintegrasikan dalam penelitian tindakan kelas yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi dengan Menggunakan Media Komik Strip (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X SMA Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011) sebagai tidak lanjut untuk menjawab permasalahan tersebut di atas. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut. 1) Pembelajaran menulis karangan dianggap sebagai kegiatan yang sulit. 2) Siswa kesulitan dalam menentukan ejaan dan tanda baca serta belum mampu merangkai paragraf menjadi karangan yang kohesif dan koheren. 3) Kurangnya media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi.

6 1.3 Batasan Penelitian Agar hasil penelitian lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, pemaparan penelitian ini dibatasi pada deskripsi perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan media komik strip pada siswa kelas X-7 SMA Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimanakah bentuk perencanaan pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan media komik strip pada siswa kelas X-7 SMA Negeri 15 Bandung? 2. Bagaimanakah bentuk pelaksanaan pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan media komik strip pada siswa kelas X-7 SMA Negeri 15 Bandung? 3. Bagaimanakah hasil menulis karangan argumentasi siswa setelah mendapatkan pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan media komik strip pada siswa kelas X-7 SMA Negeri 15 Bandung?

7 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan bentuk perencanaan guru dalam menggunakan media komik strip pada pembelajaran menulis karangan argumentasi pada siswa kelas X-7 SMA Negeri 15 Bandung. 2. Mendeskripsikan bentuk pelaksanaan guru dalam menggunakan media komik strip pada pembelajaran menulis karangan argumentasi pada siswa kelas X-7 SMA Negeri 15 Bandung. 3. Mendeskripsikan hasil menulis karangan argumentasi siswa setelah diterapkannya media komik strip dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi pada siswa kelas X-7 SMA Negeri 15 Bandung. 1.6 Manfaat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan memberikan manfaat, yaitu: 1. Manfaat Akademis Manfaat dalam penelitian ini adalah untuk memberikan konstribusi konkret, dalam pelaksanaan belajar mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia dengan inovasi penggunaan media pembelajaran sebagai salah satu wujud nyata keseriusan dalam memberikan kemudahan pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kepada siswa. Di samping itu, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pijakan untuk mendukung, memperkuat, juga melakukan pengembangan pada

8 penelitian lanjutan, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan media komik strip. 2. Manfaat Praktis Secara langsung penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa dan guru. Siswa dapat lebih mudah menciptakan suatu karangan argumentasi dengan penggunaan media komik strip. Begitu pula dengan guru yang akan memiliki referensi media pembelajaran dalam menulis karangan argumentasi dengan menggunakan media komik strip, sedangkan bagi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia akan menjadi lebih kaya dengan berbagai media pembelajaran karena melewati proses dan hasil yang teruji melalui sebuah penelitian. 1.7 Hipotesis Tindakan Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006: 71). Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti merumuskan hipotesis tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut. Jika siswa diberi tindakan dengan menggunakan media komik strip dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi, maka hasilnya menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan argumentasi mengalami peningkatan pada tiap siklusnya.

9 1.8 Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman yang terjadi antara penulis dengan pembaca terhadap judul penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendefinisikan istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Pembelajaran menulis karangan argumentasi adalah proses atau tahap menjadikan siswa mampu menyusun sebuah tulisan yang bertujuan membuktikan suatu kebenaran disertai data atau fakta yang mendukung dengan menggunakan media komik strip. 2) Karangan argumentasi adalah tulisan yang bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran yang terkandung di dalam media komik strip sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. 3) Media komik strip adalah suatu alat perantara berupa rentetan gambar yang disusun untuk menyampaikan suatu informasi.